Lama Lisa terdiam, berpikir apakah orang ini baik atau mau menculik anak-anak di bawah umur.
Lisa terus berpikir yang tidak-tidak.
sampai pada akhir nya Adi membuyarkan lamunan nya.
"Aku tau," kamu lagi mikirin apa.?
Lisa yang kaget, saat berkata itu hanya bisa tersenyum.
"Tanang saja," aku dan ibu tidak ada niatan jahat ko, kami hanya ingin membantu mu saja, kata Adi yang membuat Lisa jadi percaya.
"Baiklah om," tapi Lisa bilang dulu sama Aya mau apa tidak, kata Lisa.
Lisa masuk ke dalam kamar nya, untuk membangunkan adik nya.
"Dek," bangun dulu yuk udah pagi, kita mau jalan-jalan hari ini.
Mendengar kata jalan-jalan, seketika Aya langsung bangun dari tidurnya.
"Kakak," kita mau jalan-jalan kemana, kata Aya yang merasa bingung.
Lisa tertawa mendengar pertanyaan adik nya itu.
"Sudah sana mandi dulu," baru nanti jalan-jalan nya, kata Lisa.
Saat Lisa keluar dari kamar nya, Lisa berinisyatif untuk membuatkan Adi minuman, dan akan membuatkan sarapan pagi untuk makan mereka bersama..
Karena di dapur hanya ada bahan masakan seada nya, Lisa akan membuat nasi goreng, dan telor ceplok.
Sederhana tapi sangat enak, karena Lisa pintar memasak.
Karena Lisa suka melihat dan belajar bersama Ibu nya dulu.
Setelah sudah masak, Lisa memanggil Adi dan adik nya Aya.
"Om Adi," kita sarapan dulu yuk, tadi aku sudah masak loh, kata Lisa.
Adi memang belum sempat sarapan, karena pagi-pagi sudah mendapatkan pesan dari pelanggannya.
Saat mereka sudah berada di dapur.
"Maap ya om," makanan nya seadanya saja, kata Lisa yang tak enak hati dengan menu masakan nya.
"Tidak papa Lisa," ini sudah lebih dari cukup, kata Adi.
Saat Adi memasukkan makanan nya ke mulut, Adi sangat terkejut masakan ini sangat enak, walaupun sederhana tapi bumbu-bumbu nya pas di lidah Adi, tidak ke asinan dan tidak terlalu hambar, ini sungguh sangat enak pas di mulut Adi.
"Kenapa om," makanan nya tidak enak ya, Lisa merasa tak enak hati tamu nya datang di kasih makanan seserhana saja.
"Ini lebih sangat enak," aku suka dengan masakan mu,
"Benarkah om."
"Iya benar."
Adi berpikir, dulu saat dia bersama Rahma, Rahma tidak pernah memasakkan nya walaupun masakan sederhana saja, yang ada Rahma malah suka mengajak nya makan di luar.
Namun saat ini, Adi merasakan yang nama nya di layani seorang perempuan, walaupun jarak jauh umur mereka, tapi sifat dewasa Lisa sangatlah luar biasa.
Setelah selesai makan, mereka bertiga berangkat menuju rumah nya Adi, awal nya Lisa merasa sangat gugup, tapi Adi mengatakan ibu nya orang yang baik.
"Assalamu Alaykum."
Wa Alaykum Salam."
"Ayo masuk," silahkan nak kata ibu nya Adi.
"Terimakasih bu," kata Lisa.
"Ma," kenalkan ini nama nya Lisa, dan ini nama nya Aya adik nya Lisa.
Adi memperkenalkan mereka berdua seperti memperkenalkan calon istri kepada orang tua 🤭🤭, padahal cuman teman ya..
Adi berangkat pamit kepada ibu dan Lisa, bahwasanya pelanggan nya sudah memanggil.
"Bu Adi pamit dlu ya sbentar," Lisa nanti aku balik lagi kata Adi.
"Iya om," hati-hati ya di jalan, kata Lisa.
"Tapi Adi," merasa sangat senang di perhatikan seperti itu.
Adi membalikan kepala nya menghadap Lisa, dan menyentuh kepala Lisa dengan sayang, iya aku akan selalu ingat dengan kata-kata mu.
Adi lekas pergi, tidak mau nanti nya ada komentar lagi, ibu yang melihat merasa sangat bahagia melihat anak nya mulai kembali ceria, tidak seperti biasa nya yang datar saja.
sepeninggal Adi, Lisa dan Ibu sedang asik memasak di dapur untuk masak siang, kebetulan tadi ibu membeli sayur asem dan, terong untuk masak sambal balado.
"Lisa," kamu bisa masak gak, kata ibu.
"Alhamdulillah bisa bu," dulu juga sering bantu-bantu ibu memasak.
"Lisa," nanti kalo kamu sedang bekerja biarkan Aya di sini ya, kasihan dia.
Kalaupun Aya mau pulang, Adi bisa mengantarkan nya nanti, biarkan dia di sini bersama ibu ya, pinta ibu Adi.
"Apa Lisa tak merepotkan ibu," kata Lisa.
"Yak enggak lah," malah ibu senang ada temannya di rumah ini.
"Maap ya bu," Lisa baru kenal sama kalian, tapi Lisa sudah buat kalian repot, kata Lisa sambil menundukan kepala nya.
"Heyy ngomong apa kamu," ibu tidak pernah merasa kalo kamu merepotkan ibu sama Adi, kami niat membantu mu nak, kasian Aya saat kamu bekerja di rumah, dia sendirian.
"Terimakasih ibu,"
Lisa memeluk ibu Adi penuh kasih sayang.
Ibu Adi makin merasa kalo Lisa ini adalah perempuan baik-baik.
Azan Zuhur terdengar di musholla terdekat,
Ibu Adi mengajak Lisa dan Aya sholat bersama.
setelah mereka sholat Zuhur, mereka sedang asik bercerita di taman belakang, yang banyak tanaman bunga, buah mangga, dan buah pepaya.
Tak mereka sadari ternyata Adi sudah lama datang, Adi sedang asik memperhatikan ibu nya dan dua wanita yang baru dia kenal, sangat dekat.
Ekhem..... Adi berdehem.
Ibu dan Lisa melihat ke arah Adi yang baru saja datang, di sambut dengan senyuman, sedangkan Aya sibuk dengan biskuit dan cemilan nya.
Adi yang baru datang di sambut dengan senyuman, merasa sangat bahagia.
"Cie cie yang sudah dekat," Adi menggoda ibu dan Lisa.
Lisa yang merasa di goda Adi, hanya tersenyum manis.
Adi mendatangi Aya, yang sedang asik dengan makanan nya.
"Aya," kakak boleh minta gak.
Aya yang merasa ada yang bicara mengangkat kepala nya menatap Adi.
Aya yang biasa nya hanya diam saja, selama kedua orang tua nya meninggal Aya tidak banyak bicara, dialah yang paling merasa terpukul dan sangat bersedih.
Bukan Aya saja yang merasa bersedih, Lisa juga dangat merasa kehilangan, tapi dia tidak boleh terlalu berlarut dalam kesedihan, karena ada Aya yang masih membutuhkan nya.
"Boleh kak," ini makanan nya.
"Anak yang pintar, kata Adi.
"Ibu masuk dulu ya," mau mandi gerah , nanti kita makan siang bersama ya, tadi ibu dan Lisa masak bersama.
"Kamu masak sama ibu Lisa," kata Adi.
"Iya om," Lisa hanya bantu-bantu ibu saja.
Adi menatap muka Lisa, dia tau perempuan ini masih menyimpan kesedihan.
"Lisa," bisa gak panggil saya apa gituh yang enak sedikit, asal jangan om.
"Lisa panggil apa om."
"Apa saja," yang menurut kamu baik."
"Lisa," panggil mas saja ya.?
"Boleh," itu lebih baik.
Di meja makan, mereka makan bersama.
"Lisa,' tolong ambilin mas sayur asem nya ya.
"Iya mas," kata Lisa.
Ibu Adi yang mendengar panggilan baru untuk anak nya, tersenyum tanpa mereka sadari.
Semoga ini awal baru untuk kebahagiaan mereka berdua, doa ibu Adi dalam hati.
Setelah selesai makan, Adi istirahat sebentar sebelum bekerja kembali.
Lisa,Aya dan ibu Adi, sedang menonton televisi.
"Aya," nanti kalo kak Lisa bekerja, Aya sama ibu di sini ya, kata mama Adi.
"Aya," yang mendengar sebuah permintaan menengok ke kakak nya, meminta izin, apakah kakak nya memberi izin.
Lisa hanya mengangguk, bahwa dia membolehkan adik nya.
"Iya ibu Aya," mau.
"Terimakasih sayang," jawab ibu Adi merasa sangat bahagia, dia sangat berharap suatu saat nanti,merka selamanya ada di sini.
Waktu sudah menunjukan waktu sholat Ashar.
Lisa, Aya, dan ibu Adi melaksanakan sholat Ashar bersama, yang di imami dengan ibu Adi.
Setelah sholat sahar, Lisa pamit untuk pergi ke cafe, dan di izinkan oleh ibu nya Adi.
Setelah keluar dari gang, Lisa bertemu dengan Adi, yang ingin pulang ke rumah.
"Lisa," ayo naik biar aku antar, kata Adi.
"Gak osah mas," ngrepotin mas trus.
"Ayo naik," aku gak suka dengan penolakan.
Mau tak mau Lisa naik ke honda metik nya Adi.
"Lisa," mas pengen jajan di situ dulu, kamu gak papa kan, masuk nya jam lima juga.
"Iya mas gak papa."
Adi dan Lisa sampai di tempat jajanan pentol kuah.
"kamu mau apa Lisa," biar mas ambilin.?
"Samain sama mas Adi aja," tapi jangan terlalu pedas ya mas.
"Iya Lisa."
Lima menit, pesanan mereka sudah datang.
"Silahkan mas," kata penjual.
"Terimakasih," kata Lisa.
"Enak ya mas pentol kuah nya," mas sering kesini.
"Enggak juga," paling kalo mau aja.
"Owccc kirain sama pacar atau siapa," Lisa tertawa.
"Heyyy dasar nakal ya," Adi sambil memencet hidung Lisa.
"Ihhh mas Adi," sakit tau.
"Itu buat orang yang nakal," mana ada aku sama pacar kesini, yang ada baru kali ini aku kesini ngajak perempuan yaitu kamu.
"Iya gak kesini," tapi ke moll, atau nonton iya kan, iya kan.
Lisa tertawa terbahak-bahak dia merasa senang bisa mentertawakan Adi dengan puas.
Tapi tidak dengan Adi, dia merasa
sangat senang melihat Lisa bisa kembali tertawa, tidak seperti dia pertama kali bertemu, yang selalu murung.
Adi memegang pundak Lisa dan berkata.
"Lisa," memang benar selama ini aku sering boncengin perempuan, tapi mereka semua adalah pelanggan ku, hati dan perasaan ini sudah sangat hancur atas penghianatan di masa lalu ku..
Dan hari ini, baru aku benar-benar mengajak perempuan, dan dia bukan pelanggan ojol ku.
Lisa hanya bisa terdiam, mencerna semua kata-kata yang keluar dari mulut Adi.
"Maapkan Lisa mas," sambil menundukan kepala nya.
Adi kembali mengacak-acak rambut Lisa, dan berkata.
"Tidak papa," lain kali, kalo kamu melihat aku bersama perempuan, percaya lah, dia hanya pelanggan kerja ku, bukan pacar atau kekasih.
"Iya mas."
"Yasudah kita berangkat yuk," aku bayar dulu ya.
Sesampai nya di cafe Idaman, Lisa turun dari motor metik Adi.
"Terimakasih ya mas,"
"Sama-sama," owccc iya, nanti malam ada pasar malam aku pengen ngajak Aya, boleh gak.
"Boleh mas," yasudah Lisa masuk dulu ya, mas hati-hati.
Tanpa Adi sadari, Lisa menarik tangan Adi, dan di cium Lisa.
"Assalamu Alaykum."
"Wa Alaykum Salam,"
Adi terdiam sebentar memikirkan kejadian baru saja terjadi, hati nya berdebar cepat.
Adi terpikirkan masa lalu nya, Rahma tak pernah memperlakukan nya seperti itu.
Yang tidak di dapat Adi dari Rahma, malah dengan mudahnya di dapat Adi dari Lisa.
Sepanjang perjalanan tak henti nya Adi tersenyum, di usia Adi yang 35 tahun, dia belum pernah merasakan yang nama nya di hargai oleh perempuan, selain ibu nya.
Sesampai Adi di rumah, Adi melihat Aya sedang ikut dengan ibu nya menyiram bunga.
"Assalamu Alaykum."
"Wa Alaykum Salam," jawab ibu Adi dan Aya bersamaan.
"Wahhh seru nih," sekarang ibu udah ada teman nya, kata Adi.
"Iya donk," ibu senang sekali punya teman, apa-apa ibu gak sendiri lagi.
"Iya ibu," Adi juga senang kalo lihat ibu tidak kesepian lagi.
Adi tidak ingin ibu nya akan membicarakan kapan menikah, kapan kenalin pacar mu ke ibu, pasti itu yang akan ibu nya bicarakan.
Adi sudah tahu betul perangai ibu nya.
"Owcc ya ibu," Adi niat nya nanti malam mau mengajak Aya jalan-jalan kepasar malam, boleh gak bu.?
"Lahh kamu tuh Di," bertanya sama ibu, lah tanya saja orang nya mau apa tidak.
"Iya ya Bu."
"Aya," kamu mau gak kalo kakak ajakin kamu ke pasar malam, pasti seru loh, kata Adi.
"Aya belum izin sama kak Lisa," jawab Aya sendu.
"Tadi kakak sudah izin ko sama kak Lisa."
"Beneran kak di izinin kak Lisa."
"Iya benar."
••••
Di pasar malam, Adi dan Aya berjalan bersama, sambil Adi menggenggam tangan Aya dengan erat, takutnya kalo terpisah 🤭
" Kamu mau beli apa Aya," kata Adi.
"Gak beli apa-apa kak," pengen jalan-jalan saja.
"Mau beli makanan," nanti bawa pulang buat kamu dan kak Lisa.
"Terserah kak Adi saja," kata Aya.
Saat mereka berjalan, ada seseorang yang memanggil.
"Mas Adi.?"
Nah lohhh siapa yang manggil, ada yang tau gak 🤔🤔
Tolong beri saran ya kalo saja tulisan ku masih ada yg salah atau sudah bagus ☺️🙏🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 131 Episodes
Comments
Maulana ya_Rohman
lanjutkan thor.....👍👍👍👍👍👍
semangat 🆙🆙🆙🆙🆙🆙nya thor... 💪💪💪💪💪💪😊😊😊
2022-03-20
1
Ebez
semangat berkarya kakak, 😁🙏😁
2022-03-19
1