" Ayah aku ingin bicara…" Bella yang memberanikan diri menghampiri laki laki tua serta istri nya yang masih duduk di kursi meja makan, mereka masih bercanda satu sama lain. Ada rasa iri dan cemburu yang menghantam dada Bella ketika melihat ayah nya sedang bercanda lepas dengan wanita yang berstatus ibu tiri nya itu.
" Sudah ku katakan bahwa jangan muncul di hadapan kami di saat kami makan, kenapa kau sulit mengerti he?, Wajah mu membuat kami kehilangan selera makan…" Bella selalu tak memperdulikan apapun yang diucapkan wanita yang berstatus ibu tirinya itu.
" Tapi aku ingin bicara dengan ayah ku, jika tidak di meja makan aku tak bisa bertemu dengan nya."
" Kau berani-" Wanita itu menghentikan ucapannya ketika melihat suaminya mengangkat tangan nya untuk menghentikan ucapannya itu.
" Katakan kau ingin bicara apa?" Sang ayah itu berucap membuat wanita itu tersenyum senang, meskipun sang ayah bahkan tak ingin menatap anak nya itu.
" Ayah ada seseorang yang ingin meminta ku untuk menikah dengan nya…" Perkataan Bella membuat Johan langsung menatap anak nya yang berdiri tak jauh dari nya. " Aku menolaknya, tapi asisten orang itu masih tetap ingin meminta ku untuk menikah dengan nya?" Sambungnya lagi, Bella menunduk ketika tatapan tajam yang dilayangkan oleh sang ayah.
" Kau menolaknya?, Harus nya kau terima pernikahan itu…" Suara sang ayah yang begitu ketus.
" Ayah aku tak ingin menikah karena aku tak mencintai nya, tapi jika aku menolak nya berulang kali laki laki itu akan datang terus menerus pada ku. Aku ingin ayah mengatakan kepada laki laki itu bahwa aku tak ingin menikah dengan nya…" Suaranya penuh dengan nada permohonan, dia mengatakan hal itu karena ingin di lindungi oleh ayah kandung nya.
" Jangan berharap lebih pada ku, lebih baik kau menerima lamaran itu agar kau bisa keluar dari rumah ini. Aku sungguh tak ingin melihatmu lagi, aku terlalu muak menatapmu…" Serasa ada ribuan batu besar yang menghantam hati wanita itu, perkataan sang ayah sungguh melukai hati wanita itu begitu dalam. Mata nya kini berkaca kaca ketika mendengar semua yang di katakan oleh laki laki tua itu.
" Ayah…" Liriknya dengan pelan.
" Dengar aku tak peduli kau dilamar orang atau tidak, kau mencintainya atau tidak pun aku tak peduli. Tapi saranku kau harus menerima nya agar aku bisa menikmati masa masa tua ku tanpa melihat wajah mu yang membuat ku tersiksa…" Air mata wanita itu kini luruh ke pipi nya, air mata yang ditahan sedari tadi kini terus merembes ke pipi nya.
" Ayah katakan apa salahku sebenarnya, kenapa ayah sangat membenci ku. Aku hanya butuh kasih sayang dari mu tapi kau selalu tak memandang ku, aku hanya butuh perlindungan dari mu tapi kau malah membuang ku seperti ini…" Nada tinggi dari Bella hanya membuat laki laki tua itu menatapnya dengan tajam. Semua pembantu yang ada di sana kini sedikit berlari ketika mendengar suara teriakan dari nona muda nya itu.
Sang ibu tiri yang bernama Santi itu kini berdiri dengan menarik tangan Bella dengan kencang.
" Lepaskan aku…" Bella memberontak dan sedikit menarik kasar tangan nya dari cekalan ibu tirinya itu. " Ayah katakan kenapa kau sangat membenciku, apa salahku?, Jika ibu meninggal karena melahirkan aku apa itu salahku juga yah?, Katakan kumohon jangan hanya diam seperti ini…" Bella mengguncang tubuh laki laki tua itu dengan kencang membuat laki laki itu terguncang. Tapi Johan hanya diam dia tak ingin menjawab apapun yang dilontarkan putri satu satu nya itu.
Santi kini menarik tangan Bella membuat tubuh wanita itu langsung berbalik menatap ibu tirinya, Santi dengan cepat menampar putri tirinya dengan kencang hingga membuat wanita itu terjatuh ke lantai dengan cepat.
Bella menatap nanar ke arah kedua orang itu. Bahkan sang ayah hanya diam melihat perlakuan ibu tiri nya kepada anak satu satu nya itu. Bella menyentuh pipi nya, bukan karena tamparan tapi sikap dan ucapan oleh sang ayah yang melukai hati nya yang begitu dalam.
" Kami tak peduli kau akan menikah atau tidak, tapi apa yang dikatakan ayah mu itu benar. Kau harus nya menerima nya karena kami muak melihat kau menjadi beban di rumah ini…" Santi menekan kata kata nya dengan sinis.
Bella memejamkan mata nya sebentar lalu membuka nya dengan segera. Mata nya kini menatap ke arah kedua orang itu dengan tatapan tajam nya itu.
" Jika aku membuat kalian beban, maka aku akan segera pergi dari sini. Aku menikah atau tidak kalian tak perlu tahu, aku tak butuh persetujuan kalian, aku juga tak butuh perlindungan dari sosok ayah…" Katanya dengan dingin. " Aku akan pergi dari sini, dan aku akan menganggap kalian tak ada lagi di hidupku…" Sambung nya dengan berdiri dan menatap tajam kearah mereka.
" Bagus sebaiknya kau menganggap kami sudah tak ada, karena kami tak akan pernah menyesal jika kau pergi dari sini. Kami akan merayakan kepergian mu…" Santi ibu tiri itu terus berucap dengan sinis nya, wanita itu tentu senang jika anak tiri nya itu pergi dari rumah nya itu.
Johan bahkan tak mengatakan apapun dia melangkah meninggalkan ruangan itu.
" Tuan Johan saya mengucapkan terima kasih karena sudah membesarkan saya. Saya Bella Amora akan pergi dari sini, saya tidak akan pernah mengganggu anda ataupun datang kembali kemari. Mulai hari ini saya tidak memiliki sosok ayah…" Perkataan Bella yang dingin dan tegas serta menusuk membuat laki laki itu menghentikan langkahnya, bahkan kaki nya tak sanggup untuk melangkah.
" Saya akan menganggap anda meninggal seperti ibu saya. Jika saya boleh meminta kepada Tuhan maka saya yang harus meninggal bukan ibuku…" Sambungnya lagi. " Saya harap anda bahagia ketika sebuah beban ini pergi dari anda…" Bella langsung meninggalkan mereka semua, Bella kini berjalan cepat dengan masuk ke dalam kamar nya, hati nya begitu terluka dan sungguh tersiksa.
Semua yang dia ucapkan kini sungguh menyakitkan hati nya, sebuah perkataan sang ayah juga sangat melukai hatinya begitu dalam. Lebih baik dipukul meninggalkan bekas luka dan diobati luka itu akan sembuh, daripada dilukai dengan sebuah perkataan yang tak ada obatnya.
Bella menangis di dalam kamarnya, meluapkan kekecewaan serta kesedihan nya yang dari dulu dia tahan. Bella mengambil ponselnya, menekan nomor seseorang yang akan membawa nya pergi dari rumah yang penuh dengan siksaan hati seperti ini.
" Halo, ini benar Tuan David?" Bella menahan suara isak tangis nya yang dari tadi tak bisa dia tahan.
" Nona kau kah itu?" David yang ada di seberang sana tentu saja senang bukan main ketika mendengar suara siapa yang menghubungi nya malam ini.
" David aku menerima tawaran pernikahan itu, asal kau bisa membawaku keluar dari rumah ini sekarang…" Keputusan itu sungguh sulit diambil tapi dia harus mengambil nya.
" Nona bisa anda mengirimkan saya alamat anda, saya akan menjemput anda sekarang…" Bella dengan segera memutuskan panggilan itu dan langsung mengirimkan alamat nya agar laki laki yang menawarkan pernikahan itu menolong nya untuk pergi dari rumah yang penuh dengan siksaan batin itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 71 Episodes
Comments
Nisa Surya Dinda
sampai nangis baca nya😭😭😭
2022-04-13
0
Ekawati Hani
Ya ampun yang jadi Bella sungguh malang nasibmu😭😭😭 iya mending gitu aja, anggap aja kamu ga punya ayah.😭
2022-03-31
0
Ekawati Hani
😭😭😭😭
2022-03-31
0