BAR

Sesampainya di rumah ibu, Anna hanya membelikan makanan ringan saja untuk ibu.

"Bagaimana kabar ibu?"tanya Anna.

"Ibu baik-baik saja nak."jawab ibu.

"Kemarin ibu bilang ibu akan tinggal dengan Kak Tara?"tanya Anna dengan raut wajah sedih.

"Iya nak.Ibu tidak mungkin terus bergantung dengan mu.Lagi pula, ibu itu tanggung jawabnya kakak mu.Dia kan anak laki-laki."jelas ibu.

"Ya sudah lah bu...ibu jangan lupa untuk selalu menelpon ku ya."ucap Anna.

"Iya nak.Sekarang bagaimana rencana mu selanjutnya? apa kau akan bekerja?"tanya ibu mengingat bahwa anaknya seorang janda sekarang.

"Iya bu.. seperti nya aku akan kembali bekerja.Tidak mungkin aku akan bergantung pada mertua ku,bu."ucap Anna.

"Kapan ibu akan di jemput kak Tara?"lanjut Anna lagi.

"Katanya sore ini,nak"sahut ibu.

"Oh..."Anna tersenyum menutupi sedihnya, karena sang ibu akan benar-benar jauh nantinya.

Tara kakak laki laki satu satu nya akan membawa ibu ke rumahnya yang berada di luar kota.Nasib kakak Anna ini sudah lumayan bagus.Ia baru saja menjabat sebagai manajer keuangan di perusahaan S&J Food.

Setelah sore hari Anna pamit pada ibunya pulang ke rumah mertuanya.

Saat perjalanan pulang Anna mendapatkan telepon dari temannya.

"Hallo.."panggil Anna

"Hallo Anna..apa kabar?"tanya Jessi temannya.

"Baik.Ada apa menelpon ku?"tanya Anna heran.

"Apa kah tidak boleh menelpon teman baik ku ini?.."sahut Jessi dengan nada kecewa akan pertanyaan Anna.

"Ahh...tentu saja tidak apa.Maaf aku sedang banyak pikiran."jelas Anna.

"Bagaimana kalau kita bertemu.Aku rindu pada mu.Hitung-hitung sekalian menghibur diri.Aku mendengar kabar Arka meninggal.Maaf ya tidak bisa hadir.Aku juga turut berdukacita."ucap Jessi.

"Iya.Terimakasih Jessi."sahut Anna.

"Baiklah aku tunggu di bar xxx(tidak di sebutkan nama nya ya)"Jessi memberikan alamat.

"Kenapa harus di bar?"tanya Anna heran.

"Aku punya banyak masalah.Jika kau tidak ingin minum kau bisa menemani aku saja.Aku tunggu ya."Jessi memutus panggilan.

Anna hanya mendengus kesal.Ia pun menuruti keinginan Jessi.Lagi pula ia belum pernah ke bar.

Sesampainya Anna di rumah ia segera mandi dan bersiap-siap pergi ke bar tempat ia akan bertemu teman nya.

Sebelumnya Anna tidak pernah memasuki tempat seperti itu.Ia hanya menggunakan dress berwarna hitam.

Sesampainya Anna di bar xxx,ia menelpon Jessi.

"Hallo, Jessi?"panggil Anna.

"Iya,na...kau masuk saja aku di kamar VIP 02."Jelas Jessi memberikan tempat ia berada.

Anna memutuskan kan panggilan dan masuk.Tak lama kemudian ia pun menemukan kamar VIP 02.Anna masuk.

Ia melihat banyak botol minuman beralkohol.

"Duduk lah.."ucap Jessi melihat Anna yang hanya berdiri di pintu.

"Ahh...iya"Anna merasa canggung dengan tempat seperti ini.

"Kau mau minum?"Jessi menawarkan sebotol minuman beralkohol.

"Ahh...tidak usah.aku tidak bisa."tolak Anna.

"Kalau minuman bersoda kau mau?"tawar Jessi lagi.

"Ya sudah itu saja."Anna menerima tawaran Jessi.

"Ya ampun Anna.. baiklah."Jessi tersenyum pada Anna.

"Pelayan berikan kami soda."pinta Jessi pada pelayan yang melayani mereka.

"Kau ini zaman sekarang banyak wanita yang meminum minuman ini.Kau terlalu polos sayang".ucap Jessi pada Anna yang masih terlihat canggung akan kondisi ini.

"Jessi...apa kau tidak terlalu banyak minum?"melihat 2 botol alkohol sudah kosong.

"Aku hanya ingin menghilangkan beban di otak ku."ucap Jessi yang sudah hampir mabuk.

Soda Anna pun datang ia segera meminum nya.

"Anna...apa tante Farah baik pada mu?"tanya Jessi.

"Baik dan bahkan sangat baik.tapi..."Anna menghentikan kata-katanya.

"Tapi apa?"tanya Jessi.

"Ah..tidak ada."Anna mengurungkan perkataannya.

"Baiklah.Jangan bahas lagi.Apa kau punya masalah untuk di ceritakan?"Anna menaikkan alisnya.

"Sangat banyak sekali.Kau mau yang mana?"Jessi tertawa.

"Terserah kau yang mana saja"Anna juga tertawa.

Jessi pun menceritakan masalah hidupnya.

Di sisi lain

Kriss juga berada di bar yang sama dengan Anna.Dia duduk di kamar VVIP no 5.Sambil menghisap sebatang rokok dan memandang teman nya yang sedang berkaraoke dengan wanita malam.

Seorang wanita berbaju seksi yang menggoda menghampiri Kriss.

"Apa aku menyuruhmu kemari?!"tanya Kriss sinis dan merasa risih.

Setelah wanita itu mendengar kata Kriss ia tanpa sepatah kata apapun pergi meninggalkan Kriss.Para wanita itu tau bahwasanya Kriss sangatlah sulit di goda.Siapapun yang ingin menggodanya harus siapkan telinga untuk mendengarkan caci makinya.

Tiba-tiba ia teringat wajah wanita yang berdebat dengan nya ketika membeli buah jeruk itu yang tak lain adalah Anna.

"Kenapa teringat wanita itu?!"Kriss berusaha menghilangkan khayalannya.

Ia segera bangkit dan pergi ke toilet.Saat menuju toilet ia berpapasan dengan Anna.

'Kenapa sih ketemu pria songong itu di sini?di mana-mana pasti ada dia.Apa dia menguntit ku?'batin Anna melihat Kriss di depannya.

'Kenapa dia ada di sini?apa dia bekerja di sini sebagai kupu kupu malam?'batin Kriss yang melihat Anna juga.

Anna berlalu melewati Kriss tanpa menatap wajah Kriss.

"Hey!gadis keras kepala!"panggil Kriss kepada Anna yang baru saja melewatinya.

Anna pun menghentikan langkahnya.Tapi Anna tidak menoleh ke belakang.

Kriss mendekati Anna.

"Ternyata kau bekerja di sini?hmm..."tanya Kriss sambil melihat Anna dari atas sampai kebawah memperhatikan penampilan Anna.

"Apa urusan mu?"tantang Anna sambil membalikkan badannya melototi Kriss.

"Pakaian mu.. bagaimana mungkin bisa menarik pelanggan."Kriss tertawa mengejek Anna.

"Kau!"bentak Anna dengan tatapan marah.

"Apa kau sengaja menguntit ku?dimana aku berada kau selalu muncul.Dasar mesum!"maki Anna.

Anna berjalan meninggalkan Kriss yang masih terdiam.

"Ya ampun kenapa mulut ku tidak bisa melawan gadis itu?tapi dia itu sangat manis."gumam Kriss.

"Hah!dasar wanita hina!Kenapa juga aku bisa mengagumi nya.Ku kira dia wanita polos.Ternyata di sini tempat bermain nya."maki Kriss pada dirinya sendiri karena memuji Anna manis.

Kriss pun melanjutkan langkahnya menuju toilet.

Di sisi lain Anna baru saja memasukinya ruangan tempat mereka berada tadi.

Ia mendengus kesal.Jessi yang melihat nya bertanya.

"Kau kenapa?"tanya Jessi.

"Aku bertemu pria menyebalkan."gerutu Anna.

"Siapa dia?"tanya Jessi lagi.

"Aku juga tidak mengenalnya."jawab Anna.

"Ataukah penggemar mu?"Jessi meledek Anna.

"Jika iya,kenapa harus aku punya penggemar yang sangat songong."Anna duduk membantingkan tubuh nya di sofa.

Anna kembali melihat botol minuman alkohol itu sudah kosong 5 botol.

"K..kau meminum semua ini?"pekik Anna.

"Hhah..aku hanya menikmati nya."Jessi tertawa.

Kini Jessi benar-benar sudah mabuk.

"Ayo kita pulang!"Anna bangkit berusaha merangkul jessi pergi.

"Tidak!aku tidak mau pulang!"tolak Jessi.

"Tapi keadaan mu ini..."Anna tidak melanjutkan karena Jessi memotong pembicaraan.

"Cari kamar!cepat!aku mual.."rengek Jessi.

Anna pun bergegas memesan kamar.setelah dapat ia meminta penjaga bar membantunya menggendong Jessi.

Setelah sampai di kamar Jessi dan penjaga bar itu pergi Anna teringat kalau tasnya tertinggal dan ternyata ia hanya membawa tas Jessi.

"Jessi aku pergi bentar.Tas ku tertinggal."pamit Anna.

"Hhmm...."Jessi hanya membalas dengan berdehem lalu berguling gusar di ranjang.

Anna pergi mengambil tasnya lalu kembali.Tapi langkahnya terhenti di koridor.Ia lupa Jessi sekarang di kamar yang mana,karena tadi ia buru-buru.

"Ya ampun... kamar yang mana ya.."Anna mulai kebingungan.

Ia pun membuka salah satu kamar dan masuk.Karena memang pintu kamar itu tidak terkunci maka ia memutuskan untuk masuk.

Ternyata Anna salah kamar.Ia masuk ke kamar pria hidung belang dan sialnya lagi pria itu mengira bahwa Anna adalah wanita pemuas ranjangnya.Anna panik segera keluar.Tapi pria itu tidak melepaskan

nya begitu saja.Pria itu mengejarnya.

"Maaf.Aku salah kamaarr..."jerit Anna pada pria itu.

Tiba-tiba tangan Anna di tarik oleh sebuah tangan kekar ke dalam sebuah kamar.

Episodes
1 Jeruk
2 BAR
3 Kamar
4 Tamparan
5 Sewa kamar
6 BATHTUB
7 membuat kesalahan
8 Mati lampu
9 Berubah 360°
10 kepanasan
11 Di jebak
12 Garis dua
13 amnesia
14 Memang pantas
15 pengumuman
16 Mimpi
17 mengingat
18 Berbaikan
19 Kedatangan megi
20 Pingsan
21 pengumuman
22 Menggoda
23 Hujan
24 Bunuh Diri
25 Rindu
26 Calon Ny.Louman
27 Di culik
28 Koma
29 Kabur
30 Merindukan mu
31 Bahagia di sana
32 Undangan
33 Dua pulau terlampaui
34 Pesta pertunangan
35 Pucat
36 Kecelakaan pesawat 1
37 Kecelakaan pesawat 2
38 Ayah?
39 Kemarahan kakek
40 Di campakkan
41 Operasi 1
42 Nomor asing
43 Kasta rendahan
44 Perpisahan
45 Burger
46 Bintang
47 Bertemu lagi
48 Mabuk
49 Selamat
50 Taman
51 Taman 2
52 Keresahan Megi
53 Penyesalan Bi Jeny
54 Seperti anak kecil
55 Bertemu Hansen
56 Restu
57 Tamu tak di undang
58 Beruang kurang hibernasi
59 Kamar mandi
60 Masuk perangkap
61 Tragedi mengenaskan
62 Pelaku
63 Persidangan
64 Kunjungan
65 Kabur
66 Penampungan
67 selesai
68 Bertemu Tuan Penolong
69 Apartemen baru
70 Arsyanendra
71 Pelukan
72 Aurora
73 Keracunan
74 Toilet
75 Bisikan
76 Penyamaran
77 Foto
78 Hts
79 Memori card
80 Map coklat
81 Perdebatan
82 Menemukan brankas
83 Berbohong ke toilet.
84 Suara aneh
85 Luka
86 lapar
87 Tidur bersama
Episodes

Updated 87 Episodes

1
Jeruk
2
BAR
3
Kamar
4
Tamparan
5
Sewa kamar
6
BATHTUB
7
membuat kesalahan
8
Mati lampu
9
Berubah 360°
10
kepanasan
11
Di jebak
12
Garis dua
13
amnesia
14
Memang pantas
15
pengumuman
16
Mimpi
17
mengingat
18
Berbaikan
19
Kedatangan megi
20
Pingsan
21
pengumuman
22
Menggoda
23
Hujan
24
Bunuh Diri
25
Rindu
26
Calon Ny.Louman
27
Di culik
28
Koma
29
Kabur
30
Merindukan mu
31
Bahagia di sana
32
Undangan
33
Dua pulau terlampaui
34
Pesta pertunangan
35
Pucat
36
Kecelakaan pesawat 1
37
Kecelakaan pesawat 2
38
Ayah?
39
Kemarahan kakek
40
Di campakkan
41
Operasi 1
42
Nomor asing
43
Kasta rendahan
44
Perpisahan
45
Burger
46
Bintang
47
Bertemu lagi
48
Mabuk
49
Selamat
50
Taman
51
Taman 2
52
Keresahan Megi
53
Penyesalan Bi Jeny
54
Seperti anak kecil
55
Bertemu Hansen
56
Restu
57
Tamu tak di undang
58
Beruang kurang hibernasi
59
Kamar mandi
60
Masuk perangkap
61
Tragedi mengenaskan
62
Pelaku
63
Persidangan
64
Kunjungan
65
Kabur
66
Penampungan
67
selesai
68
Bertemu Tuan Penolong
69
Apartemen baru
70
Arsyanendra
71
Pelukan
72
Aurora
73
Keracunan
74
Toilet
75
Bisikan
76
Penyamaran
77
Foto
78
Hts
79
Memori card
80
Map coklat
81
Perdebatan
82
Menemukan brankas
83
Berbohong ke toilet.
84
Suara aneh
85
Luka
86
lapar
87
Tidur bersama

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!