Bab 4 - Obat kekesalan

Sesampainya di kantor, Niko masuk ke ruangannya tanpa menghiraukan sapaan dari para karyawan, terutama sang asisten yang hanya berdiri di samping atasannya. "Katakan jadwal hari ini," ucap Niko tanpa menoleh. Tidak ada sahutan membuatnya semakin kesal, menggebrak meja dengan keras.

"Dasar monyet tudung saji!" latah asistennya bernama Septian. 

"Berani sekali kau mengataiku monyet tudung saji!" ucap Niko yang melirik asisten bodohnya. 

"Maaf, Tuan. Saya terkejut!" sahut Septian yang nyengir kuda. 

"Itu salahmu sendiri karena tak menjawab dengan cepat," tukas Niko dengan santai. 

"Aku mengira jika Tuan berbicara sendiri," ceplos Septian yang dengan cepat menutup mulutnya, melirik sang atasannya yang tersinggung. 

"Asep sialan, apa gajimu ingin aku potong, hah?" bentak Niko yang menatap asistennya dengan tajam. 

"Ralat Tuan, namaku Septian bukan Asep." Imbuh Septian yang sangat kesal dengan Niko, selalu memanggil nama sesuka hati. 

"Ck, terserah padaku saja. Apa kau tidak tahu, kalau__"

"Anda bosnya," sambung Septian yang memahami kalimat itu. 

"Bagus, akhirnya kau mengerti posisimu. Cari identitas dari wanita itu!" perintah Niko yang sangat penasaran mengenai data wanita yang hampir ditabrak. 

"Wanita yang mana, Tuan?" tanya Septian yang menggaruk pelipisnya, jujur saja dia tidak tahu teman kencan dari atasannya. Karena terlalu banyak wanita di sekeliling Niko, membuatnya tidak tahu apa yang dimaksud. 

"Wanita yang hampir aku tabrak di jalan saat menuju kantor," Niko mendelik kesal memikirkan sang asistennya lambat dalam berpikir. 

"Laksanakan, Tuan." Septian sangat bersemangat untuk keluar dari ruangan neraka itu, tapi semangatnya luntur saat mendengar jentikan jari dari atasannya. Dia menoleh seraya tersenyum paksa. "Ada yang bisa saya bantu, Tuan?" 

"Hem, Apakah Luci sudah datang ke sini?"

Septian memalingkan wajahnya, mengingat siapa wanita yang dimaksud oleh tuannya. "Luci? Hah, aku lupa yang mana orangnya." Batinnya. 

Karena memahami keraguan dari asisten bodohnya, Niko mengeluarkan ponsel khusus Luci. "Apakah wanita yang ada di foto sudah datang ke sini?" 

"Dia menunggu Tuan beberapa menit, kemudian beranjak pergi."

"Apa Luci menitipkan pesan?"

"Yah, karena sebentar lagi dia akan kembali."

"Hem, kau boleh pergi."

"Baik, Tuan." Septian melangkahkan kakinya dengan terburu-buru, sebelum tuannya berubah pikiran dan kembali menyulitkannya. "Huff…akhirnya aku bebas dari ruang neraka itu." Gumamnya seraya melanjutkan pekerjaan. 

Niko kembali dengan raut wajah serius, menjalankan perusahaan keluarganya. Pintu terbuka mengalihkan seluruh perhatiannya, terlihat seorang wanita seksi dengan pakaian kurang bahan, depan belakang menonjolkan lekuk tubuh molek membuat Niko tersenyum jenaka. 

"Baby, aku sudah mencarimu dari tadi. Kenapa kau terlambat?" ucap wanita seksi yang bernama Luci dengan suara khas manja. Menghampiri sang kekasih, memeluk dan tak lupa ciuman romantis keduanya. 

"Maafkan aku, ada masalah saat aku menuju ke sini."

"Tidak masalah, aku sangat merindukanmu, Baby!"

"Aku juga, Baby. Apalagi aku sangat merindukan permainan ranjangmu yang hot itu," goda Niko dengan mengedipkan sebelah matanya. 

"Jadi kau menginginkan aku?"

"Tentu saja, kenapa tidak?" sahut Niko yang bersemangat. 

"Aku juga sangat merindukanmu, tapi dimana kita akan melakukannya?" Luci menatap sekeliling, mencari tempat yang nyaman untuk memuaskan hasrat keduanya. 

"Apa kau lihat pintu itu?" tunjuk Niko. 

"Yah, aku melihatnya."

"Disana tempat aku beristirahat setelah lembur bekerja."

Luci tersenyum dan merangkul kekasihnya, mencium bibir pria itu sembari masuk ke dalam ruangan yang dimaksud Niko. 

Terpopuler

Comments

Siti Nurjanah

Siti Nurjanah

kok niko kelakuannya kayak gitu kak. apa mama ana dan papy El tau kalau anaknya kaya gitu kelakuannya? 🤦🤦🤦

2022-03-19

4

Mulaini

Mulaini

Niko, Niko gak diluar atau di kantor pun jadi hadew...

2022-03-11

4

Ratna Jewel

Ratna Jewel

knp niko suka bermain ranjang??

2022-03-09

3

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 - Cassanova gagal
2 Bab 2 - Kekesalan Niko
3 Bab 3 - Tekad
4 Bab 4 - Obat kekesalan
5 Bab 5 - Identitas Tari
6 Bab 6 - Berkunjung ke Cafe
7 Bab 7 - Harapan Niki
8 Bab 8 - Masa lalu Niko
9 Bab 9 - Kata bijak
10 Bab 10 - Sepuluh persen saham
11 Bab 11 - Menggantikan Niko
12 Bab 12 - Kedatangan Baby
13 Bab 13 - Deal, aku setuju!
14 Bab 14 - Pemilihan sekretaris baru
15 Bab 15 - Terbongkar
16 Bab 16 - Menonton film
17 Bab 17 - Insiden pagi
18 Bab 18 - Simbiosis mutualisme
19 Bab 19 - Kopi
20 Bab 20 - Perhatian Niki
21 Bab 21 - Hadiah dari kakek
22 Bab 22 - Niko mengunjungi kakek
23 Bab 23 - Kain sarung keramat
24 Bab 24 - Serah terima
25 Bab 25 - Perkumpulan di markas
26 Bab 26 - Melacak musuh
27 Bab 27 - Tamparan Alex
28 Bab 28 - Pijat bahuku
29 Bab 29 - Dua sisi
30 Bab 30 - Gara-gara siomay
31 Bab 31 - Niki berbohong
32 Bab 32 - Serangan musuh
33 Bab 33 - Tembakan Amora
34 Bab 34 - Aku percaya
35 Bab 35 - Musuh mengepung
36 Bab 36 - Niki terluka
37 Bab 37 - Kabar baik Mom Anna
38 Bab 38 - Kejahilan Niki
39 Bab 39 - Kakek dan cucu
40 Bab 40 - Bergulat
41 Bab 41 - Selera makan Niki
42 Bab 42 - Bonus
43 Bab 43 - Niko yang kesal
44 Bab 44 - Markas Black Wolf
45 Bab 45 - Kepulangan keluarga Wijaya
46 Bab 46 - Berbincang
47 Bab 47 - Mengungsi
48 Bab 48 - Dua bulan?
49 Bab 49 - Keinginan kakek Bonar
50 Bab 50 - Titah Niko
51 Bab 51 - Teka-teki Amora
52 Promosi Novel karya M Anha
Episodes

Updated 52 Episodes

1
Bab 1 - Cassanova gagal
2
Bab 2 - Kekesalan Niko
3
Bab 3 - Tekad
4
Bab 4 - Obat kekesalan
5
Bab 5 - Identitas Tari
6
Bab 6 - Berkunjung ke Cafe
7
Bab 7 - Harapan Niki
8
Bab 8 - Masa lalu Niko
9
Bab 9 - Kata bijak
10
Bab 10 - Sepuluh persen saham
11
Bab 11 - Menggantikan Niko
12
Bab 12 - Kedatangan Baby
13
Bab 13 - Deal, aku setuju!
14
Bab 14 - Pemilihan sekretaris baru
15
Bab 15 - Terbongkar
16
Bab 16 - Menonton film
17
Bab 17 - Insiden pagi
18
Bab 18 - Simbiosis mutualisme
19
Bab 19 - Kopi
20
Bab 20 - Perhatian Niki
21
Bab 21 - Hadiah dari kakek
22
Bab 22 - Niko mengunjungi kakek
23
Bab 23 - Kain sarung keramat
24
Bab 24 - Serah terima
25
Bab 25 - Perkumpulan di markas
26
Bab 26 - Melacak musuh
27
Bab 27 - Tamparan Alex
28
Bab 28 - Pijat bahuku
29
Bab 29 - Dua sisi
30
Bab 30 - Gara-gara siomay
31
Bab 31 - Niki berbohong
32
Bab 32 - Serangan musuh
33
Bab 33 - Tembakan Amora
34
Bab 34 - Aku percaya
35
Bab 35 - Musuh mengepung
36
Bab 36 - Niki terluka
37
Bab 37 - Kabar baik Mom Anna
38
Bab 38 - Kejahilan Niki
39
Bab 39 - Kakek dan cucu
40
Bab 40 - Bergulat
41
Bab 41 - Selera makan Niki
42
Bab 42 - Bonus
43
Bab 43 - Niko yang kesal
44
Bab 44 - Markas Black Wolf
45
Bab 45 - Kepulangan keluarga Wijaya
46
Bab 46 - Berbincang
47
Bab 47 - Mengungsi
48
Bab 48 - Dua bulan?
49
Bab 49 - Keinginan kakek Bonar
50
Bab 50 - Titah Niko
51
Bab 51 - Teka-teki Amora
52
Promosi Novel karya M Anha

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!