Two

" Ya Tuhan " seru Mira dan Irham

Mereka pun segera mendekati wanita itu. "Too..lloong selamatkan anak saya tuan" pinta wanita itu dengan suara terbata dengan tenaga yang masih tersisa. Entah apa yang terjadi dengan wanita itu karena keadaannya cukup memprihatinkan dengan kondisi badan bersimbah darah pasca melahirkan seorang diri. Yang mereka dengar itu benar, itu adalah suara seorang bayi, seorang bayi mungil yang baru saja terlahir dari rahim wanita itu dengan kondisi tali pusat masih terhubung. Sungguh ironis di tengah malam yang sepi dan udara yang cukup dingin tidak ada orang yg berlalu lalang dikarenakan ini sudah hampir pagi.

"Mas cepat tolong wanita dan anak itu, tolong Mas ambilkan kotak P3K di mobil, aku akan membantu wanita ini" pinta Mira dengan berusaha membantu wanita itu, tetapi keadaan wanita itu semakin lemah.

"Nyo...nya..ttoo...lloong..aa...nnaaakk..saa..yyaa..ttoo..llong ja..ga..an..ak..sa..ya" pinta wanita itu seketika itu juga hembusan nafas panjang terasa di telinga Mira. Ya posisi saat ini karena wanita itu sudah tidak mampu untuk bangun maka Mira lah yang mendekati wanita itu berbicara di samping telinganya.

"Mas, tolong aku mas" teriak Mira.

Mira pun berusaha tetap tegar, berusaha untuk tidak panik karena masih ada nyawa lain yang harus ia tolong, seorang bayi mungil yg menggigil karena dinginnya udara malam. Sedangkan Irham yang sedang menghubungi pihak rumah sakit dan polisi pun kaget karena mendengar teriakan isterinya.

"Kenapa lama sekali ambulance itu sampai, apa kalian sudah kirimkan atau belum" bentak Irham kepada seseorang di seberang sana.

"Bagaimana? Sudah sampai mana ambulancenya? tanya Irham lagi

"......"

"Apakah kau bertemu dengan dokter anak yang masih bertugas?" tanyanya kembali

"....."

"Baiklah, persiapkan segera ruang tindakan" pinta Irham kepada seseorang di sana. Irham pun mendekati isterinya, kondisi bayi itupun sungguh memprihatinkan dengan kondisi menggigil, bilamana ada yang melihatnya pun sungguh menyakitkan hati tanpa sadar airmata Irham pun menetes.

"Kenapa begitu menyedihkan nasibmu nak" batin Irham.

"Bagaimana kondisi bayinya, Sayang" tanya Irham ke Mira. "Entahlah Mas, aku berharap anak ini benar-benar kuat sampai kita tiba di rumah sakit. Mas, bagaimana nasib anak ini nanti apakah dia masih mempunyai keluarga?" jawab dan tanya Mira dengan deraian airmata mengalir di pipi putihnya.

Akhirnya yang ditunggu pun tiba. Irham pun segera menghampiri mobil Ambulance dan Polisi itu.

"Kita harus segera bawa bayi ini ke rumah sakit sebelum bayi ini mengalami hypothermia" pinta Irham ke sopir ambulance. "Dan untuk saat ini mungkin kami akan ke rumah sakit terlebih dahulu Pak, saya janji setelah saya menangani bayi ini saya akan segera memberikan keterangan lebih lanjut" lanjut Irham kepada kedua orang Polisi itu.

"Baiklah pak, apa Bapak seorang dokter? karena saya lihat Bapak sudah berpengalaman dalam menangani keadaan ini?" tanya Polisi itu ke Irham.

"Iya Pak, saya dokter di rumah sakit ini" jawab Irham seraya menyerahkan selembar kartu nama miliknya.

"Segeralah bawa bayi ini ke rumah sakit Pak, biar jenazah ini akan kami urus, sebelumnya terima kasih atas bantuan Bapak" pamit Polisi itu dan Irham pun berlalu meninggalkan tempat kejadian tersebut dengan menuntun sang istri yg sedang menggendong bayi mungil itu menuju mobil Ambulance.

Setibanya di dalam mobil, "Mas, mas lihat bayi ini mas, coba tolong periksa bayi ini kenapa diam saja" pinta Mira dengan wajah paniknya.

'Kira-kira apa yang terjadi dengan bayi tersebut apakah selamat atau sebaliknya?'

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!