Chapter 5 - Mencurigakan

Clay terdiam sejenak karena dengan pengalaman di kehidupan sebelumnya, tentu saja ia tidak mudah percaya dengan orang yang baru saja ia jumpai.

Clay pun berfikir apakah pria yang ada di hadapannya itu dapat dipercaya atau tidak. "Apa yang harus aku lakukan? Apa orang ini dapat dipercaya? Tapi kalau aku menolak ajakan paman ini, aku juga gak tega kalau Isabel tidur diluar dan harus kedinginan..."

Setelah beberapa detik berfikir, kini Clay pun mencoba memberanikan dirinya untuk mengambil sebuah keputusan. "Oke baiklah! Aku akan menerima permintaan orang ini dan kalau ternyata orang ini adalah orang jahat, akanku lawan meski nyawaku jadi taruhannya... Lagipula aku masih memiliki banyak Point Atribut yang tidak terpakai hehehe."

"Baiklah paman... Apa yang harus aku lakukan untuk membayar apa yang telah kau janjikan?" Ucap Clay dengan penuh percaya diri.

"Santai saja, nak... Aku bukan orang jahat! Tapi tugas ini bukan untuk gadis kecil ini, melainkan untukmu." Jawab pria paruh baya itu dengan ramah dan lembut.

"Aku sangat berterima kasih kalau paman tidak melibatkan adikku... Tapi tugas apa yang harus aku kerjakan?"

"Hanya membersihkan dan memindahkan barang-barang ringan saja... Mungkin sedikit melelahkan, tapi kamu tidak boleh menolaknya karena kamu harus memikirkan adikmu agar tidak tidur kedinginan." Ucap pria itu sambil menepuk pundak Clay.

Tanpa menunggu jeda waktu, Clay langsung menjawab. "Baiklah... Aku siap melakukan apapun asal bukan dalam hal kejahatan."

"Hahaha kau anak yang menarik... Kemarilah, aku akan mentraktir kalian makan... Di dalam penginapan ada sebuah kantin."

"Terima kasih, paman."

Akhirnya mereka bertiga pun menuju ke sebuah penginapan sederhana di dalam desa kecil itu dan lokasinya tidak jauh dari tempat mereka mengobrol.

Di kantin, di dalam penginapan sederhana.

"Terima kasih, paman. Perut Isabel sangat lapar." Ucap Isabel sambil memasang raut wajah yang tidak sabar melahap sepiring makanan yang ada dihadapannya.

"Jadi namamu Isabel ya, namaku Zen... sama-sama, Isabel. Makanlah dengan perlahan, tidak ada yang merebutnya." Jawab Zen dengan senyuman ramah diwajahnya.

Tepat setelah Zen menjawab, Clay pun sontak langsung terkejut karena lupa belum memperkenalkan diri. "Maafkan aku paman, aku lupa memperkenalkan diri... Namaku Clay. Clay Valonia dari kota Fort."

"Kau berasal dari kota Fort yang berada di ujung wilayah kerajaan ini? Dan kau berasal dari keluarga Valonia? Sungguh!?" Seketika raut wajahnya yang ramah itu mendadak berubah jadi terkejut.

"I-iya... Memangnya kenapa?"

"Tunggu tunggu!!" Ucap Zen dengan raut wajah panik.

Setelah meminta Clay untuk menunggu, kini Zen berteriak sambil menoleh kearah luar ruangan kantin. "Drag... Kemarilah! Cepat!!"

Tak lama setelah Zen berteriak, datanglah sosok pria lain yang menghampirinya.

"Ada apa, bos?" Tanya sosok pria yang baru saja menghampirinya itu dengan sopan.

Melihat dari tingkah sopannya, sosok pria yang bernama Drag itu tampak seperti bawahan Zen.

"Kirimkan seseorang untuk mencari informasi tentang kota Fort sekarang juga! Aku butuh informasi itu secepat mungkin!"

"Baik, bos."

Setelah memberi perintah kepada bawahannya, Zen pun meminta Clay untuk melanjutkan makanannya dan kemudian ia pergi meninggalkan mereka berdua.

"Habiskan makanan itu dan tunggu aku disini... Aku akan segera kembali."

"Hm, baiklah." Jawab Clay dengan raut wajah kebingungan.

Clay bingung dengan suasana yang terjadi saat ini. "Ada apa ini? Kenapa paman Zen terlihat panik dan kebingungan..."

Clay pun akhirnya tetap memakan makanan yang ada dihadapannya, dengan perasaan kebingungan.

*

*

Disisi lain, di dalam kamar penginapan Zen yang ia sewa.

Tampak terlihat kini Zen seperti mencari sesuatu dan ia pun tidak menemukan yang ia cari.

"Sial... Berkas-berkas itu tidak ku bawa!"

Setelah mengetahui bahwa berkas yang ia cari tidak ada disana, Zen pun menulis sebuah surat lalu mengirimnya melalui merpati pos yang pada umumnya digunakan seseorang untuk mengirim surat jarak jauh.

Beberapa saat kemudian, kini Zen kembali ke kantin dan saat ini ia bersama Clay dan Isabel.

Karena tidak ingin dianggap lancang, Clay pun tidak bertanya apapun tentang penyebab paniknya Zen tersebut.

Suasana pun menjadi canggung dan kini Clay mencoba memulai pembicaraan lain.

"Paman Zen, apa yang harus aku lakukan selanjutnya?"

Zen berusaha untuk tetap tenang dan mengontrol emosinya. "Tidak ada... Untuk malam ini kalian boleh istirahat dan besok pagi kamu membantu kami untuk memindahkan beberapa barang ke dalam kereta."

Clay semakin curiga dengan kenikmatan yang diberikan oleh Zen, karena menurut pengalaman Clay, sang pelaku tindak kejahatan akan memberikan rasa senang terlebih dulu kepada sang korban dan kemudian pelaku akan melakukan aksinya ketika si korban lengah.

Dengan sangat hati-hati, Clay pun menjawab. "Hm, oke baiklah... Tapi malam ini aku akan tidur bersama adikku."

"Tentu saja... Aku hanya memesan satu kamar untuk kalian." Jawab Zen dengan cepat.

"Terima kasih atas kebaikanmu, paman. Kami akan pergi ke kamar sekarang juga." Ucap Clay sambil berusaha beranjak dari tempat duduknya dan menggandeng tangan Isabel.

"Baiklah..." Jawab singkat Zen dan kemudian ia meminta kepada pegawai penginapan untuk mengantarkan Clay dan Isabel. "Pelayan... Tolong antarkan kedua anak ini ke kamarnya."

Tak lama kemudian, seseorang pun datang menghampirinya dan mengantarkan mereka berdua.

"Selamat malam paman hehehe..." Ucap Isabel dengan raut wajahnya yang polos dan lucu.

"Selamat malam, Isabel." Jawab Zen dengan senyuman ramah di wajahnya.

Akhirnya kini mereka berdua pun berada di dalam kamar penginapan yang tampak begitu sederhana.

Meskipun terlihat sederhana, tetapi kamar tersebut cukup luas.

Di dalam kamar, saat ini Clay tampak seperti orang yang gelisah.

"Apa yang harus aku lakukan? Orang yang bernama Zen itu sangat mencurigakan..."

Clay terus berusaha berfikir dengan jernih agar ia tidak salah dalam melangkah.

Hingga akhirnya ia pun teringat dengan Point Atribut yang dimilikinya. "Untuk berjaga-jaga, aku akan memperkuat tubuhku... Sistem, buka status."

[Menampilkan Status :

Nama : Clay Valonia

Level : 9 (Exp. 75/90)

Atribut : (Point Atribut : 50)

Str. 2 Deff. 2 Agy. 1 Hp. 3 Mp. 1 Sta. 2

Iventory : (Klik untuk melihat)

Uang : 0

Keterangan : Craftsman D-Rank .]

"Syukurlah aku memiliki Point Atribut yang cukup banyak... Mungkin dengan jumlah segini masih belum cukup untuk menghadapi mereka, tapi setidaknya aku bisa memberikan perlawanan dan melindungi Isabel..." Ucap Clay dalam batinnya dan beberapa detik kemudian ia kembali melanjutkan ucapannya."Sistem, aku ingin menambahkan 9 Str, 9 Deff, 8 Agy, 8 Hp, 8 Mp, 8 Sta."

[Berhasil menambahkan Atribut.]

[Saat ini anda memiliki Str. 11, Deff 11, 9 Agy, 11 Hp, 9 Mp, 10 Sta.]

Seketika kini Clay merasakan perubahan pada tubuh.

Mulai dari lelah menjadi segar, lemah menjadi bertenaga dan sesuatu yang nyaman sedang mengalir masuk ke dalam tubuhnya.

"Apa ini cukup untuk melawan mereka? Meskipun mereka tampak seperti orang biasa, tapi aku pasti kalah jumlah..." Fikir Clay dalam benaknya dan ia pun masih sangat gelisah karena menurutnya kini mereka sedang berada di kandang macan.

Melihat kegelisahan Clay, membuat Isabel bertanya. "Kakak... Kenapa kamu terlihat gelisah? Apa kamu sedang sakit?"

Clay pun terkejut karena Isabel tiba-tiba bertanya kepadanya. "Ah, tidak... Tidak ada apa-apa... Cepat tidur dan beristirahat... Aku pasti akan menjagamu."

"Hm, baiklah... Tapi kakak juga tidur."

"Ya, sebentar lagi."

Isabel pun akhirnya tertidur pulas dan sedangkan dengan Clay, ia masih saja berfikir negatif tentang hal-hal yang terjadi selanjutnya dan terjaga sepanjang malam.

Terpopuler

Comments

@C͜͡R7🍾⃝ᴀͩnᷞnͧiᷠsͣa✰͜͡w⃠࿈⃟ࣧ

@C͜͡R7🍾⃝ᴀͩnᷞnͧiᷠsͣa✰͜͡w⃠࿈⃟ࣧ

kira" ada apa ya ko Zen denger valonia langsung buru" pergi....

2022-05-10

0

👣🅿️uT⏤͟͟͞R4⃣⚡

👣🅿️uT⏤͟͟͞R4⃣⚡

masih bertanya tanya sama paman Zen, apakah baik atau jahat ya🤔🤔🤔

2022-05-10

0

APRILIA

APRILIA

sampai disini masih banyak istilah yg belom saya mengerti..mungkin karena bukan penggemar game.
Paman Zen cukup mencurigakan 🤔

2022-05-09

0

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1 - Awal Mula
2 Chapter 2 - Misi Pemula
3 Chapter 3 - Melanjutkan Perjalanan
4 Chapter 4 - Desa Kecil
5 Chapter 5 - Mencurigakan
6 Chapter 6 - Guild Black Dragon
7 Chapter 7 - Janji Clay
8 Chapter 8 - Sumpah Setia
9 Chapter 9 - Rencana Selanjutnya
10 Chapter 10 - Kerajaan Grandle
11 Chapter 11 - Jalur Tercepat
12 Chapter 12 - Sesuai Rencana
13 Chapter 13 - Pertarungan Sengit
14 Chapter 14 - Kemenangan Black Dragon
15 Chapter 15 - Nilai Inti Monster
16 Chapter 16 - Pesta
17 Chapter 17 - Menciptakan Satu Set Equipment
18 Chapter 18 - Dungeon & Pertarungan
19 Chapter 19 - Melawan Bandit
20 Chapter 20 - Gadis Cantik Ras Elf
21 Chapter 21 - Salah Tingkah
22 Chapter 22 - Desa Gowa
23 Chapter 23 - Terkepung
24 Chapter 24 - Meningkat Pesat & Pembantaian
25 Chapter 25 - Tempat Rahasia
26 Chapter 26 - Ruang Harta
27 Chapter 27 - Wanita kurus
28 Chapter 28 - Memindahkan Hak Pemilik
29 Chapter 29 - Proses
30 Chapter 30 - Liza, Anna & Veronica
31 Chapter 31 - Amarah Veronica & Senyum Psikopat
32 Chapter 32 - Penyiksaan Sadis
33 Chapter 33 - Berakhirnya Penyiksaan Vargus
34 Chapter 34 - Meninggalkan Desa Gowa
35 Chapter 35 - Kota Sier
36 Chapter 36 - Teman & Perpisahan
37 Chapter 37 - Menunggu
38 Chapter 38 - Ratusan Inti Monster
39 Chapter 39 - Penginapan Mewah
40 Chapter 40 - Saatnya Pesta!
41 Chapter 41 - Pedagang Budak
42 Chapter 42 - Kesepakatan Yang Menguntungkan
43 Chapter 43 - Tak Sesuai Rencana
44 Chapter 44 - Kontrak Janji
45 Chapter 45 - Luka Dan Dendam
46 Chapter 46 - Istana Kerajaan Grandle
47 Chapter 47 - Hadiah
Episodes

Updated 47 Episodes

1
Chapter 1 - Awal Mula
2
Chapter 2 - Misi Pemula
3
Chapter 3 - Melanjutkan Perjalanan
4
Chapter 4 - Desa Kecil
5
Chapter 5 - Mencurigakan
6
Chapter 6 - Guild Black Dragon
7
Chapter 7 - Janji Clay
8
Chapter 8 - Sumpah Setia
9
Chapter 9 - Rencana Selanjutnya
10
Chapter 10 - Kerajaan Grandle
11
Chapter 11 - Jalur Tercepat
12
Chapter 12 - Sesuai Rencana
13
Chapter 13 - Pertarungan Sengit
14
Chapter 14 - Kemenangan Black Dragon
15
Chapter 15 - Nilai Inti Monster
16
Chapter 16 - Pesta
17
Chapter 17 - Menciptakan Satu Set Equipment
18
Chapter 18 - Dungeon & Pertarungan
19
Chapter 19 - Melawan Bandit
20
Chapter 20 - Gadis Cantik Ras Elf
21
Chapter 21 - Salah Tingkah
22
Chapter 22 - Desa Gowa
23
Chapter 23 - Terkepung
24
Chapter 24 - Meningkat Pesat & Pembantaian
25
Chapter 25 - Tempat Rahasia
26
Chapter 26 - Ruang Harta
27
Chapter 27 - Wanita kurus
28
Chapter 28 - Memindahkan Hak Pemilik
29
Chapter 29 - Proses
30
Chapter 30 - Liza, Anna & Veronica
31
Chapter 31 - Amarah Veronica & Senyum Psikopat
32
Chapter 32 - Penyiksaan Sadis
33
Chapter 33 - Berakhirnya Penyiksaan Vargus
34
Chapter 34 - Meninggalkan Desa Gowa
35
Chapter 35 - Kota Sier
36
Chapter 36 - Teman & Perpisahan
37
Chapter 37 - Menunggu
38
Chapter 38 - Ratusan Inti Monster
39
Chapter 39 - Penginapan Mewah
40
Chapter 40 - Saatnya Pesta!
41
Chapter 41 - Pedagang Budak
42
Chapter 42 - Kesepakatan Yang Menguntungkan
43
Chapter 43 - Tak Sesuai Rencana
44
Chapter 44 - Kontrak Janji
45
Chapter 45 - Luka Dan Dendam
46
Chapter 46 - Istana Kerajaan Grandle
47
Chapter 47 - Hadiah

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!