Bara hanya menatap datar semua orang yang ada di sana, Bara hanya diam dengan pemikiran nya masing masing dia terlalu malas berada di sini. Bara sedikit tersenyum ketika melihat kedua anak kecil yang berlari lari di sekitar sana dengan tawa yang lucu.
" Ayo kejar aku hahaha…" Tawanya yang tak ada beban membuat laki laki dingin itu kini sedikit tersenyum di bibirnya.
" Tertangkap.. hahaha.. sekarang giliran kamu yang mengejar ku…" Salah satu dari mereka kini berlari dengan kencang dengan satu teman nya yang mengejar dari belakang. Mereka berlari larian mengitari halaman itu dengan canda tawa yang lucu dan menggemaskan.
Bug!! Bara yang melihat anak itu tiba tiba terjatuh ingin sekali menolong nya tapi kini dirinya tak bisa berjalan dia hanya merasa panik tapi tak bisa berbuat apa apa.
" Kau tak apa?" Teman nya yang mengejarnya tadi menghampiri anak kecil itu yang jatuh dengan tengkurap.
" Perih…" Katanya dengan menahan rasa perih di kedua lutut nya itu.
" Kau bisa berdiri, kita obati dulu luka mu."
" Tentu aku bisa berdiri, luka ini tak seberapa dengan kebahagian ku yang bisa berjalan dan bisa berlari di sini."
" Tapi luka mu harus di obati nanti bisa bahaya untuk mu sendiri…" Teman nya yang sedikit dewasa itu membantunya bangun dari jatuh nya itu.
" Tak apa kakak aku bisa berdiri lagi. Lagian ini hanya luka kecil tak perlu di obati."
" Seberapa kecil luka yang ada di kakimu harus diobati karena setiap manusia memiliki tumpuan pada kaki nya. Jika luka kecil tak segera diobati nanti akan menjadi luka besar untuk mu, jadi kecil atau besar luka harus kita obati agar membaik…" Teman nya yang mungkin kecil itu akhirnya mengangguk mengerti serta di berikan penjelasan oleh teman dewasa itu.
Bara tersentuh mendengar nasehat apa yang di ucapkan oleh sosok wanita kecil itu. Hatinya terluka dia benar setiap orang memiliki tumpuan pada kedua kaki nya, jika seseorang tak bisa berjalan maka sama saja dengan dirinya yang terasa mati di setiap hari nya. Luka kecil akan menjadi luka besar dia juga benar. Luka yang ada di hati Bara kini semakin besar karena dirinya tak berniat untuk melawan ambisi ini semua. Jika saya dia dari dulu terapi mungkin kaki nya sekarang sudah bisa bergerak. Luka kecil akan menjadi luka besar hanya itu yang Bara tangkap dari kata kata kedua gadis kecil itu.
" Tuan buka mulut mu, kau harus makan ini aku masakan untuk anda agar anda sehat dan cepat sembuh dari rasa sakit ini…" Seorang wanita cantik kini mengalihkan mata Bara yang melihat kedua gadis itu masuk ke dalam panti asuhan itu.
Kini matanya menangkap sosok wanita yang begitu cantik yang sedang menyuapi seorang laki laki tua yang duduk di kursi taman panti jompo itu.
" Aku memasak semua makanan sehat ini agar semua orang yang ada di sini segera sembuh dan tetap sehat…" Wanita itu masih saja berbicara panjang lebar meskipun laki laki tua itu tak membuka suaranya tapi laki laki tua itu tetap memakan apa yang di suapi oleh wanita cantik itu kepadanya.
" Jangan memberi aku makanan seperti ini lagi cantik, aku sungguh tak ingin memakannya lagi, rasa nya hambar sungguh tak enak. Ini seperti sampah…" Ungkapan dan hinaan makanan itu sama persis yang selalu dikatakan oleh Bara untuk asisten rumah nya.
Bara hanya menatap wajah wanita itu, di sana tak ada tangisan apa kekecewaaan dia hanya tersenyum ketika makanan nya di hina oleh seseorang.
" Tuan ini makanan sehat, jika aku memberikan anda makanan yang cepat saji dan enak itu sama dengan menyiapkan kematian anda perlahan lahan. Anda tahu sendiri bukan usia tua seperti anda sangat rentan oleh penyakit jadi anda harus berhati hati memakan. Dan ini adalah makanan yang seratnya banyak vitamin untuk kesehatan anda. Jika anda sehat anak anak anda pasti senang, jika anda sehat anda sendiri yang senang bukan?, Kita semua pasti akan senang…" Wanita itu menjelaskan nya dengan tenang serta lembut. Bahkan Bara melihat wajah wanita itu tak ada expresi kekecewaan ataupun terluka.
" Kita harus banyak banyak berterima kasih karena kita masih saja bisa makanan dengan makanan sehat seperti ini. Anda tahu di luar sana banyak yang tak beruntung, mereka sakit tapi mereka tak bisa makan seperti ini, bahkan ada yang ingin makan saja mereka harus mencari sisa makanan orang di tempat sampah. Jadi kita lebih beruntung dari mereka semua Tuan. Jangan katakan makanan ini seperti sampah, pasti makanan ini menangis karena pada dasarnya semua makanan tak ada yang seperti sampah…" Lanjutnya dengan lembut.
" Cantik kau selalu sabar merawat kami. Terima kasih. Aku berharap kau selalu mendapatkan suami yang selalu sayang padamu, yang tak memberikan penderitaan. Kami tahu seperti apa masalahmu di rumah neraka itu, tapi kau selalu tersenyum ketika berada disini, selalu tersenyum merawat kami semua. Jika aku memiliki anak putra sudah ku jodohkan kau dengan putra ku…" Wanita itu hanya tersenyum menanggapi orang tua itu berucap.
Bara lagi lagi tersentuh dengan ucapan wanita itu. Hati nya terasa dihantam batu besar, setiap ucapannya seakan menyindirnya dengan tepat. Setiap apa yang dikatakan oleh wanita mengenai sasaran Bara dengan benar dan sempurna. Hati Bara kali ini menghangat ketika secara tidak langsung mendengar nasehat nasehat kecil tersebut.
David hanya terdiam semua yang dia dengar mengenai sasaran nya, padahal ini semua tak ada rencana nya, ini semua hanya nasehat sang dokter untuk membawanya kemari. Terapi hati mungkin ini juga bisa dikatakan.
" David siapa wanita itu?" Mata Bara bahkan tak bisa jauh dari wajah wanita itu yang masih dengan sabar nya menyuapi laki laki tua itu.
" Tuan saya tidak tahu, jika anda ingin mencari tahu maka saya akan mencari tahu siapa wanita itu…" David kini hanya mengulum senyum nya, dia tahu bahwa bos nya mungkin memiliki ketertarikan pada wanita cantik yang berhati lembut itu.
" Saya hanya ingin tahu siapa dirinya, kenapa dirinya ada di sini, apa dia suster di sini atau apa?, Jangan berpikir yang tidak tidak…" Bara langsung menjelaskannya ketika menyadari bahwa asisten nya itu sedikit tersenyum menanggapi pertanyaan dari nya.
" Tuan tak ada salahnya memulai hubungan baru…" Bara seketika langsung menatap asisten nya itu yang tersenyum di sana.
" Kau mulai bertingkah dengan ku?" Jawabnya dengan ketus. David hanya diam ketika bos nya mulai dengan nada sinis nya itu. David tahu ini tak akan muda, tapi seperti nya wanita itu bisa mengobati luka hati dan terapi bos nya.
David kini memiliki rencana untuk ini semuanya, dia harus mencari tahu siapa wanita cantik berhati lembut yang sedang di tatap bos nya secara diam diam itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 71 Episodes
Comments
Ekawati Hani
Asisten yang pengertian😁
2022-03-31
0
Abwa Jufry
mulai menarik
2022-03-21
0
Risma Iriyani
mencari info
2022-03-15
1