Nasi goreng selimut

Vidya pun fokus menyetrika seragam yang akan di gunakan oleh Lidya ke sekolah. Lidya itu setahun lebih tua dari Vidya yang berarti ketika di sekolah menjadi kakak kelas nya.

Dan yang lebih parah nya, orang-orang tidak ada yang tahu kalau sebenarnya Vidya itu, adik dari seorang Lidya anak konglomerat.

Yang mereka tau Vidya hanya lah anak pembantu di rumah Lidya. Hingga kerap kali hal tersebut harus menjadi bahan cemoohan dari orang yang tidak menyukai nya.

Ketika sudah selesai menyetrika, Vidya pun segera menggantung seragam tersebut dan membawa nya menuju ke kamar Lidya.

"Selesai juga akhirnya" gumam nya seorang diri.

"Tap tap tap" Suara ketika Vidya menaiki undakan anak tangga.

Pada saat sudah berada undakan anak tangga yang terakhir ternyata Lidya sudah menunggu nya dari tadi.

Vidya pun sangat terkejut karena ia berjalan sambil menundukkan kepala nya.

"Vidya, loe itu ngapain aja sih. Di suruh nyetrika gitu aja lama banget" Ucap Lidya berkacak pinggang.

"Nyetrika seragam gue dimana loe" dengan wajah pongah nya.

"Maaf kak lama ya" Ucap nya.

"Udah tau loe itu lelet, pake nanya lagi"

"Udah siniin tuh seragam gue"

"Ini kak" Sembari menyodorkan seragam nya dan Lidya pun mengambil nya dengan kasar.

Setelah itu Lidya pun berlalu, tapi tiba-tiba ia pun berbalik badan kembali menghadap Vidya.

"Sarapan gue udah loe siapin kan"

"Maaf kak, belum sempat tadi kan" ucap Vidya menjeda.

"Tadi apa heh"

"Tadi cuma baru beresin baju di lemari kakak agak lama. Jadi baru sempat nyetrika seragam sekolah doang"

"Hih loe itu, emang kalau di suruh selalu aja lama"

"Kapan sih berubah jadi bertindak cepat"

"Vidya.. Vidya.. Ckckck"

"Maafkan Vidya kak"

Di sini sekali pun umur Vidya sudah 17 tahun. Tapi ia tak pernah berani melawan atau pun membantah.

"Yaudah sana loe, bikinin gue sarapan. Gue kasih waktu 15 menit, awas aja kalau gak beres juga"

"Ingat tuh 15 menit doang Vidya"

"Iya kak"

Vidya pun buru-buru langsung ke dapur. Tak pernah sedikit pun Vidya mengeluh kepada orang lain, ia pun tak mempedulikan sakit di kaki maupun kepala nya.

Yang ia pikirkan saat ini hanya lah membuat kakak nya tak marah kepada nya itu saja.

Setelah sampai dapur. Vidya segera membuka kulkas dan melihat bahan yang ada di dalam nya.

"Aku mau masak apa ya" monolog nya seorang diri.

"Ada sayur dan telor doang. Mungkin bibi belum belanja kali ya"

"Apa mending aku bikin nasi goreng aja deh. Lagian di kasih waktu singkat gitu mana cukup buat masak lain nya"

Akhirnya Vidya memutuskan untuk membuat nasi goreng selimut saja yang gampang.

Iya Vidya itu sudah terbiasa memasak dari duduk di bangku sekolah menengah pertama. Ia sudah di tuntut untuk bisa mandiri entah karena alasan apa, ia pun tak mengetahui nya hingga detik ini.

"Non Dy, masak apa" ucap art 2 yang bernama bi yati.

"Astaghfirullah, bibi ih ngagetin aku aja" ucap nya sembari mengelus dada nya karena terkejut.

"Eh maaf non, habis dari tadi di panggil gak nyaut sih" ucap bi yati.

"Iya kah bi, mungkin karena aku terlalu fokus kali ya bi"

" Iya mungkin non"

Setelah menyiapkan sarapan untuk Lidya, Vidya pun segera saja bergegas kembali ke kamar nya untuk mandi karena jam untuk ke sekolah sudah sangat mepet.

"Saat nya aku mandi setelah itu sarapan lalu berangkat ke sekolah"

Setelah itu Vidya pun masuk ke kamar mandi dan mandi secepat kilat yang ia bisa. Kemudian turun ke bawah untuk sarapan di dapur.

Ketika sampai di pembatas antara ruang tengah dan di dapur, ia melihat ibu nya dan Lidya sedang sarapan sembari bercanda tawa.

"Huh mending aku gak usah sarapan, dari pada membuat mood mereka jelek"

Tapi tiba-tiba seorang art melihat nya dan segera menghampiri.

"Non Dy mau sarapan ya? " tanya art yang sering di panggil bi yuna. Art yang paling tua di rumah nya.

"Ayo biar bibi yang siapkan" lanjut nya.

"Gak jadi bi"

"Kenapa non, pasti karena nyonya dan non Lidya kan" tanya memastikan nya.

"Gak kok bi, Dy buru-buru berangkat ke sekolah" alasan nya.

"Bibi tau kok non, itu hanya alasan doang. Nona Dy gak bisa bohong sama bibi karena kelihatan dari matamu" berucap dalam hati.

"Owh kalau begitu biar bibi siapkan bekal saja untuk makan di sekolah. Tunggu sebentar ya non"

"Eh gak usah bi"

"Gak ada penolakan loh non" dengan sedikit memaksa.

"Iya deh bi, tapi Dy tunggu di teras depan aja ya" ucap nya sembari berlalu menuju ke depan.

"Iya non, tunggu bibi" berucap sambil menuju dapur.

"Ngomong sama siapa sih bi" ucap sang nyonya rumah

"Owh itu nyah, non Dy tadi"

Tanggapan sang nyonya pun hanya anggukan kepala doang. Bibi pun segera mencari tempat kotak bekal yang di simpan nya di laci dapur. Setelah menemukan nya segera saja bi yuna memasukkan beberapa potong sandwich untuk bekal nona nya di sekolah.

Setelah siap, bibi pun menuju teras untuk memberikan bekal nya.

"Non Dy, ini bekal nya. Jangan lupa di makan ya" ucap nya ketika sampai teras depan sembari menyodorkan kotak bekal nya kepada nona nya.

"Iya bi, makasih ya. Kalau gitu Dy pamit berangkat ke sekolah dulu" sembari mencium punggung tangan sang bi yuna.

Biar pun bi yuna hanya art, tapi Vidya tak pernah membedakannya dan justru ia tak pernah pamit kepada sang ibu.

Sang ibu tak pernah mau ketika Dy hendak mencium punggung tangan nya. Dan ketika hanya sekedar pamit pun tak ada respon sama sekali.

Berbeda sekali ketika Lidya yang pamit, pasti langsung ia antar sampai teras depan rumah.

Tapi ia tak pernah membenci sang kakak. Ia selalu menyayangi keluarga nya sekali pun mereka tak menganggap nya.

"Hati-hati di jalan ya non, jangan ngebut apalagi ugal-ugalan bawa motor nya" pesan sang bibi.

"Iya bi, assalamu'alaikum" Sembari menuju ke motor nya yang sudah di keluarkan dari garasi oleh mang firman, si sopir yang bekerja di rumah nya untuk mengantar sang nyonya rumah kemana pun.

"Waalaikumsalam non" ucap bibi kembali masuk ke dalam rumah untuk mengerjakan tugas nya sebagai art.

...****************...

Sampai di sekolah, saat di parkiran Dy pun harus bertemu dengan sang kakak. Tapi seolah mereka tak saling kenal hanya orang asing.

"Li, itu adik kelas yang aku ceritain kemarin. Dia beneran pinter + cantik kan" ucap salah satu teman satu genk Lidya.

"Hih masih cantikan juga gue kemana-mana tau" songong nya.

Terpopuler

Comments

💠⃟⃝♠Yeyen

💠⃟⃝♠Yeyen

sebenarnya vidya anak kandung apa bukan ya 🤔 kenapa seperti bawang merah dan bawang putih..
tapi dengan begitu Vidya akan menjadi sosok yang tegar dan kuat serta mandiri. bukan cewek manja kayak Lidya yang gak ada akhlak.

SEMANGAT Thor 🤗

2022-12-25

1

☘️BILAA☘️

☘️BILAA☘️

sombong banget tuh si Lidya

2022-10-22

7

Nur

Nur

Ya ampun ini sih nama nya Vidya babu bukan anak atau pun adik🥺

2022-10-22

1

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!