Keesokan harinya sesuai dengan apa yang sudah dibicarakan dengan Ustadz, para remaja masjid berkumpul kembali menjelang Ashar. Untuk mengumpulkan formulir yang sudah diisi.
Dari pembentukan remaja masjid terpilihlah pengurus inti, Dimana Ipul terpilih sebagai ketua yang mewakili laki-laki dan Kiara sebagai ketua yang mewakili wanita karena memiliki hafalan ayat terbanyak.
Ustadz menugaskan Ipul dan Kiara untuk membentuk pengurus, Dibawah naungan mereka sesuai yang dibutuh- kan. Dengan tugasnya masing-masing, sehingga dibentuklah seksi untuk membantu kegiatan agar lebih mudah dan cepat. Mereka menunda sebentar tugasnya karena sudah terdengar seruan Adzan Ashar, sholat Ashar berjamaah dilaksanakan.
Selesai sholat mereka melanjutkan lagi diskusi, tentang apa saja kegiatan yang akan direncanakan untuk mengisi agenda Ramadhan bulan depan. Setelah semuanya dianggap selesai, masing- masing istirahat sambil menunggu waktu magrib. Ada yang berbincang- bincang di dalam masjid, ada pula yang pulang untuk mandi, ada yang ngobrol di teras masjid. Kiara, Dea, Ipul, Abi dan Fadli termasuk yang ngobrol diluar.
"Kiara, mungkin agenda kita untuk Ramadhan bulan depan belum seutuhnya sempurna. Semoga bisa terlaksana semuanya. Jadi kalau ada tambahan rencana baru kasi tau aja. Biar kita pertimbangkan lagi, mana yang bisa dilaksanakan dan mana yang harus kita pangkas"
"Siap Bang. Nanti kita diskusikan lagi dengan teman-teman yang lain. Barangkali aja tadi ada yang mau ngeluarin ide tapi malu mengutarakan"
"Aku paling suka dengan Kiara di manapun semangat nya luar biasa. good job Kiara" sambung Fadli, "wajarlah kalau banyak yang caper. Tapi anehnya lagi, kenapa nggak pernah di gubris Ki? perhatian mereka ke elu?"
"Kiara gitu lho. jangan sampai dia ngejawab ntar sakit telinga dengarnya"
sambil tertawa Dea menepuk bahu Kiara.
"Iya benar to Ki, apa yg dibilang sama Fadil. Boleh lah di respon, tapi satu orang aja ya Kiara. Jangan banyak- banyak" canda Abi sambil tersenyum ke arah Kiara.
"Dih, apaan sih kalian! selalu aku yang dibully, kenapa harus aku? apa karena aku jomblo terhormat" dengan nada bicara yang di buat dan gerak artis stand up komedi. Sambil Kiara mengerutkan bibirnya dan membelalak- kan mata sebesar buah jengkol.
Membuat Ipul, Abi, Fadli dan Dea tertawa mendengar ucapan dan tingkah Kiara, yang memang gemar membuat suasana jadi ceria.
Bial muncul dan menyapa kepada mereka berlima. " hai, apa sih yang ditertawakan girang Amat. Amat nya aja nggak ikutan"
Makin menambah gelak tawa yang belum selesai, dipecahkan Kiara tadi ditambah lagi kelakar Bial.
"Emang cocok lu berdua, bikin perutku sakit aja" Ipul pun berlalu pergi memasuki masjid lagi.
Karena sebenarnya Ipul tau kalau Bial suka sama Kiara. Cuma pura-pura nggak tau aja, jadi biar lah Bial yang mengutarakan rasanya sendiri terhadap Kiara.
"Ye. nggak sopan,Bang Ipul main kabur aja. Nggak senang apa aku ikutan ngerumpi"
"Bukannya nggak senang. cuma mengurangi populasi aja, biar kasi kesempatan ke teman. Kabur juga ah...." sahut Fadli sambil memicingkan matanya ke arah Bial.
Abi dan Dea hanya tersenyum melihat Bial yang menyembunyikan wajah merahnya dengan pura-pura memainkan rambutnya.
"Yuk De, kita jalan-jalan bentar mumpung masih ada waktu luang" celetuk Abi sambil menahan tawa.
"Kiara, kita ikutan yang lagi bucin jalan-jalan yuk?. Masalahnya kalau mereka jalan berdua aja ntar ada orang ketiga yaitu setan. Aku pingin ikut jalan, kalau aku sendiri yang ikut nanti dibilang setan. Makanya kita harus jalan berempat. Jadi nggak ada yang jadi setannya" Bial membalas celetuk Abi sambil ia tersenyum manis. Berharap Kiara mau ikut bersama mereka. Ayolah so cute ku batin Bial.
"Ayolah Kiara" bujuk Dea " jalan kaki aja sambil nunggu masuknya waktu magrib. Nggak enak juga kan kalau aku jalan ditemani dua laki-laki. Ntar apa kata orang, benar to yang di katakan Bial. mau ya, Kiara?" Dea berharap jawaban menyenangkan dari friend nya.
"Iya udah deh. yuk, aku ikut."
Girang bukan main hati Bial, kenapa sih kamu selalu so cute Kiara batin nya. Abi dan Dea hanya tersenyum. Merekapun mulai jalan-jalan sore sambil menikmati pemandangan di kanan-kiri jalan yang dikelilingi pohon duku, yang sedang berbuah lebat. Begitu indahnya dan terasa teduh berjalan di bawahnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 181 Episodes
Comments
🧭 Wong Deso
kalau ada waktu yuk melipir juga ke karyaku😆
2024-01-30
1