Sakit

Suatu saat kamu akan menyadari bahwa bukan sebuah tentang rumah, namun tentang siapa yang ada di dalamnya.

Bukan tentang rasa kopi terbaik,

namun tentang bersama siapa kamu meminumnya.

Bukan juga tentang semua hal yang kamu lalui sambil tertawa, namun seseorang yang juga bisa menemani saat dirimu menangis.

••••

Saat Adi dan Aya berjalan, sambil Adi menggandeng erat tangan Aya, ada yang memanggil.

Dan Adi menoleh ke belakang, betapa terkejut diri nya, orang yang selama ini tidak ingin dia temui tiba-tiba muncul di depannya, bersama seseorang peria yang dulu dianggapnya sahabat.

"Mas Adi."

"Iya ada apa ya," jawab Adi seadanya saja.

"Loh kamu di sini ngapain mas," ini siapa, kata Rahma yang mempertanyakan siapa Aya.

Sebelum Adi menjawab pertanyaan Rahma, Lisa datang dan bergelut manja di tangan Adi.

"Mas Adi," ternyata di sini, aku cariin tau.

Adi sangat bingung, kenapa Lisa tiba-tiba datang, dan sifat nya kenapa tiba-tiba seperti ini.

"Mas Adi," panggil Lisa lagi.

Adi yang tersadar dari kebingungan nya, refleks mencium lembut rambut Lisa dengan sayang.

Lisa yang diperlakukan seperti itu jadi bingung, kenapa rencana nya jadi seperti ini, padahal dia hanya ingin membuat Rahma cemburu saja.

"Sayang," kamu sama siapa di sini, kata Adi.?

"Sama teman mas," pas tadi liat mas Adi di sini sama Aya, kata Lisa.

"Mereka siapa mas," kata Lisa yang mempertanyakan siapa mereka, padahal Lisa sudah tau dari Adi, dan pasti mereka ini yang di maksud oleh Adi.

"Tidak tau sayang," mas juga gak kenal sama mereka, kata Adi yang menatap mereka berdua dengan santai.

"Owcccc kirain siapa mas," yasudah yuk kita kesana mas, aku laper loh, kata Lisa dengan manja nya.

Sedangkan Aya dia tak tau menahu tentang apa yang mereka lakukan, dia juga bingung kenapa sipat kaka nya seperti itu sama Adi.

"Yasudah sayang," kamu mau makan apa ayo.

Mereka pergi dan meninggalkan Rahma dan Lukman yang diam mematung.

Saat mereka sudah menjauh dari Rahma dan Lukman, Adi menggoda Lisa, sampai tertawa terbahak-bahak.

"Sayang," katanya tadi laper ayo kita makan, Adi bicara sambil tertawa kecil.

"Mas apaan sih," kan kita tidak sedang di depan mereka, udah donk bercanda nya, kata Lisa yang merasa sangat malu.

" Mas serius loh sayang," kata Adi yang masih menggoda Lisa.

"Mas aku marah loh," mas Adi berhenti tidak, kata Lisa yang menunjukkan mode marah nya, tapi tetap lucu di mata Adi.

"Iya iya iya mas diam," kamu sama siapa kesini, kata Adi yang mulai serius.

"Sama teman istri dan anak nya bos mas," kata Lisa.

"Terus dimana mereka.?"

"Mereka ada disana mas," aku kesana ya mas, gak enak sama mereka terlalu lama meninggalkan.

"Owhhh ya mas," titip Aya yah gak papa kan mas, kata Lisa yang tak enak hati meninggalkan adik nya bersama orang yang baru dia kenal.

"Kamu ngomong apa sih," ya gak papa lah, mas malah senang bisa jaga Aya, daripada di sendirian di rumah.

"Baiklah mas," aku kesana ya, dek kamu jangan nakal ya sama mas Adi, kata Lisa.

"Iya kakak," kata Aya.

"Assalamu Alaikum."

"Wa Alaikum Salam," jawab Adi dan Aya bersamaan.

Adi dan Aya kembali berkeliling, memutari pasar malam.

Awan terlihat semakin gelap, pertanda hujan akan segera turun.

Adi dan Aya segera menuju parkiran, dan melajukan motor metik nya menuju rumah kontrakan Lisa.

Sampai ke rumah kontrakan Lisa, hujan turun sangat deras, dan bersamaan dengan suara petir yang sangat keras.

"Dek," kamu tidak apa-apa kalo kakak tinggal sendirian di sini, kakak mau jemput kak Lisa dulu apakah boleh, kata Adi.

Sebenarnya Aya sangat takut dengan suara petir, tapi kasihan juga kalo kakak nya jalan kaki dan kehujanan.

"Baiklah kak," tidak apa-apa, kata Aya sambil tersenyum manis.

"Baiklah anak pintar," Adi sambil mencubit pipi tembem Aya dengan gemas.

Keluar dari rumah kontrakan Lisa, menaiki motor metik nya, dan menuju ke cafe idaman menjemput Lisa.

Saat sudah sampai di parkiran cafe idaman, Adi memarkirkan motor metik nya, dan menuju ke perkarangan muka cafe, untuk menunggu Lisa yang ada di dalam.

"Ehhh itu ada cwo ganteng," di luar nungguin siapa ya, kata teman Lisa yang bernama Disty.?

"Nungguin aku bisa," kata Salsa, mereka tertawa bersama.

Tiba-tiba Lisa datang, dan bingung melihat teman-teman nya pada tertawa.

"Kalian kenapa sih," kok pada tertawa, kata Lisa yang bingung melihat teman-teman nya pada tertawa.

"Itu loh Lis," di muka cafe ada cwo ganteng, kasihan deh kyak kedinginan tapi dia nungguin siapa gak tau, kata Rara.

"Ehhh coba aku lihat," kayak kenal deh.

Setelah Lisa berjalan menuju keluar cafe, betapa terkejut nya dia melihat laki-laki yang sangat dia kenal, kehujanan, dan kedinginan.

"Ya Allah mas Adi," kenapa kok kya gini sih, ayo masuk dulu mas.

"Gak osah Lis," kalo sudah selesai kita pulang saja.

"Tapi mas yakin bisa," muka mas sudah pucat seperti ini.

"Tidak apa-apa," mas masih kuat ko, ayo.

Lisa pamit ke semua teman nya, untuk pulang bersama laki-laki yang di katakan ganteng tadi.

Saat mereka di parkiran motor, tubuh Adi makin menggigil kedinginan, Lisa yang melihat tak tega, segera dia membawa Adi ke tempat pos satpam.

"Maap pak," teman saya habis kehujanan, apa saya bisa pinjam handuk atau apa.?

"Ini mbak ada handuk, dan baju kaos bekas satpam dulu," semoga bisa bermanpaat ya mbak.

"Terimakasih pak."

"Sama-sama," kata pak satpam.

"Sebentar ya mas aku kedalam dulu mau ambil Teh hangat."

Setelah lima menit Lisa ke dalam dab keluar membawa teh hangat, dan di berikan kepada Adi.

Adi yang meminum nya, sedikit berkurang.

"Mas Adi," kenapa seperti ini.

"Mas tadi baru antar Aya kerumah," dan mas mau jemput kamu, mas lupa bawa jas hujan, jadi nya seperti ini.

"Ya Allah mas," lain kali jangan seperti ini lagi ya, kan gara-gara aku nya mas jadi sakit seperti ini..!

"Malah mas merasa bersalah," kalo gak jemput kamu, terus kamu pulang jalan kaki, terus kalo kamu nya kenapa-napa di jalan gimana.

Lisa hanya terdiam saja, benar apa kata mas Adi.

Makin malam, tambah deras hujan nya, Lisa yang mulai tak tenang sedang kepikiran adik nya.

"Sabar ya Lis," atau kamu mau kalo kita pulang sekarang.?

"Jangan mas," Aya pasti sudah tidur.

Mereka kembali terdiam.

"Mas."

Belum sempat Lisa bicara, ponsel Adi berdering, menandakan bahwa ada telepon masuk, dengan nomer yang tidak di kenal.

"Hallo.?"

Telpon dari siapakah 🤔🤔

Maap baru up lagi ya, kemaren ada sdikit masalah yang membuat ku merasakan tidak moed.

Tolong bantu ya teman-teman, katena aku baru di sini, kalo ada kesalahan dalam kata-kata dan tuliskan. silahkan beri komentar nya, biar aku bisa memperbaiki dengan lebih baik 🙏🙏☺️

Terpopuler

Comments

🏠⃟ᵐᵒᵐરuyzz🤎𝐀⃝🥀ˢ⍣⃟ₛ🍁🥑⃟❣️

🏠⃟ᵐᵒᵐરuyzz🤎𝐀⃝🥀ˢ⍣⃟ₛ🍁🥑⃟❣️

🤣🤣🤣

2022-08-20

1

🏠⃟ᵐᵒᵐરuyzz🤎𝐀⃝🥀ˢ⍣⃟ₛ🍁🥑⃟❣️

🏠⃟ᵐᵒᵐરuyzz🤎𝐀⃝🥀ˢ⍣⃟ₛ🍁🥑⃟❣️

😅

2022-08-20

2

Maulana ya_Rohman

Maulana ya_Rohman

lanjutkan thor..... 😊😊😊😊😊
semangat 🆙nya....💪💪💪💪💪💪

2022-03-21

1

lihat semua
Episodes
1 Perkenalan
2 Pertemuan Pertama
3 Permintaan Ibu Adi
4 Panggilan Baru
5 Sakit
6 Aku Mau Kamu
7 Wanita Hebat
8 Dia Milikku Bukan Milikmu
9 Sandiwara
10 Jebakkan
11 Tuduhan
12 Saling Terbuka
13 Korban Selanjutnya
14 Terasa Kembali
15 Ada Hati Yang Harus Aku Jaga
16 Kecelakaan
17 Bertemu Mantan Sahabat
18 Koma
19 Awal Mula Kehancuran
20 Hancur Berkeping-Keping
21 Sadar Dari Koma
22 Kebersamaan Penuh Cinta
23 Visual dan Pergi Bersama
24 Kemarahan Adi
25 Pesan Surat
26 Hari Pernikahan
27 Bahagia Dengan Cara Sederhana
28 Pertemuan
29 Cerita Dari Bella
30 Salah Paham
31 Penjelasan Dari Adi
32 Kekuatan Cinta
33 Bertemu Kakek
34 Restu Dari Kakek
35 Terungkap
36 Nikah Dadakan
37 Berduka
38 Rencana
39 Niat Hati Nury
40 Malam Panjang
41 Rencana Pulang Kampung
42 Rencana Pulang Kampung 2
43 Rencana Pulang Kampung 3
44 Ada Yang Berbeda
45 Keadaan Sederhana
46 Hamil
47 Sejuta Pesona Adi
48 Pengakuan Adi
49 Mencoba Memperbaiki
50 Pergi Ke Bidan
51 Hasil USG
52 Melahirkan
53 Melahirkan 2
54 Melahirkan 3
55 Pelaku
56 Penangkapan
57 Pergi Ke Kota
58 Terapi
59 Jangan Tinggalkan Aku Lagi Mas
60 Menua Bersama Mu
61 Permintaan Dari BUMIL
62 Meminta Maap
63 Meminta Maap 2
64 Meminta maap 3
65 Malam Minggu
66 End
67 Visual Part 2
68 Pergi Ke Kota
69 Mendaftar Kuliah
70 Hari Pertama Kuliah
71 Hari Pertama Bekerja
72 Menerima Pekerjaan
73 Awal Mula Kehancuran
74 Kecelakaan
75 Bertemu
76 Rencana Yang Gagal
77 Membantu Hendri
78 Mabuk
79 Hamil
80 Sah
81 Gengsi Tapi Mau
82 Mengantar Pulang
83 Menginap
84 Firasat Membawa Kebahagiaan
85 Pulang Kampung
86 Meminta Izin
87 Cincin Lambang Cinta
88 Menyerahkan Diri
89 Pulang Ke Kota
90 Salah Paham
91 Penjelasan
92 Perdebatan Kembar A
93 Sah
94 Malam Minggu
95 Pernikahan
96 Gagal Total
97 Pagi Yang Panas
98 Welcome Lombok
99 Liburan Ala Hendri dan Aya
100 Kemarahan Arden
101 Pulang ke Kota
102 Menjelaskan
103 Berlanja Bersama
104 Merasa Ragu
105 Meminta Pekerjaan
106 Janda Cantik
107 Promosi Kue
108 Salah Paham
109 Penjelasan
110 Jangan Kau Hina Wanita Ku
111 Tuduhan
112 Wanita Penggoda
113 Senjata Makan Tuan
114 Penyesalan
115 Mencoba Membuka Hati
116 Mencoba Berkata Jujur
117 Merasa Bersalah
118 Meminta Izin Bertemu Naura
119 Mengetahui Kenyataan
120 Hamil
121 Kabar Bahagia
122 Bertemu
123 Menjelsakan
124 Acara 7 Bulan
125 Meminta Maap
126 Ingin Bertemu
127 Pergi Untuk Selama Nya
128 Melahirkan
129 END
130 Promosi Novel " PERJALANAN CINTA KEMBAR EMPAT"
131 Promosi Novel "NARA"
Episodes

Updated 131 Episodes

1
Perkenalan
2
Pertemuan Pertama
3
Permintaan Ibu Adi
4
Panggilan Baru
5
Sakit
6
Aku Mau Kamu
7
Wanita Hebat
8
Dia Milikku Bukan Milikmu
9
Sandiwara
10
Jebakkan
11
Tuduhan
12
Saling Terbuka
13
Korban Selanjutnya
14
Terasa Kembali
15
Ada Hati Yang Harus Aku Jaga
16
Kecelakaan
17
Bertemu Mantan Sahabat
18
Koma
19
Awal Mula Kehancuran
20
Hancur Berkeping-Keping
21
Sadar Dari Koma
22
Kebersamaan Penuh Cinta
23
Visual dan Pergi Bersama
24
Kemarahan Adi
25
Pesan Surat
26
Hari Pernikahan
27
Bahagia Dengan Cara Sederhana
28
Pertemuan
29
Cerita Dari Bella
30
Salah Paham
31
Penjelasan Dari Adi
32
Kekuatan Cinta
33
Bertemu Kakek
34
Restu Dari Kakek
35
Terungkap
36
Nikah Dadakan
37
Berduka
38
Rencana
39
Niat Hati Nury
40
Malam Panjang
41
Rencana Pulang Kampung
42
Rencana Pulang Kampung 2
43
Rencana Pulang Kampung 3
44
Ada Yang Berbeda
45
Keadaan Sederhana
46
Hamil
47
Sejuta Pesona Adi
48
Pengakuan Adi
49
Mencoba Memperbaiki
50
Pergi Ke Bidan
51
Hasil USG
52
Melahirkan
53
Melahirkan 2
54
Melahirkan 3
55
Pelaku
56
Penangkapan
57
Pergi Ke Kota
58
Terapi
59
Jangan Tinggalkan Aku Lagi Mas
60
Menua Bersama Mu
61
Permintaan Dari BUMIL
62
Meminta Maap
63
Meminta Maap 2
64
Meminta maap 3
65
Malam Minggu
66
End
67
Visual Part 2
68
Pergi Ke Kota
69
Mendaftar Kuliah
70
Hari Pertama Kuliah
71
Hari Pertama Bekerja
72
Menerima Pekerjaan
73
Awal Mula Kehancuran
74
Kecelakaan
75
Bertemu
76
Rencana Yang Gagal
77
Membantu Hendri
78
Mabuk
79
Hamil
80
Sah
81
Gengsi Tapi Mau
82
Mengantar Pulang
83
Menginap
84
Firasat Membawa Kebahagiaan
85
Pulang Kampung
86
Meminta Izin
87
Cincin Lambang Cinta
88
Menyerahkan Diri
89
Pulang Ke Kota
90
Salah Paham
91
Penjelasan
92
Perdebatan Kembar A
93
Sah
94
Malam Minggu
95
Pernikahan
96
Gagal Total
97
Pagi Yang Panas
98
Welcome Lombok
99
Liburan Ala Hendri dan Aya
100
Kemarahan Arden
101
Pulang ke Kota
102
Menjelaskan
103
Berlanja Bersama
104
Merasa Ragu
105
Meminta Pekerjaan
106
Janda Cantik
107
Promosi Kue
108
Salah Paham
109
Penjelasan
110
Jangan Kau Hina Wanita Ku
111
Tuduhan
112
Wanita Penggoda
113
Senjata Makan Tuan
114
Penyesalan
115
Mencoba Membuka Hati
116
Mencoba Berkata Jujur
117
Merasa Bersalah
118
Meminta Izin Bertemu Naura
119
Mengetahui Kenyataan
120
Hamil
121
Kabar Bahagia
122
Bertemu
123
Menjelsakan
124
Acara 7 Bulan
125
Meminta Maap
126
Ingin Bertemu
127
Pergi Untuk Selama Nya
128
Melahirkan
129
END
130
Promosi Novel " PERJALANAN CINTA KEMBAR EMPAT"
131
Promosi Novel "NARA"

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!