Tak Segan Membunuhmu

Satu jam lebih Samuel mengamati layar laptopnya. Bola mata pria itu tampak tenang mantap gadis yang masih bersenda gurau dengan kedua pemuda sambil makan coklat yang dibawanya tadi. Beberapa saat kemudian Kedua kakak kembarnya memeluk dan mengecup si cantik bergantian sebelum benar benar memasuki kamar. Ia tersenyum, Ini adalah saat yang di tunggu tunggu. Otak mesumnya sudah berkelana liar. Namun dugaannya salah besar. Gadis itu hanya berganti pakaian dengan piyama tidur yang panjang bukan sebaliknya. Sam melihat Selen mulai naik ke atas ranjang. Tangannya nampak meraih sebuah buku kemudian membacanya. Lantunan merdu terdengar begitu asing namun menenangkan hati. Hanya 5 menit kemudian Selen menutup benda itu dan menciumnya sebelum menaruh kembali ke tempat. Gadis itu melepas jilbabnya. Tampak jelas rambut sebahu yang lurus dan terlihat begitu lembut dengan warna coklat terang. Sam tersenyum melihat Selena kini sudah tertidur dengan cantik.

Tepat di jam satu malam. Sam baru selesai dari ruang kerja menyempatkan diri untuk melihat kembali tidur malaikat hatinya. Tidur Selen nampak tenang seperti bayi. Hendak menutup laptopnya untuk terlelap juga namun Sam melihat pergerakan. "Cantik." Katanya sambil tersenyum. Gadis itu tampak beranjak dari ranjang dan memasuki kamar mandi. Beberapa saat kemudian Selen mengenakan mukenanya. Sam dengan serius mengamati gadis yang tengah beribadah itu. Ia tak tau sholat apa yang di lakukan malam malam begini. Namun yang pasti gadis itu tampak khusyu.

Sam baru bangun langsung menuju kamar mandi. Pria itu membersihkan diri dan memakai setelan jas lengkap yang begitu pas di tubuh atletisnya. Tak memerlukan waktu lama Ia sudah bersiap. Kakinya melangkah menuju ke ruang makan. Disana sudah ada sajian hidangan sarapan tanpa ada pelayan. Mereka tau Tuannya akan marah jika saat makan mereka masih berkeliaran disana. Ia mendudukkan diri dengan tenang sambil mengamati semua makanan yang ada di meja. Seleranya buruk pagi ini. Ia hanya menyesap kopi tanpa menyentuh yang lain. Masakan Selen di kala itu membuatnya ingin lagi. Namun Ia tak mungkin datang kesana hanya untuk meminta makan bukan? mau di taro dimana mukanya sebagi seorang Samuel Gerald Alexander.

Baru saja keluar dari rumahnya. Ia dibuat tersenyum tatkala seorang tengah berdiri di depan gerbang rumahnya.

"Selena." Pria itu menghampiri gadis itu dengan langkah cepat.

"Om Samuel. Selamat Pagi Om."

"Selamat pagi. Sedang mencari apa?" Tanyanya melihat ekspresi gadis itu yang tampak kebingungan.

"Kucing Selen masuk ke halaman rumah Om."

"Oh. Mari Om bantu Cari." Katanya hanya dijawab anggukan. Beberapa menit kemudian keduanya mendapati kucing itu tengah duduk di bangku. Selen dengan cepat menangkap dan menggendongnya.

"Terimakasih Om. Maaf merepotkan."

"Sama sama. Tidak repot sama sekali." Jawab Pria itu memberikan senyum terbaiknya.

"Kalau begitu Selen pulang dulu ya Om."

"Iya." Pria itu hanya memandangi kepergian gadisnya sampai tak terlihat di balik gerbang.

Beberapa orang tampak menghampiri gadis itu.

Mereka bernapas lega melihat kedatangan Selena.

"Sayang kamu buat kita khawatir."

"Maaf. Selen ambil kucing di rumahnya Om Sam."

"Kita sarapan." Kata kedua pemuda itu sambil membawa adiknya untuk masuk ke dalam.

Suasana makan tampak sedikit berbeda dari sebelumnya. Selen mendapat beberapa nasihat dan peraturan dari orang tua dan kedua saudaranya. Gadis itu tak diizinkan untuk keluar sendiri atau keluar tanpa izin. Ia sadar dan tau keluarga besar sangat melindunginya. Namun bukankan ini terlalu berlebihan.

"Ayah..."

Pria itu menggeleng menatap anaknya dan Selen cukup paham dengan itu. Sang bunda mengelus kepalanya dengan lembut berharap Selena akan mengerti.

Malam hari sebelum pulang ke rumah. Sam menyempatkan diri untuk pergi ke club'. Pria itu memiliki janji dengan seseorang yang katanya akan memberikan informasi penting. Kaki jenjangnya melangkah ke sebuah ruangan. Disana sudah ada sosok pria duduk santai sambil ditemani beberapa wanita dengan pakaian yang hampir telanjang. Salah satunya mengedipkan mata dengan genit ke arah Sam. Sam menahan rasa geramnya. Pria itu memilih untuk duduk di singgle sofa.

"Sudah aku katakan jika ada janji denganku jangan libatkan para wanita murahan ini." Katanya tampak dingin sambil menyesap whisky yang di tuangkan rekannya di gelas. Tak menghiraukan perkataan Sam pria itu memilih untuk diam.

"Kau sudah dengar jika Bertrand kembali?" Tanyanya sambil menatap si lawan bicara.

"Jadi kau hanya ingin mengatakan hal tidak penting ini?" Alih alih menjawab Sam malah balik bertanya.

"Hm. Sepertinya kau sudah terbiasa dengan kejutan." Jawabnya dengan tenang.

"Tuan. Mau aku temani malam ini." Salah satu dari wanita itu menghampiri Sam dan mengusap punggung kokoh itu sambil menggoda. Julian ketar ketir. Ia sudah menebak apa yang akan terjadi selanjutnya pada wanita lancang itu. Peringatan pertama yang Sam berikan tidak di hiraukan. Pria itu membanting gelasnya hingga membuat meja kaca itu pecah seketika. Merasa takut wanita itu sedikit menjauh. Namun telat. Sam dengan santai memakai sarung tangannya dan menampar wanita itu dengan sangat keras hingga jatuh tersungkur. Pria itu belum selesai melihat korbannya sudah berdarah di hidung dan sudut bibir. Ia meraih dagu itu dan mencengkram dengan keras.

"Aku bukan orang yang lembut. Aku tidak segan untuk membunuhmu." Katanya sambil melepaskan cengkraman itu dengan kasar kemudian pergi tanpa berpamitan.

Terpopuler

Comments

Putri Nazwa

Putri Nazwa

kesadisan samuel bikin merinding sampe nggak sadar ngusap tengkuk 😑
semangat up thor lanjut

2022-03-11

3

lihat semua
Episodes
1 Kita Bertemu
2 Aku Normal
3 Makan Malam
4 Tak Segan Membunuhmu
5 Darah
6 Gadisku
7 Kecurigaan dan Peringatan
8 Kamu Milikku
9 Tak Akan Mundur
10 Eksekusi
11 Malam Mencekam
12 Kabur dan Gagal
13 Selen Baik Baik Saja
14 Berlutut dan Memohon
15 Menyampaikan dan Penolakan
16 Cara Terakhir
17 Enyahlah Kalian
18 Mereka Butuh Waktu
19 Pembunuh
20 Tuntuntlah Aku
21 Hadiah
22 Beruntung Memilikimu
23 Maafkan Aku Honey
24 Jangan Tinggalkan Aku
25 Banyak Hinaan
26 Wanita Setia
27 Obrolan Nyleneh
28 Tetap Pada Sandiwara
29 Hanya Bisa Membuat Luka
30 Bercerailah Dengan Putriku
31 Syarat dan Perjanjian
32 Bersikap Manis
33 Apapun Untuk Kebahagiaanmu
34 Balas Budi
35 Akan Berikan Semua Yang Kamu Inginkan
36 Merindukan Papa
37 Cintai Aku Sewajarnya
38 Belum Memaafkan
39 Menjenguk
40 Umurnya Tak Lama Lagi
41 Tuhan Yang Menentukan
42 Hari Raya dan Duka
43 Anthony?
44 Surat Misterius
45 Sosok Misterius
46 Jangan Gila
47 Sky dan Shai
48 Milik Anak Anak
49 Aku Masih Canggung
50 Teror
51 Minta Imbalan
52 Banyak Pengganggu
53 Jangan Hamil Lagi
54 Sulit Memahami
55 Aku Tidak Menginginkannya
56 Aku Benci Bayi Itu
57 Pergi
58 Hidup Baru
59 Pertemuan Membawa Luka
60 Rapuh dan Hancur
61 Tuan Saifan
62 Tuan Saifan 2
63 Beri Aku Kesempatan
64 Bertemu
65 Sebuah Rahasia Terungkap
66 Kesalahpahaman
67 Kita Akhiri
68 Mulutmu dan Hatimu Berbeda
69 Aku mencintaimu. Sangat
70 Masakan Pertama Sam
71 Tidak Mau Diabaikan
72 Malu
73 Ada Sedikit Kemajuan
74 Cemburu
75 Masa Belum Selesai Juga?
76 Sky Mencintai Ibu
77 Tergantikan Oleh Putra mahkota
78 Pikiran Saifan
79 Hanya Ingin Peluk Ibu
80 Mengajarkan Untuk Sederhana
81 Larangan Sam
82 Permintaan Skyler
83 Harus Banyak Bersabar
84 Meminta Pertanggungjawaban
85 Tak Bisa Menolak
86 Terimakasih
87 Pengumuman
Episodes

Updated 87 Episodes

1
Kita Bertemu
2
Aku Normal
3
Makan Malam
4
Tak Segan Membunuhmu
5
Darah
6
Gadisku
7
Kecurigaan dan Peringatan
8
Kamu Milikku
9
Tak Akan Mundur
10
Eksekusi
11
Malam Mencekam
12
Kabur dan Gagal
13
Selen Baik Baik Saja
14
Berlutut dan Memohon
15
Menyampaikan dan Penolakan
16
Cara Terakhir
17
Enyahlah Kalian
18
Mereka Butuh Waktu
19
Pembunuh
20
Tuntuntlah Aku
21
Hadiah
22
Beruntung Memilikimu
23
Maafkan Aku Honey
24
Jangan Tinggalkan Aku
25
Banyak Hinaan
26
Wanita Setia
27
Obrolan Nyleneh
28
Tetap Pada Sandiwara
29
Hanya Bisa Membuat Luka
30
Bercerailah Dengan Putriku
31
Syarat dan Perjanjian
32
Bersikap Manis
33
Apapun Untuk Kebahagiaanmu
34
Balas Budi
35
Akan Berikan Semua Yang Kamu Inginkan
36
Merindukan Papa
37
Cintai Aku Sewajarnya
38
Belum Memaafkan
39
Menjenguk
40
Umurnya Tak Lama Lagi
41
Tuhan Yang Menentukan
42
Hari Raya dan Duka
43
Anthony?
44
Surat Misterius
45
Sosok Misterius
46
Jangan Gila
47
Sky dan Shai
48
Milik Anak Anak
49
Aku Masih Canggung
50
Teror
51
Minta Imbalan
52
Banyak Pengganggu
53
Jangan Hamil Lagi
54
Sulit Memahami
55
Aku Tidak Menginginkannya
56
Aku Benci Bayi Itu
57
Pergi
58
Hidup Baru
59
Pertemuan Membawa Luka
60
Rapuh dan Hancur
61
Tuan Saifan
62
Tuan Saifan 2
63
Beri Aku Kesempatan
64
Bertemu
65
Sebuah Rahasia Terungkap
66
Kesalahpahaman
67
Kita Akhiri
68
Mulutmu dan Hatimu Berbeda
69
Aku mencintaimu. Sangat
70
Masakan Pertama Sam
71
Tidak Mau Diabaikan
72
Malu
73
Ada Sedikit Kemajuan
74
Cemburu
75
Masa Belum Selesai Juga?
76
Sky Mencintai Ibu
77
Tergantikan Oleh Putra mahkota
78
Pikiran Saifan
79
Hanya Ingin Peluk Ibu
80
Mengajarkan Untuk Sederhana
81
Larangan Sam
82
Permintaan Skyler
83
Harus Banyak Bersabar
84
Meminta Pertanggungjawaban
85
Tak Bisa Menolak
86
Terimakasih
87
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!