Sore jam 14.30 Dea datang menjemput Kiara." Kiara, Kiara. udah siap belum, pergi yuk?"
Tak lama Kiara pun keluar mengenakan kemeja kotak-kotak merah dengan celana panjang hitam, berbalut kerudung hitam. Membuat wajah imut itu terlihat memukau pada siapa saja yang memandangnya walaupun tanpa polesan.
Mereka berjalan kaki menuju masjid, karena jaraknya tidak jauh dari rumah. Sesampainya di Masjid mereka sudah di tunggu oleh rekan-rekan lain yang sudah lebih awal datang.
Terdengar bisik-bisik para kaum Adam yang tidak lepas memandang ke arah Kiara,tak tau apa yang sedang mereka bicarakan.
Kiara dan Dea pun mencari posisi duduk di sebelah Novi dan sofa. "Hai... cantik. sapa Novi kepada Kiara dan Dea.
"Hai...juga manis" jawab Kiara dan Dea hampir bersamaan. Karena memang Novi seorang gadis yang berkulit sawo matang, ramah, periang dan memiliki senyum indah hingga terlihat manis.
Assalamualaikum wr.wb. Ustadz membuka pembicaraan, Abang-abang dan Kakak-kakak hari ini kita mengadakan pertemuan, untuk suatu tujuan yaitu : pembentukan remaja masjid. Ustadz harap Abang-abang dan Kakak-kakak tidak keberatan untuk mengisi formulir yang Ustadz bagikan. Baiklah Abang-abang dan Kakak-kakak formulirnya bisa diisi di rumah. Besok kembali kan lagi ke Ustadz. Sekarang perkenalan dulu mungkin ada di antara kalian yang belum mengenal satu sama lain. Kita mulai dari Abang yang disebelah kanan Ustadz ( Ustadz memberikan mic kepada bang Ipul yang duduk di sebelah kanan ustadz).
Bang Ipul pun memperkenalkan diri kemudian dilanjutkan dengan Deni, Arif, Dudi, Bial, Fadli, Abi, Rizal, Mahmud, Azi, Kadar, Sofyan, Damar, Egi, Rini, Maya, sofa, Novi, Dea, Kiara, Jihan, Manda, syva, Canda, Lian,Anggi, Ana, Dinda, Irma dan Diah.
" Nah, semua sudah memperkenalkan diri, karena remaja masjid yang akan kita bentuk terdiri atas laki-laki dan wanita. Alangkah baik nya apabila Ustadz mengingatkan agar berlaku sopan satu sama lain ya, Abang-abang dan Kakak-kakak kita menjaga image dan niat agar tidak mengarah ke hal-hal yang tidak baik sehingga bisa menimbulkan fitnah. Paham kan maksud ustadz?"
"Iya ustadz, Insha Allah paham." jawab para calon remaja masjid
"Baiklah anak-anak ustadz. Untuk hari ini kita akhiri sampai disini,karena sebentar lagi magrib jadi Insha Allah besok kita lanjutkan lagi ya. Assalamualaikum wr.wb." ustadz menutup pertemuan.
Wa'alaikumsalam wr.wb." dijawab serentak oleh para remaja masjid
Sambil menunggu masuk waktu magrib mereka berpencar ada yang ambil wudhu ,ada yang ke WC, ada yang masih ngobrol. hingga terdengar adzan magrib mereka sudah siap untuk melaksanakan sholat magrib.
"Kiara,sholat isya ntar di masjid yuk?"
"Seperti nya aku nggak bisa De!" Seru Kiara.
"kenapa, Ki?" Dea,meminta alasan.
"Dari tadi sore aku keluar, rasanya ngga enak sama mama keluar mulu" kata Kiara, sembari tersenyum.
"Tapi kita kan keluar bukan untuk main-main. karena ada kegiatan dan sholat berjamaah" Dea mencoba membujuk Kiara.
"iya benar. ntar lah, aku tanya mama dulu boleh apa ngga."
"Ok. di tunggu ya Ki, jawabannya. chat aja law di bolehin ntar aku jemput."
"Ok. ntar aku kabari boleh atau nggak"
mereka berpisah di depan rumah Kiara.
"nggak singgah De?,sapa mama Kiara kepada Dea"
"nggak dulu Tante, lain kali aja"
Mama Kiara hanya tersenyum menanggapi jawaban Dea.
"Ma, Dea ngajak sholat isya di masjid boleh nggak teteh pergi" Izin Kiara kepada mama.
" Ya, boleh lah teh.selama itu tujuannya baik kenapa tidak" mama tersenyum mendengar pertanyaan gadisnya.
"makasih ya ma, teteh takutnya mama marah. masalahnya dari tadi sore teteh keluar "
Mama berpesan. "Teh, mama tidak marah teteh keluar apalagi tujuan nya untuk ibadah. Tapi tolong jangan menyimpang dari tujuan awal, paham kan maksud mama?"
" Iya ma, teteh paham."
"Teteh sudah besar tentunya bisa membedakan mana yang baik dan mana yang tidak. kalau ada teman cowok yang godain jangan terlalu di tanggapi. Jika sekedar berbincang- bincang boleh saja,hanya sekedar ngobrol, tapi tidak berlebihan dan ingat jaga jarak karena bukan mahram. Ok!"
"Iya mama sayang, dimengerti."
"Pintar, tetaplah berjalan di jalurnya."
" Ya udah kalau gitu, teteh kabari Dea dulu ya ma"
"Iya, sana ntar keburu isya."
Dea di rumah nya duduk sambil mengotak atik ponsel, buru-buru membuka chat yang baru masuk dari Kiara mengatakan setuju untuk pergi sholat isya di masjid.
"De, di bolehin sama mama aku tunggu di rumah ya"
"Ok, otw" Dea, buru-buru beranjak dari duduknya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 181 Episodes
Comments