tersenyum sendiri.

Kinara memperhatikan Arief yang sedang memasak dengan celemek putih di dadanya.

mengolah makanan tanpa sungkan, kinara sendiri tidak tahu Arief memasak apa?

karena sejak tadi Arief tak bicara dan fokus pada bahan olahan.

"apa?"

ucap Arief membuat Kinara sedikit terperanjat.

"perempuan itu harus bisa masak, ki...!

masa kamu kalah sama aku?"

Kinara mendekat mendengar penuturan Arief yang terus saja menyudutkan nya.

"laper .......!"

ucap kinara tersenyum di samping Arief.

gadis ini benar benar cantik, apa lagi tersenyum seperti itu.

"Arief cakep banget pake celemek itu, lihat cowok masak tuh sesuatu banget...!"

keduanya Sibuk dengan pemikiran masing masing, lalu sama sama memalingkan wajah saat tersadar bahwa sudah mengagumi satu sama lain.

"masak apa?"

ucap Kinara mencoba menengok ke arah panci, namun di halangi oleh Arief.

"pelit banget.....!"

ucap kinara memberangus sambil berlalu pergi melempar lap di meja.

Arief Terkekeh melihat tingkah laku gadis itu, rasanya gemas.

"mau pulang......laper..!"

ucap kinara menghentikan langkahnya saat melihat hujan turun dari jendela.

"kasihan sekali kamu Kinara....!"

ucap Arief terkekeh membawa dua mangkuk bundar entah berisi apa, Kinara juga tidak tahu.

"katanya lapar, ayo makan!

nanti aku anterin kamu pulang....!"

"tidak usah.....!"

ucap kinara duduk di hadapan Arief, kinara terperangah melihat isi mangkuk itu berisi Mie ayam bakso kesukaan nya.

"kamu bikin ini....? kok bisa?"

ucap kinara mengambil garpu.

"makanan seperti ini tidak susah, apa lagi di kulkas ada semua bahan nya, Aku bisa membuat mie dan baso sendiri...!"

"enak banget mie nya.....?"

ucap Kinara semangat menyantap makanan itu.

"kenapa kamu suka makanan seperti ini?"

"enak... banyak di jual di mana pun... kenapa di restoran tidak ada bakso?"

ucap kinara sambil mengunyah makanan nya, Arief tertegun melihat bibir Kinara yang Tampak merah karena pedas.

"halo.....!"

ucap kinara mengibaskan tangannya di hadapan Arief.

"restoran ku tidak menyediakan makanan seperti itu, yang datang ke restoran ku tidak ada yang menanyakan makanan seperti ini.

semua yang datang itu kebanyakan orang berkelas, Mana ada yang pesan makanan seperti ini....?"

ucap Arief yang terus menilik cara Kinara mengunyah, bibir gadis itu terlihat begitu menggiurkan hingga cepat Arief memalingkan wajahnya.

"baso nya enak.....!

terima kasih...."

"terima kasih doang?

kamu pikir semua itu gratis...?"

"HM.....?"

ucap kinara mendongak menatap wajah Arief yang menatap nya intens.

"bayar.....?"

"ya, ya lah....Kiki kamu pikir aku beli bahan makanan itu gratis?"

ucap Arief tersenyum dalam hati melihat ekspresi wajah Kinara yang tampak tidak percaya.

"berapa?"

ucap kinara sambil mengunyah pelan.

"seratus ribu....?"

Kinara menganga mendengar penuturan Arief yang memberikan harga mahal untuk satu mangkuk mie.

"mahal banget..... tidak salah?"

ucap kinara menyimpan garpu dan sendok nya.

"kamu pikir makanan di restoran Ku ada yang murah?

apa lagi aku yang memasak nya langsung?"

ucap Arief bersandar menyilang kan tangan nya di dada.

"aku tahu, dan justru tak mengerti dengan mereka yang datang ke restoran mu.kenapa mereka mau makan di restoran mu yang makanan nya mahal mahal...!"

ucap kinara menatap wajah Arief yang tampak santai.

"tentu saja, bukan hanya enak tapi kebersihan nya terjamin, tidak ada bahan pengawet atau yang lainnya.selain itu di restoran ku menawarkan tempat makan yang nyaman.

coba kamu makan di tempat lain, tak akan seenak makanan di restoran ku.

belum lagi soal kebersihan nya dan bahan makanan yang digunakan!"

ucap Arief membuat Kinara termangu.

"cepat Habis kan, aku antar kamu pulang!"

ucap Arief beranjak dari duduknya membuka celemek milik nya.

"aku pulang sendiri saja, aku bawa motor!"

ucap kinara membawa dua mangkuk ke dalam westapel.

"langsung cuci....!"

ucap Arief membuat Kinara kembali berbalik arah.

"ini sudah malam, hujan juga belum reda.

aku tidak mau kamu menuggu hujan sampai reda...!"

"kenapa?"

ucap kinara mengambil tas nya.

"bahaya.....!"

ucap Arief membuat Kinara terdiam.

"aku Bisa pulang sendirian, aku bawa mantel!"

"aku antar, aku juga mau ke rumah orang tua ku...!"

ucap Arief yang mendorong tubuh Kinara untuk pergi ke luar.

keduanya Berjalan di koridor menuju lift, Arief menghentikan langkahnya hingga tubuh kinara menabrak nya.

"kamu....?"

ucap kinara memundurkan tubuhnya.

"berjalan di samping...?"

"memang kenapa?"

ucap kinara terkesiap saat melihat seseorang yang ia kenal berjalan menghampiri nya.

"Om Rayan.....!"

ucap Kinara dalam hati sambil menarik tangan Arief.

"eh... Kiki....!"

ucap Arief karena Kinara menarik tangan nya untuk kembali.

"kamu apa sih?"

"mau ke toilet.....!"

ucap kinara meminta Arief membuka pintu apartemen nya.

Rayan memperhatikan dua anak muda yang tampak tergesa-gesa masuk ke dalam apartemen.

"HM...anak mudah sekarang, kalau pacaran tidak tanggung tanggung...main nya apartemen..!"

ucap Rayan berbicara dengan rekan bisnis nya yang kebetulan satu gedung dengan apartemen milik Arief.

"udah....?"

ucap Arief bertanya tanpa menoleh.

"hujan nya sudah reda, aku pulang sendiri pakai motor ku..!

terima kasih chef...!"

ucap kinara sambil menyimpan uang seratus ribu di meja.

"tidak usah, ambil saja untuk bensin...."

ucap Arief memberikan uang itu pada kinara, mengepalkan uang itu di tangan nya.

keduanya sama sama terdiam sejenak saling menatap, namun cepat Arief beranjak keluar di ikuti Kinara yang kini berjalan di samping nya.

"terima kasih, aku tidak akan melupakan rasa mie ayam buatan mu...!"

ucap kinara membuat Arief mematung, sementara Kinara pergi menghampiri motor nya.

Kinara membuang nafas mengingat ucapan nya tadinya, apa tidak berlebihan?

bagaimana kalau dia geer...?

Kinara tersenyum sendiri memikirkan hal itu.

"Kiki.... jangan senyum senyum sendiri seperti itu, di basman ini ada penunggunya."

Arief tertawa kecil melihat Kinara yang terkesiap dan langsung menyalakan mesin motor nya, gadis itu ternyata penakut.

hari ini rasanya begitu mengesankan untuk seorang Arief yang jarang tertawa tapi dengan Kinara selalu saja ada hal yang membuat nya tertawa.

***

"Ki....."

ucap Sinta membuat Kinara kembali terperanjat kaget mendengar suara Sinta.

karena sudah malam, Sinta sudah mematikan lampu di ruang tengah, jadi keadaan saat itu gelap.

"kamu dari mana sih?"

ucap Sinta menghampiri.

"dari rumah ayu, Oma..!

tadi mau pulang hujan....."

ucap kinara kembali berbohong, ia juga tidak tahu sampai kapan seperti itu.

"tadi bunda mu telpon, menanyakan kenapa kamu tidak mengangkat telpon nya!"

Kinara langsung merogoh tas nya dan terlihat Lima panggilan tak terjawab dari sang bunda.

"ya tadi handphone nya Kinara silent, nanti kinara telpon balik...!"

ucap kinara dan di angguki oleh Sinta.

keduanya merebahkan tubuh nya di ranjang setelah menunaikan shalat isya di kediaman masing-masing.

keduanya sama sama mengingat kejadian tadi di apartemen, entah hal apa yang membuat kedua nya sama sama Tersenyum sendiri.

bersambung.

terima kasih yang udah mampir.😍😍😍

Terpopuler

Comments

anonymous

anonymous

kayanya seru

2022-09-10

1

Sumarni Eni

Sumarni Eni

lanjut dan semangat terus upnya thor

2022-03-26

1

lihat semua
Episodes
1 Arogan.
2 Masalah baru.
3 teman tapi mesra.
4 Merinding.
5 tersenyum sendiri.
6 kagum.
7 berdetak lebih kencang.
8 anti dapur.
9 cemburu.
10 rasa yang salah
11 gercep.
12 calon suami.
13 fosesif.
14 Menolak perjodohan.
15 Rumit.
16 tertekan.
17 terulang.
18 permintaan terakhir
19 tidak ada pilihan lain.
20 tahu siapa kamu
21 sendu.
22 interogasi.
23 pilihan sulit.
24 terpaksa.
25 kiki adalah kinara.
26 merelakan.
27 Scat.
28 rindu terlarang.
29 jodoh pasti bertemu.
30 teman bermain.
31 kepergian.
32 rencana awal.
33 merindukan.
34 bertemu di langit.
35 pulang.
36 duka
37 pemakaman.
38 memperjuangkan
39 kusut.
40 kejutan.
41 pingsan.
42 tak ingin pergi
43 Im come back
44 Imam.
45 persiapan pernikahan.
46 suami istri.
47 pertama kali.
48 candu.
49 kantor.
50 bidadari.
51 Hamil.
52 bertubi-tubi.
53 pemakaman.
54 surat wasiat.
55 kesusahan.
56 jalan hidup.
57 daging.
58 tidak bermoral.
59 memprihatinkan.
60 kasihan.
61 sayang.
62 melamar.
63 tulus.
64 menuduh.
65 belahan jiwa.
66 bangkrut.
67 nikah lagi.
68 diam.
69 ketulusan.
70 sakit.
71 tak pernah mengeluh.
72 berarti.
73 senang.
74 keluarga.
75 chef ilove you
76 restu.
77 lega.
78 pusat perhatian.
79 kehidupan.
80 menyesal.
81 sedih.
82 mual dan muntah.
83 bed rest.
84 pria hebat ku.
Episodes

Updated 84 Episodes

1
Arogan.
2
Masalah baru.
3
teman tapi mesra.
4
Merinding.
5
tersenyum sendiri.
6
kagum.
7
berdetak lebih kencang.
8
anti dapur.
9
cemburu.
10
rasa yang salah
11
gercep.
12
calon suami.
13
fosesif.
14
Menolak perjodohan.
15
Rumit.
16
tertekan.
17
terulang.
18
permintaan terakhir
19
tidak ada pilihan lain.
20
tahu siapa kamu
21
sendu.
22
interogasi.
23
pilihan sulit.
24
terpaksa.
25
kiki adalah kinara.
26
merelakan.
27
Scat.
28
rindu terlarang.
29
jodoh pasti bertemu.
30
teman bermain.
31
kepergian.
32
rencana awal.
33
merindukan.
34
bertemu di langit.
35
pulang.
36
duka
37
pemakaman.
38
memperjuangkan
39
kusut.
40
kejutan.
41
pingsan.
42
tak ingin pergi
43
Im come back
44
Imam.
45
persiapan pernikahan.
46
suami istri.
47
pertama kali.
48
candu.
49
kantor.
50
bidadari.
51
Hamil.
52
bertubi-tubi.
53
pemakaman.
54
surat wasiat.
55
kesusahan.
56
jalan hidup.
57
daging.
58
tidak bermoral.
59
memprihatinkan.
60
kasihan.
61
sayang.
62
melamar.
63
tulus.
64
menuduh.
65
belahan jiwa.
66
bangkrut.
67
nikah lagi.
68
diam.
69
ketulusan.
70
sakit.
71
tak pernah mengeluh.
72
berarti.
73
senang.
74
keluarga.
75
chef ilove you
76
restu.
77
lega.
78
pusat perhatian.
79
kehidupan.
80
menyesal.
81
sedih.
82
mual dan muntah.
83
bed rest.
84
pria hebat ku.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!