Darah

Selen baru saja keluar dari kamar setelah bersiap. Kedua kakaknya akan mengajak gadis itu untuk jalan jalan. Ia melangkahkan kaki menghampiri mereka yang sedang berkumpul di ruang tengah.

"Sudah siap Sayang?" Tanya Shon melihat kedatangan sang adik. Daripada menjawab Selen lebih memilih untuk menganggukkan kepalanya sambil tersenyum senang. Setelah menerima wejangan dari Ayah dan Bunda mereka diizinkan untuk berangkat.

"Ingat kata Bunda." Wanita itu mengingatkan lagi sambil mengantar ketiga anaknya sampai di depan.

"Iya Bunda. Kita berangkat ya. Assalamualaikum."

"Waalaikumsalam." Jawab sepasang suami istri itu.

Ketiga bersaudara itu sampai di Mall. Sean dan Shon selalu menggandeng tangan adiknya membuat si gadis cantik itu cemberut.

"Kakak. Aku sudah besar. Tidak perlu di gandeng."

"Tidak Sayang. Nanti kamu hilang." Begitulah yang diucapkan kedua pemuda tampan itu ketika Selen mengeluh. Dengan terpaksa Ia harus menurut. Jika tidak pasti keduanya akan mengajak pulang tiba tiba. Gadis itu menarik tangan kakaknya untuk ke toko buku. Memilih beberapa novel untuk dibacanya sebagai hiburan. Selanjutnya mereka ke toko pakaian muslim untuk mengantarkan sang adik membeli beberapa jilbab dan baju. "Waktunya pulang." Kata Sean karena sedaritadi ayahnya sudah menelpon.

"Assalamualaikum." Suara itu menghentikan ketiga orang yang tengah mengobrol untuk berhenti sejenak.

"Waalaikumsalam."

"Aku bisa bawa sendiri Bibi." Kata seorang gadis membawa beberapa paper bag diikuti beberapa ART yang hendak membantunya.

"OM Sam." Sapa ketiganya melihat pria itu tengah duduk santai.

"Baru pulang jalan jalan ya?" Tanyanya berbasa basi.

"Iya Om." Jawab Selen dan kedua saudaranya.

Makan siang berjalan diiringi obrolan ringan. Mereka saling bercerita tentang berbagai hal.

"Selen masakan kamu enak."Kata Sam dengan jujur.

"Terimakasih Om."

"Tidak ingin mencoba bisnis kuliner?"

"Selen butuh izin Ayah dan Bunda."

"Ayah tidak ingin kamu diluar tanpa pengawasan sayang." Kata pria itu terlihat kekhawatiran yang terpancar dari matanya. Semua orang disana paham tentang itu. Begitu juga dengan Sam. Pria itu sudah pernah mendengar jika Selena kecil dulu pernah di jadikan sandraan oleh saingan bisnis sang Ayah. Karena kejadian kelam yang lalu keluarga besar sangat menjaga gadis itu. Sam mengajukan undangan makan malam di rumahnya untuk mencairkan suasana. Pria itu ingin bergantian menjamu keluarga Alister.

"Kami pasti datang."

"Terimakasih. Setidaknya kesepianku terobati."

"Anggaplah kami seperti keluargamu." Kata Ayah Selena sambil tersenyum tulus dan di jawab anggukan oleh Samuel. Bagaikan gayung bersambut. Pria itu kini semakin dekat dengan keluarga sang gadis pujaan.

Malam hari semua pelayan di rumah Sam begitu sibuk menyiapkan hidangan makan malam dengan menu sesuai dengan permintaan sang Tuan. Pria itu duduk di mini bar dekat dapur sambil meneguk winenya dengan santai. Beberapa kali Ia membentak dan mengumpat jika ada kesalahan yang dibuat pelayan atau koki di rumahnya.

"Semua sudah siap Tuan." Kata salah satu dari mereka memberi laporan. Sam mengangguk kemudian pergi ke kamarnya untuk bersiap.

Pintu utama di rumah Sam terbuka lebar. Pria itu menyambut kedatangan tamunya. Pandangannya langsung tertuju pada gadis cantik dengan gamis berwarna pastel itu. Auranya begitu memancar membuat Sam terbengong sejenak.

"Silahkan masuk." Katanya setelah tersadar dari lamunan.

"Terimakasih. Rumah ini sangat bagus." Puji Ayah Selena sambil mengamati sekitar. Sam bernapas lega ketika kedua kakak Selen tidak ikut serta. Ia cukup terganggu dengan dua pemuda yang selalu melakukan hal hal manis kepada Selen yang membuatnya cemburu meskipun ada ikatan darah diantara mereka.

Empat orang sedang makan malam bersama di sebuah ruangan yang mewah. Hidangan yang di buat juga begitu spesial.

"Makanannya enak."

"Aku bersyukur jika kalian menyukainya. Namun ini tidak seenak masakan Selena dan Kakak."

"Masakannya enak Om. Om pesan dari restoran?"

"Tidak. Koki di rumah yang memasak." Jawab Sam sambil tersenyum. Pria itu kemudian mengambil makanan dan menaruh di piring Selena.

"Kamu harus makan yang banyak di masa pertumbuhan."

"Terimakasih." Selena menganggukkan kepalanya setuju dengan pendapat pria itu.

Ayah dan Bunda Selena hanya mengamati dua orang yang tengah sibuk membahas tentang ikan ikan di akuarium besar. Gadis itu begitu antusias mendengar penjelasan Sam mengenai jenis dan harga harga ikan yang ternyata begitu mahal.

"Apakah ini mengigit?" Tanya Selen sambil menunjuk ikan besar yang berenang ke arahnya.

"Tidak. Mau Om tunjukkan? Om punya Arapaima besar di belakang rumah."

"Boleh Ayah?" Tanyanya hanya di jawab anggukan dan senyum oleh pria itu.

Selena mengikuti langkah Sam menuju halaman belakang. Disana terdapat kolam besar yang tingginya sebatas pinggang. Selena melihat ke dalam. Ada tujuh ikan dengan ukuran raksasa.

"Wah...." Kata gadis itu kagum membuat Samuel tersenyum.

"Om. Selen boleh pegang?"

"Jangan. Nanti digigit."

"Oh. Menggigit ternyata." Selen mengangguk paham. Bolehkah Selen disini saja jangan pulang. Kalimat itu sedari tadi berputar di benak Sam. Pria itu tak ingin berpisah dari gadisnya. Sekali Selen berkunjung membuat dirinya enggan untuk membiarkan pulang. Jika Ia lepas kendali Sam bisa saja menyeret Gadis itu ke kamar dan mengurungnya agar bisa bersama sepanjang waktu. Merengkuh, memeluk dan menyentuh gadis pujaannya. Ingin sekali Ia merasakan kulit Selena yang putih dan lembut itu.

"Om. Itu darah apa?"

"Sial." Umpat Sam dalam hati. Ia akan menghukum kecerobohan bawahannya nanti. Noda darah di sekitar kolam itu lupa di bersihkan oleh para pekerja di rumahnya.

"Itu darah Ayam. Untuk memberi makan ikan." Kilahnya. Ia cepat cepat membawa Selena untuk masuk sebelum mendapati hal hal yang janggal lagi.

Terpopuler

Comments

Putri Nazwa

Putri Nazwa

maka nya sam kalo mau exsekusi musuh tuh d markas jangan deket kolam, jadi curiga kan selena, semangat up thor lanjut

2022-03-12

1

lihat semua
Episodes
1 Kita Bertemu
2 Aku Normal
3 Makan Malam
4 Tak Segan Membunuhmu
5 Darah
6 Gadisku
7 Kecurigaan dan Peringatan
8 Kamu Milikku
9 Tak Akan Mundur
10 Eksekusi
11 Malam Mencekam
12 Kabur dan Gagal
13 Selen Baik Baik Saja
14 Berlutut dan Memohon
15 Menyampaikan dan Penolakan
16 Cara Terakhir
17 Enyahlah Kalian
18 Mereka Butuh Waktu
19 Pembunuh
20 Tuntuntlah Aku
21 Hadiah
22 Beruntung Memilikimu
23 Maafkan Aku Honey
24 Jangan Tinggalkan Aku
25 Banyak Hinaan
26 Wanita Setia
27 Obrolan Nyleneh
28 Tetap Pada Sandiwara
29 Hanya Bisa Membuat Luka
30 Bercerailah Dengan Putriku
31 Syarat dan Perjanjian
32 Bersikap Manis
33 Apapun Untuk Kebahagiaanmu
34 Balas Budi
35 Akan Berikan Semua Yang Kamu Inginkan
36 Merindukan Papa
37 Cintai Aku Sewajarnya
38 Belum Memaafkan
39 Menjenguk
40 Umurnya Tak Lama Lagi
41 Tuhan Yang Menentukan
42 Hari Raya dan Duka
43 Anthony?
44 Surat Misterius
45 Sosok Misterius
46 Jangan Gila
47 Sky dan Shai
48 Milik Anak Anak
49 Aku Masih Canggung
50 Teror
51 Minta Imbalan
52 Banyak Pengganggu
53 Jangan Hamil Lagi
54 Sulit Memahami
55 Aku Tidak Menginginkannya
56 Aku Benci Bayi Itu
57 Pergi
58 Hidup Baru
59 Pertemuan Membawa Luka
60 Rapuh dan Hancur
61 Tuan Saifan
62 Tuan Saifan 2
63 Beri Aku Kesempatan
64 Bertemu
65 Sebuah Rahasia Terungkap
66 Kesalahpahaman
67 Kita Akhiri
68 Mulutmu dan Hatimu Berbeda
69 Aku mencintaimu. Sangat
70 Masakan Pertama Sam
71 Tidak Mau Diabaikan
72 Malu
73 Ada Sedikit Kemajuan
74 Cemburu
75 Masa Belum Selesai Juga?
76 Sky Mencintai Ibu
77 Tergantikan Oleh Putra mahkota
78 Pikiran Saifan
79 Hanya Ingin Peluk Ibu
80 Mengajarkan Untuk Sederhana
81 Larangan Sam
82 Permintaan Skyler
83 Harus Banyak Bersabar
84 Meminta Pertanggungjawaban
85 Tak Bisa Menolak
86 Terimakasih
87 Pengumuman
Episodes

Updated 87 Episodes

1
Kita Bertemu
2
Aku Normal
3
Makan Malam
4
Tak Segan Membunuhmu
5
Darah
6
Gadisku
7
Kecurigaan dan Peringatan
8
Kamu Milikku
9
Tak Akan Mundur
10
Eksekusi
11
Malam Mencekam
12
Kabur dan Gagal
13
Selen Baik Baik Saja
14
Berlutut dan Memohon
15
Menyampaikan dan Penolakan
16
Cara Terakhir
17
Enyahlah Kalian
18
Mereka Butuh Waktu
19
Pembunuh
20
Tuntuntlah Aku
21
Hadiah
22
Beruntung Memilikimu
23
Maafkan Aku Honey
24
Jangan Tinggalkan Aku
25
Banyak Hinaan
26
Wanita Setia
27
Obrolan Nyleneh
28
Tetap Pada Sandiwara
29
Hanya Bisa Membuat Luka
30
Bercerailah Dengan Putriku
31
Syarat dan Perjanjian
32
Bersikap Manis
33
Apapun Untuk Kebahagiaanmu
34
Balas Budi
35
Akan Berikan Semua Yang Kamu Inginkan
36
Merindukan Papa
37
Cintai Aku Sewajarnya
38
Belum Memaafkan
39
Menjenguk
40
Umurnya Tak Lama Lagi
41
Tuhan Yang Menentukan
42
Hari Raya dan Duka
43
Anthony?
44
Surat Misterius
45
Sosok Misterius
46
Jangan Gila
47
Sky dan Shai
48
Milik Anak Anak
49
Aku Masih Canggung
50
Teror
51
Minta Imbalan
52
Banyak Pengganggu
53
Jangan Hamil Lagi
54
Sulit Memahami
55
Aku Tidak Menginginkannya
56
Aku Benci Bayi Itu
57
Pergi
58
Hidup Baru
59
Pertemuan Membawa Luka
60
Rapuh dan Hancur
61
Tuan Saifan
62
Tuan Saifan 2
63
Beri Aku Kesempatan
64
Bertemu
65
Sebuah Rahasia Terungkap
66
Kesalahpahaman
67
Kita Akhiri
68
Mulutmu dan Hatimu Berbeda
69
Aku mencintaimu. Sangat
70
Masakan Pertama Sam
71
Tidak Mau Diabaikan
72
Malu
73
Ada Sedikit Kemajuan
74
Cemburu
75
Masa Belum Selesai Juga?
76
Sky Mencintai Ibu
77
Tergantikan Oleh Putra mahkota
78
Pikiran Saifan
79
Hanya Ingin Peluk Ibu
80
Mengajarkan Untuk Sederhana
81
Larangan Sam
82
Permintaan Skyler
83
Harus Banyak Bersabar
84
Meminta Pertanggungjawaban
85
Tak Bisa Menolak
86
Terimakasih
87
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!