"sudahlah tak perlu menangis" ucap davied sambil mengancing baju nya, setelah selesai mengenakan pakaian nya, davied jongkok membelai pipi jelita yang tengah menangis meringkuk "jangan pernah berfikir untuk keluar dari rumah ini" sambung davied.
ssreeeettttt.... jelita menyingkir kan tangan davied dari pipi nya. davied tak terimah, ia melihat jelita dengan tajam, dan bangkit keluar ruangan sambil membanting pintu dengan kuat.
jelita terkejut, sambil menangis ia menutupi muka nya dengan telapak tangan kecil nya.
matahari menyingsing menunjukkan sinar nya, udara yang masih segar dan daun-daun yang penuh dengan air embun. ditaman yang banyak dipenuhi oleh bungah yang indah, berdiri sesosok wanita cantik dengan senyuman hambar. sebelum ia memasuki mansion neraka itu, ia harus melatih senyum terbaik nya dahulu, agar ia bisa memberikan senyuman itu kepada buah hati yang sangat ia sayangi.
setelah puas, ia melangkah mantap masuk ke mansion, melangkah menemui anak nya.
cekleekkk... suara pintu kamar ezee terbuka
"sayaangggg... " panggil jelita penuh senyuman, namun ia terkejut melihat wanita yang tak ia kenal sedang menyisir rambut anak nya. "kamu siapa? " tanya jelita.
wanita itu pun bangkit dari duduk nya dan membungkuk kepada jelita.
"perkenal kan nyonya, nama saya tika, saya ditugaskan tuan untuk menjaga tuan muda" dengan ragu-ragu tika menjelaskan tugas nya yg di berikan davied. "dan pesan tuan, kalau tuan muda hendak keluar dari mansion harus dengan saya, tidak boleh yang lain" lanjut tika.
"maksud mu?! " jelita sudah hendak emosi.
"termasuk anda nyonya, tuan tidak mengizinkan anda membawa tuan muda keluar rumah" balas tika dengan kepala menunduk.
"kalau itu tugasmu, lalu apa tugas saya sebagai ibu nya?! " tanya jelita dengan penekanan dan mata yang merah menahan tangis. tangan terkepal, kuku-kuku yang menancap menusuk telapak tangan nya pun tak dapat jelita rasakan lagi kala mengingat perbuatan davied kepada nya yg semena-mena.
"tugas anda hanya menemani tuan mudah bermain di mansion ini nyonya" jawab tika.
jelita menarik nafas kuat dan menghembuskan nya, tanda ia sudah sangat stres.
"sekarang kau boleh keluar, aku hendak bermain dengan anak ku" ucap jelita buang muka tak mau melihat wajah nany baru ezee yang di siap kan davied.
"saya permisi nyonya" ucap tika sambil menunduk dan keluar.
jelita melangkah mendatangi anak nya, ezee yang tampak begitu bingung dengan apa yang diperdebat kan oleh nany dan mommy nya.
"mommy habis nangis ya?" tanya ezee mengelus pipi jelita.
jelita tersenyum dan memeluk ezee kuat sambil mengecup semua pipi ezee dengan gemas.
"tidak sayang, mommy tidak menangis" jawab jelita.
ibu dan anak itu asyik bersenda gurau, saling sayang dan saling peluk.
#Di perusahaan Gaozhan Company
"coky" tanya davied yg sedang duduk di singga sana nya dengan melihat matahari yang sudah mulai tenggelam pertanda malam akan tiba.
" ya tuan" jawab coky
"bagaimana, kalau aku melakukan tes DNA kepada ezee" tanya davied serius
coky yang tengah berdiri di samping davied duduk hanya bisa menganga, 'kenapa baru sekarang?' 'kenapa tidak dari dulu daddy sialan ini melakukannya' batin coky. dulu sewaktu coky menawari, davied selalu menolak, ntahapa alasannya coky pun tidak tau.
"menurut saya, itu adalah langkah yang sangat bagus tuan". jawab coky
"tes DNA sekarang juga, aku butuh hasil akurat dan cepat" titah davied
"baik tuan" jawab coky sambil menundukkan kepala hormat.
jam 20.00 pintu kamar jelita di ketok oleh kepala pelayan mansion.
tok tok tok..
"masuk" teriak jelita dari dalam kamar sambil membaca majalah fashion. dengan menggunakan baju t-shirt putih polos dan celana pendek, membuat jelita terkesan seperti anak SMA, tidak kelihatan seperti ibu anak satu.
"nyonya, 5 menit lagi tuan sampai di gerbang utama" ucap surtik kepala pelayan.
"hmm.. " hanya deheman yang dikeluarkan jelita tanpa mengalihkan pandangannya dari majalah yang ia baca.
"saya permisi nyonya" ucap surtik dengan menunduk mundur keluar ruangan kamar jelita.
sehabis surtik keluar jelita langsung melempar majalah yang ia baca ke lantai, mata jelita merah kala mengingat perlakuan davied, dengan menghembuskan nafas berulang kali baru lah jelita mantap untuk turun menemui sih keparat itu.
jelita muruni tangga satu persatu dari lantai 4, karena memang jelita tak di izinkan menaiki lift semenjak davied menuduh jelita berselingkuh tiga tahun yang lalu. satu persatu tangga di turuni hingga sampai dilantai dasar, jelita melihat davied yang tengah duduk dibukakan sepatu oleh salah satu maid. dengan langkah santai tak bersalah jelita mendekati davied.
"suamiku" ucap jelita datar, sebenarnya jelita amat sangat malas dan muak dengan kalimat itu.
davied menoleh ke sumber suara, melihat jelita yang tengah berdiri di hadapan nya, ia pun menendang maid yang membukakan sepatu nya tadi.
"ngapain saja kau?, kau lupa tugas mu?" tanya davied dengan penekanan dan menatap tajam jelita.
"maaf kan aku" jelita berjongkok menggantikan maid tadi untuk melepas sepatu davied, dan membuka kan jas davied.
davied menaiki lift bersama asisten coky, sementara jelita menaiki tangga.
sampai didepan kamar asisten coky menekan pin pintu kamar, dan membukakan pintu agar sang raja davied bisa masuk.
"pulang lah coky" ucap davied
"baik tuan" jawab coky sambil menunduk hormat.
kepala maid surtik hendak masuk untuk membuatkan air mandi hangat dan menyiapkan keperluan lainnya, tetapi dihentikan davied.
"keluarlah surtik, panggil kan jelita" perintah davied
"baik tuan" jawab kepala maid surtik.
tokk tokk tokk..
suara ketukan pintu kamar jelita.
"masuk" jawab jelita dari dalam kamar
nampak lah perempuan paruh bayah kepala maid surtik didepan pintu.
"nyonya, anda diminta tuan untuk melayani nya" ucap surtik dengan kepala menunduk.
'tak bisa kah si sialan itu untuk tidak mengganggu ku, hidup di mansion neraka ini saja sudah membuatku muak, apalagi harus melayani sih pemilik mansion' ucap jelita dalam hati meluangkan kekesalan nya.
"hmm.. " hanya dengan deheman jelita membalas permintaan kepala maid surtik.
"saya permisi nyonya" ucapnya sambil menunduk hormat dan pergi.
dengan menekan pin pintu, akhirnya pintu terbuka. sebenarnya jelita sangat gugup untuk melayani singa gila satu ini, tapi apa boleh buat, ia juga takbisa menolak. jelita berdehem sebentar untuk menetralisirkan rasa takut nya, setelah dirasa sudah puas jelita hendak mulai melangkah kan kaki nya.
"mau berapa lama kau disitu!" suara bentakan sudah terdengar di gendang telinga jelita.
dengan langkah berani dan elegant jelita mendekati davied.
"apa kamu membutuhkan sesuatu tuan davied yang terhormat?" tanya jelita santai sambil melihat ke samping tak mau melihat wajah davied.
davied hanya memperhatikan gerak gerik jelita, melihat jelita dari bawah ke atas.
"ya, siapkan air mandiku" titah davied.
jelita segera beranjak mempersiapkan air mandi davied, setelah dirasa hangat air sudah sesuai jelita pun keluar, namun saat hendak keluar langkah jelita terhenti, diambang pintu kamar mandi davied berdiri hanya dengan lilitan handuk di pinggulnya, memperlihatkan perut kotak-kotak yang banyak di idamkan kaum wanita. jelita melongo seolah fikiran nya traveling akan hal-hal kotor yang pernah dilakukannya bersama davied.
davied mendekati dan mencengkram dagu jelita, mendekati mukanya dengan muka jelita, hanya berjarak beberapa senti saja, wangi papermint dari mulut davied keluar tercium indra penciuman jelita.
"keluar kau" ucap davied menghempaskan dagu jelita pelan.
seketika jelita tersadar dengan pikiran mesum nya.
'sok oke' batin jelita malas.
jelita pun keluar hendak memilihkan baju ganti untuk davied, baju t-shirt dengan celana training, dan meletakkan nya di kasur king size itu.
setelah hendak melangkah keluar tiba-tiba jelita dikejut kan dengan suara bariton yang hampir membuat jantung jelita copot.
"mau kemana kau!" bentak davied
jelita yang tersentak langsung memegang dada nya, dan memutar tubuhnya melihat sumber suara.
'kenapa si gila ini mandi nya cepat sekali, apa dia tidak mau berendam dulu' ucap jelita sesal dalam hati.
"ya tuan davied" jawab jelita agak sedikit kesal
"bodoh, apa aku sudah menyuruh mu keluar?" tanya davied tak terima dengan tatapan mata jelita yg seolah tak takut dan menentangnya.
"tuan davied yang terhormat mau apa lagi?" tanya jelita kesal tapi di tahan.
davied mendekati jelita, lalu ssrrreeeekkkkkkk.... suara baju jelita yang di sobek paksa davied. jelita syok tapi hanya bisa diam tak berani bergerak. jelita tahu kalau sudah begitu berarti davied sudah mulai emosi, mata jelita yang memerah karena menahan tangis menatap mata davied yang penuh dengan kemarahan dan kebencian.
"berdiri disitu dan jangan bergerak" ucap davied penuh penekanan. ia pun beranjak naik ke atas ranjang king size nya. duduk dengan menyandarkan punggung nya, melihat dengan tatapan meremehkan dan senyum mengejek yang tak pernah lepas dari bibir nya, solah sedang menunjukkan betapa berkuasa nya seorang davied gaozhan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 76 Episodes
Comments