"Berhenti sebentar," ucap seorang laki-laki yang memiliki tampang rupawan dan wanita manapun yang menatapnya pasti akan terpesona. Termasuk Ze, gadis itu bahkan sudah lama memendam perasaan kepada lelaki itu.
Ze dan Jimmy terkejut setelah tahu siapa yang datang saat itu. "Evan?!" pekik mereka bersamaan dengan ekspresi wajah heran.
"Tuan Evan." Pak Polisi tersebut menghampiri Evan kemudian mengulurkan tangannya kepada lelaki itu.
"Sebenarnya ada apa ini?" tanya Evan, menyambut uluran tangan Pak Polisi tersebut sambil menatap orang-orang yang ada di ruangan itu secara bergantian.
Sebelum Pak Polisi tersebut menjawab pertanyaan Evan, Jimmy langsung menyambar pertanyaan keponakannya itu. "Sebenarnya ini salah paham, Evan. Om dan gadis ini tidak melakukan apapun dan Om juga tidak tahu bagaimana gadis ini bisa tidur satu kamar dengan Om," tutur Jimmy mencoba menjelaskan kepada Evan.
"Jadi lelaki ini adalah Om Anda, Tuan Evan?" tanya Pak Polisi sembari memperhatikan tubuh besar Jimmy.
"Ya, Pak. Om Jimmy adalah Paman saya, Adik dari mendiang Ayah saya," jawab Evan.
"Maafkan saya, Tuan Evan. Walaupun Tuan Jimmy adalah Paman Anda. Namun, saya tetap akan membawanya ke kantor untuk dimintai keterangan lebih lanjut," tegas Pak Polisi.
"Tapi, Pak! Tidak bisakah kita selesaikan masalah ini di sini saja tanpa harus ke Kantor Polisi?" sambung Evan.
Pak Polisi menggelengkan kepalanya dan lelaki itu tetap teguh pada pendiriannya. "Maafkan saya, Tuan."
"Mari, ikuti saya!" titah Pak Polisi kepada Jimmy dan Ze.
Tubuh Ze lemas. Ia tidak pernah membayangkan sebelumnya bahwa dirinya akan digiring ke Kantor Polisi untuk kasus yang sangat memalukan seperti saat ini. Akhirnya mau tidak mau, pasangan itu pun terpaksa mengikuti langkah kaki Pak Polisi menuju mobilnya yang berada di depan halaman Hotel mewah tersebut.
"Tidak bisakah kamu menghajar Polisi yang satu ini, Om? Yang satu ini saja," bisik Ze kepada Jimmy yang berjalan di sampingnya.
"Dasar gadis tidak beres! Kamu ingin aku menghajar Polisi itu? Apa kamu ingin aku masuk penjara? Masalah satu belum selesai, malah ingin buat masalah baru!" gumam Jimmy sembari mendengus kesal.
Sementara itu jauh di belakang Ze dan Jimmy, Evan beserta kedua sahabatnya tengah berbincang-bincang dengan serius sambil melangkahkan kaki mereka mengikuti Ze dan Jimmy dari kejauhan.
"See? Aku selalu berada satu langkah dari kalian," ucap Evan sambil melirik kedua sahabatnya Aldi dan Daniel, yang berjalan di sampingnya.
"What?!" pekik Aldi dan Daniel secara bersamaan dengan mata membulat sempurna menatap Evan.
"Jadi ini perbuatanmu? Tapi, bagaimana bisa--" ucapan Aldi terhenti karena tiba-tiba Evan menyelanya.
"Ya, bisa lah! Aku sudah tahu rencana kalian berdua. Kalian ingin menjebakku bersama gadis cupu itu 'kan? Namun, sayangnya aku tidak sebodoh itu, Teman." Evan menyunggingkan senyuman sinisnya kepada Aldi dan Daniel.
Daniel dan Aldi saling tatap. Mereka merasa bersalah kepada Ze yang kini terjebak dalam sebuah masalah yang sengaja mereka ciptakan.
"Lalu, bagaimana sekarang?" tanya Daniel yang semakin kebingungan.
"Kita lihat saja, apa yang akan terjadi selanjutnya. Paling-paling mereka berdua akan dinikahkan, benar 'kan?" jawab Evan dengan santainya.
"Kamu benar-benar gila, Paman sendiri dijadikan umpan," celetuk Aldi sambil menggelengkan kepalanya.
"Heh! Yang gila itu kalian! Kalian yang memulai rencana bodoh ini dan aku hanya mengikuti permainan kalian, apa kalian sudah lupa?! Lagi pula Om Jimmy 'kan masih jomblo, jadi tidak masalah. Malah sebaliknya, seharusnya Om Jimmy berterima kasih padaku karena sudah membantu menemukan jodohnya," lanjut Evan sabil tertawa jahat.
Aldi dan Daniel hanya bisa menggelengkan kepalanya setelah mendengar penuturan Evan yang sama sekali tidak merasa bersalah.
...***...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 118 Episodes
Comments
💕febhy ajah💕
kasihan zee nya
semoga kalian ber 3 dapat dorprise
👊👊👊👊👊👊👊
2023-06-19
1
Aidah Djafar
evan evan ada2 aja ya ...🤭🤔😀
2023-03-21
0
simbok
ya ampun keponakan durhaka nih
2022-12-15
0