Beberapa menit pun berlalu dan daging yang telah di bakar Clay itu pun hampir matang.
Aroma daging yang tercium hidung begitu harum, membuat Isabel terbangun dari tidurnya.
Ketika Isabel membuka mata, ia pun melihat Clay sedang membakar beberapa potong daging yang tidak jauh dari dirinya.
“Kakak... Kakak... Daging apa itu? Darimana kamu mendapatkan daging ini?” Tanya Isabel sambil menghampiri Clay dan kemudian ia duduk disampingnya.
“Ini daging monster serigala bertanduk yang menyerangku tadi... Meskipun ini daging monster, kamu jangan jijik ya... Bagaimana pun perut kita belum terisi apapun." Jawab Clay dengan senyuman manis di wajahnya.
Isabel pun tidak menolak, justru ia malah bersemangat ingin segera memakannya sambil memasang raut wajah cemberut. "Siapa yang jijik? Aku malah ingin memakannya hidup-hidup karena dia telah melukai kakakku!"
"Hahaha... Hahaha... Hahaha... Kau lucu sekali." Saut Clay sambil tertawa terbahak-bahak.
Akhirnya daging monster pun telah matang dan mereka berdua memakannya dengan sangat lahap.
Waktu pun terus berlalu, mereka berdua telah selesai makan dan kini perut mereka pun sudah kenyang.
Kini Isabel pun bertanya ke Clay. "Kakak, apa kau tahu dimana kita?"
"Tidak. Aku tidak tahu dimana kita."
"Lalu, arah Barat itu sebelah mana? Bukankah Ayah meminta kita untuk pergi kearah Barat... Aku takut kalau kita malah menjauh dan menuju arah yang lain." Ucap Isabel sambil menggenggam erat tangan Clay.
Clay pun terdiam sejenak setelah Isabel menggenggam tangannya dengan erat dan kemudian ia pun menjawab ucapan Isabel dengan lemah lembut. "Tenang, Isabel... Aku akan selalu melindungimu, dan lebih baik kita harus tetap berjalan."
"Tapi... Apa tidak masalah kalau kita malah pergi ke arah lain?"
Clay pun kembali terdiam dan berusaha berfikir. "Sebelumnya, kita dikejar serigala bertanduk itu sampai lupa kemana arah kota yang kita tujuh dan akhirnya tersesat... Bahkan saat ini aku tidak tahu mana arah timur, barat, utara dan selatan... Aku harus berfikir bagaimana caranya mengetahui arah Barat... Oh iya, kenapa aku tidak mencari letak matahari saja?"
Saat ini mereka berdua sudah benar-benar tersesat karena saat ini mereka berdua telah jauh keluar dari jalur penghubung antar kota.
Saat ini juga mereka sedang berada di dalam hutan yang lebat. Hal ini yang membuat mereka berdua merasa benar-benar sendiri dan tidak ada satu orang pun yang lewat.
Setelah beberapa detik terdiam, kini Clay pun bertanya. "Apa kau percaya padaku?"
"Tentu saja aku percaya... Memangnya kenapa?"
"Oke baiklah... Tunggulah disini sebentar..." Ucap Clay sambil berusaha memanjat sebuah pohon yang besar dan tinggi.
"Kak... Kamu sedang apa?" Teriak Isabel karena terkejut dengan ulah Clay yang tiba-tiba memanjat pohon.
"Tunggu saja disana dan jangan kemana mana..." Saut Clay dengan nada yang cukup keras dan tetap melanjutkan memanjat.
Isabel pun berdiam diri sambil menunggunya dibawah pohon, menuruti apa yang dikatakan oleh Clay.
Setelah beberapa saat kemudian, kini Clay pun telah berhasil naik keatas pohon dan kini ia dapat melihat pemandangan secara luas.
Di dalam pandangan Clay, ia hanya melihat banyaknya pohon hijau yang rimbun dan birunya langit yang cerah.
Clay menatap kearah langit, berusaha mencari letak posisi matahari berada.
"Mataharinya berada disana dan sepertinya beberapa jam lagi akan tenggelam... Pasti disana itu adalah arah barat." Gumam Clay sambil menikmati pemandangan dan sesekali melihat kearah matahari.
Beberapa saat kemudian, Clay pun kembali turun dari pohon yang tinggi itu dan kemudian ia berkata kepada Isabel.
"Oke... Sekarang kita akan menuju ke arah barat."
"Okeee..."
Akhirnya mereka berdua pun melangkahkan kakinya dan pergi dari tempat itu.
Berjalan dengan santai dan sambil sesekali waspada akan adanya monster.
Meskipun Clay dan Isabel saat ini berada di hutan yang cukup terbilang zona aman, tetapi tetap saja pasti ada beberapa monster yang mendiami hutan itu.
Seperti sebelumnya, mereka berdua tiba-tiba diserang oleh serigala bertanduk di dalam jalur penghubung antar kota, padahal jalur penghubung antar kota itu minim monster.
Dan pada umumnya, serigala merupakan makhluk yang berkelompok, sedangkan Clay diserang oleh serigala bertanduk itu sendirian.
Pasti monster serigala tersebut terpisah oleh kawanannya atau bisa jadi sedang tersesat dan akhirnya kelaparan.
*
*
Tak terasa kini Clay dan Isabel telah berjalan cukup jauh dari tempat semula.
Hingga akhirnya kini mereka berdua bertemu dengan segerombolan monster.
"Berhenti kak... Ada banyak Slime di depan sana." Ucap Isabel sambil menarik baju Clay agar ia berhenti berjalan.
"Iya aku tahu... Mundurlah, aku akan membunuh mereka." Ucap Clay dengan penuh percaya diri dan segera mengambil pedang Sharp Wind nya yang ada di dalam inventory.
Tepat setelah kemunculan pedang Sharp Wind yang datang entah darimana, tentu saja hal itu membuat Isabel terkejut.
"Haaa!? Darimana datangnya pedang itu!? Daritadi aku tidak melihat kakak membawa pedang... Tapi kenapa sekarang ditanganmu ada sebuah pedang yang terlihat masih bagus?" Tanya Isabel dengan raut wajahnya yang terkejut, ia terus mencoba bertanya-tanya ke Clay.
"Ceritanya panjang... Nanti akanku cerita kan ketika selesai berurusan dengan beberapa Slime yang ada di depan."
"Hm, oke..."
Clay pun tahu bahaya yang ada di depannya itu bukanlah suatu masalah besar.
Bagi Clay, meskipun Slime ini tidak bahaya dan mengancam nyawa, tetapi lendir-lendir yang disebabkan olehnya akan sangat merepotkan.
Sebuah lendir yang sangat lengket dan tampak terlihat sangat menjijikkan.
Bahkan jika lendir tersebut sampai menutupi bagian hidung akan sangat berbahaya, karena menyumbat bagian pernafasan dan bisa mengakibatkan kematian jika terlalu lama tidak dibersihkan.
"Kalau tidak salah ingat, kelemahan Slime ini ada dibagian intinya... Dia akan langsung terbunuh jika inti monsternya dihancurkan." Fikir Clay dalam benaknya dan perlahan-lahan mendekati sekumpulan Slime.
Setelah berjarak beberapa meter dari sekumpulan Slime dan setelah membidik inti monster yang ada di dalam tubuhnya, kini Clay pun menebasnya.
*Sringgg... Sringgg... Sringgg...*
Suara pedang Sharp Wind yang diayunkan Clay secara terus menerus tanpa henti itu terdengar nyaring.
"Mati... Mati... Mati... Hancurlahhh..."
[Membunuh monster Slime.]
[Mendapatkan 1 Exp.]
[Membunuh monster Slime.]
[Mendapatkan 1 Exp.]
Rentetan hologram sistem itu terus-menerus bermunculan di dalam pandangan Clay, tepat setelah ia membunuh Slime.
"Hiaaa... Mati... Mati... Kenapa dari tadi hanya mendapatkan 1 Exp... Membuatku kesal!" Ucap Clay yang masih mengayunkan pedangnya untuk membunuh Slime.
[Membunuh monster Slime.]
[Mendapatkan 1 Exp.]
....
....
[Naik Level.]
[Mendapatkan 1 Point Atribut.]
[Membunuh monster Slime.]
[Mendapatkan 1 Exp.]
....
....
Setelah kurang lebih 30 menit, akhirnya kini Clay berhasil membunuh semua monster Slime.
"Huuuhhh... Lelah sekali! Benar-benar menjijikkan!" Ucap Clay dengan terduduk lelah sambil memegang bekas lendir yang menempel di baju dan tubuhnya.
Setelah melihat Clay selesai berurusan dengan sekumpulan Slime, kini Isabel pun berlari menghampirinya dengan raut wajah kagum.
"Kakak hebat... Sejak kapan kakak bisa tahu caranya bertarung? Monster Slime ini kan terkenal sulit dibunuh..."
Karena kelelahan dan saat ini sedang mengatur nafasnya, Clay pun mencoba membohongi Isabel. "Aku pernah mendengar cerita dari seorang petualang, kalau kelemahan Slime itu ada dibagian intinya."
"Oh jadi begitu... Apa kau lelah? Sebaiknya kita istirahat dulu."
"Tidak. Kita harus tetap berjalan... Lebih baik kita menghindari bermalam disini dan semoga ada sebuah kota atau desa di dekat sini." Jawab Clay sambil berusaha berdiri dari duduknya.
"Baiklah, kakak."
Disaat Clay dan Isabel berusaha melangkahkan kakinya, tiba-tiba ia teringat dengan inti monster yang sudah hancur dan berusaha memastikannya ke sistem apakah inti monster tersebut masih dapat digunakan atau tidak.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 47 Episodes
Comments
@C͜͡R7🍾⃝ᴀͩnᷞnͧiᷠsͣa✰͜͡w⃠࿈⃟ࣧ
semangat terus clay cari inti monster nya
2022-05-10
0
👣🅿️uT⏤͟͟͞R4⃣⚡
Serasa lagi belajar main game😁😁
2022-05-10
0
APRILIA
apa di dunia nyata sebelom clay meninggal ..dia kebanyakan main game?
2022-05-09
0