Penindasan

"Gak kok kak, kan aku juga baru bangun" Ucap Vidya.

"Emang ada apa sih, lagian kakak ngapain pagi-pagi udah nyamper ke kamar aku" Lanjut nya berucap

"Emang gue mau ngapain, kayak gak biasa aja" Dengan nada jengkel nya, Lidya pun menanyakan balik kepada sang adik.

"Gak tau kak" Jawab Vidya.

"Hih loe itu pura-pura lupa atau emang pikun"

"Sini biar gue jelasin" Sembari menarik telinga Vidya dan berbicara.

"Gue kalau sudah ketuk pintu kamar loe, ya ingetin tugas loe lah"

"Belum lagi loe kan belum bikin sarapan buat gue, udah jam berapa ini Vidya"

"tolo* banget sih loe" Sembari menoyor kepala sang adik.

"Ish sakit kak"

"Maaf Vidya beneran lupa kak, bukan di sengaja juga kok" Berucap sembari menunduk ketika melihat mata sang kakak melotot ke arah nya.

"Gue gak butuh maaf loe, udah buruan sana ambil baju seragam gue terus loe setrika itu" Memerintah nya seperti nyonya rumah.

"Iya kak, tapi Vidya mau ke kamar mandi dulu bentar. Boleh kan" Vidya pun berucap sangat pelan dan menautkan jari-jemari nya takut sang kakak kembali murka.

Padahal menurut nya itu masalah sangat sepele dan bisa di kerjakan juga oleh asisten rumah tangga.

Ya mereka tinggal di satu rumah itu dan mereka juga dari keluarga yang terpandang serta cukup berada. Mereka tak semiskin dan sesederhana itu sampai tak memiliki art serta sopir.

Toh di rumah tersebut pun art bukan hanya satu orang saja.

"Apa, coba ngomong yang kenceng" Lidya pun pura-pura tak mendengar ucapan Vidya.

Dan Vidya pun ragu untuk mengucapkan kembali, tapi di sisi lain ia sangat ingin ke kamar mandi karena sudah tak tahan.

Akhirnya setelah mengumpulkan keberanian nya, Vidya pun kembali berucap "Kak, Vidya mau ke kamar mandi dulu baru setelah itu Vidya ke kamar kakak kok buat ambil baju seragam kakak"

"Enak aja loe ngomong, gak ada pake ke kamar mandi segala. Yang ada tar loe lama lagi"

"Udah ih buruan sana" Sembari mendorong tubuh Vidya agar keluar dari kamar.

"Iya kak" Vidya pun mau tak mau harus menahan rasa ingin ke kamar mandi nya.

Dengan berjalan gontai ke kamar sang kakak. Ketika sudah sampai pun segera saja Vidya mencari letak dimana seragam sang kakak di simpan.

"Alhamdulillah akhirnya ketemu juga" Saat menemukan seragam yang dicari.

Ternyata berada di tumpukan baju di lemari yang berserakan itu.

"Perasaan kemarin aku udah beresin baju di lemari kakak deh " Sembari berfikir

"Tapi kok, sekarang malah berantakan lagi"

Tiba-tiba sang kakak pun masuk ke kamar nya dan kebetulan melihat Vidya hanya bengong sembari memegang seragam sekolah nya.

Makin kesal lah Lidya melihat itu. Ia pun segera saja menghampiri sang adik yang hoby sekali bengong itu.

Di dorong lah Vidya sampai menabrak lemari kayu yang ada di depan nya.

"Astaghfirullah" hanya berucap dalam hati. Karena Vidya pun tau pasti itu kelakuan sang kakak.

"Aduh kok sakit, jangan bilang jidat aku benjol ini"

"Emang kakak sangat keterlaluan" berucap tanpa sengaja dan di dengar Lidya.

"Apa loe bilang, coba sekali lagi siapa yang loe kata keterlaluan" Sembari tangan nya berada di pinggang.

"Lagian di suruh ambil seragam, ngapain juga loe malah bengong doank di sini"

"Jangan bilang loe mau nyuri barang-barang gue. Iya kan ngaku gak loe" Tuduh nya tanpa perasaan.

"Gak kok kak. Vidya gak ada nyuri apapun, sama sekali gak" Bergetar tubuh nya karena terkejut dengan tuduhan Lidya.

"Halah mana ada maling ngaku"

"Coba sini gue periksa sendiri di saku piyama loe" Ucap nya dengan nada ngegas sembari sibuk merogoh saku celana piyama yang di kenakan Vidya.

Dan emang terbukti mau di cari berapa kali pun, saku celana itu tetap kosong. Lidya tak menemukan apa-apa.

"Yaudah sana keluar, sekalian tuh bawa juga cucian kotor gue" berucap tanpa perasaan.

"Eh tapi tunggu dulu, mending loe beresin baju berantakan yang ada di lemari gue, loe juga beresin itu tempat tidur, gue mau mandi dulu"

"Awas kalau gue balik belum rapih" Lidya pun sembari berlalu menuju ke kamar mandi.

Padahal kejadian seperti itu selalu terjadi di tiap pagi hari kehidupan Vidya. Tapi entah kenapa di pagi ini, ia bisa melupakan hal tersebut hingga membuat sang kakak marah.

Masih beruntung nya, sang ibu tak mendengar keributan tersebut. Kalau sampai mendengar nya, ia bisa lebih di marahin lagi.

"Iya kak" jawabnya.

Vidya pun akhirnya memunguti baju yang berserakan di lantai, entah itu baju kotor atau pun bersih. Ia tak tau, biarlah nanti memilah kembali.

Saat sudah terkumpul, di lanjut dengan membongkar semua baju di lemari. Dan mulai menyusun nya dari awal lagi agar menjadi rapih.

"Huh, akhirnya selesai juga" Sembari mengelap keringat yang ada di dahi nya.

"Sekarang saat nya aku membersihkan tempat tidur, jangan sampai kakak marah lagi"

"Semangat Vidya"

Itu semua hanya bisa ia ucapkan di dalam hati nya. Karena kalau sampai sang kakak dengar pasti akan kena omelan lagi.

Vidya pun membersihkan tempat tidur tersebut, dengan menggantikan sprei dan sarung bantal serta guling nya. Karena selalu seperti itu, Lidya sangat tak suka ketika sehari saja tempat tidur nya tak ganti sprei.

Pernah sekali Vidya lupa mengganti nya, hingga akhirnya di hukum, tak boleh tidur di kamar nya sendiri.

Karena entah mengapa Lidya mempunyai kulit yang sangat sensitif.

"Done, alhamdulillah akhirnya semua selesai juga"

"Aku harus cepat-cepat keluar dari kamar ini, sebelum kakak selesai mandi" Ucap nya sembari membawa seragam sekolah dan keranjang cucian kotor.

Setelah sampai di luar kamar, Vidya pun bisa menarik napas lega.

Ia pun segera saja bergegas menuju ke arah dapur untuk menyimpan keranjang, lalu setelah itu segera saja menuju tempat yang biasa di gunakan untuk menyetrika.

"Non Dy, itu seragam punya non Li kan" Ucap salah satu art yang menyayangi Vidya

"Iya bi, ini punya kakak. Mau aku setrika" Jawab nya.

"Yaudah sini biar bibi aja yang setrikain. Non mandi aja sana"

"Lagian ini kan udah jam 06.00, nanti yang ada terlambat lagi ke sekolah"

"Gak usah bi, nanti kakak bisa marahin bibi. Biar aku aja" Sembari mencolokan kabel setrika.

"Yaudah kalau gitu biar bibi bantu siapkan sarapan saja ya" Kekeh nya ingin sekali membantu.

Karena si bibi sudah menganggap Vidya sama seperti anak kandung nya.

"Jangan bi, nanti bibi juga di marahin" cegah nya

"Yaudah kalau gitu bibi mau nyapu halaman saja"

"Kalau butuh bantuan panggil bibi ya non"

"Siap bi"

Terpopuler

Comments

Nabila

Nabila

mungkin beda ibu

2024-01-12

0

@MeG4 ⍣⃝క🎸N⃟ʲᵃᵃ𝓐𝔂⃝❥

@MeG4 ⍣⃝క🎸N⃟ʲᵃᵃ𝓐𝔂⃝❥

si lidya bener kakak biadab melebihi kaka tiri😠

2023-03-16

1

¢ᖱ'D⃤ ̐NOL👀ՇɧeeՐՏ🍻

¢ᖱ'D⃤ ̐NOL👀ՇɧeeՐՏ🍻

gpp dh Vidya diperlakukan macam pembantu sama Lidya. insya Allah Vidya kuat. itu justru jd latihan mental. jd mau sekeji apapun siksaan yg diterima, itu tdk akan membuatnya sedih & terpuruk lg.

2023-03-16

1

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!