Aku Normal

Tiga hari berlalu sejak pertemuan di kala itu. Sosok pria dengan tubuh atletis berbalut kaos dengan celana pendek tengah duduk tenang di sofa sambil menghisap sebatang rokok yang sudah tersisa setengah. Seorang lelaki berperawakan tinggi besar menghampiri dengan setelah jas lengkapnya yang serba hitam.

"Tuan." Katanya memberi hormat dengan menundukkan kepala dan menegakkan tubuhnya kembali setelah beberapa saat. Tanpa menunggu waktu lama. Ia mulai melaporkan hasil kerja pada Bosnya. Merinci dengan detail hasil tugas yang diberikan beberapa hari yang lalu. Tugas untuk membelikan rumah tepat di depan hunian sang gadis yang membuat majikannya menggila akhir akhir ini. Misi kali ini cukup menantang. Bukan hal yang mudah untuk mendepak keluarga pemilik rumah itu hingga bersedia pergi. Uang bukanlah hal yang mereka inginkan. Rumah yang ditinggali begitu berharga untuk mereka sehingga enggan untuk pindah. Namun tangan kanan Samuel mempunyai berbagai cara jitu untuk membuat sang Tuan bahagia. Pekerjaannya tak pernah mengecewakan. Dengan sedikit ancaman sadis akhirnya apa yang diinginkan tercapai.

"Jadi aku bisa pindah pagi ini?" Tanyanya dengan santai sambil menghembuskan asap bebas ke udara.

"Iya Tuan."

"Hm." Pria itu beranjak dari duduknya kemudian pergi.

"Lakukan tugasmu setelahnya. Aku paham kau mengerti maksudku."

"Baik Tuan."

Tak butuh di perintah. Ia sudah tau langkah selanjutnya. Menyuruh beberapa orang untuk mengemasi barang dan segera berpindah ke sana. Meyiapkan segala kebutuhan dengan baik dan melaksanakan beberapa tugas tambahan yang sudah di list di otaknya. Tugas yang di bahas semalam. Pikiran Tuannya itu sangat bisa terbaca atau entah sang bawahan yang terlalu peka.

Beberapa rombongan mobil berhenti di depan rumah mewah. Seorang pria turun dari salah satu Supercar yang berada di barisan tengah dengan pakaian casual. Ia berdiri sebentar menatap mansion yang tepat berada di depannya. Suasana disana lengang tidak ada pergerakan. Hanya ada beberapa tukang kebun yang sibuk merapikan tanaman. Ia menajamkan penglihatan di balik kacamata hitamnya ketika sosok gadis yang menggetarkan hati terlihat berjalan. Tidak begitu jelas karena terhalang oleh gerbang yang menjulang. Beberapa saat kemudian gerbang terbuka diiringi mobil mewah berwarna silver yang masuk. Dua lelaki turun dan memeluk gadis itu. Mengajaknya untuk masuk meninggalkan Sam yang masih berdiri mengamati dari tempatnya.

Sean dan Shon tak berhenti membuat Selen tertawa. Gadis itu sampai menangis menahan rasa geli yang diciptakan oleh kedua kakak kembarnya.

"Kakak ampun." Kata Selen memohon.

"Sudah. Jangan buat adik kalian menangis kegelian." Bunda dan Ayah menghampiri anak anaknya yang tengah bercengkrama dari ruang keluarga.

"Capek Sayang?" Tanya Sean mengecup pipi adiknya. Sudah tak berdaya membuat gadis itu hanya mengangguk.

"Oh. Kakak lupa. Kakak punya hadiah untukmu."

"Mana?" Selen menengadahkan kedua tangannya berharap sesuatu akan berada di sana beberapa saat kemudian.

"Sebentar Sayang. Kakak ambilkan. Ada di mobil." Katanya sambil berdiri dan berjalan cepat ke luar.

"Yah. Rumah yang di depan itu kok rame mobil?"

"Iya. Pak Murad sudah menjualnya. Mungkin sudah ada pembeli baru dan pindah sekarang."

"Oh."

Shon berjalan sambil membawa box. Ia duduk di samping adiknya dan memberikan box itu pada Selen.

"Ini apa kak?" Tanyanya sambil mengguncangkan.

"Jangan di kocok. Di buka saja."

"Oh." Selen membuka dengan hati hati. Seekor hewan berbulu keluar. Gadis itu langsung menggendong dan memeluknya dengan erat.

"Terimakasih Kak."

"Peluk."

"Iya." Selen langsung berhambur memeluk kedua pemuda tampan itu.

"Makanannya mana kak?"

"Lupa. Astaga." Shon menepuk jidatnya sendiri.

"Ayo beli kak."

"Biar dibelikan Bibi sayang. Kamu di rumah saja." Tutur wanita itu dengan lembut.

"Sebentar saja Bun. Biasanya di minimarket ada."

"Ya Bun..." Pintanya memohon menjadikan mereka tak tega.

"Baiklah."

"Bunda jagain kucing Selen dulu ya." Pesan gadis itu sambil meletakkan kucingnya di sofa.

"Iya."

"Ayo sama kakak."

"Kita berangkat dulu ya. Assalamualaikum."

"Waalaikumsalam. Hati hati."

Gadis itu berbalik sebentar dan menganggukkan kepalanya dengan cepat.

Selen mencekal tangan kakaknya saat ingin membuka pintu mobil.

"Kenapa Sayang? katanya ya mau beli makanan kucing."

"Minimarketnya dimana?"

"Di depan kompleks."

"Pakai sepeda."

"Panas."

"Sebentar saja. Tidak terlalu jauh juga."

"Baiklah. Kakak bonceng." Kata Shon hanya di jawab anggukan oleh sang adik. Keduanya menikmati cuaca panas sambil sesekali bercanda di sepanjang perjalanan. Sepasang mata tak berhenti mengamati keduanya dari mereka berangkat sampai tiba kembali.

Sam menyesap Wine dengan penuh kharisma. Pria itu sedang menatap layar laptop yang terhubung dengan kamera untuk memantau halaman rumah mansion di depannya. Ia bisa melihat Selen sedang berlari kecil diikuti kakaknya yang membawa belanjaan. Sudut bibirnya terangkat secara alami tanpa adanya pemaksaan. Pria itu mulai lagi. Tiba tiba saja jantungnya berdetak kencang saat melihat gadis itu. Ada getaran hebat di dadanya. Bukan cuman itu. Hanya dengan melihat Selen sesuatu yang ada di dalam tubuhnya bangkit. Padahal wanita itu menggunakan pakaian yang sopan dan menutupi seluruh auratnya. Sebelumnya Sam pernah berpikir bahwa Ia tak normal. Lebih bisa di bilang Impoten. Banyak wanita yang menggodanya di club' malam namun sama sekali tak membuatnya bergairah malah jijik. Padahal para ****** itu bisa di bilang hanya menggunakan pakaian dalam saja atau bahkan hanya menutupi asetnya yang ada di bawah. Ia juga heran terhadap dirinya sendiri. Tanpa di sentuhan pun para lelaki di luar sana pasti akan bangkit jiwanya. Namun berbeda dengan Sam yang tak merasakan apapun. Jika sudah seperti ini. Maka tekadnya untuk memiliki gadis itu harus segera di realisasi. "Aku normal." Katanya sambil beranjak ingin menuntaskan sesuatu yang amat menyakitkan di kamar mandi untuk yang kesekian kalinya.

Terpopuler

Comments

Putri Nazwa

Putri Nazwa

cinta bisa membangkitkan semangat hidup
cinta juga bisa melemahkan kesadisan orang
moga selena baik baik saja, melihat samuel semakin terobsesi untuk tuk memiliki selena
aku vote yah
semangat up thor lanjut

2022-03-10

3

faza

faza

lanjut thor

2022-03-10

2

lihat semua
Episodes
1 Kita Bertemu
2 Aku Normal
3 Makan Malam
4 Tak Segan Membunuhmu
5 Darah
6 Gadisku
7 Kecurigaan dan Peringatan
8 Kamu Milikku
9 Tak Akan Mundur
10 Eksekusi
11 Malam Mencekam
12 Kabur dan Gagal
13 Selen Baik Baik Saja
14 Berlutut dan Memohon
15 Menyampaikan dan Penolakan
16 Cara Terakhir
17 Enyahlah Kalian
18 Mereka Butuh Waktu
19 Pembunuh
20 Tuntuntlah Aku
21 Hadiah
22 Beruntung Memilikimu
23 Maafkan Aku Honey
24 Jangan Tinggalkan Aku
25 Banyak Hinaan
26 Wanita Setia
27 Obrolan Nyleneh
28 Tetap Pada Sandiwara
29 Hanya Bisa Membuat Luka
30 Bercerailah Dengan Putriku
31 Syarat dan Perjanjian
32 Bersikap Manis
33 Apapun Untuk Kebahagiaanmu
34 Balas Budi
35 Akan Berikan Semua Yang Kamu Inginkan
36 Merindukan Papa
37 Cintai Aku Sewajarnya
38 Belum Memaafkan
39 Menjenguk
40 Umurnya Tak Lama Lagi
41 Tuhan Yang Menentukan
42 Hari Raya dan Duka
43 Anthony?
44 Surat Misterius
45 Sosok Misterius
46 Jangan Gila
47 Sky dan Shai
48 Milik Anak Anak
49 Aku Masih Canggung
50 Teror
51 Minta Imbalan
52 Banyak Pengganggu
53 Jangan Hamil Lagi
54 Sulit Memahami
55 Aku Tidak Menginginkannya
56 Aku Benci Bayi Itu
57 Pergi
58 Hidup Baru
59 Pertemuan Membawa Luka
60 Rapuh dan Hancur
61 Tuan Saifan
62 Tuan Saifan 2
63 Beri Aku Kesempatan
64 Bertemu
65 Sebuah Rahasia Terungkap
66 Kesalahpahaman
67 Kita Akhiri
68 Mulutmu dan Hatimu Berbeda
69 Aku mencintaimu. Sangat
70 Masakan Pertama Sam
71 Tidak Mau Diabaikan
72 Malu
73 Ada Sedikit Kemajuan
74 Cemburu
75 Masa Belum Selesai Juga?
76 Sky Mencintai Ibu
77 Tergantikan Oleh Putra mahkota
78 Pikiran Saifan
79 Hanya Ingin Peluk Ibu
80 Mengajarkan Untuk Sederhana
81 Larangan Sam
82 Permintaan Skyler
83 Harus Banyak Bersabar
84 Meminta Pertanggungjawaban
85 Tak Bisa Menolak
86 Terimakasih
87 Pengumuman
Episodes

Updated 87 Episodes

1
Kita Bertemu
2
Aku Normal
3
Makan Malam
4
Tak Segan Membunuhmu
5
Darah
6
Gadisku
7
Kecurigaan dan Peringatan
8
Kamu Milikku
9
Tak Akan Mundur
10
Eksekusi
11
Malam Mencekam
12
Kabur dan Gagal
13
Selen Baik Baik Saja
14
Berlutut dan Memohon
15
Menyampaikan dan Penolakan
16
Cara Terakhir
17
Enyahlah Kalian
18
Mereka Butuh Waktu
19
Pembunuh
20
Tuntuntlah Aku
21
Hadiah
22
Beruntung Memilikimu
23
Maafkan Aku Honey
24
Jangan Tinggalkan Aku
25
Banyak Hinaan
26
Wanita Setia
27
Obrolan Nyleneh
28
Tetap Pada Sandiwara
29
Hanya Bisa Membuat Luka
30
Bercerailah Dengan Putriku
31
Syarat dan Perjanjian
32
Bersikap Manis
33
Apapun Untuk Kebahagiaanmu
34
Balas Budi
35
Akan Berikan Semua Yang Kamu Inginkan
36
Merindukan Papa
37
Cintai Aku Sewajarnya
38
Belum Memaafkan
39
Menjenguk
40
Umurnya Tak Lama Lagi
41
Tuhan Yang Menentukan
42
Hari Raya dan Duka
43
Anthony?
44
Surat Misterius
45
Sosok Misterius
46
Jangan Gila
47
Sky dan Shai
48
Milik Anak Anak
49
Aku Masih Canggung
50
Teror
51
Minta Imbalan
52
Banyak Pengganggu
53
Jangan Hamil Lagi
54
Sulit Memahami
55
Aku Tidak Menginginkannya
56
Aku Benci Bayi Itu
57
Pergi
58
Hidup Baru
59
Pertemuan Membawa Luka
60
Rapuh dan Hancur
61
Tuan Saifan
62
Tuan Saifan 2
63
Beri Aku Kesempatan
64
Bertemu
65
Sebuah Rahasia Terungkap
66
Kesalahpahaman
67
Kita Akhiri
68
Mulutmu dan Hatimu Berbeda
69
Aku mencintaimu. Sangat
70
Masakan Pertama Sam
71
Tidak Mau Diabaikan
72
Malu
73
Ada Sedikit Kemajuan
74
Cemburu
75
Masa Belum Selesai Juga?
76
Sky Mencintai Ibu
77
Tergantikan Oleh Putra mahkota
78
Pikiran Saifan
79
Hanya Ingin Peluk Ibu
80
Mengajarkan Untuk Sederhana
81
Larangan Sam
82
Permintaan Skyler
83
Harus Banyak Bersabar
84
Meminta Pertanggungjawaban
85
Tak Bisa Menolak
86
Terimakasih
87
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!