"Ini" Marcel menyodorkan paper bag pada putrinya
"Terimakasih Papa" ucap kembar bersamaan
"Sama-sama sayang" balas Marcel
"Papa kemarin pergi kekota mana" tanya Gladys
"Kenapa emangnya" Marcel
"Pengen tau aja emang salah ya" Gladys
"Gak salah sayang, Papa pergi kekota Jagakarsa" jawab Marcel yang tentunya berbohong
"Puas lo Dys" Gisel
"Kan pengen tau kenapa jadi kamu yang sewot sih Papa aja santai" Gladys
"Udah jangan pada ribut ayo sarapan nanti telat lo" Kania menengahi perdebatan pagi ini.
Akhirnya mereka sarapan dengan tenang dan pergi beraktifitas ketempat masing-masing.
Kania menuju restorannya di pusat. Pukul setengah sepuluh Kania tiba direstorannya. Restoran Kania buka pukul 9 pagi dan tutup pukul 8 malam.
"Audry bagaimana dengan restoran cabang" tanya Kania pada Audry yang merupakan sekretarisnya
"Sejauh ini semua terkendali mbak" jawab Audry
"Terimakasih kamu memang bisa dihandalkan" Kania
"Saya cuma menjalankan tugas mbak, selebihnya kan mbak Kania sendiri yang mengerjakan" Audry
"Kamu boleh kembali ketempatmu" Kania
"Terimakasih mbak permisi" pamit Audry
Klunting
Bunyi notifikasi dari hp Kania. Kania membuka dan melihat vidio berdurasi 60 detik. Didalamnya ada pesta penikahan. Wajah mempelai pria tidak jelas, tapi yang wanita sangat jelas. Keduanya terlihat bahagia.
Pesan dari nomor tidak dikenal berdatangan . Kania membuka dan membaca.
via wa
(gimana? udah jelas kan)
(coba perhatikan dengan teliti pasti mengenali siapa pengantin prianya meski wajahnya blur)
(jangan munafik pasti penasaran kan) pengirim gelap.
(Siapa kamu sebenarnya) balas Kania
( tidak perlu tau siapa saya)
(jangan kira semua seperti yang kamu lihat)pengirim gelap
Dan masih banyak lagi pesan lainnya dan Kania sudah malas bacanya karena merasa itu tidak ada hubungannya dengan dirinya. Kania kembali fokus pada kerjaannya.
Satu bulan berlalu Marcel sering pulang malam. Bahkan juga tidak pulang alasannya selalu sama. Kerjaan. Kania mulai curiga dengan suaminya dan siang ini kecurigaannya malin bertambah. Siang ini pak Yuda yang merupakan bos suaminya makan ditempat Kania. Kania yang melihat langsung menghampirinya.
"Siang pak Yuda" sapa Kania sopan
"Siang Kania" balas Yuda
"Sendirian aja pak" tanya Kania basa basi
"Namanya juga duda Kania" jawab Yuda asal
"Makanya pak nikah lagi, pasti banyak yang ngantri minta dinikahi sama bapak" ucap Kania menggoda
"Kamu bisa aja Kania" Yuda
"Boleh nanya dikit gak pak" tanya Kania hati hati
"Banyak juga boleh" jawab Yuda
"Akhir akhir ini mas Marcel sering tugas keluar kota, memangnya ada proyek dikota mana pak" tanta Kania to the point
"Pak Marcel keluar kota" ulang Yuda dengan mengernyitkan dahi
"Iya, bahkan sebulan yang lalu sampai 10 hari dan sekarang hampir 3 hari sekali katanya keluar kota " kata Kania
"Maaf Kania setahu aku tidak ada proyek diluar kota saat ini, dan kalo pun ada kenapa pak Marcel turun tangan sendiri mengapa tidak menyuruh orang lapangan saja dan dia tinggal terima laporan beresnya" jawab Yuda
Deg jantung Kania serasa berhenti berdetak. Pikirannya melayang jauh takut terjadi sesuatu yang tidak diinginkan.
"O begitu ya pak. Terimakasih pak kalo gitu, silahkan dinikmati hidangannya" kata Kania
"Kania jamu baik-baik saja kan" tanya Yuda yang melihat perubahan mimik muka Kania
"Iya Kania baik-baik saja pak, Kania permisi silahkan nikmati makan siangnya" pamit Kania
Kania pergi dari hadapan pak Yuda. Kania jadi teringat tentang pesan misterius yang diterimanya sebulan lalu. Kania masuk keruangannya dan membuka hpnya berharap belum kehapus pesan tersebut. Dan Alhamdulillah pesan tersebut masih ada.
Via wa
(Kamu mengenali siapa mempelai prianya kan)
(banyak laki-laki yang mencari daun muda karena dirumah sudah tidak berselera)
(kenali siapa suamimu sebenarnya)
Dan masih banyak puluhan pesan lainnya.
Seketika dia juga teringat kata-kata putrinya
"Apa mungkin mas Marcel menikah lagi. Dengan siapa. Kenapa" kata Kania
Banyak pertanyaan yang berputar-putar dibenak Kania.
Satu jam kemudian Kania keluar dari ruangannya. Matanya sembab. Diparkiran Kania mendengar hal yang mengejutkan lagi. Karyawannya yang sedang istirahat mengatakan kalo dia dan temannya melihat pak Marcel bersama seorang wanita berjalan bergandengan tangan mesra banget. Hati Kania makin pedih, Kania mendatangi tempat istirahat karyawannya dan bertanya.
"Siapa yang melihat mas Marcel tadi" tanya Kania
Tidak ada yang berani menjawab pertanyaan Kania bahkan mereka semua menunduk dengan tangan gemetaran.
"Aku tanya sekali lagi siapa yang melihat mad Marcel" bentak Kania tapi masih tidak ada jawaban dari karyawannya. Mereka semua masih membisu.
"Baiklah kalo tidak ada yang mau bicara. Kalian semua saya pecat" kata Kania
"Jangan bu jangan pecat kami" karyawannya kompak menjawab
"Giliran mau dipecat buka mulut giliran ditanya bisu" kesan Kania
"Saya mohon bu jangan pecat saya, saya tidak tau apa-apa " kata salah satu karyawannya
"Tergantung ada yang mau jujur apa tidak" Kania
"Maaf bu kemarin saya yang melihat pak Marcel, tapi saya tidak sendiri kok bu, saya sama Cindy dan Tea" jawab Tari terbata
"Dimana" nada Kania melunak
"Di mall kota" jawab Tari
"Terimakasih " kanis pergi meninggalkan mereka semua dengan kebingungan nasibnya
"Kami tidak jadi dipecat kan bu" tanya Tari hati hati
"Tidak" jawab Kania tanpa menoleh
Kania melajukan mobilnya pulang kerumah. Kania langsung berlari menuju kamarnya. Kania langsung saja mengobrak abrik seluruh lemari laci laci untuk mencari sesuatu yang janggal. Semua nakas laci lemari bahkan sampai kolong tempat tidur pun tak luput dari geledahan Kania. Tapi tidak menemukan satu pun barang yang dimaksud. Setelah lelah dan tidak terduga Kania menemukan sebuah cincin, semacam cincin kawin berinisial S.
Hatinya bertanya tanya. Siapakah S itu. Bahkan harganya lebih mahal dari cincin yang kemarin Marcel berikan. Hati kania nyeri seketika. Mungkinkah suaminya telah menikah kembali. Siapakah perempuan berinisial S.
Semua pikiran buruk tentang suaminya berkecamuk dikepalanya. Bayangan suaminya bergumul dengan wanita lain berkeliaran dibenaknya. Padahal kania belum tau kebenarannya. Bagaimana jika yang dipikirkan Kania benar adanya. Selama ini Marcel menjadi suami sempurna buat Kania. Akankah kesempurnaan itu cacat dengan tingkat konyol suaminya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 115 Episodes
Comments