Kepoooo

"Owh so pasti, Lidya yang paling cantik dong. Satu sekolah juga udah tau semua kali" ucap salah satu teman sekolah Lidya juga yang bernama Bella.

Bella itu salah satu teman Lidya yang hanya numpang ketenaran di situ karena bella sesungguh nya hanya dari keluarga yang sederhana. Sedangkan yang bersekolah di situ kebanyakan dari keluarga yang tak bisa di bilang miskin dan sederhana.

Makanya banyak sekali yang iri kepada Vidya. Karena menurut nya ia hanya gadis miskin dan rendah tapi mampu bersaing dengan mereka yang kaya.

"Tentu, siapa dulu. Lidya" bangga nya diri sendiri.

"Guys, mending kita masuk yuk" ajak nya kepada teman lain nya.

"Yuk, ini juga bentar lagi bel kok" ucap Lexa teman Lidya juga

"Bell loe di panggil noh" ucap Lidya kepada bella.

"Ish bukan Bell gue juga kali, tapi bel sekolah woy" ucap nya menyenggol bahu Lidya, kebetulan mereka berdiri berdampingan dan Lidya pun berada di tengah.

"wkwkwk, auto ngakak woy" ucap Lexa.

"Lagian kenapa nama loe Bell" lanjut nya.

"Jangan bilang mak loe ngidam nelen bel kali pas hamil loe" tambah Lidya.

Dan mereka berdua pun sukses membuat Bella kesal dan bersungut-sungut.

"Udah ah, mending gue masuk sendiri ke kelas, bye" berucap sembari berlalu jalan.

"Ini semua gegara mak gue nih, ngasih nama ke anak gak ada keren nya sama sekali. Gini kan jadi bahan ledekan temen-temen"

"Au ah masih pagi juga udah kesal aja" lanjut ngomel seorang diri sembari tetap berjalan menuju ke kelas.

"Bell, tunggu kita berdua dong" mengejar Bella yang sudah jalan terlebih dahulu.

Setelah sampai mereka berdua pun kompak menepuk bahu Bella secara bersamaan.

"Aduh, sakit tau. Apaan sih kalian berdua ini? "

"Loe yang apaan main tinggalin kita berdua gitu aja di parkiran sekolah" ucap Lidya sewot.

"Udah guys, gak usah ribut ya" ucap Lexa menengahi mereka berdua.

"Tau gak gue bawa berita bagus donk" menaik turunkan alis nya.

"Apaan Lex? " tanya Bella lebih dulu. Sedangkan Lidya hanya melihat saja dengan menaikan alis nya, sebagai kode kalau dia pun kepo.

"Jadi gini ya guys... " ucapan Lexa pun terjeda.

Tet tet tet. Bel sekolah pun berbunyi dan tak lama kemudian seorang guru perempuan pun masuk.

"Selamat pagi anak-anak" ucap nya menyapa anak murid nya sebelum mulai mengajar seperti biasa nya.

"Pagi juga bu" jawab semua murid yang berada di kelas secara serentak.

"Sekarang kerjakan hal 100-115, jangan berisik dan kalau sudah selesai kumpulkan" ucap nya tegas.

Dan karena Lidya penasaran ia pun mencoba menyenggol bahu Bella yang duduk di sebelah nya agar memberikan kertas yang ia tulis untuk Lexa yang duduk bersebrangan dengan mereka berdua.

"Aduh kenapa sih Li" ucap nya pelan. Karena yang sekarang mengajar merupakan guru yang galak atau bisa di sebut juga killer.

"Nih" menyodorkan kertas sembari menunjuk ke Lexa.

"Owh ok"

Dengan beralasan meminjam tipe_ex, Bella pun berhasil memberikan kertas itu untuk Lexa.

"Bella ngapain kamu" ucap sang guru tersebut.

"Minjem ini" sembari menunjukkan tipe_ex nya.

"Duduk lagi sana, keluyuran aja kamu"

"Iya bu" Bella pun kembali duduk ke tempat nya.

"Gimana Bell" tanya Lidya penasaran.

"Beres dong, apa sih yang gak buat Bell"

"Bagus tuh, tinggal tunggu balasan dari Lexa" ucap nya senang sambil berbisik.

Lexa pun membalasnya.

"Kepooo" tulis nya di kertas.

Lexa berjalan ke tempat dimana Lidya dan Bella duduk.

"Nih" ucapnya tanpa suara dan menyimpan kertas di meja.

"Lexa ngapain kamu? " tanya bu guru.

"Minjem bulpoint bu, ini" jawab nya sembari menunjukkan nya.

"Tadi Bella sekarang kamu Lexa, kalian itu sekolah gak ada persiapan apa" bu guru pun hanya geleng-geleng kepala.

"Habis bu" jawab nya ringan tanpa beban

"Udah sana, kamu duduk. Kembali ke mejamu sekarang" perintah nya.

"Emang anak-anak jaman sekarang, sekolah kok minjem mulu peralatan nya" menggerutu sendiri.

Beberapa saat kemudian, ibu guru killer pun berdiri karena jam mengajar nya hampir selesai.

"Anak-anak kumpulkan sekarang tugasnya, selesai gak selesai. Gak akan ada pr" ucap nya tegas.

"Yah, gimana nih Bell. Mana gue belum selesai lagi, baru satu soal doang"

"Liat punya loe dong" lanjut nya.

"Gue juga belum beres kali Li, kan loe tau sendiri tadi itu gue ngantar surat loe buat si Lexa itu " ucap Bella dengan nada kesal.

"Coba loe tanya ke si Lexa aja noh, siapa tau dia udah beres" lanjut nya.

"Bener juga tuh"

"Awas geser, kita tukar tempat duduk sekarang Bell" sembari sudah berdiri.

"Ok" Bella pun berdiri juga dan mereka akhirnya bertukar tempat duduk.

"Bella, Lidya. Kalian sudah selesai kah? " tanya bu guru.

"Belum bu" cicit nya sangat pelan.

"Lalu kenapa kalian ibu perhatikan ribut mulu dari tadi"

"Dan kenapa juga kalian sekarang bertukar tempat duduk" lanjut bu guru curiga.

"Gak apa kok bu, Bella hanya ingin duduk dekat jendela katanya" ucap Lidya berbohong.

"Yasudah kalian lanjut kan, waktu nya 10 menit lagi"

"Iya bu"

Setelah ibu guru kembali fokus pada bukunya, Lidya pun segera saja melemparkan kertas ke meja Lexa dan sangat beruntung nya mengenai sasaran yaitu tangan Lexa.

"Hust Lexa, woy bagi gue contekan dong"

"Ish berisik tau Li, tar ibu guru dengar" ucap Lexa.

"Makanya bagi gue napa, gak sampe nih otak gue" gerutunya.

"Hilih gue aja belum beres, gimana mau bagi tau ke elo"

"Lah terus kita gimana donk" ucap Bella menyeletuk agak kencang. Sehingga terdengar lah ke telinga sang ibu guru.

"Gimana apa nya Bella? "

"Owh gak kok bu, tadi ada cicak gak bisa lewat karena terhalang kaki Lidya" alasan nya.

"Kamu ini ada-ada saja"

"Anak-anak waktunya 5 menit lagi ya"

"Iya bu" jawab semua murid.

"Bell gimana nih, kita isi asal-asalan aja kali ya" Ide Lidya.

"Tapi kan Li, nanti yang ada nilai kita anjlok loe "

"Hilih dari pada gak di jawab sama sekali" debat nya.

"Iya juga sih" pikir si Bella

"Setuju kan" tanya Lidya

"Oke lah yuk" jawab Bella

Akhirnya mereka berdua pun mengisi soal tersebut dengan jawaban yang asal-asalan yang penting terjawab. Berbeda dengan Lexa yang berusaha menjawab sesuai yang ada di pertanyaan tersebut.

Dan Lidya pun lupa untuk membuka surat yang tadi Lexa tulis. Karena tugas yang sudah mepet untuk di kumpulkan.

"Anak-anak kumpulkan sekarang ke depan, waktunya sudah habis" di saat ibu guru berucap pun bertepatan dengan bunyi bel istirahat yang berbunyi.

Terpopuler

Comments

💠⃟⃝♠Yeyen

💠⃟⃝♠Yeyen

kenapa sampai pada gak tau Vidya dan Lidya bersaudara.. sampe nganggep Vidya anak art yang kerja ditempat Lidya. Lidya pinternya menyakiti saudara nya tapi soal akademik nol.

SEMANGAT Thor 🤗

2022-12-25

1

☘️BILAA☘️

☘️BILAA☘️

Bella oon numpang tenar gak jelas kamu

2022-10-22

9

Nur

Nur

hadehh 1genk lemot bin songong

2022-10-22

1

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!