Chapter 3 - Melanjutkan Perjalanan

Beberapa menit pun berlalu dan daging yang telah di bakar Clay itu pun hampir matang.

Aroma daging yang tercium hidung begitu harum, membuat Isabel terbangun dari tidurnya.

Ketika Isabel membuka mata, ia pun melihat Clay sedang membakar beberapa potong daging yang tidak jauh dari dirinya.

“Kakak... Kakak... Daging apa itu? Darimana kamu mendapatkan daging ini?” Tanya Isabel sambil menghampiri Clay dan kemudian ia duduk disampingnya.

“Ini daging monster serigala bertanduk yang menyerangku tadi... Meskipun ini daging monster, kamu jangan jijik ya... Bagaimana pun perut kita belum terisi apapun." Jawab Clay dengan senyuman manis di wajahnya.

Isabel pun tidak menolak, justru ia malah bersemangat ingin segera memakannya sambil memasang raut wajah cemberut. "Siapa yang jijik? Aku malah ingin memakannya hidup-hidup karena dia telah melukai kakakku!"

"Hahaha... Hahaha... Hahaha... Kau lucu sekali." Saut Clay sambil tertawa terbahak-bahak.

Akhirnya daging monster pun telah matang dan mereka berdua memakannya dengan sangat lahap.

Waktu pun terus berlalu, mereka berdua telah selesai makan dan kini perut mereka pun sudah kenyang.

Kini Isabel pun bertanya ke Clay. "Kakak, apa kau tahu dimana kita?"

"Tidak. Aku tidak tahu dimana kita."

"Lalu, arah Barat itu sebelah mana? Bukankah Ayah meminta kita untuk pergi kearah Barat... Aku takut kalau kita malah menjauh dan menuju arah yang lain." Ucap Isabel sambil menggenggam erat tangan Clay.

Clay pun terdiam sejenak setelah Isabel menggenggam tangannya dengan erat dan kemudian ia pun menjawab ucapan Isabel dengan lemah lembut. "Tenang, Isabel... Aku akan selalu melindungimu, dan lebih baik kita harus tetap berjalan."

"Tapi... Apa tidak masalah kalau kita malah pergi ke arah lain?"

Clay pun kembali terdiam dan berusaha berfikir. "Sebelumnya, kita dikejar serigala bertanduk itu sampai lupa kemana arah kota yang kita tujuh dan akhirnya tersesat... Bahkan saat ini aku tidak tahu mana arah timur, barat, utara dan selatan... Aku harus berfikir bagaimana caranya mengetahui arah Barat... Oh iya, kenapa aku tidak mencari letak matahari saja?"

Saat ini mereka berdua sudah benar-benar tersesat karena saat ini mereka berdua telah jauh keluar dari jalur penghubung antar kota.

Saat ini juga mereka sedang berada di dalam hutan yang lebat. Hal ini yang membuat mereka berdua merasa benar-benar sendiri dan tidak ada satu orang pun yang lewat.

Setelah beberapa detik terdiam, kini Clay pun bertanya. "Apa kau percaya padaku?"

"Tentu saja aku percaya... Memangnya kenapa?"

"Oke baiklah... Tunggulah disini sebentar..." Ucap Clay sambil berusaha memanjat sebuah pohon yang besar dan tinggi.

"Kak... Kamu sedang apa?" Teriak Isabel karena terkejut dengan ulah Clay yang tiba-tiba memanjat pohon.

"Tunggu saja disana dan jangan kemana mana..." Saut Clay dengan nada yang cukup keras dan tetap melanjutkan memanjat.

Isabel pun berdiam diri sambil menunggunya dibawah pohon, menuruti apa yang dikatakan oleh Clay.

Setelah beberapa saat kemudian, kini Clay pun telah berhasil naik keatas pohon dan kini ia dapat melihat pemandangan secara luas.

Di dalam pandangan Clay, ia hanya melihat banyaknya pohon hijau yang rimbun dan birunya langit yang cerah.

Clay menatap kearah langit, berusaha mencari letak posisi matahari berada.

"Mataharinya berada disana dan sepertinya beberapa jam lagi akan tenggelam... Pasti disana itu adalah arah barat." Gumam Clay sambil menikmati pemandangan dan sesekali melihat kearah matahari.

Beberapa saat kemudian, Clay pun kembali turun dari pohon yang tinggi itu dan kemudian ia berkata kepada Isabel.

"Oke... Sekarang kita akan menuju ke arah barat."

"Okeee..."

Akhirnya mereka berdua pun melangkahkan kakinya dan pergi dari tempat itu.

Berjalan dengan santai dan sambil sesekali waspada akan adanya monster.

Meskipun Clay dan Isabel saat ini berada di hutan yang cukup terbilang zona aman, tetapi tetap saja pasti ada beberapa monster yang mendiami hutan itu.

Seperti sebelumnya, mereka berdua tiba-tiba diserang oleh serigala bertanduk di dalam jalur penghubung antar kota, padahal jalur penghubung antar kota itu minim monster.

Dan pada umumnya, serigala merupakan makhluk yang berkelompok, sedangkan Clay diserang oleh serigala bertanduk itu sendirian.

Pasti monster serigala tersebut terpisah oleh kawanannya atau bisa jadi sedang tersesat dan akhirnya kelaparan.

*

*

Tak terasa kini Clay dan Isabel telah berjalan cukup jauh dari tempat semula.

Hingga akhirnya kini mereka berdua bertemu dengan segerombolan monster.

"Berhenti kak... Ada banyak Slime di depan sana." Ucap Isabel sambil menarik baju Clay agar ia berhenti berjalan.

"Iya aku tahu... Mundurlah, aku akan membunuh mereka." Ucap Clay dengan penuh percaya diri dan segera mengambil pedang Sharp Wind nya yang ada di dalam inventory.

Tepat setelah kemunculan pedang Sharp Wind yang datang entah darimana, tentu saja hal itu membuat Isabel terkejut.

"Haaa!? Darimana datangnya pedang itu!? Daritadi aku tidak melihat kakak membawa pedang... Tapi kenapa sekarang ditanganmu ada sebuah pedang yang terlihat masih bagus?" Tanya Isabel dengan raut wajahnya yang terkejut, ia terus mencoba bertanya-tanya ke Clay.

"Ceritanya panjang... Nanti akanku cerita kan ketika selesai berurusan dengan beberapa Slime yang ada di depan."

"Hm, oke..."

Clay pun tahu bahaya yang ada di depannya itu bukanlah suatu masalah besar.

Bagi Clay, meskipun Slime ini tidak bahaya dan mengancam nyawa, tetapi lendir-lendir yang disebabkan olehnya akan sangat merepotkan.

Sebuah lendir yang sangat lengket dan tampak terlihat sangat menjijikkan.

Bahkan jika lendir tersebut sampai menutupi bagian hidung akan sangat berbahaya, karena menyumbat bagian pernafasan dan bisa mengakibatkan kematian jika terlalu lama tidak dibersihkan.

"Kalau tidak salah ingat, kelemahan Slime ini ada dibagian intinya... Dia akan langsung terbunuh jika inti monsternya dihancurkan." Fikir Clay dalam benaknya dan perlahan-lahan mendekati sekumpulan Slime.

Setelah berjarak beberapa meter dari sekumpulan Slime dan setelah membidik inti monster yang ada di dalam tubuhnya, kini Clay pun menebasnya.

*Sringgg... Sringgg... Sringgg...*

Suara pedang Sharp Wind yang diayunkan Clay secara terus menerus tanpa henti itu terdengar nyaring.

"Mati... Mati... Mati... Hancurlahhh..."

[Membunuh monster Slime.]

[Mendapatkan 1 Exp.]

[Membunuh monster Slime.]

[Mendapatkan 1 Exp.]

Rentetan hologram sistem itu terus-menerus bermunculan di dalam pandangan Clay, tepat setelah ia membunuh Slime.

"Hiaaa... Mati... Mati... Kenapa dari tadi hanya mendapatkan 1 Exp... Membuatku kesal!" Ucap Clay yang masih mengayunkan pedangnya untuk membunuh Slime.

[Membunuh monster Slime.]

[Mendapatkan 1 Exp.]

....

....

[Naik Level.]

[Mendapatkan 1 Point Atribut.]

[Membunuh monster Slime.]

[Mendapatkan 1 Exp.]

....

....

Setelah kurang lebih 30 menit, akhirnya kini Clay berhasil membunuh semua monster Slime.

"Huuuhhh... Lelah sekali! Benar-benar menjijikkan!" Ucap Clay dengan terduduk lelah sambil memegang bekas lendir yang menempel di baju dan tubuhnya.

Setelah melihat Clay selesai berurusan dengan sekumpulan Slime, kini Isabel pun berlari menghampirinya dengan raut wajah kagum.

"Kakak hebat... Sejak kapan kakak bisa tahu caranya bertarung? Monster Slime ini kan terkenal sulit dibunuh..."

Karena kelelahan dan saat ini sedang mengatur nafasnya, Clay pun mencoba membohongi Isabel. "Aku pernah mendengar cerita dari seorang petualang, kalau kelemahan Slime itu ada dibagian intinya."

"Oh jadi begitu... Apa kau lelah? Sebaiknya kita istirahat dulu."

"Tidak. Kita harus tetap berjalan... Lebih baik kita menghindari bermalam disini dan semoga ada sebuah kota atau desa di dekat sini." Jawab Clay sambil berusaha berdiri dari duduknya.

"Baiklah, kakak."

Disaat Clay dan Isabel berusaha melangkahkan kakinya, tiba-tiba ia teringat dengan inti monster yang sudah hancur dan berusaha memastikannya ke sistem apakah inti monster tersebut masih dapat digunakan atau tidak.

Terpopuler

Comments

@C͜͡R7🍾⃝ᴀͩnᷞnͧiᷠsͣa✰͜͡w⃠࿈⃟ࣧ

@C͜͡R7🍾⃝ᴀͩnᷞnͧiᷠsͣa✰͜͡w⃠࿈⃟ࣧ

semangat terus clay cari inti monster nya

2022-05-10

0

👣🅿️uT⏤͟͟͞R4⃣⚡

👣🅿️uT⏤͟͟͞R4⃣⚡

Serasa lagi belajar main game😁😁

2022-05-10

0

APRILIA

APRILIA

apa di dunia nyata sebelom clay meninggal ..dia kebanyakan main game?

2022-05-09

0

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1 - Awal Mula
2 Chapter 2 - Misi Pemula
3 Chapter 3 - Melanjutkan Perjalanan
4 Chapter 4 - Desa Kecil
5 Chapter 5 - Mencurigakan
6 Chapter 6 - Guild Black Dragon
7 Chapter 7 - Janji Clay
8 Chapter 8 - Sumpah Setia
9 Chapter 9 - Rencana Selanjutnya
10 Chapter 10 - Kerajaan Grandle
11 Chapter 11 - Jalur Tercepat
12 Chapter 12 - Sesuai Rencana
13 Chapter 13 - Pertarungan Sengit
14 Chapter 14 - Kemenangan Black Dragon
15 Chapter 15 - Nilai Inti Monster
16 Chapter 16 - Pesta
17 Chapter 17 - Menciptakan Satu Set Equipment
18 Chapter 18 - Dungeon & Pertarungan
19 Chapter 19 - Melawan Bandit
20 Chapter 20 - Gadis Cantik Ras Elf
21 Chapter 21 - Salah Tingkah
22 Chapter 22 - Desa Gowa
23 Chapter 23 - Terkepung
24 Chapter 24 - Meningkat Pesat & Pembantaian
25 Chapter 25 - Tempat Rahasia
26 Chapter 26 - Ruang Harta
27 Chapter 27 - Wanita kurus
28 Chapter 28 - Memindahkan Hak Pemilik
29 Chapter 29 - Proses
30 Chapter 30 - Liza, Anna & Veronica
31 Chapter 31 - Amarah Veronica & Senyum Psikopat
32 Chapter 32 - Penyiksaan Sadis
33 Chapter 33 - Berakhirnya Penyiksaan Vargus
34 Chapter 34 - Meninggalkan Desa Gowa
35 Chapter 35 - Kota Sier
36 Chapter 36 - Teman & Perpisahan
37 Chapter 37 - Menunggu
38 Chapter 38 - Ratusan Inti Monster
39 Chapter 39 - Penginapan Mewah
40 Chapter 40 - Saatnya Pesta!
41 Chapter 41 - Pedagang Budak
42 Chapter 42 - Kesepakatan Yang Menguntungkan
43 Chapter 43 - Tak Sesuai Rencana
44 Chapter 44 - Kontrak Janji
45 Chapter 45 - Luka Dan Dendam
46 Chapter 46 - Istana Kerajaan Grandle
47 Chapter 47 - Hadiah
Episodes

Updated 47 Episodes

1
Chapter 1 - Awal Mula
2
Chapter 2 - Misi Pemula
3
Chapter 3 - Melanjutkan Perjalanan
4
Chapter 4 - Desa Kecil
5
Chapter 5 - Mencurigakan
6
Chapter 6 - Guild Black Dragon
7
Chapter 7 - Janji Clay
8
Chapter 8 - Sumpah Setia
9
Chapter 9 - Rencana Selanjutnya
10
Chapter 10 - Kerajaan Grandle
11
Chapter 11 - Jalur Tercepat
12
Chapter 12 - Sesuai Rencana
13
Chapter 13 - Pertarungan Sengit
14
Chapter 14 - Kemenangan Black Dragon
15
Chapter 15 - Nilai Inti Monster
16
Chapter 16 - Pesta
17
Chapter 17 - Menciptakan Satu Set Equipment
18
Chapter 18 - Dungeon & Pertarungan
19
Chapter 19 - Melawan Bandit
20
Chapter 20 - Gadis Cantik Ras Elf
21
Chapter 21 - Salah Tingkah
22
Chapter 22 - Desa Gowa
23
Chapter 23 - Terkepung
24
Chapter 24 - Meningkat Pesat & Pembantaian
25
Chapter 25 - Tempat Rahasia
26
Chapter 26 - Ruang Harta
27
Chapter 27 - Wanita kurus
28
Chapter 28 - Memindahkan Hak Pemilik
29
Chapter 29 - Proses
30
Chapter 30 - Liza, Anna & Veronica
31
Chapter 31 - Amarah Veronica & Senyum Psikopat
32
Chapter 32 - Penyiksaan Sadis
33
Chapter 33 - Berakhirnya Penyiksaan Vargus
34
Chapter 34 - Meninggalkan Desa Gowa
35
Chapter 35 - Kota Sier
36
Chapter 36 - Teman & Perpisahan
37
Chapter 37 - Menunggu
38
Chapter 38 - Ratusan Inti Monster
39
Chapter 39 - Penginapan Mewah
40
Chapter 40 - Saatnya Pesta!
41
Chapter 41 - Pedagang Budak
42
Chapter 42 - Kesepakatan Yang Menguntungkan
43
Chapter 43 - Tak Sesuai Rencana
44
Chapter 44 - Kontrak Janji
45
Chapter 45 - Luka Dan Dendam
46
Chapter 46 - Istana Kerajaan Grandle
47
Chapter 47 - Hadiah

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!