Bel pulang berbunyi tanda kegian belajar telah usai untuk hari ini. para siswa berhamburan keluar kelas dan berjalan menuju Gerbang sekolah. Ada yang menunggu angkutan umum di depan gerbang, ada yang berjalan menuju ke halte untuk menunggu bus, ada juga sebagian yang menunggu dijemput oleh keluarga masing-masing.
"gue duluan ya udah dijemput sama sopir" pamit Sherin saat melihat sopirnya menunggu di luar gerbang, spontan kami menganggukan kepala.
"hati-hati ya..." sahut kami kompak
"sipp.... kalian juga" jawab Sherin senyum.
Sherin lalu bergegas berjalan menemui sopirnya. kemudian masuk mobil yang ditumpanginya.
Aku dan Nadya berjalan menuju halte bus. di sana kami menunggu datang bersama teman-teman yang lain. Aku tak lagi canggung saat harus menunggu bus di halte karena setiap kali Kak Adit berhalangan untuk menjemputku, aku selalu pulang bersama Nadya dengan kendaraan umum. Ya, Nadya tidak pernah dijemput oleh keluarganya. karena mereka harus bekerja. Nadya bukan tergolong anak kaya yang kemana-mana harus pergi dengan supir. Ayahnya seorang buruh pabrik, sedang ibunya membuka warung kecil di depan rumahnya. Mereka bekerja keras untuk menyambung hidup. Kadang aku merasa malu dengan Nadya. Dia anak yang sangat baik. Dengan keadaannya yang pas-pasan, tidak pernah mengeluh ataupun protes terhadap keadaan. Aku bangga mempunyai teman sepertinya, teman yang selalu mengerti dan memahami arti sebuah persahabatan.
" Ee Van, nggak nyangka ya minggu depan anak kelas 9 udah mau ujian aja ja" ucap Nadya membuka pembicaraan disela-sela menunggu bus datang
" iya juga ya... eh kok gue seneng banget ya" kataku bahagia
Nadya mengernyitkan dahinya mendengar jawabanku.. "kok bisa??"
"iya lah bentar lagi kan udah nggak ketemu sama kakak kelas rese itu lagi" jawabku senyum-senyum sambil membayangkan kehidupanku di sekolah selanjutnya tanpa keusilan Devan. sontak membuat Nadya tertawa mendengarnya.
"kamu bisa aja mak....dari raut wajah lu kayaknya seneng banget udah nggak pusing lagi kan?" tanya Nadya
"hehehe....udah enggak" jawabku santai sambil masih senyum
Dari jauh ku lihat mobil Sedan keluaran terbaru berjalan melewati halte dengan jendela pintu yang dibuka. Tampak didalamnya seorang bapak-bapak paruh baya di belakang kemudi. di kursi belakang ada Andre, Bimo, dan si kribo. tampak jelas kak Devan yang duduk di kursi depan samping pak supir. Aku yang sedari tadi bergurau dengan Nadia sontak menoleh ke arah mereka...
"eh tunggu itu tadi Devan lihatin aku kan? apa ngeliatin Nadya ya" tanyaku dalam hati
"panjang umur ya kan yang diomongin tiba-tiba muncul" bisik Nadia terkikik di telingaku. Aku menjawabnya dengan senyuman.
Sepertinya mobil Devan menjauh dari mataku. Tak lama bus datang dan berhenti tepat di depan halte, kami pun segera naik untuk menuju pulang. Beruntungnya aku dan Nadya yang mendapatkan tempat duduk padahal banyak sekali yang naik bus bersama kami.
Selepas Nadia turun di gang dekat rumahnya, 5 menit setelahnya pun aku meminta pak kondektur untuk berhenti karena telah sampai di depan rumahku.
"berhenti di depan ya pak" ijin ku sopan ke kondektur bus
"iya de" jawabnya ramah.
Aku turun dari bus dan berjalan menuju pagar rumah. Kubuka pagar rumah dan kulihat Mama telah duduk di kursi teras menunggu kepulangan ku.
"assalamualaikum ma...." ucapku sambil mencium tangan mama
"waalaikumsalam.... capek nak? enggak berdesakan kan tadi di bus?" jawab mama
"*enggak kok mah... masih kebagian tempat duduk"
" ya udah segera bersihkan badanmu, sholat terus makan, kamu pasti lapar kan*?" sahut mama dengan senyum di wajahnya dan aku menjawabnya dengan senyum dan menganggukkan kepalaku.
aku bergegas menuju ke kamarku yang ada di lantai atas. Setelah sampai di aku meletakkan tasku di atas meja belajar. Kuraih handuk yang ada di lemari dan baju ganti untuk kubawa kamar mandi. Segera membersihkan tubuhku yang terasa lengket.
Setelah pekerjaanku selesai hai aku turun menemui mama di meja makan untuk menyantap makanan. disana kulihat Mama sedang menyiapkan makanan untukku. aku merasa beruntung mempunyai keluarga yang sangat memanjakan dan menyayangiku.
"makasih Mama" kata aku mencium pipi mama. mama hanya tersenyum melihat tingkahku.
Aku segera makan dan menghabiskan makanan di piringku.
"Bi Ani kapan balik dari kampung ma?" tanya tuh membuka obrolan setelah menyelesaikan makanku. Bi Ani adalah asisten yang biasa membantu Mama menyelesaikan pekerjaan rumahku. Saat ini dia meminta ijin sedang pulang kampung karena anaknya melahirkan. Beliau tinggal daerah Jawa Tengah lebih tepatnya di Kota Rembang, kata Bi Ani di sana dekat dengan laut dan juga persawahan. Aku penasaran dengan ceritanya, berharap kapan-kapan bisa kesana mengunjungi daerah itu.
"katanya sih 3 harian lagi, kenapa kamu kangen sama Bi Ani" jawab Mama meledekku. Aku hanya tersenyum manis dan mengangkat sudut bibirku. Semua anggota keluarga ini sangat tahu jika aku dekat dengan Bi Ani. mungkin karena beliau yang merawatku sejak bayi. Bi Ani sudah ikut mama selama 15 tahun. Kami semua menganggap beliau sebagai bagian dari keluarga kami.
"oh ya dek sampai kapan kamu pulang jam 1 siang, biasanya kan pulang sampai sore" lanjut mama sambil mengupas buah apel untukku.
"katanya sih sampai anak kelas 9 selesai ujian mah" jawabku dengan berdiri dari bangku sambil mengemasi piring sisa makanku untuk ku cuci di dapur.
"nggak nyangka ya kamu udah gede udah mau naik kelas 9 aja dek" seru Mama senyum menatapku "tapi ingat,,belajar yang rajin jangan mikirin cowok dulu" lanjut mama saat melihatku selesai mencuci piring dan berjalan ke arahnya.
"iya mamaku sayang..." jawabku gemas sambil memeluk bahu mama dan menempelkan pipiku ke pipinya,
"udah ini di makan dulu apelnya, Mama mau istirahat dulu, habis ini kamu juga tidur siang ya" kata Mama yang kujawab dengan senyum dan mengangguk.
\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=
**Jangan lupa like dan vote
salam sayang selalu 💗💗😘**
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 190 Episodes
Comments
Novie Louretta
aku kasih bunga ya kak author...kisahnya asyik dibaca, mengalir gitu, mo lanjut bacanya ahhhh
2022-01-02
0