"Serius Mel lo mau jadi sugar baby juga?"
"Kan lo sendiri yang ngajakin, gimana sih?"
"Waktu itu gue asal ngomong kali, kalo gue mah karena memang butuh pemasukan darurat Mel, Ibu gue udah sakit-sakitan, gue nggak tega kalau beliau masih harus kerja banting tulang, sementara gue masih pengen sekolah dan kuliah yang tinggi biar bisa mengubah nasib. Kalau lo kan beda Mel, tanpa jadi sugar baby juga hidup lo sudah terjamin! "
"Lo juga nggak harus jadi sugar baby kalau cuma buat sekolah tinggi, gue nggak keberatan kok bantu lo!"
"Nggak mungkin Mel gue terus-terusan bergantung sama lo, sementara lo sendiri kan juga masih bergantung sama nyokap lo! Lagian kan lo tau sendiri gue udah nggak perawan, jadi nothing to lose lah, beda sama lo yang masih segel"
Vanessa memang hanya hidup bersama Ibunya di sebuah kontrakan kecil di daerah pemukiman kumuh. Ayahnya sudah lama meninggal akibat kecelakaan kerja. Secara ekonomi memang sangat berbanding terbalik dengan Pamela yang hidupnya cukup bergelimang harta. Tapi itu tak menghalangi mereka untuk bersahabat. Pamela bahkan sudah cukup sering membantu Vanessa yang kesulitan biaya. Dan naasnya Vanessa sudah kehilangan keperawannnya sedari kecil. Usai ayahnya meninggal Vanessa dan Ibunya terpaksa hidup menumpang dirumah om-nya, adik dari ayahnya. Disanalah musibah yang menimpa Vanessa terjadi. Vanessa kecil yang takut ancaman akan diusir dan tidak diberi makan terpaksa menuruti permintaan om-nya yang saat itu dia belum terlalu mengerti. Untuk apa omnya sering minta peluk, minta cium dan menggesekkan alat kelaminnya kepada miliknya. Yang dia tahu kemudian bagian inti tubuhnya terasa sakit. Lalu Vanessa bercerita pada Ibunya. Ibunya marah besar dan melaporkan tindakan itu ke polisi. Mereka terpaksa mengungsi ke Ibu kota dan mencari kontrakan kecil seadanya. Uang Ibunya sudah menipis, sedang keluarga om-nya malah memusuhi dan terus mengancam mereka. Setelah itu mereka hidup berpindah-pindah dari satu kontrakan kumuh ke kontrakan kumuh lainnya. Dan Ibunya terus bekerja serabutan untuk memenuhi kebutuhan mereka berdua. Hingga terakhir Ibunya Vanessa berjualan warung makan kecil di belakang proyek. Untungnya lumayan, warung itu selalu ramai setiap hari. Hanya saja Ibu Vanessa sudah semakin tua dan merasa lelah jika harus bekerja terlalu berat.
"Ya tapi Nes, gue udah mikir mateng-mateng kemarin. Lo jangan malah bikin gue goyah dong! Ini hidup gue. Akan gue jalanan sesuai apa yang gue mau dengan segala konsekuensinya. Lagian ini bukan cuma masalah uang. Sepertinya gue butuh sosok pria dewasa dalam hidup gue!"
"Gue juga tahu rasanya, lo pasti merindukan sosok Ayah kan? Tapi ini sugar daddy Mel, kebanyakan dapatnya laki-laki kaya tapi udah beristri, yang ada malah nambah-nambahin masalah!"
"Udahlah Nes, lo kenapa jadi ceramahin gue begini sih. Kita kan sama! Lagian gue nggak akan minta lo tanggung jawab apapun kok!"
"Bukannya apa-apa sih Mel, gue sebenernya kemaren cuma keceplosan, karena gue pikir gua lebih tenang kalo ada temen berbuat dosa. Tapi setelah gue pikir-pikir lagi, gue jadi merasa bersalah sama lo kalo menjerumuskan elo ke lubang dosa!"
"Udahlah Nes, dosanya kita tanggung sendiri-sendiri kok. Dan lo nggak usah merasa bersalah karena ini murni kemauan gue. Yuk cuz kita cari sugar daddy!!"
"Yaudah deh kalo lo maksa. Bener ya kalau ada apa-apa jangan salahin gue?"
"Iya-iya, suer deh!"
Dan begitulah, Vanessa kemudian menghubungi Bu Meisya. Mucikari spesialis anak SMA yang pekerjaannya hunting a be ge cantik yang butuh uang atau suka foya-foya. Jaringannya sudah luas dan pelanggannya sudah banyak. Tentunya semua dari kalangan elite yang nggak kaleng-kaleng. Sebab om-om berduit itu inginnya satu bocah eksklusive hanya untuk dirinya. Bukan pelacur sekali pakai yang ongkos sewanya murahan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 124 Episodes
Comments