Bagai disambar petir disiang bolong. Tidak ada hujan tidak ada angin tapi petir menggelegar menyambar hati Kania. Marcel pulang kerumah membawa wanitanya. Mengenalkan sebagai istri barunya.
"Assalamualaikum" ucap Marcel begitu masuk kedalam rumahnya dan diikuti seorang wanita muda yang ditaksir usianya 25 tahunan. Badannya sedikit berisi wajahnya tidak lebih baik dari Kania sih tapi penampilannya sangat menggoda. Pakaian seksi bibir merah menyala, membuat setiap pria akan tergoda termasuk Marcel.
"Wa'alaikum salam" jawab Kania
"Mas, tumben udah pulang" Kania mengambil tangan suaminya dan mencium penuh hormat.
"Siapa dia mas" tanya Kania begitu melihat ada orang dibelakang suaminya.
"Dia...dia Selly. Istri baruku" jawab Marcel terbata.
Jeder. Hati Kania seketika hancur berkeping-keping porak poranda. Semua ketakutannya selama ini terjawab sudah. Semua teka tekinya
"Istri " ucap ulang Kania
"Iya dia istri baruku. Aku menikahi sebulan yang lalu dan sekarang dia sedang hamil" ucap Marcel yang menunduk dengan tangan sedikit bergetar.
Kania diam aja bingung akan merespon seperti apa. Diamnya Kania dimaknai Marcel kalo Kania menerima madunya.
"Mulai hari ini dia akan tinggal disini bareng kita" Marcel
"Apa. Tinggal disini" ulang Kania
"Iya , karena aku tidak mau terjadi apa-apa dengan kandungannya. Kandungannya lemah dan dia tinggal sendiri. Jadi kalo tinggal disini aku gampang ngawasinya dan kalo aku kerja ada orang yang dirumah" kata Marcel tanpa memikirkan perasaan istri pertamanya Kania
"Tidak bisa. Ini rumah aku dan aku tidak sudi berbagi tempat dengan wanitamu. Kamu pikir gak gimana perasaan aku sama anak anak " teriak Kania
"Ini rumahku juga. Aku juga punya hak atas rumah ini" kata Marcel dengan suara meninggi.
"Memang benar kamu punya hak atas rumah ini karena kita membangunnya bersama, tapi bukan berarti kamu bisa membawa orang lain untuk tinggal disini juga. Tidak untuk dia" Kania menunjuk kearah Selly dengan mata menyala kobaran api terpancar siap membakar hati serta jiwanya. Bukannya siap lagi tapi sudah membakar hati Kania
"Tapi dia istriku juga Kania jadi dia juga berhak tinggal disini" Marcel masih berusaha menggunakan power-nya.
Mendengar suara ribut-ribut Gisel dan Gladys keluar dari kamar masing-masing dan menuju sumber keributan.
"Ma Pa ada apa sih ribut-ribut " tanya Gisel
"Papamu menikah lagi dan membawa istri barunya untuk tinggal dirumah ini" jawab Kania yang sudah berderai air mata
"Apa" kaget Gisel dan Gladys
"Papa menikah lagi"
"Kenapa pa"
"Papa udah gak cinta sama Mama ya"
"Papa udah gak sayang ma kita berdua"
"Kenapa papa tega banget melakukan ini" kata Gladys yang sudah tak mampu lagi menahan laju air matanya
"Papa minta maaf"
"Papa masih cinta sama Mama"
"Papa juga sayang banget sama kalian"
"Tapi Papa harus bertanggung jawab karena Selly mengandung anak Papa " kata Marcel yang ngeri melihat kilatan marah dari kedua putrinya.
"Gak sudi tinggal sama pelakor ini"
"Papa mikir gak perasaan Mama gimana"
"Mendengar Papa nikah aja udah pasti bikin Mama hancur apalagi harus melihat tiap hari Papa mesra-mesraan sama pelacur Papa"
"Punya otak dipakai Pa jangan hanya mengedepankan nafsu" kini Gisel yang menghakimi Papanya
"Apalagi aku ngelihatnya aja jijik kok ada ya seorang wanita menyakiti wanita lain demi kebahagiaannya sendiri. Ingat apa yang kau tamam pasti akan kau panen suatu saat nanti " tambah Gladys
Mendengar hinaan putri Marcel, Selly angkat bicara
"Maaf mbak Kania Gisel Gladys aku tidak bermaksud membuat keributan disini, aku akan pergi dari sini tidak akan tinggal disini jika kalian tidak mengijinkan " kata Selly penuh drama
"Udahlah mas aku gak papa tinggal dirumah itu sendiri. Aku bisa jaga diri dan kandunganku" kata Selly mendramatisir keadaan
"Tapi aku gak tenang jika kamu sendiri dirumah" Marcel
"Aku gak mau kehadiranku merusak kebahagiaan keluargamu mas" imbuh Selly
"Gak usah sok jadi wanita baik-baik" ucap Kania
"Kania" bentak Marcel
"Wow bahkan sekarang berani membentakku hebat" kania tepuk tangan
"Maaf bukan gitu maksudku Kania "
"Aku mohon ijinkan Selly tinggal disini" mohon Marcel
"Jangan harap" ucap Kania
"Mama"Gisel dan Gladys memeluk Mamanya dengan air mata yang menganak sungai.
Melihat istri dan kedua anaknya tidak mau menerima Selly, Marcel memutuskan membawa Selly pergi dan membawa pulang kerumah dimana Selly selama ini tinggal.
"Lihat aja Kania aku pasti bisa jadi Nyonya satu satunya dirumah ini. Kamu dan anak-anakmu yang kurang ajar itu akan jadi gelandangan dijalan" batin Selly
Marcel membawa Selly masuk mobilnya.
"Maaf ya Sel, mas gak nyangka reaksi Kania dan anak-anak sampai segitunya" kata Marcel merasa bersalah pada istri mudanya
"Gak papa mas aku ngerti. Yang terpenting mas Marcel sayang dan cinta sama aku itu udah cukup buatku" jawab santai Selly
"Makasih sayang kamu ngertiin mas" Marcel menggenggam tangan Selly
"Aku udah tau resikonya begini jika aku menikah denganmu yang statusnya sudah beristri, tapi aku bahagia. Aku tidak peduli dengan omongan orang tentangku yang terpenting kamu sayang sama aku" kata Selly menyakinkan suaminya.
"Mas janji mas akan lindungi kamu dan bayi kita" Marcel
"Aku akan buat kamu meninggalkan Kania dan hanya hidup denganku dan anak kita" batin Selly
Didalam rumah Kania
"Ma, kenapa jadi begini"
"Kenapa papa melakukan semua ini "
"Aku gak mau punya ibu tiri"
"Aku gak mau keluargaku hancur"
"Aku gak rela Papa mendua " Gladys tergugu dipelukan Mamanya
Kania berusaha tegar didepan putrinya. Putrinya aja hancur seperti ini apalagi dirinya, jangan ditanya seperti apa hancurnya hati Kania
"Ini gimana Ma, tega banget Papa melakukan ini sama kita"
"Dys kita harus melakukan sesuatu. Aku gak rela dia mengambil Papa kita" ucap Gisel penuh dengan kemarahan
"Mama gak tau sayang, Mama gak tau" Kania linglung merasa setengah nyawanya hilang
Bik Sri yang menyaksikan drama majikannya ikut geram pada tuannya. Iba menatap Nyonyanya. Selama ini Kania tidak pernah neko-neko. Selalu menuruti semua apa maunya Marcel. Tapi kenapa gini balasannya.
Marcel hanya mengantar Selly sampai rumah dan meninggalkan Selly sendiri. Marcel kembali kerumah dimana Kania berada. Marcel harus bisa membujuk Kania agar mengijinkan Selly tinggal bersamanya.
Marcel masuk rumah dan rumah sudah sepi. Marcel menuju kamarnya. Marcel membuka pintu dan mendapati istrinya Kania tengah meringkuk diranjang dengan air mata yang terus mengalir.
"Kania" kata Marcel lembut dan mendekati istrinya yang membelakanginya dan mengusap punggungnya. Marcel tau kalo Kania tengah menangis.
"Aku minta maaf Kania"
"Aku akan adil pada kalian"
"Kamu tetap yang utama" kata Marcel yang duduk dibelakang Kania
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 115 Episodes
Comments
Tri Soen
Pernah merasakan sakit nya dikhianati pasangan ....dunia berasa hancur 😭😭😭
2023-03-06
0
Novita Nathan
km melindungi istri mudamu tpi km mngahacurkan Kania jga ke dua purimu... Marcel.... dasar suami laknatttt
2022-04-08
2
Grareta
bullshitt lu ajg 🔪
2022-04-07
0