Hari H pun tiba ...
Sudah tiba saatnya. Setelah dibantu Karin, toko pencetak kartu undangan pernikahan, pemilik hotel, serta diizinkannya masjid jadi tempat akad nikah, ditambah dengan wali dari petugas KUA untuk jadi wali nikahnya Dina, pernikahan ini akhirnya terlaksana juga.
Mas kawin berupa perhiasan emas seberat 8 gram dan uang satu juta lebih. Sah juga Arya menjadi suami Dina, begitupun sebaliknya. Dina menyalami suami sahnya sekarang. Mereka tak perlu ragu lagi untuk berdekatan.
Resepsi juga dimulai. Catering yang menyediakan makanan juga turut membantu dalam acara ini. Layaknya perayaan pernikahan atau khitanan pada umumnya, makanan yang tersedia ada nasi, sayur sop atau soto, salad, kentang pedas, kerupuk udang, kemudian air mineral. Tak lupa piring serta sendok-garpu sudah tersedia.
Ini sangat mengasyikkan. Ada acara karaoke juga. Jadi pengunjung bisa menikmati musik atau lagu sambil makan. Juga diperbolehkan ikut bernyanyi. Tentu sewaan untuk penyanyinya tidak murah. Namun, minta dibayarnya pun tidak sampai jutaan rupiah.
Kedai kecil untuk makanan ringan atau makanan penutup juga lumayan banyak. Ada mie-bakso, es krim, puding atau agar-agar, jupa-jupa, aneka kue, ada juga gado-gado, tahu bulat, dan terakhir ada minuman kecil, seperti kopi, susu, teh, dan soda.
Dina, Arya, Michael, serta keluarga Arya masih sibuk bersalaman dan berfoto dengan para pengunjung. Benar-benar meriah sekali pestanya. Hingga datanglah Karin, yang menepati janjinya untuk datang kesini.
"Ini yang aku tunggu-tunggu!" seru Dina ketika bersalaman dan berpelukan dengan Karin.
"Selamat ya sekali lagi aku ucapin! Semoga langgeng serta sakinah, mawadah, dan warahmah!" balas Karin ikhlas tulus dan sungguh-sungguh.
"Amiiin! Sekali lagi aku juga terima kasih udah bantuin. Bajunya enak!"
"Ya sama-sama! Alhamdulillah deh kalau bener-bener suka. Doain aku cepet dapat jodoh juga, ya!"
"Amin Ya Robbal'alamiin! Itu pastilah!"
Karin pun segera bersalaman dengan ayah dan ibunya Arya. Kemudian pergi untuk mengambil makanan.
Sampai tak lama kemudian, datanglah sesosok perempuan yang membuat Arya dan keluarganya terkejut. Terkejut bukan main. Walaupun memang diundang, tapi rupanya ia benar-benar datang.
Bagaimana tidak?
Benar-benar terjadi. Nelinda datang ke pesta pernikahan Arya dan Dina hari ini. Arya bahkan malah membatu. Sementara Michael dan Dina malah senang biasa saja.
Akan tetapi, Nelinda ternyata tidak sendirian. Ia datang bersama laki-laki yang kira-kira usianya setara dengan Arya. Entah itu pacar, kekasih, atau bisa jadi suaminya Nelinda.
"Hei! Selamat berbahagia, ya! Semoga sakinah, mawadah, dan warahmah!" kata Nelinda sambil bersalaman dengan Arya.
Dina yang sedikit terkejut karena melihat suaminya malah tidak memberikan respon ekspresi wajah apapun, langsung bertanya.
"Siapa ini, Mas? Teman?"
Mau-tak mau, Arya jujur menjawab, "Inilah! Inilah mantan aku waktu SMA, Din."
Akan tetapi, Dina tidak kaget. Ia hanya mengangguk paham saja. Dina dan Nelinda pun bersalaman biasa. Malah sampai ada cipika-cipiki segala, sambil sekali lagi Nelinda mengucapkan selamat.
"Kamu datang sama siapa itu, pacar?" tanya Dina saat melihat cowok di sebelahnya Nelinda.
Nelinda tertawa kecil dan mendekati cowok itu sambil berpelukan cukup mesra dan menjawab, "Kenalin! Ini Mas Anton, tunangan aku."
"Kamu sejak kapan tunangan sama dia?" tanya Arya penasaran.
"Dua minggu yang lalu."
Arya dan Dina mengangguk paham. Lalu Nelinda dan tunangannya yang bernama Anton itu pamit pergi. Merekapun bersalaman dengan kedua orang tuanya Arya. Kemudian makan hidangan nasi yang sudah disediakan.
Mungkin karena terlalu lama di Amerika, sehingga Arya bisa tidak mengetahui kalau mantan kekasihnya itu sudah bertunangan. Yah, tak apalah. Lagipula, Arya sudah ada Dina.
Dina dengan Nelinda saja tadi nampaknya saling berbahagia. Tak ada wajah sakit hati juga dari Nelinda karena sudah diputuskan oleh Arya dulu. Keduanya sudah bisa bahagia dengan pasangan masing-masing. Bahkan, Dina sampai memuji Nelinda, dengan mengatakan pada Arya bahwa mantannya cantik juga. Arya hanya tersenyum kecil mendengarnya.
Tapi ada yang aneh. Entah kenapa, Arya merasa ada yang aneh dengan dirinya. Melihat Nelinda bersama Anton, seperti ada rasa di hatinya yang membuatnya seperti sakit hati. Seperti ada rasa cemburu. Marah ingin menarik Nelinda kembali ke pelukannya.
Padahal, ia sudah punya Dina. Dan Nelinda sudah punya Anton, yang pasti sangat bisa jadi suaminya kelak.
...Apakah ini pertanda, kalau Arya belum bisa move on???...
...°°°...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 31 Episodes
Comments