lanjut flashback tiga tahun lalu

dengan muka arogan davied ghaozan memasuki mansion nya, melewati para maid dan bodyguard yang berbaris rapi menyambut nya. hingga langkah kaki nya tertuju di meja makan, sudah ada sang kakek yang duduk manis dan berwibawa menunggu kedatangan sang cucu kebanggaan nya.

banyak makanan mewah terhidang di meja makan yang besar dan mewah itu.

"kakek" satu kata pertama yang keluar dari mulut davied.

kakek hanya menyambut dengan lirikan ujung mata sekilas, lalu lanjut lagi melihat kedapan, suasana seketika tegang.

"hm, cucu ku, aku sudah mempersiap kan wanita untuk menjadi istri mu" melirik sekilas ke davied. "kakek harap kau tak menolak" ucap kakek tak terbantahkan. hanya senyuman meremeh kan yang keluar dari bibir davied.

"baik lah". ucap davied.

1 bulan berlalu, dipesta pernikahan yang sangat mewah dan elegant. sepasang suami istri yang baru saja sah menjadi suami istri tersebut sibuk menyalami dan bersenda gurau kepada para tamu pesta.

dihari-hari davied menjadi suami, tak nampak sedikit pun sifat jelita carolina yang buruk. jelita wanita yang baik humble dan cantik, davied seolah terpesona dengan jelita. begitupun jelita, ia selalu mengurus davied dengan baik, tak pernah mengeluh dengan sifat davied yang acuh tak acuh.

1 tahun berlalu usia pernikahan mereka, davied semakin cinta dan posesif kepada jelita, apa lagi sekarang jelita lagi hamil, seluruh kasih sayang di toreh kan davied kepada jelita, seakan-akan mereka lupa bahwa awal terbentuk nya pernikahan mereka adalah dengan perjodohan.

dan sekarang anak mereka lahir, tetapi semua tak lagi sama seperti dulu. davied bahkan tak datang ke rumah sakit untuk melihat jelita, tak menemani jelita berjuang di ruang operasi.

jelita terdiam memandangi luar jendela yang menampaki silau matahari terbenam. di lantai ter atas rumah sakit dengan ruangan yang luas, sungguh menenangkan dan nyaman untuk wanita yang baru saja melahirkan. tetapi, tidak dengan jelita, ia justru merasa tak semangat, seperti hidup tetapi jiwa nya mati. ia merenungi kejadian 2 minggu yang lalu, saat jelita tak sengaja bertemu dengan kakak teman nya Regar Balwie di cafe. Regar Balwie dari dulu memang sangat akrab dengan jelita, saat regar menjemput adik nya yang merupakan sahabat akrab jelita, pasti jelita juga ikut diantar oleh regar, memang mereka sangat akrab seperti adik dan kakak, tetapi hanya sebatas itu tak lebih, bahkan saat jelita dan davied menikah regar datang mengucapkan selamat.

pada saat itu jelita tengah menunggu davied di cafee, tetapi tiba-tiba regar datang menyapa.

"jelita"

jelita menoleh kesumber suara, bibir mungil nya langsur mekar kala melihat orang yang menyapa nya.

"kak regar"

"hmm" jawab regar singkat tetapi penuh dengan senyuman sambil menggeser kursi untuk duduk di depan jelita. "kamu ngapain disini lita?"

"aku sedang menunggu suamiku kak, btw kakak sendirian aja nih" sambil senyum dan melirik mengejek.

regar tahu maksud nya jelita adalah kenapa regar amat sangat betah menyendiri di usianya yang sudah sangat matang 29 tahun se usia dengan suami nya.

"hahahh kamu sudah pintar meledek kakak ya" sambil mengacak-acak rambut jelita. jelita pun terkikik geli melihat ekspresi regar yang malu.

tetapi pada saat itu davied datang langsung menarik regar dan menonjok nya dengan memb*bi buta. jelita syok ia menangis menjerit sambil menutup kedua telinga nya.

"stop mas!.. stop!!!.." hikss.. hikss.. hikss.. namun seakan jeritan jelita tak terdengar oleh davied, ia terus memukul meninju dan menendang regar sampai tak berdaya terkulai lemas. setelah puas, davied melihat jelita sekilas, begitu nampak kemarahan dimata davied.

"bereskan si sialan ini" ucap davied menunjuk regar dengan dagu. "dan bawa dia pulang" melihat jelita sekilas lagi dan langsung pergi.

"baik tuan" jawab coky sang asisten sambil menunduk hormat.

"ayo nona, kita pulang" ucap coky

mendengar suara coky, barulah jelita sadar, mata nya melihat anak buah davied menyeret regar, ntah hendak dibawa kemana. saat jelita melihat sekeliling baru lah ia tersadar bahwa di cafe ini sangat lah sunyi padahal tadi sangat lah ramai, tetapi ini hanya ada mereka saja. petugas dan manager cafe disitu hanya diam saja seperti tidak terjadi apa-apa.

sesampai nya dirumah, jelita di kejut kan dengan pemandangan mansion yang sangan berantakan. pecahan kaca, guci dan termasuk bingkai foto pernikahan mereka juga ikut pecah tak berbentuk.

pyaaaarrrrr..... seketika jelita langsung sadar saat guci antik yang berharga ratusan juta melayang tepat di depan nya, hampir mengenai kaki jelita.

"wanita tidak tau diri..!, sini kau!!" bentak davied.

dengan takut-takut jelita melihat davied yang tengah duduk di sofa tunggal bak raja yang paling di takuti, gigi nya menggeretak dan urat-urat leher nya menonjol menahan emosi.

"i.. i ya" jawab nya gugup dan takut. dengan langkah gontai dan pasrah jelita menghadap berdiri di depan davied. "sayang suamiku,_" u**cap jelita terpotong

"jangan panggil aku suami mu!!! " tatap davied nyalang.

"a.. a ku bisa jelaskan" ucap jelita takut dan pelan, di tambah lagi air mata yang tak henti-henti nya keluar membuat ia sesegukan. "itu, __" belum sempat menjelaskan.

"jangan menangis kau!. aku tidak menyuruh mu menangis!". davied bangkit langsung menjambak rambut jelita, sampai wajah jelita banar-benar mendongak menatap mata davied. " dengar kan aku b*tch, apa selama ini kau hanya pura-pura?, kau hanya mempermain kan aku saja?!!" bentak davied di wajah jelita. "kau b*tch! kau benar-benar b*tch!!" ucap davied sambil menghempas kan rambut jelita.

sejak saat itu davied jarang pulang kerumah, bahkan davied menyuruh maid untuk memindahkan barang jelita dari kamar utama.

"hmmmmm" jelita menghembuskan nafas nya kala mengingat kejadian menakut kan itu lagi, ia tidak tahu kenapa bisa seperti ini, kenapa bisa seolah-olah jelita sedang kepergok suami nya sedang berselingkuh.

Tiga tahun berlalu, dengan segala permasalahan dirumah tangga nya. jelita amat sangat tersiksa, mengurus anak nya sendirian hanya di bantu nany. tak pernah sekali pun davied menggendong anak nya atau mengajak anak nya jalan-jalan, tetapi tidak juga kasar kepada Alfarezeel Gaozhan, yaa.. nama anak mereka Alfarezeel gaozhan. setiap kali anak nya ezeel mengajak davied jalan-jalan pasti davied mempunyai alasan. Dan itu membuat jelita muak sangat muak.

Dan sekarang, sepertinya kesabaran jelita sudah habis, ia mempacking barang-barang nya lalu membawa koper nya keluar kamar sambil menggandeng ezeel. davied yang baru saja keluar dari ruang kerja langsung menghentikan langkah jelita.

"mau kemana kau? " tanya davied tanpa ekspresi.

langkah jelita terhenti, menatap davied.

"aku dan anak ku mau keluar dari neraka ini" ucap jelita tak acuh.

davied langsung jongkok menyamai tinggi nya dengan anak nya ezeel.

"ezeel sayang" sambil membelai pipi ezeel "ezeel masuk kamar dulu ya, ada yang mau daddy bicarain sama mommy" pinta davied ramah dengan senyuman.

"iya deddy" ucap ezeel menurut dan langsung pergi masuk kamar.

jantung jelita berdetak kencang, hanya untuk menelan ludah saja rasa nya sulit, saat jelita melihat wajah davied yang memerah gigi nya menggeretak menahan emosi.

davied menendang koper jelita sampai jatuh kebawah tangga, dan menyeret pergelangan tangan jelita dengan sangat kuat.

"lepas kan... lepaskan mas.. " ucap jelita takut, matanya berkaca-kaca sambil mencoba menepis tangan davied yang amat sangat kuat mencekram pergelangan tangan nya.

davied melemparkan jelita ke sofa ruang kerja nya, "aaauuuccchhhhh ****.." maki jelita saat terasa punggung nya membentur ujung sofa, sakit terasa amat sangat sakit. davied hanya tergelak meremehkan melihat jelita yang kesakitan, lalu menghimpit jelita, mencium bibir jelita dengan paksa dan menuntut. "hhmmmmm... hhmmmmm... " jelita berusaha menolak menggelengkan kepalanya. davied melepaskan ciuman nya dan beralih mencengkram dagu jelita "heii diam lah..tenanglah.. dan terima" menghempaskan dagu jelita. jelita yang melihat davied mulai membuka baju dan reslet*ng celana nya mulai panik.

"mas, kamu mau apa?" tanya jelita panik, sebab davied sudah lama tidak meminta hak nya kepada jelita.

"hak ku" jawab davied enteng. tanpa aba-aba davied langsung mengangkat jelita, dan sekarang jelita sudah duduk diatas benda yang mulai menegang keras itu "puaskan aku" ucap davied tak terbantah.

"tapii___" belum selesai jelita bicara davied malah mencekram dagu jelita. dengan pandangan marah menatap mata jelita.

"buka baju mu" balas davied bak seorang raja.

dengan tangan gemetar jelita membuka baju nya, nampaklah dua gundukan milik jelita, melihat gundukan itu nafas davied mulai berat, davied langsung menyambar bibir mungil jelita menjilat menggigit sambil menekan tengkuk jelita, membuat jelita hanya bisa pasra dengan perbuatan davied. davied tidak tahan, ia angsung memasukkan milik nya ke milik jelita. dan hanya terdengar sura des*han di ruang yang kedap suara tersebut.

Terpopuler

Comments

Tufa Hans

Tufa Hans

Izin Krisan dikit, Dek
Huruf awalan Pake kapital ya 🥰
Alur keren di tambah tulisan keren pasti semua jadi keren

Semangat berkarya, semoga sukses 💪

2022-07-09

2

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!