Bagaimana Kalau Aku Tidak Baik Baik Saja
Sejak kecil, kehidupan yang layak, bagi seorang anak, tidak pernah aku rasakan sama sekali. Aku merasakan begitu berbeda dari saudaraku yang lainnya, namun aku bisa apa .
Mau protes hanya dalam hati. Jika aku merasa aku sendirian di dunia ini, yah seperti itulah adanya, aku tidak bisa munafik mengingkarinya.
Sedari SD, ekonomi kedua orangtuaku karut marut, kami dengan 4 bersaudara, sangat kesusahan kedua orangtuaku sekolahkan di sekolah yang terbaik.
Namun buat bersekolah disana , beban mental juga harus kuat. Aku paling ingat, setiap pelajaran keterampilan, disuruh beli kain 1/2 meter , mamaku yang mampu beli 1/4 meter, dan aku pasti kena omelin guru, bahkan di hukum .
Disuruh beli bahan keterampilan , sudah pasti mama ku kesulitan beli, dan aku pasti di suruh keluar kelas setiap pelajaran keterampilan. Gurunya kejam,tidak berperasaan. Mungkin tidak pernah hidup sesusah yang aku alami.
Jika masa masa indah orang lain ada, teman teman punya pulpen bagus, kotak pensil bagus, tidak dengan diriku. Aku tidak pernah iri dengan apapun yang orang punya,hanya hatiku sedih dan kecut, tanpa bisa protes dan menahan semua dalam satu kisah hidupku.
Bisa dibilang, Aku anak pas pasan nilainya di SD, bahkan banyak merah, karena sekolah yang di anggap orangtuaku bagus, oknum gurunya tidak demikian. Jika ada anak berduit beri hadiah, sudah pasti nilai rapot mereka baik, aku bisa apa,memberi hadiah? tidak, buat sekolah saja kedua orangtuaku harus terkatung katung.
Jadi masalah rapot selalulah menghiasi 4 merah, merah, karena hanya aku yang tidak pernah memberi apa apa buat guruku, setiapmkenaiakn kelas, sedih bukan? rangking 42 dari 45.Yah.... begitulahhhh.
Tetapi masa itu tidak berlaku sewaktu SMP, sekolah satu yayasan yang sama, namun gurjnya lebih fer dan lebih sportif, bayangkan siswa rangking 42 dari 45 bisa juara 3 besar. Gak kebayangkan? 🤭🤭🤭
Itulah kisahku sepenggal, di anak tirikan hanya karena keadaan orangtuaku yang kekurangan, tidak seperti anak lainnya.
Pagi itu seperti biasa.
" Cas , jangan lupa, sepulang sekolah, angkat kain dan menyapu rumah tugasmu".
" Ya ma".
" Adikmu sudah bangun? ".
" Belum ".
" Bangunkan dia ya, suruh cepat mandi, biar paman kalian antar ke sekolah".
" Ya ma".
Casey membangunkan sang adik, bersiap menuju ke sekolah.
" Baik baik belajar ya nak".
" Ya ma..., " ujar Casey .
Di sekolah Casey tidak banyak mempunyai teman, tetapi siapa saja dia temani .
" Cas, PR kamu udah selesai? ".
" Sudah, mencatat sama pak Sinaga banyak banget ya Fransiskus ".
" Iya, tangan sampai pegal".
" Apalagi cowok, malas nulis," ujar Fransiskus.
" Mau gimana lagi, lain bu kepala sekolah yang seram, kalau masuk ke kantornya , kita bakalan di kuliahi loh", ujar Fransiskus.
" Iya...., kita aja selesaikan PR, bisa dapat merah banyak, apalagi yang gak ngerjain ".
" Fran, boleh pinjam pen merahmu?".
" Boleh nihhhh ".
" Makasih ya Fran ".
Fran pun mengangguk.
Masa SMP ku lebih indah, dari kisah masa SD ku, aku cantik, walau tidak setinggi anak lainnya, tetapi kakak kelas banyak mengejarku.
Sebagai gadis kuper( kurang pergaulan), gadis minder , aku tidak begitu bisa berbaur dengan teman lainnya.
Aku cukup di kejar banyak pria, jujur di kejar kakak kelas dan setara dengan aku, ada perasaan kege eran , di usia beliaku, namun aku gak pernah berpikiran buat pacaran.
Yang aku tahu belajar dengan giat, tanpa memikirkan hal pacaran.Guru ku sangat baik, dan kenyamanan itu mulai aku rasakan, sejak menginjak kaki di SMP. Teman teman yang dekat denganku juga membuat aku bahagia dan merasa sendirian lagi.
Aku tidak begitu dekat dengan saudara perempuanku,tepat di atas diriku. Aku bagai terasing sedari kecil di tengah keluargaku.
Sering merasa sendiri dan gak betah, tapi aku harus kemana?
Kadang bertanya, apa orang memiliki anak lebih dari 2, bisa tidak rata dan adil menyayangi anaknya? entahlah , aku juga tidak tahu.Yang aku rasakan, perbedaan kasih sayang itu sangat mencolok, aku merasa aku bagai anak pungut ,entahlah, orang orang selalu mengatakan kulitku lebih hitam dari kulit saudaraku, aku sering dikatakan tidak mirip.dengan saudaraku, namun aku hanya diam dan menjauh, merasa sedih dan hanya ada kesepian. Aku suka menulis puisi, membaca komik, dan juga novel, keseharianku tidak seperti para anak lainnya. Bukan membela diri, aku anak yang rajin,namun tidak pernah di anggap.
Teradang aku berpikir, buat apa aku harus di lahirkan, jika aku tidak pernah di inginkan. Aku pernah bertanya, apa aku anak pungut, atau anak yang di ambil, tidak ada yang menjawabku sama sekali. Hingga saat ini aku juga gak tahu, apa benar aku anak kanfung atau bukan,kalau dari akte kelahiran, disana terpaut nama mama dan papaku.
Entahlah, terkadang semua itu seperti misteri yang tidak terjawab.
😔😔😔😔😔😔😔
Jangan Lupa
Like
Vote
Koment
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 210 Episodes
Comments
martina melati
masa smp ku jg menyenangkn... walopun dselingi ada air mata... tp asyik deh...
2024-09-21
0
☾︎𝓩𝓪𝓱𝓻𝓪☽︎
Lanjut Thor ,semangat
2022-04-03
1
☾︎𝓩𝓪𝓱𝓻𝓪☽︎
Hallo kak 👋
Mampir yuk ke karya saya Dosen Tampan Jatuh Cinta Pada Mahasiswa
2022-04-03
1