Persaingan sengit

HAPPY READING!!🥰

DOUBLE UP!!

Hari ini adalah hari ke-2 Alexa dirawat inap di rumah sakit , dia sungguh bosan karena harus tidur seharian di dalam ruangan tanpa adanya kesibukan, karena biasanya dia selalu sibuk pemotretan, promosi iklan dan menerima banyak endorse.

Sedangkan Risa harus menggantikan posisi Alexa sementara untuk urusan bisnisnya yang terbengkalai akibat dia sedang di rawat inap.

Dret Dret Dret

Ada notifikasi telpon dari nomor yang tidak dikenal di ponsel milik Alexa, lalu dia menjawab panggilan tersebut.

“Halo” ujar Alexa pertama kali.

“Hai Alexa, ini Keivan, maaf baru menghubungi kamu lagi” ujar seseorang yang menelpon yang ternyata Keivan.

“Gimana keadaan kamu?” Lanjut Keivan lagi.

“Baik kok Kei, kamu apa kabar?” Balas Alexa.

“Kamu lagi dimana sekarang?” Tanya Keivan tiba-tiba.

“A-ku di apartemen kok Kei” ujar Alexa sengaja berbohong agar tidak menyusahkan Keivan lagi.

“Aku kesitu boleh?” Tanya Keivan lagi.

“Tapi aku mau keluar sama Risa sekarang” elak Alexa.

“Kamu bohong kan?” Ujar Keivan langsung membuka pintu kamar ruangan Alexa di rumah sakit sambil membawa paper bag.

Alexa terkejut melihat Keivan kini berada diruangannya “Kei ??”

Keivan mematikan panggilannya dan memasukkan ponselnya ke saku.

“Kabar sepenting ini kamu gak kasik tau ke Aku?” Ujar Keivan sambil memicingkan matanya.

“Hmmm.. maaf” ujar Alexa sambil mencangkupkan tangannya seraya meminta maaf.

“gak, gak.. aku gak nerima maaf kamu” ujar Keivan pura-pura marah.

“Asal kamu mau jujur tentang kamu apapun itu mulai sekarang” lanjut Keivan lagi.

Alexa mengacungkan jempolnya seperti mengisyaratkan dirinya setuju dengan permintaan Keivan.

“Btw, kamu tau aku dirumah sakit, dari siapa?” Tanya Alexa penasaran.

“Dari Risa, manager aku tahu nomor Risa jadi aku nanya Risa, kemarin aku juga lupa tukeran nomor sama kamu” ujar Keivan jujur.

“Kamu udah makan? Aku bawain makanan buat kamu” lanjut Keivan sambil membukakan kotak nasinya.

Keivan hendak menyuapkan makanannya ke dalam mulut Alexa.

“Aku makan sendiri aja Kei” ujar Alexa tidak ingin merepotkan Keivan.

“Udahlah dimakan aja ” balas Keivan langsung mengarahkan sendoknya dan Alexa langsung memakan makanan itu.

Mereka saling bertukar cerita sambil tertawa-tawa.

Sedangkan Digo hendak masuk kedalam ruangan untuk memeriksa keadaan Alexa, tapi setelah mendengar suara seseorang di dalam dia menjadi penasaran karena suara itu nampaknya sering dia dengar sebelumnya.

KREK

Digo melihat Keivan sedang duduk sambil menghibur Alexa.

Alexa menoleh kearah Digo “Selamat siang Dok”

“Selamat siang” balas Digo.

Keivan menoleh kearah Digo “Hai go”

“Hai Kei” balas Digo singkat

“Hari ini jadwal fisioterapi ke 2 anda, apakah sudah siap?” Ujar Digo kepada Alexa.

“Siap Dok” balas Alexa.

Pagi itu Taniara tidak ikut menemani Digo, tapi untung ada Keivan jadi dia bisa membantu Digo untuk membuat Alexa berbaring di alat itu.

Setelah Alexa berbaring di alat itu Digo menghidupkan mesin dan lagu agar Alexa menjadi rileks lagi.

“Jangan tidur lagi ya” ejek Digo agar situasi tidak tegang

Pipi Alexa menjadi merah akibat ejekan Digo tersebut, dia sungguh malu.

“Angkat kaki sebelah kiri terlebih dahulu” ujar Digo setelah beberapa saat.

Alexa mengikuti arahan Digo

“Bagaimana rasanya?” Tanya Digo

“Yang sebelah kiri tidak terlalu sakit Dok” balas Alexa masih memegang kakinya terangkat.

“Baik, sekarang coba yang kanan ya” ujar Digo lagi.

Digo melihat raut wajah khawatir Alexa “Jangan khawatir saya akan bantu”

Digo hendak bangun dari duduknya namun Keivan terlebih dahulu memegang kaki kanan milik Alexa “Aku yang bantu ya”

Digo mempersilahkan Keivan membantu Alexa

“Bagaimana rasanya?” Tanya Digo.

“Jauh lebih baik dari kemarin Dok” ujar Alexa merasakan kaki sebelah kanannya tidak terlalu kaku lagi.

“Bagus, sepertinya suntikan kemarin sangat membantu” ujar Digo.

“Sekarang kita latihan berjalan lagi ya” ujar Digo sambil membawakan walker.

“Hati-hati ya perlahan saja” ujar Digo membantu Alexa untuk memegang walkernya.

Alexa memulai memegang walkernya dan melangkahkan kakinya, jauh lebih baik dari kemarin, dia bisa mencapai tempat Digo berdiri dengan cepat dan tanpa terjatuh.

“Bagus” ujar Digo bangga melihat perkembangan kesembuhan Alexa.

“Thank you Dr” balas Alexa sambil tersenyum manis.

“Sekarang kita ganti alatnya lagi ya?” Ujar Digo mengambilkan dua tongkat kaki.

Alexa mengangguk

Digo menyerahkan 2 tongkat itu satu persatu agar digunakan oleh Alexa.

“Baik, coba jalan lagi” lanjut Digo

Alexa mulai melangkahkan kakinya pelan-pelan menuju kearah Digo.

Digo merasa bahwa kaki Alexa belum cukup seimbang, dia langsung menghampiri Alexa dan mengarahkan tangannya sebagai ganti tongkat tersebut untuk pegangan tangan Alexa.

Mereka berhadapan sekarang, Alexa mengenggam tangan Digo dengan erat agar dirinya tidak terjatuh.

“Kanan.. kiri.. kanan.. kiri.. kanan.. kiri.. kanan.. kiri” ujar Digo mengarahkan kaki Alexa untuk bergerak.

Karena terlalu fokus melihat langkah kaki Alexa, sehingga Digo tak melihat bahwa dia akan bertabrakan dengan tembok dibelakangnya. Mencegah Alexa agar tidak terjatuh dia langsung memeluk Alexa kembali.

“Digo sedekat itu dengan Alexa, apakah hubungan mereka hanya sebatas dokter dan pasien? tapi aku sangat yakin selera Digo itu bukan Alexa” batin Keivan saat melihat kedekatan Digo bersama Alexa.

“Dokter gak kenapa-kenapa kan?” Tanya Alexa melihat raut wajah Digo yang kesakitan akibat punggungnya terpentok tembok.

Digo menggeleng “tidak, aku tidak kenapa-kenapa”

Digo memapah Alexa untuk berbaring lagi di Bed nya “Kerja bagus untuk hari ini, kamu bisa istirahat sekarang”

“Thank you Dok” ujar Alexa dengan senyumannya.

Digo akhirnya meninggalkan ruangan Alexa, dan Keivan duduk kembali disebelah Bed Alexa.

“Kamu pasti akan segera sembuh jika yang merawat kamu adalah Digo” ujar Keivan.

“Iya, aku rasa juga begitu. kalau boleh tau Dr. Digo itu temanmu?” Tanya Alexa penasaran

“Digo itu anak dari teman Papaku, dari kecil kita sudah saling kenal, karena Digo terlahir lebih dulu jadi aku menganggapnya sebagai kakakku” ujar Keivan terbuka.

“Ohh jadi begitu” ujar Alexa senang karena menemukan fakta baru tentang Digo.

“Dr. Digo orang yang seperti apa Kei?” Tanya Alexa lagi.

“Kenapa Alexa tiba-tiba menanyakan itu?” Batin Keivan curiga.

“Hmmm.. maksudku.. aku hanya bertanya tentang latar belakang dokter yang sedang menangani sakitku, tidak ada maksud lebih” ujar Alexa merasa pertanyaannya sudah mulai intens.

“Digo itu lelaki yang baik, pintar, sabar, penyayang, pekerja keras, hobinya adalah bekerja hingga lupa mencari pasangan hidup, namun Bundanya telah menjodohkan Dia dengan anak temannya” ujar Keivan panjang.

“Dijodohkan? Apakah Dr. Digo adalah tipikal lelaki yang senang dijodohkan?” Batin Alexa menjadi sedih setelah tau kebenaran tentang Dr. Digo.

“Ohh begitu, jadi aku sekarang yakin telah mendapatkan dokter yang baik, makasih ya Kei atas informasinya” ujar Alexa.

Keivan mendapatkan telpon dari seseorang dan harus pergi segera karena ada urusan mendadak, dia berjanji akan datang lagi jika dia mempunyai waktu luang.

Terpopuler

Comments

puri purihat

puri purihat

saingan nya anak nya lolita

2022-10-18

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!