SIAL

Saat mau makan pun banyak siswi yang menempel nempel. Gini amat jadi ganteng. Tapi jadi jelek lebih menyedihkan sih

Andi : "Yow.. Yow... Hebat kali Kelen ya. Ke kantin ga ngajak ngajak gua lu pada. Ehh cewek-cewek pergi semua sana. Gue mau duduk disini"

Huft aku menarik nafas lega. Karna bang Andi. Cewek-cewek itu pergi karena takut. Bang Andi orang yang disegani seluruh siswa. Selain anak ketua yayasan dia juga punya anak buah. Ibaratkan geng terkuat disekolah. Kalian pasti paham maksud ku

Farrel : "sorry bang. Abis mereka ribut-ribut kalo ga cepet kabur ya gawat"

Ku lihat Arya diam ketakutan bahkan wajah nya menjadi pucat. Apakah semengerikan itu bang Andi Dimata semua murid. Dimata ku bang Andi sosok orang yang humoris dan baik.

Andi : "haish. Kalo lu risih bilang aja sama gue. Ntar gue beresin. Atau lu masuk aja geng gue. Dijamin ga ada yang berani ganggu lu"

Farrel : "emmm gue pikirin deh bang"

Andi : "woke.. Mmmm Arya (teriak)"

Arya reflek berdiri dan gugup. Sepertinya dia benar-benar ketakutan karena kulihat tangganya gemetar. Jika tidak ku bawak keluar. Bisa-bisa dia pingsan

Arya : "ya siap.."

Andi : "Lu.."

Farrel : "bang tadi Arya janji mau anter gue ke perpus. Kami pergi dulu ya. Abang makan aja"(memotong perkataan Andi)

Aku menarik tangan Arya keluar dari kantin dan dia seperti legah. Bahkan wajahnya yang pucat tiba-tiba memerah.

Arya : "thank you rel... Thank you so much.. Gue mau kencing dicelana rasanya"

Farrel : "setakut itu lu. Emang apa yang lu takutin dari bang Andi. Orang nya baik kok"

Arya : "dia anak bapak Irfan rel dan juga ketua geng motor. Siapapun yang cari masalah sama dia bakal dihajar abis-abisan. Gue takut dibully aja karena dia kan suka ngebully orang. Ngomong-ngomong lu kayaknya akrab sama Andi sampe mau dilindungi bahkan nyuruh lu masuk geng nya. Ga semua orang bisa masuk geng itu"

Farrel : "Ohh bang Andi itu kakak sepupu gue"

Arya : "oalahh. Pantes.. ta-tapi lu ga-ga akan macem-macem in gue kan"

Farrel : "udah lu tenang aja. Gue ga suka ngebully orang. Gue mau temenan Ama lu kok"(padahal di sekolah lama ngebully orang terus)

Tringgggg bell masuk pun berbunyi. Seketika mataku mengantuk dan tulang ku melemas ingin tidur.

#dalam kelas

Karna aku tidak nyaman duduk di depan. Aku ingin pindah ke belakang. Saat itu aku bertemu dia

Farrel : "ehemm. Sorry nih. Gue ga betah di depan. Lu pindah depan ya. Gue mau duduk disini"

Dia..dia adalah orang yang merubah hidup ku 180°. sofia namanya dan sering dipanggil Via. Saat aku menyuruhnya pindah ke depan. Dia hanya menatapku dan tidak bilang apa-apa. Ku pikir dia bisu

Andi : "woy via. Denger ga lu" (teriak)

Tanpa berkata-kata dia pindah ke depan tapi aku tau dia marah dan tidak suka. Kurasa dia juga takut pada bang Andi

Farrel : "siapa nama lu"

Ira : "Ira rel"

Farrel : "lu pindah juga ya. Ikut tu cewek. Oyy Arya sini lu"

Seperti biasa. Saat jam pelajaran dimulai aku pun tidur pulas sampai guru memanggil ku dan menyuruh ku menjawab soal

Buk Siska : "itu murid baru bangunin"

Arya membangunkan ku. Entahlah kenapa mendengarkan guru menjelaskan mata pelajaran seperti mendengarkan lagu tidur saja. Membuat orang mengantuk

Buk Siska : "kamu kerjain soal ini"

Untung nya aku pintar matematika. Lagi pula soal yang diberikan buk Siska pernah ku pelajari di sekolah lama ku. Tak butuh waktu lama untuk menjawab soal tersebut dan buk Siska pun tak bisa marah

Buk Siska : "lain kali jangan tidur di kelas dong nak"

Saat aku didepan. Aku melihat Sofia menatapku dengan kesal. Mungkin dia masih marah karna ku suruh pindah. Karena aku juga tipe orang yang tidak peduli jadi ku cueki saja dia.

Tak terasa jam sudah menunjuk jam 15.00 dan waktunya pulang. Saat bell berbunyi semua orang pulang kerumah masing-masing kecuali aku dengan penyakit lamaku yaitu Main dulu.

Andi : "balik yuk rel.."

Farrel : "Abang duluan deh. Gue mau pergi ke suatu tempat dulu"

Andi : "kemane?"

Farrel : "ada deh.. gue pergi dulu ya. Bilangi om Irfan gue ada urusan"

Bang Andi tidak tau kalau aku ini juga punya komunitas di Bandung.. jadi gini guys. Gue di Palembang ikut komunitas tinju yang sering disebut the Hunter. The Hunter ini tidak cuma di Palembang tapi Dibandung juga ada yang melatih Taufik.. Bukan geng motor kaya bang Andi ya. The Hunter ini sejenis tempat orang latihan tinju. Jadi setiap pulang. Aku ke sana untuk latihan. Tapi sayang nya bang Taufik pindah ke Bandung jadi aku tidak latihan lagi. Itu juga salah satu alasanku tak menolak saat pindah ke bandung agar biasa latihan lagi tapi sayang nya Nasib malang terjadi hari ini

*Pusat kebugaran the Hunter

Taufik : "hi bro"

Farrel : "Hallo"

Taufik : "apa kabar lu.. terakhir ketemu tahun lalu ya pas kumpul dinikahannya Reno ye kan"

Farrel : "baik.. iya udah lama. Abang ga berubah ya haha"

Taufik : "karna aku spider bukan poweranger yang bisa berubah hahaha. Oke gusy kenalin ini Farrel murid saya waktu masih di Palembang. Kasih salam dong"

Marsel : "hai farrel. Gue sering denger pelatih selalu muji-muji lu. Mau tanding lawan gua ga?"

Taufik : "Marsel!" (Teriak)

Farrel : "oke. Siapa takut"

Taufik : "rel jangan... Lu Udah lama kan ga latian"

Farrel : "iya mangkanya ini mau tarung. Kira-kira gue masih kuat apa enggak"

Aku naik ke arena dan melawan Marsel. Marsel adalah atlit antar kota. Dia selalu menang juara satu sedangkan aku sudah lama tidak latihan. Tentu saja jadi makanan Marsel. Aku kalah tapi untung nya wajahku tidak apa-apa karna bisa gawat kalau om lihat.

Taufik : "rel lu gapapa kan?"

Farrel : "gapapa. Lama ga latihan aja ini"

Marsel : "cuma segitu aja kemampuan lu"

Taufik : "Cukup!!"(teriak)

Aku melanjutkan latihan dan tidak terasa sudah malam. Saat itu jam 10 malam

Taufik : "mau dianter ga rel"

Farrel : "ga usah bang. Lagian gue bawak mobil"

Aku pulang dan saat itu tiba-tiba gerimis. Untung nya aku pakai mobil dan tidak basah. Jarak Rumah om Irfan dengan pusat kebugaran hunter rumayan jauh. Ditengah perjalanan pulang aku bertemu dengan Via yang sedang di ganggu preman. Sontak aku turun dan membantunya. Aku memukuli preman itu. Untunglah mereka pergi. Malam itu adalah malam yang tidak akan aku lupakan

Farrel : "lu ga papa"

Dia tidak menjawab dan hanya menangis

Farrel : "bisu lu ya. Gue tanya jawab dong"(bentak)

Via : "aku ga papa. makasih ya"(sambil nangis)

Farrel : "lu ngapain malem-malem gerimis gini diluar?"

Via : "aku tadi ada les. Papa ga bisa jemput. Mau pesen Go-Jek tapi dompet ku dicopet jadi rencananya aku mau nginep dirumah Ira dulu malam ini. Karna ga mungkin pulang jalan kaki. Rumah ku jauh''. (sambil nangis)

Farrel : "ya udah lu ikut gue. Entar gue anter sampe rumah."

Via : "sampe rumah Ira aja. Rumah ku jauh. Agak masuk pelosok dan sepi"

Farrel : "ortu lu tau ga kalo lu mau nginep?''

Via : "ngga sih. Hp ku low bat soalnya. Nanti di rumah Ira baru ku telfon"

Farrel : "lu mau ortu lu cemas nungguin anak gadisnya ga balik-balik. Udah gue anter sampe rumah aja"

Ini pertama kali aku membiarkan seorang wanita menaiki mobilku selain bunda. Jantungku berdegup kencang. Entah kenapa Aku benci melihat wanita ini menangis. Ingin ku peluk rasa nya dan menghapus air mata yang mengalir di pipinya itu

Farrel : "lu bisa berhenti nangis ga. Gue risih nih"

Via : "ma- maaf. Aku masih trauma"

Farrel : "mangkanya pulang jangan malem-malem''

Via : "hari ini kak Sandra ngabisin materi. Karna besok dia keluar kota"

Farrel : "papa kamu ga nyariin"

Via : "udah bilang ke papa kalo nanti pulang nya malem bareng meli. Tapi meli ternyata ga berangkat hari ini"

Farrel : "rumah kamu beneran lewat sini?"

Via : "iya"

Ternyata benar. Rumah nya melewati hutan rimba yang panjang. Bulu kuduk ku merinding karna sudah lebih satu jam belum menemukan pemukiman warga

Farrel : "kamu beneran manusia kan?"

Via : "bukan bang" (menoleh tajam ke arahku)

Farrel : "ahhh" (rem mendadak)

Via : "hahaha kamu penakut ternyata ya. Aku Sofia rel. Jelas manusia dong"

Ternyata dia bisa bercanda dan melihat nya tertawa aku suka. Aku terus menatapnya dan dia berhenti tertawa dan menatap ku dengan bingung

Via : "rel.. Farrel"

Farrel : "ah iya kenapa"

Via : "kamu yang kenapa"

Aku diam dan menghidupkan mobil ku lagi tapi ntahlah. Mobil ku tiba-tiba tidak bisa hidup. Aku panik. Apalagi mogoknya di tengah hutan begini

Via : "kenapa rel?"

Farrel : "mogok nih kayaknya"

Via : "serius rel.. gimana dong.. aku takut" (menangis)

Aku turun dan memeriksa mobil. Aku tidak tau apa yang salah. Karna aku cuma bisa membawa tapi tidak bisa membenarkan jika rusak. Kulihat sekelilingku yang sangat gelap. Kami masih berada ditengah hutan. Suara binatang terdengar jelas bahkan tidak ada satu orang melewati jalan ini apalagi sudah jam sudah setengah 12. Tapi yang membuat ku lebih khawatir adalah dia... Dia terus menangis. Dada ku sesak melihat itu

Farrel : "lu bisa ga jangan nangis!"

Via : "gimana ga nangis. Pemukiman warga masih jauh dan ini tengah hutan"

Dia menangis semangkin kencang yang membuat ku tak tega. Ku peluk dirinya agar tenang dan dia pun membalas pelukan ku. Dari depan mobil. ku lihat seorang bapak separuh baya menatap kami dengan tajam dengan mata yang besar. Saat itu ku lepaskan pelukan ku lalu ku tanya via tentang lelaki itu. Ternyata

Farrel : "via lu kenal bapak itu ga?"

Via : "papa'' (teriak)

Ternyata lelaki paruh baya itu adalah papanya. Dia hanya diam dan menatapku tatapan kosong. Aku merinding melihat tatapannya. Tatapannya seakan ingin membunuhku. Dia datang padaku tanpa mengucapkan satu kata langsung memukulku

Terpopuler

Comments

Lydia Natalia

Lydia Natalia

Next thorr

2022-07-05

2

Nunu NaNa

Nunu NaNa

semangat Thor

2022-05-07

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!