beberapa hari terakhir ini Kinara sibuk di Restoran mewah itu, ia tidak bisa menikmati Hobinya karena selalu pulang malam.
Kinara tinggal bersama Oma Sinta dan kedua adik kembar nya dirumah besar itu, Kahfi dan Yasmin menitipkan ketiga anaknya nya itu pada Sinta selama satu bulan ini, Kahfi meminta istrinya itu menemani nya mengurus pekerjaan nya di Rusia.
"kok baru pulang?"
ucap Sinta saat melihat Kinara masuk ke dalam rumah.
"ya, Oma habis belajar kelompok dirumah ayu, sebentar lagi kan mau skripsi!"
ucap Kinara berbohong karena khawatir sang nenek mengadu pada ayahnya.
"oh gitu....ya udah kamu udah makan belum?"
ucap Sinta duduk di samping Kinara, terlihat gadis itu Lelah dan mengantuk.
"udah, Oma.
si kembar kemana?"
ucap Kinara mempertanyakan keberadaan kedua adik nya itu.
"ada di kamar Mungkin sudah tidur!"
"oh, ya udah. Kinara lihat mereka!"
ucap Kinara beranjak menuju kamar si kembar.
"de....!" ucap Kinara menyembul masuk ke dalam kamar adik nya yang kini sekolah kelas tiga SMA.
"baru pulang?"
ucap Fahmi, terlihat kedua nya tengah bermain PS, Fahri terlihat fokus pada layar.
"ikutan dong...!"
ucap kinara Duduk di samping Fahmi.
"nih, lawan tuh Fahri !"
"oke...!"
ucap kinara tersenyum.
bagaimana tidak tomboi, dari kecil saja sudah senang main bersama Wildan, belum lagi kedua adiknya laki-laki.
padahal Yasmin selalu memberikan nya mainan perempuan namun si cantik ini tak pernah melirik mainan yang Yasmin pilihkan untuknya.di tambah kinara memang lebih dekat dengan sang ayah, terbukti dengan beberapa piala renang yang menghiasi lemari kaca rumah besar itu, beberapa kali Kinara ikut lomba berenang dan selalu pulang membawa piala.
"kak dari mana sih?
kok pulang nya malam terus?"
"ada sedikit urusan de... jangan ngadu sama ayah ya!"
"oke....tapi nanti traktir ya kak!"
ucap Fahmi terkekeh.
"ya, nanti tenang aja!
udah malam, kalian tidur ya!
kakak juga mau istirahat...!"
ucap kinara beranjak dari duduknya.
Kinara merebahkan tubuhnya di ranjang setelah menunaikan shalat isya, teringat saat di restoran itu.
Kinara tidak menyangka jika Arief bukan hanya pemilik restoran itu, tapi sekaligus chef di restoran nya sendiri.
Kinara memperhatikan Arief yang berjalan memasuki dapur besar itu dengan pakaian putih nya.
tampak berbeda dan sangat tampan saat ia berjalan sambil tersenyum.
"aku kira tidak bisa tersenyum...!"
desis kinara sendiri, karena beberapa hari ini. Arief tak pernah ramah terhadap nya.
***
waktu menunjukkan pukul delapan pagi, Kinara kembali ke ranjang setelah menunaikan shalat subuh, karena hari ini weekend jadi ia bisa sedikit santai, namun beberapa kali terdengar ponsel nya berdering.
Kinara meraih ponselnya yang berada di atas nakas, menggeser tombol warna biru karena orang tersebut melakukan video call.
"apa sih?"
ucap kinara yang mencoba membuka matanya.
Arief tersenyum melihat seorang gadis yang masih terlelap sambil memeluk guling, tampak cantik dan lucu.ia pikir siapa yang menelepon.
"Kiki.....!"
Kinara terperanjat saat mendengar suara Arief di layar ponsel nya.
seketika Kinara langsung mematikan ponselnya, karena saat ini ia tidak memakai kerudung nya.
"malah di matiin...!"
ucap Arief yang kembali menelpon nya.
"apa sih?"
ucap Kinara kesal karena Arief kembali menghubungi nya.
"kerja Kinara...! aku tunggu kamu di restoran!"
"tapi ini weekend.. apa aku harus tetap masuk kerja?"
"tentu saja, justru weekend banyak pengunjung datang... jangan malas seperti itu, jam segini kamu belum bangun!"
ucap Arief membuat Kinara geram,, Kinara menatap ponselnya yang mati.
Arief sudah mematikan panggilan telepon tersebut.
Kinara berjalan dengan malas menuju kamar mandi, tubuh nya terasa remuk dan lelah, beberapa hari ini banyak sekali pengunjung.
membuat nya harus bolak-balik ke depan dan belakang.
"Ki... kamu mau kemana?"
ucap Oma Sinta melihat Kinara yang sudah tampil cantik dengan celana jeans berwarna hitam dan tunik kemeja berwarna biru muda.
"ada urusan sebentar sama ayu, Oma!"
ucap kinara mencium tangan Oma nya itu.
"kemarin ada Riko, dia cari kamu!"
"oh ya, ada apa?"
"tidak tahu, Riko tidak cerita!
ia hanya ingin bertemu dengan mu!"
"oh... nanti saja!
Kinara berangkat ya?"
ucap Kinara beranjak keluar dari rumah.
beberapa waktu kemudian ia sampai di parkiran Restoran Mewah itu, dengan kendaraan roda dua yang selalu menemani nya kemana pun ia pergi.
Kinara merogoh ponsel nya di dalam tas, yang terdengar berdering. Arief kembali melakukan panggilan telepon.
"cepat Kiki... kalau kamu tidak masuk dalam waktu dua puluh detik, aku akan tambah kan hutang kamu!"
ucap Arief membuat Kinara berlari masuk ke dalam restoran itu.
prang......
Kinara membulat kan matanya saat menabrak seseorang yang membawa nampan berisi makanan.
karena ancaman dari Arief yang membuat nya tergesa-gesa hingga membuat nya mendapatkan masalah baru.
"haduh... mati aku!"
ucap kinara melihat Arief yang melotot padanya.
**%
"kamu tidak usah datang ke restoran lagi!"
ucap Arief membuat Kinara tertegun, kini kedua nya berada di ruangan Arief.
"kamu suka sekali bikin masalah...!"
ucap Arief menatap wajah Kinara yang tanpa ekspresi.
"aku di pecat?"
tanya Kinara tersenyum dalam hati.
"kamu mau bayar hutang kamu pakai uang?"
"mau nya seperti itu, tapi aku belum punya uang sebanyak itu. Mungkin nanti!"
"kapan?"
ucap Arief menggeleng kan kepalanya, ternyata keputusan membawa Kinara bekerja di restoran nya adalah hal yang salah.
beberapa hari ini Kinara memang kerap membuat masalah, setiap hari ada saja gelas dan Piring yang pecah.
"kamu besok datang ke apartemen ku!"
ucap Arief sambil menoleh pada ponsel nya.
"untuk apa?"
"membersihkan apartemen ku, nanti aku tidak perlu memanggil cleaning servis untuk membersihkan apartemen ku... kamu jangan berpikir macam-macam.
kamu pikir aku mau dengan perempuan yang selalu membuat masalah...!"
ucap Arief membuat Kinara memberangus.
"hati hati dengan ucapan anda pak Arief yang terhormat...!"
ucap kinara kemudian pergi keluar tanpa menghiraukan Arief yang memanggil nya.
rasanya benar-benar kesal dengan penuturan Arief barusan.
"awas aja, kamu belum kenal siapa Kinara"
ucap kinara dalam hati.
seorang wanita paruh baya memperhatikan Kinara yang keluar dari ruangan Arief dengan wajah kesal.
"siapa perempuan itu rief....?"
ucap Yuni sang bunda yang baru saja datang bersama sang ayah.
"pacar kamu?"
"bukan lah Bun, masa pacar Arief seperti itu!"
ucap Arief memperhatikan Kinara yang berjalan menghampiri motor nya dengan tergesa.
ada rasa sesal karena sudah mengatakan hal itu pada kinara, tapi memang beberapa hari ini, Arief sedikit merasa risih karena beberapa pengunjung yang menanyakan perihal Gadis itu.
"bunda kira pacar kamu. cantik, tapi bunda sudah menjodohkan kamu dengan anak nya Kahfi...!"
"ya Bun, Arief tidak lupa!"
ucap Arief kemudian mengajak bunda nya menghampiri sang ayah yang sudah duduk di kursi tamu.
bersambung.
terima kasih yang udah mampir 😘😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 84 Episodes
Comments
Winnaurah Ashari Ashari
ternyata yg Kahfi maksud itu chef Arief yg mau dijodohkan dgn anaky,bakalan seru nie
2022-03-24
1
Sumarni Eni
lanjut thor
2022-03-21
2