Merinding.

Kinara berjalan setengah berlari saat damar terus mengikuti nya dari belakang, Kinara benar benar jengah dengan pria yang meminta balikan itu, Ratna mengepalkan tangannya melihat damar Terus mengejar Kinara yang tak menghiraukan nya sama sekali.

"Bang..... Kinara, duluan"

ucap kinara melewati Wildan yang tengah berkumpul dengan teman-teman nya.

"eh....Lo ngapain sih?"

ucap Wildan menghentikan langkah damar yang mengejar Kinara.

"eh, Lo enggak usah ikut campur!

semua gara gara Lo...!"

ucap damar membuat Wildan mengepalkan tangannya, namun cepat damar mengejar Kinara tak menghiraukan Wildan.

Kinara merogoh ponsel nya di dalam tas, terlihat Arief melakukan panggilan telepon.

"apa sih?"

ucap Kinara tampak kesal karena beberapa kali Arief Melakukan Panggilan telepon saat di kelas.

"jangan mangkir Ki, sekarang tuh jam berapa?"

ucap Arief yang kini berada di apartemen nya.

"ya Tahu...tapi tadi aku ada kelas tambahan, sekarang share Lok tempat nya!"

ucap kinara langsung mematikan ponselnya.

terlihat damar menghampiri nya.

"Ki...kamu dengar kan aku dulu...!"

"apa lagi, dam...?

aku benar-benar tidak punya waktu.

kita sekarang tidak ada hubungan apa-apa lagi.. jadi lebih baik kamu jangan ganggu aku!"

ucap kinara kemudian menyalakan mesin motor nya.

"Aku tidak mau putus sama kamu, Ki..."

"terserah.....!"

ucap kinara kemudian pergi meninggalkan Damar yang mematung sendiri.

Kinara mengikuti arah share Lok tempat yang diberikan oleh Arief, tak berapa lama ia sampai di depan gedung apartemen elite.

Kinara melihat nomor apartemen Arief yang berada di lantai paling atas.

"ternyata apartemen nya juga bukan apartemen biasa...!"

ucap kinara yang kini berada di dalam lift.

beberapa menit kemudian Kinara sampai di lantai paling atas gedung tersebut.

kinara melihat hanya ada beberapa pintu di lantai tersebut mungkin apartemen di lantai itu adalah apartemen khusus VVIP.

Kinara mengetuk pintu bernomor urut tiga, sesuai instruksi dari Arief.

Kinara terpaku Saat melihat Arief yang seperti nya baru selesai mandi, terlihat dari rambut nya basah dan acak acakan.

"kamu itu selalu terlambat...!"

ucap Arief dengan santai, meninggalkan Kinara yang mematung di depan pintu.

ah Arief terlihat begitu tampan.

"masuk Ki, sampai kapan kamu berdiri di situ?"

ucap Arief hendak menutup pintu.

"eh.... tunggu!"

ucap kinara masuk ke dalam apartemen itu.

"aku tahu kamu terpesona dengan ketampanan aku, tapi jangan sampai ngiler juga!"

ucap Arief dengan penuh percaya diri.

"astaga.... benar benar narsis..!"

ucap kinara duduk di sofa.

"siapa yang suruh kamu duduk!"

ucap Arief membuat Kinara langsung beranjak dari duduknya.

Kinara menggigit bibirnya saat Arief mendekati nya.

"nih....!"

ucap Arief memberikan sebuah kertas berisi catatan pekerjaan yang harus kinara lakukan di apartemen itu.

"banyak banget!"

ucap Kinara memberangus.

menyapu,mengepel, mencuci piring, mencuci dan menyetrika pakaian Arief, memasak dan membersihkan semua ruangan di apartemen itu.

semua pekerjaan yang dilakukan Kinara seperti tugas seorang istri yang mengurus suami nya.

"mau nya kamu ngepel doang gitu?

ya rugi dong aku bayar kamu mahal"

ucap Arief menatap Kinara dengan tangan di lipat di dada.

"oke aku kerjakan Semua, terkecuali masak!" ucap Kinara membuat Arief menautkan kedua alisnya.

"kenapa?" tanya Arief menaikkan alisnya.

"Aku tidak bisa.....?"

ucap Kinara melewati Arief begitu saja, namun cepat Arief menarik pasmina milik Kinara yang berwarna coklat itu.

"apa sih...?"

"Kamu itu perempuan?masa tidak bisa masak?"

ucap Arief membuat Kinara jengah.

"kamu kan chef... kenapa menyuruh ku untuk masak...Aku tidak kuliah jurusan tata boga..."

ucap kinara seketika membuat Arief terperangah.

"ya, aku tahu tapi meskipun tidak kuliah jurusan itu setidaknya seorang perempuan itu bisa memasak?"

"kalau tidak bisa memang kenapa?

kenapa jadi berdebat soal ini... kamu masak aja sendiri...!"

ucap kinara melangkah menuju dapur untuk mengambil sapu.

"aku mau ke Restoran... jangan lupa kamu bersihkan juga kamar ku, jangan pulang sebelum aku kembali!"

ucap Arief membuat Kinara menganga.

"jam berapa?"

"tidak tahu...?!"

ucap Arief terhenti saat Kinara menghalangi jalan nya.

perempuan ini ternyata memang cantik, pantas saja beberapa pengunjung restoran meminta berkenalan dengan Kinara.

"jangan menghalangi jalan ku!"

ucap Arief mengikis jarak di antara keduanya.

"jangan pulang malam, aku bingung mencari alasan...!"

"kenapa harus beralasan?"

tanya Arief tak mengerti dengan penuturan gadis cantik yang berada di hadapan nya itu.

"pokoknya kamu tidak boleh pulang malam, aku harus belajar sebentar lagi aku mau skripsi.."

ucap kinara memalingkan wajahnya.

"apa peduliku..."

ucap Arief mendorong tubuh Kinara pelan kemudian pergi ke luar.

kinara menghempaskan tubuhnya di sofa dengan kesal, Benar benar seenaknya.

kinara terperangah saat masuk ke dalam kamar pria itu, terlihat pemandangan kota Jakarta dari kaca jendela besar milik kamar chep tampan itu.

pantas Arief memilih lantai paling atas, ternyata dari kamar nya terlihat jelas pemandangan kota Jakarta yang padat penduduk, gedung tinggi tampak berjajar.

Kinara membereskan barang barang yang tergeletak di lantai, ranjang pun tampak berantakan.

setelah selesai Kinara duduk di sofa yang menghadap kaca besar itu, waktu sudah menunjukkan pukul setengah lima sore tapi Arief belum kembali,, Kinara mengusap perut nya yang keroncong karena lapar.

ia pun bergegas keluar menuju lemari es, di dalam lemari itu terdapat Beberapa bahan makanan, namun tidak ada mie instan kesukaan nya.

untuk mengolah makanan tersebut pun Kinara tidak bisa, Kinara berjalan di lantai yang entah kenapa terasa begitu licin.

"apa ia salah menuangkan pembersih lantai?"

ucap Kinara sambil menggigit bibir nya sendiri.

bergegas Kinara ke belakang untuk mengambil pelan dan mengepel lantai itu ulang.

"Kiki....!"

ucap Arief yang baru saja datang memperhatikan kinara yang baru mengepel lantai.

"kamu baru ngepel? ngapain aja kamu dari tadi Kiki....?"

ucap Arief menghampiri Namun langsung terkesiap saat menginjak lantai yang licin.

"astaga....!"

ucap Kirana Melihat Arief yang jatuh terjengkang.

"Kiki............!"

ucap Arief membuat Kinara berlari kecil namun ikut terjerembab saat Arief menarik tangan nya.

nafas Kinara tersengal saat tubuh nya menimpa tubuh Arief yang terasa hangat.

"Arief..........!"

teriak Kinara membuat Arief langsung menutupi mulut Kinara dengan tangan nya.

"berisik.....!"

ucap Arief mencoba untuk bangun mendorong tubuh Kinara.

saat keduanya hendak bangun, keduanya kembali terpeleset hingga Kinara duduk di pangkuan Arief.

"ah........." ucap kinara bergerak untuk bangun namun justru hal itu membuat Arief merasakan sesuatu dibawah sana yang sedikit mengganjal.

"diam Kiki..."

ucap Arief Menatap wajah Kinara dari jarak yang begitu dekat, mata nya begitu indah dan bibir yang merah merona, Namun cepat Kinara beranjak dari pangkuan Arief, sesuatu yang mengganjal itu membuat Kinara merinding sendiri.

**

keduanya sama sama diam saat selesai mengepel ulang semua lantai.

"Kiki...apa kamu tidak pernah mengepel lantai?"

ucap Arief menatap Kinara geram,gadis ini benar benar membuat nya gemas.

"enggak pernah lah, orang pekerjaan rumah semua pembantu yang mengerjakan!"

ucap Kinara dalam hati.

"pernah, cuma tadi itu salah menuangkan pembersih lantai."

ucap kinara santai, Tersenyum dalam hati menatap wajah Arief yang tampak kesal.

"chef.......!"

"apa?"

ucap Arief memijat keningnya.

"aku mau pulang, tapi laper banget!"

ucap kinara melembut.

"masak sendiri....!"

"aku tidak bisa masak.....!

kalau bisa udah masak dari tadi!"

ucap Kinara beranjak duduk di samping Arief yang duduk di pantry.

"ya, masak tidak bisa, tapi pacaran udah pintar"

ucap Arief yang mengingat kejadian kemarin.

Kinara tersenyum dalam hati, seperti nya Arief berpikir jika Wildan itu pacar nya.

"jangan suka menjudge orang sembarangan ya chef...!"

ucap kinara menatap wajah Arief yang juga tengah menatap nya.

bersambung...

terima kasih yang udah mampir 😍😍

Terpopuler

Comments

Winnaurah Ashari Ashari

Winnaurah Ashari Ashari

kisah Kahfi aq jg sk bacanya,begitu jg dgn kisah Kiki anaky Kahfi aq jg suka,kisah Zahia dan hawa jg aq sk bgt,suka semua yg kak author tulis,soalnya menarik dan bs jd cth positif dlm kehidupan nyatA

2022-03-24

2

Sumarni Eni

Sumarni Eni

lanjut thor dan semangat terus up nya

2022-03-22

1

lihat semua
Episodes
1 Arogan.
2 Masalah baru.
3 teman tapi mesra.
4 Merinding.
5 tersenyum sendiri.
6 kagum.
7 berdetak lebih kencang.
8 anti dapur.
9 cemburu.
10 rasa yang salah
11 gercep.
12 calon suami.
13 fosesif.
14 Menolak perjodohan.
15 Rumit.
16 tertekan.
17 terulang.
18 permintaan terakhir
19 tidak ada pilihan lain.
20 tahu siapa kamu
21 sendu.
22 interogasi.
23 pilihan sulit.
24 terpaksa.
25 kiki adalah kinara.
26 merelakan.
27 Scat.
28 rindu terlarang.
29 jodoh pasti bertemu.
30 teman bermain.
31 kepergian.
32 rencana awal.
33 merindukan.
34 bertemu di langit.
35 pulang.
36 duka
37 pemakaman.
38 memperjuangkan
39 kusut.
40 kejutan.
41 pingsan.
42 tak ingin pergi
43 Im come back
44 Imam.
45 persiapan pernikahan.
46 suami istri.
47 pertama kali.
48 candu.
49 kantor.
50 bidadari.
51 Hamil.
52 bertubi-tubi.
53 pemakaman.
54 surat wasiat.
55 kesusahan.
56 jalan hidup.
57 daging.
58 tidak bermoral.
59 memprihatinkan.
60 kasihan.
61 sayang.
62 melamar.
63 tulus.
64 menuduh.
65 belahan jiwa.
66 bangkrut.
67 nikah lagi.
68 diam.
69 ketulusan.
70 sakit.
71 tak pernah mengeluh.
72 berarti.
73 senang.
74 keluarga.
75 chef ilove you
76 restu.
77 lega.
78 pusat perhatian.
79 kehidupan.
80 menyesal.
81 sedih.
82 mual dan muntah.
83 bed rest.
84 pria hebat ku.
Episodes

Updated 84 Episodes

1
Arogan.
2
Masalah baru.
3
teman tapi mesra.
4
Merinding.
5
tersenyum sendiri.
6
kagum.
7
berdetak lebih kencang.
8
anti dapur.
9
cemburu.
10
rasa yang salah
11
gercep.
12
calon suami.
13
fosesif.
14
Menolak perjodohan.
15
Rumit.
16
tertekan.
17
terulang.
18
permintaan terakhir
19
tidak ada pilihan lain.
20
tahu siapa kamu
21
sendu.
22
interogasi.
23
pilihan sulit.
24
terpaksa.
25
kiki adalah kinara.
26
merelakan.
27
Scat.
28
rindu terlarang.
29
jodoh pasti bertemu.
30
teman bermain.
31
kepergian.
32
rencana awal.
33
merindukan.
34
bertemu di langit.
35
pulang.
36
duka
37
pemakaman.
38
memperjuangkan
39
kusut.
40
kejutan.
41
pingsan.
42
tak ingin pergi
43
Im come back
44
Imam.
45
persiapan pernikahan.
46
suami istri.
47
pertama kali.
48
candu.
49
kantor.
50
bidadari.
51
Hamil.
52
bertubi-tubi.
53
pemakaman.
54
surat wasiat.
55
kesusahan.
56
jalan hidup.
57
daging.
58
tidak bermoral.
59
memprihatinkan.
60
kasihan.
61
sayang.
62
melamar.
63
tulus.
64
menuduh.
65
belahan jiwa.
66
bangkrut.
67
nikah lagi.
68
diam.
69
ketulusan.
70
sakit.
71
tak pernah mengeluh.
72
berarti.
73
senang.
74
keluarga.
75
chef ilove you
76
restu.
77
lega.
78
pusat perhatian.
79
kehidupan.
80
menyesal.
81
sedih.
82
mual dan muntah.
83
bed rest.
84
pria hebat ku.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!