...Kalau sudah memasuki waktu sholat segerakanlah.Jangan menunda-nunda karna ingin membaca novel ini atau novel yang lain.Saling mengingatkan^^...
...~Happy reading~...
Aldi melepaskan jas yang melekat di tubuhnya, dan menggantungkan jas putih tersebut di belakang pintu. Ia juga melepaskan kemeja yang membalut tubuhnya yang menampakkan perut kotak-kotaknya .Aldi masuk ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya yang terasa lengket karna dari sore sampai malam berkutat di klinik.
Di lain tempat, Ria membuang kotak nasi yang sudah kosong ke bak sampah. Ia memang benar-benar lapar sampai nasi kotak tersebut habis tak tersisa. Sebelum masuk ke kamar, Ria melihat sekitar ruangan di dalam rumah itu, netra coklatnya jatuh pada foto keluarga yang menempel di dinding yang berada di ruang tamu. Ria berjalan mendekat, melihat dengan saksama bingkai foto tersebut. Di dalam foto itu ada Aldi dan ke dua orang tuanya. Tapi jadi pertanyaan di benak Ria, saat menikah dengan Aldi dia belum bertemu dengan ke dua orang tua dari suaminya itu.
Pikiran-pikiran negatif mulai bermunculan di benak Ria. Apa mungkin Aldi merahasiakan pernikahan mereka berdua. Karna tiba-tiba saja Aldi memaksa dirinya untuk menikah dengan'nya dan saat ijab qobul hanya beberapa yang menghadiri sebagai saksi. Dan Ria pun tidak tahu alasan Aldi menikahinya.
Ceklek
Ria masuk ke dalam kamar, semerbak aroma yang sangat wangi menusuk ke indra penciumannya. Matanya langsung pengarah pada Aldi yang sibuk mencari pakaian di dalam lemari, pria itu juga hanya menggunakan handuk yang menutupi sebatas pinggang.
Ria melangkahkan kakinya mendekati Aldi. Sedangkan pria itu pura-pura tidak menyadari ke hadiran Ria, ia masih sibuk mencari piyama tidurnya.
"Mau aku bantu? " tawar Ria. Aldi menoleh ke arah wanita tersebut dan memundurkan tubuhnya sedikit memberikan ruang pada Ria yang akan mencarikan piyama nya.
Ria berjinjit, karna tubuhnya terlalu pendek untuk mencari piyama Aldi di bagian atas . Wanita itu tersiap kaget , tiba-tiba badannya melayang di udara. Ia menoleh ke bawah melihat Aldi yang rupanya mengangkat tubuh nya.Tidak butuh lama Ria menemukan yang di cari Aldi.
"Ini, " ujar Ria menyodorkannya dengan gugup.
"Terima kasih," ucapnya dua kata , datar tanpa ekpresi. Ria mendengus, apa seperti itu mengucapkan terima kasih .
Wanita berjalan ke ranjang. Ia mencek bagian pantat Raja, takut-takut popoknya sudah penuh. Tapi sepertinya tidak. Ria menciumi pipi gembul Raja. Balita itu menggeliat merasa terusik dengan apa yang di lakukan sang Bunda. Perlahan Raja membuka matanya, mengerjap beberapa kali,tangan mungilnya mengucek-ngucek mata dan langsung di tahan Ria karna takut iritasi nantinya.
"Aduduh, anak Bunda sudah bangun, " ujar Ria mengangkat tubuh gempal Raja , meletakkan di pangkuannya.
"Tadi kenapa tidur terus, sayang? Capek ya? " ujar Ria seraya mencubit pipi Raja pelan.
"Cucu..... Cucu... Unda, " balita itu menggesek-gesekkan wajahnya di dada Ria.
"Raja, mau minum susu, Nak?"
Raja hanya menampilkan wajah polosnya dengan mata yang mengerjap lucu, membuat Ria jadi gemas sendiri.
"Ya sudah, Bunda buatkan susu dulu. Raja di sini dulu ya jangan tangis tapi, " ujar Ria. Pasalnya anaknya tersebut mudah menangis saat di tinggal. Ria melirik Aldi yang tampak serius menatap laptop yang ada di pangkuannya dengan tubuh yang bersandar di bahu sofa.
Wanita itu turun dari ranjang dan berjalan keluar untuk membuat susu formula pada Raja. Sepeninggal Ria, balita itu menendang-nendangkan kakinya di ke udara,sambil mengemuti jari jempolnya , kepalanya menoleh melihat ke arah Aldi.
"Yah....... Yah...... Chan, Yah." celotehan Raja membuat perhatian Aldi teralihkan. Ia menatap balita tersebut yang tampak ke girangan, tersenyum lebar memperlihatkan dua gigi susunya.
Aldi yang melihat tidak ada Ria di ruangan ini, mungkin keluar monolognya. Aldi meletakkan laptop di meja dan berjalan mendekati Raja.
"Kenapa Raja ,hmm? Mau ajak Ayah main?, " tanya Aldi, tapi ia langsung tertegun dengan ucapannya yang menyebut dirinya sendiri Ayah. Entahlah, tapi lambat laun balita ini akan memanggil dirinya Ayah.
Ada rasa iba pada Raja yang harus di tinggalkan Rayyan mendadak. Baru saja di pertemukan dengan Ayah biologisnya tapi harus berpisah kembali dan itu untuk selama-lamanya. Tangan Aldi terulur mengusap dan menggenggam tangan mungil Raja yang berpegangan kuat di jari telunjuknya.
"Yah.... Yah... " Raja terus mengucapkan "Yah" saat menatap Aldi seolah pria yang ada di depannya ini adalah Ayahnya.
Ria masuk kembali ke kamar dengan membawa dodot yang berisi susu hangat
Ia tertegun melihat Aldi yang terkekeh, sambil memcolek-colek pipi chubby Raja yang tertawa girang. Baru pertama kali bagi Ria melihat Aldi tersenyum, biasanya pria itu selalu menampilkan wajah datarnya saat di hadapan dirinya. Hati Ria tiba-tiba menghangat melihat ke dekatan ke duanya.
"Hmm! "
Deheman Ria yang cukup keras sukses membuat Aldi yang tengah asyik bermain dengan Raja, kaget. Pria itu langsung memasang wajah datarnya kembali seperti biasa.
Aldi langsung bangkit dari ranjang dan kembali duduk di sofa, seolah tidak memperdulikan ke hadiran Ria. Wanita itu hanya bisa menghela napas pelan. Entah mengapa Aldi begitu dingin padanya, mungkin karena belum bisa menerima ke hadirannya.
"Kamu tidur di kasur biar saya yang tidur di sofa, " ujar Aldi tanpa melihat lawan bicaranya yang tertegun.
"Kenapa? " pertanyaan itu tiba-tiba keluar dari mulut Ria.
Aldi menatap Ria sekilas dan kembali melihat pada laptopnya.
"Pernikahan ini hanya status bagi kita berdua .Jadi jangan berharap kita akan menjalani pernikahan ini seperti suami-istri pada umumnya, " ucap Aldi .
Tiba-tiba Hati Ria bergemuruh mendengar ucapan Aldi yang membuat dadanya sesak. Lalu, buat apa pria itu menikahinya bila tidur satu ranjang saja tidak mau?
"Tapi, 'kan kita suami-istri...,"ujarnya lirih.
" Sekarang kamu tidur, "ujar Aldi menyela ucapan Ria yang menatap nanar .
🍄🍄🍄🍄🍄
Aldi terdiam melihat sepiring nasi goreng dengan telur ceplok di atas meja.
" Maaf aku hanya bisa memasak itu, "ujar Ria yang tiba-tiba muncul, membuat Aldi sedikit kaget.
" Hmm...tidak apa-apa, "
Aldi duduk di kursi. Ia mulai menyantap makanan yang di buat Ria yang tengah memperhatikan Aldi, takut bila makanan itu tidak sesuai ekspetasinya. Aldi terdiam ketika memakan satu suapan, ia menatap wanita yang masih setia di sampingnya.
Rasa nasi goreng ini benar-benar asin. Apa wanita ini tidak mencoba dulu sebelum di hidangkan untuk dirinya.
Ting tong!
Suara bel rumah membuat Ria dan Aldi bersamaan melihat ke arah pintu keluar. Ria langsung berjalan ke pintu, meninggalkan Aldi yang langsung meminum air putih menetralkan mulutnya yang seperti makan garam. Cepat-cepat ia membuang nasi goreng buatan Ria ke bak sampah.
Sementara Ria yang membuka pintu rumah terlihat bingung melihat wanita berpakaian seperti perawat.
"Dokter Aldi nya ada? " tanya Maiza, membuat lamunan Ria buyar.
"Ada, tapi kamu siapa ya? " tanya Ria, membuat satu alis Maiza terangkat.
"Kenapa bertanya seperti itu. Seharusnya saya yang tanya, kamu kenapa ada di rumah dokter Aldi? Pembantu baru ya? " tebaknya. Karna Aldi benar-benar menyembunyikan pernikahannya, membuat Maiza yang merupakan Asistennya pun tidak tahu perihal itu.
"Aku_____"
"Ada apa, Maiza? " tanya Aldi , membuat ucapan Ria terpotong.
"Begini Dok,hari ini ada jadwal operasi, " ujar Maiza dengan suara yang begitu lembut mendayu-dayu.
"Kenapa tidak menelpon saja?Jadi kamu tidak usah repot-repot ke rumah saya, " ujar Aldi.
Maiza hanya tersenyum tipis, bingung harus mencari alasan apa. Sedangkan Ria mendengar obrolan dua orang tersebut tanpa ingin beranjak.
Bersambung...
Jangan lupa tinggalkan jejak dengan like, komen, vote dan kasih hadiah🎁.
Terima kasih
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 59 Episodes
Comments
Sweet Girl
dua tahun pernikahan dengan Rayyan, Ria masih belum bisa masak ya...???
2025-01-19
0
Sunarti
dulu pas nikah sama Rayyan siapa yg masak
2022-07-29
0
juniar juniar
andaikan pasti rayyan,, masih hidup ria akan bahagia😭😭😭yg kuat yah ria semangat 💪💪
2022-04-19
0