*flashback on
di sebuah acara pengajian, tak sengaja Nadira bertemu dengan teman semasa ia kuliah dulu, di samping itu mereka berdua memang sama-sama merasa tertarik satu sama lain. namun rasa itu mereka simpan sebaik mungkin karena mereka takut rasa itu justru membawa mereka pada sebuah kemaksiatan
"assalamu'alaikum, maaf kamu Nadira kan?"tanya laki-laki itu
"wa'alaikumussalam, iya. kamu?"ucap Nadira terhenti
laki-laki itu adalah Muhammad Rangga Ardiansyah. Rangga merupakan seorang ustadz dan penulis.
"kamu Rangga kan?"tanya Nadira
"iya Ra. kamu apa kabar?"tanya Rangga
"Alhamdulillah baik ga, ternyata sekian lama kita nggak ketemu eh ketemu lagi disini, kamu sendiri apa kabar?"
"Alhamdulillah saya baik."jawab Rangga
"syukurlah, apa kegiatan sekarang ga?"tanya Nadira
"sekarang ngajar di pondok pesantren Ra, tapi rencana nya bulan depan saya akan pergi ke Turki untuk kuliah disana."jawab Rangga
"Masya Allah."ucap Nadira kagum
"oh ya Ra, apakah kamu sudah punya calon?"tanya Rangga
"calon?"tanya Nadira bingung
"iya calon. kamu sudah ada calon pendamping belum?"tanya Rangga
"Hmm, belum, kenapa ga?"tanya Nadira
"boleh kah kalau saya berbicara dengan mu sebentar."tanya Rangga
Nadira mengangguk, mereka pun pergi ke taman yang ada di masjid itu.
"kamu mau ngomong apa ga?"tanya Nadira kepo
"baik langsung saja Ra, aku tidak pernah tau sejak kapan rasa ini ada, tapi terus terang saja saat pertama kali kita bertemu di bangku perkuliahan aku sudah jatuh cinta dengan mu Ra, tapi semua itu aku jaga karena aku tidak ingin membawa mu pada kemaksiatan."ucap Rangga
Nadira masih terdiam mendengar perkataan Rangga
"maksud ku adalah apakah kamu ingin menjadi pendamping hidup ku Ra?"tanya Rangga
Nadira sangat terkejut dengan dengan ucapan Rangga
"sebenarnya aku juga dari dulu sudah mengagumi mu ga, tapi aku juga tidak ingin membawa mu pada kemaksiatan."ucap Nadira gugup
Rangga tersenyum mendengar pengakuan Nadira.
"Nadira aku punya niat baik dengan mu, tapi aku minta dengan mu bersabar lah sebentar lagi sebab aku harus menyelesaikan pendidikan ku terlebih dahulu. apa kah kamu merasa keberatan Ra?"tanya Rangga
"tidak aku tidak merasa keberatan ga, pergilah tuntutlah ilmu terlebih dahulu sebelum kamu menjadi kan aku sebagai penyempurna agama mu." ucap Nadira sembari tersenyum
"terima kasih Ra, tunggu aku ya. bismillah semoga niat baik kita Allah ridhoi."ucap Rangga
"Aamiin."ucap Nadira sembari tersenyum
tak lama kemudian mereka pun kembali berpisah, ada kebahagiaan di hati kedua nya. perasaan yang sudah lama di pendam akhirnya tersampaikan juga.
*flashback off
dua tahun telah berlalu sedikit pun Nadira tak pernah mendengar bagaimana kabar Rangga begitupun sebaliknya.
malam semakin larut Nadira membaringkan tubuhnya nya di atas kasur empuk nya. tak lama kemudian Nadira terlelap dalam tidur nya.
ke esokan hari nya, selepas sholat subuh Nadira membantu mama nya di dapur.
"pagi ma."sapa Nadira
"pagi Ra."jawab Bu Alya
"mama masak apa?"tanya Nadira
"biasa nasi goreng."jawab Bu Alya
"Nadira bantuin ya ma."ucap Nadira
"boleh, tolong bantu mama kupas mentimun aja ya."ucap Bu alya
"oke siap ma."jawab Nadira
"oh ya nanti Nadira ke butik nggak?"tanya Bu Alya
"iya ma, kenapa ma?"tanya Nadira
"nggak apa-apa kok."ucap Bu Alya
"bener ma?"tanya Nadira lagi
"iya Ra."ucap Bu Alya sembari tersenyum
Nadira mengangguk
tak terasa jam sudah menunjukkan pukul setengah tujuh pagi, Nadira kembali ke kamar nya untuk bersiap-siap. dengan menggunakan gamis berwarna mocca serta dengan jilbab yang senada, Nadira terlihat begitu anggun. kemudian Nadira turun ke lantai bawah.
"selamat pagi."sapa Nadira
"pagi, Masya Allah anak mama kok cantik banget sih."ucap Bu Alya
"hmm mama bisa aja."ucap Nadira malu
"ih beneran kan pa?"tanya Bu Alya
"iya bener kok kata mama."jawab pak Ahmad
"hmmm, terima kasih."ucap Nadira sembari melambaikan tangan nya layak nya Seorang Miss universe
"hahaha mbak ada-ada aja dech."ucap vino
"hahahaha, udah ayo sarapan nanti telat lho."ucap bu Alya
mereka pun menikmati sarapan pagi itu dengan nikmat, serta di iringi dengan canda tawa. tak terasa makanan pun sudah habis.
"sudah selesai belum Vin, mbak tinggalin lho nanti."goda Nadira
"sudah mbak."jawab vino
"ya udah ayo kita berangkat, nanti kamu telat lagi."ucap Nadira
mereka pun berpamitan dengan kedua orang tua mereka.
"kami pergi dulu ya ma, pa."ucap Nadira
"iya nak kalian hati-hati ya."ucap Bu Alya
"iya ma, Assalamu'alaikum."ucap kedua nya
"wa'alaikumussalam."jawab Bu Alya dan pak Ahmad
****
sesampainya di sekolah vino, terlihat seorang laki-laki yang sedang berdiri di depan gerbang sekolah untuk menyambut anak-anak.
"selamat pagi mbak Nadira."sapa laki-laki itu
"pagi pak."jawab Nadira sembari tersenyum
"udah dech pak nggak usah gangguin mbak nya vino."ucap vino tiba-tiba
laki-laki itu merasa salah tingkah dan Nadira pun tertawa melihat nya.
"ya udah mbak pergi dulu ya Vin, Assalamu'alaikum. Mari pak.!"ucap Nadira
"wa'alaikumussalam hati-hati mbak."ucap vino
Nadira pun pergi menuju butik nya, di lampu merah Nadira melihat bapak-bapak tua yang sedang berjualan minuman di pinggir jalan, Raisa yang melihat nya merasa iba lalu Raisa pun memanggil bapak itu.
"pak sini."panggil Nadira
"iya neng, mau beli apa?"tanya bapak itu
"saya mau beli air mineral nya satu pak."ucap Nadira
"oh iya ini neng."ucap bapak itu sembari memberikan sebotol air mineral.
"terima kasih ya pak, ini uang nya."ucap Nadira sembari memberikan dua lembar uang seratusan.
"harga nya cuma lima ribu neng."ucap bapak itu
"nggak apa-apa ini rezeki buat bapak, di ambil ya pak."ucap Nadira
"tapi neng."
"nggak apa-apa pak, ambil ya."ucap Nadira
"terima kasih banyak ya neng, semoga rezeki neng terus bertambah."ucap bapak itu
"Aamiin, bapak minggir ya sebentar lampu hijau nanti bapak ketabrak."ucap Nadira
bapak itu pun menurut dengan ucapan Nadira, tak lama kemudian lampu hijau sudah menyala Nadira kembali melajukan mobil nya. Nadira sangat bersyukur karena Allah sudah mengabulkan doa nya untuk bisa menjadi wanita yang mampu untuk menolong orang lain.
"ya Allah terima kasih."ucap Nadira sembari tersenyum
tak lama kemudian Nadira tiba di butik, terlihat begitu ramai.
"Alhamdulillah, pasti ayu merasa kewalahan."ucap Nadira sembari menuju pintu butik
"ay, maaf ya mbak baru Dateng."ucap Nadira
"nggak apa-apa mbak."ucap ayu sembari tersenyum
Nadira pun langsung membantu ayu untuk melayani para pembeli di butik nya.
_Bersambung_
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments