sudah 15 menit jelita berdiri dengan menyilangkan tangannya agar gundukan nya tak terlihat oleh si gila itu, sambil sesekali ia mengusap air mata yang jatuh ke pipi nya, ia merapat kan gigi nya menahan agar tak keluar suara tangisan yang hanya membuat nya tampak lemah di depan davied. davied hanya melihat tampa minat untuk menyudahi perbuatan nya.
"sekarang, kau tau posisi mu disini jelita?" davied membuka suara.
jelita hanya diam, rasa nya ia tak sudi berbicara dengan orang gila seperti davied.
"sekarang kau tau posisi mu disini jelita?!" bentak davied kesal.
reflek jelita terkejut, memejam kan mata nya.
"i iya" jawab jelita karena tak mau davied si sialan membentak nya lagi.
~hening tidak ada yang berbicara~
"buka celana mu" titah davied
jelita melihat davied sekilas lalu membuang muka nya lagi kesamping. 'sialan brengsek' umpat jelita dalam hati.
jelita tak dapat menolak, dengan pelan ia membuka celana nya, dan kini yang tersisa hanya b*h dan c*d saja.
davied turun dari kasur king size nya menghampiri jelita, berdiri di depan jelita dengan meletakkan kedua tangan disaku celana training nya.
"ku harap kau tidak lupa jelita" ucap davied menatap mata jelita "kau disini karena jaminan hutang ayah mu" sambungnya tanpa ekspresi dan dingin.
mendengar itu jelita reflek melihat wajah davied, menatap mata orang yang mengingatkan nya akan posisi nya yang tak berharga tak bernilai apa pun. padahal dahulu mereka adalah sepasang suami istri yang bahagia, davied selalu memberikan apapun yang jelita inginkan, tetapi sekarang berbanding terbalik, davied malah merendahkan nya habis-habisan. 'sungguh, roda sangat cepat berputar' batin jelita menangis.
"saya tak akan melupakan nya tuan" ucap jelita pelan.
"bagus, keluar kau" titah davied sinis.
jelita pun melangkah kan kaki nya, saat ia hendak memegang gagang pintu tiba-tiba selimut jatuh kebawah kaki nya, ia langsung melihat ke belakang rupanya davied si sialan itu yang melempar, tatapi davied tak mengatakan apapun ia hanya menatap jelita lalu berbalik membaringkan tubuh nya di kasur yang sangat luas itu.
jelita mengambil selimut itu dan memakai nya untuk menutupi tubuh nya, ia berbalik lagi ke nakas untuk mematikan lampu, agar sang empuh davied tidak mengeluarkan taring nya lagi, setelah itu ia pun keluar.
sampai dikamar nya jelita menangis, ia tak sanggup kalau begini. kenangan davied yang dulu selalu memanjakan nya, bertingkah hangat dengan jelita berputar di fikirannya. sampai saat waktu jelita tiba-tiba di tuduh berselingkuh. jelita tak habis fikir dimana letak kesalahannya, mengapa davied bisa berfikiran seperti itu, seperti ada yang ia tak ketahui tentang kejadian itu. tapi yasudah lah, jelita menarik dan menghembuskan nafas nya pasrah, mungkin ini memang takdir hidup nya yang harus di jalani.
pagi menyingsing menampakkan sinar orange yang lama kelamaan semakin terang, kalau tidak tinggal di mansion yang super mewah ini mungkin ia akan mendengar bunyi klakson yang berlomba-lomba meramai kan jalanan beraspal itu.
sebelum menampakkan diri di depan si singa lebih baik jelita mandi menyegar kan tubuh dan fikiran yang semakin hari semakin lelah. untunglah ia selalu merawat tubuh nya dengan perawatan yang super mahal supaya tidak cepat tua sebelum waktu nya.
setelah selesai dengan ritual mandi nya jelita langsung memakai dres gaun sebatas paha berwarnah navy, rambut lurus bergelombang yang dibiarkan tergerai, sangat imut dan cantik. tak lupa jelita memakai kan mek-up tipis. saat sudah dirasa sempurnah jelita langsung keluar kamar untuk menemui anak nya ezeel.
jelita memencet pin pintu kamar ezeel. cekleekk... pintu kamar terbuka.
"ezeel, sayang mommy" panggil jelita lembut penuh dengan senyuman dibibir mungil nya.
ezeel yang sedang bercerita ngawur ngidul dengan para maid dan nany nya langsung memeluk mommy nya.
"mommyyyyy..." teriak ezeel kesanangan, merentangkan tangannya memeluk pinggul jelita.
"huummm... wanginya.. anak mommy sudah mandi ternyata" ucap jelita mencium dan memeluk ezeel dengan sayang.
"sudah dong mom, mbak mbak maid yang memandikan ezeel" ucap nya cedal
"kalau begitu ayuk kita turun sarapan" balas jelita dengan lembut mengusap rambut ezeel kesamping.
"lets go momm" ajak ezeel.
mereka pun berjalan ke arah lift
"mommy naik lift?" tanya ezeel heran
"iya sayang, kita sekarang naik lift aja ya" balas jelita sambil memencet tombol lift.
"assyyiikkkk jadi ezeel tidak capek lagi naik dan turun tangga" balas ezeel kesanangan sampai melompat "thankyou mommy" sambung ezeel dengan mencium tangan mommy nya yang sedang menggandeng tangan nya.
jelita terharu, ia tak menyangka bahwa seantusias itu anak nya, jadi apa selama ini anak nya tidak nyaman dengan batasan-batasan yang dibuat daddy nya.
tiinngggg.... pintu lift terbuka
mereka pun masuk 'mommy janji akan memberikan yang terbaik untuk ezee, mommy sayang ezee' batin jelita, sampai air mata pun luruh setetes ke pipi jelita, buru-buru jelita usap, takut ada yang melihat betapa menyedihkan hidup nya.
tiinngggg.. pintu lift terbuka lagi
"ayo sayang" ajak jelita kepada ezeel dengan senyuman terbaik nya. dan dibalas dengan senyuman juga oleh ezeel.
sesampai nya di meja makan terlihat davied sedang memainkan ipad dan sekretaris coky berdiri disampingnya.
begitu melihat jelita dan ezeel muncul davied langsung menatap jelita nyalang, pertanda bahwa ia sedang memendam kekesalan nya. jelita mengerti mungkin karena ia terlalu lama sehingga membuat sang raja sialan itu menunggu.
para maid membukakan bangku untuk jelita dan ezeel. jelita mengambil kan roti selai dan sandwich untuk davied tetapi tidak berani melirik, ia tahu bahwa davied sekarang sedang melihat nya, ia ber akting seperti tidak peka dan tidak tahu apa-apa. 'kalau aku punya duit banyak ku belik matamu' batin jelita. lalu jelita beralih ke anak nya ezeel
"sayang kamu mau makan apa?" tanya jelita lembut.
"ezeel mau yang sama dengan daddy" jawab ezeel cedal
"baik lah.... ini dia" jelita meletakan roti isi dan juga sandwich ke piring ezeel "makan yang banyak anak mommy ya" sambung jelita lembut sambil mengusap rambut atas anak nya dengan lembut.
davied yang sedari tadi memperhatikan kehangatan mereka langsung flashback ke kenangan dahulu, andai saja ezeel itu adalah anak kandung nya pasti ia akan menjadi orang yang sangat bahagia di dunia ini, dan andai saja jelita tidak menyelingkuhi nya dengan pria brengsek itu pasti semua takkan seperti ini. tiga tahun lalu orang suruhan kakek davied melapor kan kepada kakek nya dengan membawa foto-foto jelita bersama lelaki yang bernama regar balwie, lalu kakek langsung melaporkan nya kepada davied, seketika davied syok ia tak menyangka bahwa istri yang selama ini amat sangat di cintai tega menghianati nya, ditambah dengan bumbu-bumbu omongan provokator dari sang kakek.
#flashback on
di ruangan kantor davied gaozhan, davied dan sang kakek duduk di sofa ruangan itu dengan di temani oleh bodyguard kakek yang setia berdiri di belakang kakek dan coky yang juga setia berdiri di belakang davied.
"maaf kan kakek davied, kakek yang salah telah mempercayai perempuan ular itu untuk menjadi istri mu" ucap sang kakek mengibah dengan ketidak berdayaan. "kakek yang telah membuka luka lama mu kembali,maaf kan kakek cucuku" sambungnya sambil bersedih memegangi dada nya. "datang lah kau ke buble cofee, orang suruhan kakek bilang nanti siang mereka akan bertemu" sambung sang kakek lagi.
davied yang tak bisa mengendalikan emosi langsung kalap mata, iya sudah tak sabar ingin melihat seperti apa yang dikatakan kakek, tepat jam 2 siang davied keluar dari perusahaan nya untuk memergoki istri nya yang sedang berselingkuh, itu lah yang ada di fikiran davied. sesampai nya disana coky langsung bertemu dengan manager untuk mengosongkan tempat secara diam-diam. davied pun keluar bak seorang raja dengan aura membunuh, dan terjadi lah perkelahian itu.
davied yang mengingat nya lagi pun mulai merasa geram, 'seberharga itu kah anak dari laki-laki sialan itu' batin davied.
jangan lupa like ya sayang2 kuh😘
terimakasih..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 76 Episodes
Comments