Makan Malam

Derap langkah seseorang menyusuri lorong dengan keadaan yang minim penerangan. Beberapa pria di belakangnya berjalan dengan tempo yang sedikit pelan dari orang yang berada di posisi paling depan. Tepat di ujung sana terdapat pintu berwarna hitam dengan aksen kaca buram berbentuk persegi panjang dengan posisi horizontal. Dua orang yang berjaga di sisi kanan dan kiri menunduk kemudian membuka penutup itu sehingga terbelah menjadi dua. Tangan pria itu terangkat keatas hanya di jawab anggukan oleh semua yang berada di sana. Langkahnya menuntut masuk berhadapan langsung dengan seseorang yang sedang duduk terikat. Darah mengering di beberapa bagian wajah menunjukkan telah ada penyiksaan sebelumnya.

"Samuel." Gumamnya dengan mulut tertutup membiarkan gigi atas dan bawah saling beradu di rongga mulut.

"Itu aku." Jawabnya sambil mendudukkan diri di kursi yang terletak satu meter di depan pria itu. Sam duduk dengan santai sambil memakai sarung tangan hitam yang selalu di bawa saat sedang melakukan pekerjaannya.

"Lepaskan aku." Teriaknya dengan penuh amarah membuat otot lehernya menonjol. Si lawan bicara hanya tersenyum miring ketika mendengar umpatan yang terus ditujukan padanya. Tikus kecil ini begitu membuatnya kerepotan. Penghianat yang telah membuat transaksinya berantakan dan mengalami kerugian. Mulut sampah pria itu telah memberitahukan pada pihak musuh tentang jalur mana yang akan di lalui.

"Mau mati dengan cara apa?" Tanyanya sambil mengeluarkan belati dan pistol.

"Aku..Hahaha....Kau yang akan mati." Jawabnya tanpa rasa takut sedikitpun membuat Sam mengangguk. Pria itu dengan secepat kilat melepaskan dua tembakan tepat di jantung membuatnya seketika tak bernyawa.

Sam sudah sampai di rumah setelah selesai dengan urusannya. Ia langsung menuju kamar untuk membersihkan diri. Guyuran shower membasahi tubuh atletisnya. Pria itu sampai melupakan asmaranya hari ini hanya untuk menangani satu bajingan yang merupakan anggotanya sendiri. Ia adalah orang yang kejam. Tak segan untuk menyiksa dan membunuh seorang yang berani mengusiknya. Sam mengusap rambut basahnya ke belakang. Pria itu sama sekali belum mendengar kabar Selena. Pikirannya sedaritadi tertuju pada gadis itu. Ia harus bergegas untuk menanyakan segala aktifitas Selen pada tangan kanannya.

Billy si Asisten yang merangkap sebagai sekertaris tengah berdiri di samping tuannya yang sedang menikmati hidangan makan siangnya. Pria itu tampak menyuapkan satu sendok ke mulut kemudian meminta seorang pelayan untuk membuang makanan itu. Bukan pemandangan yang asing. Sam memang seperti itu. Selera makannya sangat mudah berubah tergantung mood.

"Jadi. Gadisku tidak pergi kemanapun?" Tanya Sam setelah mendengar penjelasan.

"Tidak Tuan."

"Hm. Baiklah." Katanya mengusap bibir dengan saputangan setelah meneguk wine dan pergi begitu saja.

Sam memutuskan untuk berjalan di sekitaran rumahnya berharap akan bertemu dengan gadis pujaan.

"Sam." Tegur seorang pria menghampirinya.

"Kakak."

"Sedang apa kau disini?"

"Aku tinggal disini. Baru pindah kemarin. Kalau kakak?

"Aku tinggal disini. Tepat di depan rumahmu. Kau yang menepati rumah ini sekarang? Sangat kebetulan bukan?" Sam hanya mengangguk, pria itu menyembunyikan semua fakta bahwa tidak ada yang kebetulan. Semua adalah rencananya.

"Datanglah makan malam di rumahku." Ajaknya ramah sambil menepuk bahu kokoh itu beberapa kali.

"Harusnya aku. Aku pendatang disini." Sam merasa tidak enak padahal ini adalah tujuan sebenarnya.

"Istri dan anakku pandai memasak. Kau harus mencobanya."

"Baiklah." Jawab Sam tersenyum. Mereka mengobrol sebentar sebelum kembali ke rumah masing masing.

Malam hari Sam masih menggunakan handuknya yang terlilit di pinggang. Pria itu sudah selesai mandi sejam yang lalu namun belum bersiap juga. Ia bingung harus mengenakan pakaian yang mana. Setelah cukup lama Ia tak mau terlambat memutuskan mengenakan pakaian santai saja. Dengan kaos dan celana bahan panjang. Tak lupa pria itu menyemprotkan parfum mewahnya dengan aroma maskulin yang memikat.

Sam memasuki mansion mewah di sambut langsung oleh si pemilik rumah. Mata pria itu menelisik mencari sosok gadis namun tidak Ia temukan.

"Kak. Ini aku bawa sesuatu." Katanya sambil menyerahkan paper bag yang cukup besar.

"Ini coklat kesukaan anakku Selena. Bagaimana kau tau?"

"Semua orang suka coklat." Kilahnya.

"Benar juga. Terimakasih. Seharusnya tidak usah repot repot."

"Tidak repot kok."

"Ayo kita ke ruang makan. Semuanya sudah menunggu."

"Iya." Jawabnya sambil mengikuti langkah pria itu.

Keduanya sampai di ruang makan. Semua sudah berkumpul disana. Mata Sam langsung menemukan gadis cantik itu tengah duduk di tengah saudaranya.

"Sayang. Ini kamu dibawakan coklat sama teman Ayah." Pria itu menghampiri Selen dan mengecup keningnya dengan lembut.

"Terimakasih Om."

"Sama sama."

"Oh kenalin ini anak perempuanku." Katanya hanya memperkenalkan Selen karena Sam sudah mengenal istri dan kedua anaknya.

"Selena Om." Katanya sambil tersenyum dan menangkupkan kedua tangan di depan dada. Untung saja Sam sudah menggali informasi tentang gadis di depannya. Jika tidak pasti Ia akan mengulurkan tangan. Sam tau jika Selena tak mau bersentuhan dengan lawan jenis.

"Samuel." Jawabnya sambil meniru gerakan Selen.

Makan malam berlangsung diiringi obrolan obrolan ringan. Mata pria itu tak berhenti menatap Selen yang sedaritadi makan sambil sesekali di suapi oleh dua saudara kembarnya.

"Kak. Aku izin ke toilet."

"Ah iya. Perlu di antar?"

"Tidak. Sendiri saja. Dimana ya?"

"Keluar dari sini belok kanan. Ada di ujung."

Sam mengangguk kemudian pergi dari sana. Pria itu melangkah tidak sesuai jalur yang telah di katakan. Ia malah pergi ke lantai dua dengan mengendap endap menghindari sorot kamera pengintai.

Terpopuler

Comments

faza

faza

semangat up thor

2022-03-11

1

Putri Nazwa

Putri Nazwa

wah samuel pasang cctv tuh kaya nya d kamar selena, semoga selena baik baik saja
semangat up thor lanjut

2022-03-11

1

lihat semua
Episodes
1 Kita Bertemu
2 Aku Normal
3 Makan Malam
4 Tak Segan Membunuhmu
5 Darah
6 Gadisku
7 Kecurigaan dan Peringatan
8 Kamu Milikku
9 Tak Akan Mundur
10 Eksekusi
11 Malam Mencekam
12 Kabur dan Gagal
13 Selen Baik Baik Saja
14 Berlutut dan Memohon
15 Menyampaikan dan Penolakan
16 Cara Terakhir
17 Enyahlah Kalian
18 Mereka Butuh Waktu
19 Pembunuh
20 Tuntuntlah Aku
21 Hadiah
22 Beruntung Memilikimu
23 Maafkan Aku Honey
24 Jangan Tinggalkan Aku
25 Banyak Hinaan
26 Wanita Setia
27 Obrolan Nyleneh
28 Tetap Pada Sandiwara
29 Hanya Bisa Membuat Luka
30 Bercerailah Dengan Putriku
31 Syarat dan Perjanjian
32 Bersikap Manis
33 Apapun Untuk Kebahagiaanmu
34 Balas Budi
35 Akan Berikan Semua Yang Kamu Inginkan
36 Merindukan Papa
37 Cintai Aku Sewajarnya
38 Belum Memaafkan
39 Menjenguk
40 Umurnya Tak Lama Lagi
41 Tuhan Yang Menentukan
42 Hari Raya dan Duka
43 Anthony?
44 Surat Misterius
45 Sosok Misterius
46 Jangan Gila
47 Sky dan Shai
48 Milik Anak Anak
49 Aku Masih Canggung
50 Teror
51 Minta Imbalan
52 Banyak Pengganggu
53 Jangan Hamil Lagi
54 Sulit Memahami
55 Aku Tidak Menginginkannya
56 Aku Benci Bayi Itu
57 Pergi
58 Hidup Baru
59 Pertemuan Membawa Luka
60 Rapuh dan Hancur
61 Tuan Saifan
62 Tuan Saifan 2
63 Beri Aku Kesempatan
64 Bertemu
65 Sebuah Rahasia Terungkap
66 Kesalahpahaman
67 Kita Akhiri
68 Mulutmu dan Hatimu Berbeda
69 Aku mencintaimu. Sangat
70 Masakan Pertama Sam
71 Tidak Mau Diabaikan
72 Malu
73 Ada Sedikit Kemajuan
74 Cemburu
75 Masa Belum Selesai Juga?
76 Sky Mencintai Ibu
77 Tergantikan Oleh Putra mahkota
78 Pikiran Saifan
79 Hanya Ingin Peluk Ibu
80 Mengajarkan Untuk Sederhana
81 Larangan Sam
82 Permintaan Skyler
83 Harus Banyak Bersabar
84 Meminta Pertanggungjawaban
85 Tak Bisa Menolak
86 Terimakasih
87 Pengumuman
Episodes

Updated 87 Episodes

1
Kita Bertemu
2
Aku Normal
3
Makan Malam
4
Tak Segan Membunuhmu
5
Darah
6
Gadisku
7
Kecurigaan dan Peringatan
8
Kamu Milikku
9
Tak Akan Mundur
10
Eksekusi
11
Malam Mencekam
12
Kabur dan Gagal
13
Selen Baik Baik Saja
14
Berlutut dan Memohon
15
Menyampaikan dan Penolakan
16
Cara Terakhir
17
Enyahlah Kalian
18
Mereka Butuh Waktu
19
Pembunuh
20
Tuntuntlah Aku
21
Hadiah
22
Beruntung Memilikimu
23
Maafkan Aku Honey
24
Jangan Tinggalkan Aku
25
Banyak Hinaan
26
Wanita Setia
27
Obrolan Nyleneh
28
Tetap Pada Sandiwara
29
Hanya Bisa Membuat Luka
30
Bercerailah Dengan Putriku
31
Syarat dan Perjanjian
32
Bersikap Manis
33
Apapun Untuk Kebahagiaanmu
34
Balas Budi
35
Akan Berikan Semua Yang Kamu Inginkan
36
Merindukan Papa
37
Cintai Aku Sewajarnya
38
Belum Memaafkan
39
Menjenguk
40
Umurnya Tak Lama Lagi
41
Tuhan Yang Menentukan
42
Hari Raya dan Duka
43
Anthony?
44
Surat Misterius
45
Sosok Misterius
46
Jangan Gila
47
Sky dan Shai
48
Milik Anak Anak
49
Aku Masih Canggung
50
Teror
51
Minta Imbalan
52
Banyak Pengganggu
53
Jangan Hamil Lagi
54
Sulit Memahami
55
Aku Tidak Menginginkannya
56
Aku Benci Bayi Itu
57
Pergi
58
Hidup Baru
59
Pertemuan Membawa Luka
60
Rapuh dan Hancur
61
Tuan Saifan
62
Tuan Saifan 2
63
Beri Aku Kesempatan
64
Bertemu
65
Sebuah Rahasia Terungkap
66
Kesalahpahaman
67
Kita Akhiri
68
Mulutmu dan Hatimu Berbeda
69
Aku mencintaimu. Sangat
70
Masakan Pertama Sam
71
Tidak Mau Diabaikan
72
Malu
73
Ada Sedikit Kemajuan
74
Cemburu
75
Masa Belum Selesai Juga?
76
Sky Mencintai Ibu
77
Tergantikan Oleh Putra mahkota
78
Pikiran Saifan
79
Hanya Ingin Peluk Ibu
80
Mengajarkan Untuk Sederhana
81
Larangan Sam
82
Permintaan Skyler
83
Harus Banyak Bersabar
84
Meminta Pertanggungjawaban
85
Tak Bisa Menolak
86
Terimakasih
87
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!