satu minggu kemudian, Nadira sudah sedari tadi siap-siap untuk menjemput sahabat nya di bandara.
drrrrt
"assalamu'alaikum nad, aku sudah landing di bandara. kamu dimana?"tanya Mira
"wa'alaikumussalam, sebentar lagi aku kesana mir."jawab Nadira
"oke nad, di tunggu ya. jangan lama-lama lho."ucap Mira sembari terkekeh
"iya-iya bawel."jawab Nadira
sambungan telepon pun terputus, Nadira langsung turun ke lantai bawah dan langsung menuju garasi mobil. Nadira pun pergi ke bandara rasa nya ia sudah tak sabar untuk bertemu dengan sahabat nya itu.
sesampainya di bandara, terlihat wanita dengan gamis yang menjuntai membuat gadis itu terlihat begitu anggun.
"Mira."teriak Nadira
"Nadira."jawab mira
kedua nya saling berlari kemudian berpelukan. kedua nya mengungkapkan rasa rindu nya.
"Masya Allah nad, kamu tambah cantik aja."ucap Mira
"kamu kok ngomong gitu sih mir, kamu juga cantik kok."jawab Nadira sembari melepaskan pelukannya
"Tante sama om nggak jemput kamu?"tanya Nadira
"nggak nad, tadi nya mereka mau jemput tapi aku bilang kamu yang mau jemput aku."jawab Mira
"oh gitu, ya udah ayo ke mobil."ucap Nadira
kedua nya pun pergi menuju parkiran. tak lama kemudian Nadira dan Mira menuju rumah Mira. selama perjalanan mereka terus bercanda dengan tawa kebahagiaan. maklum saja sudah sangat lama sekali mereka tidak bertemu.
setelah beberapa lama mereka sudah sampai di halaman rumah Mira. kedua orang tua nya sudah menunggu nya disana.
"ummi, Abi."teriak Mira sambil berlari ke arah orang tua nya dan kemudian ia memeluk nya
"Mira, kamu apa kabar nak?"tanya Bu Hafsah
"Alhamdulillah Mira baik Ummi, ummi sama Abi apa kabar?"tanya Mira
"Alhamdulillah ummi sama Abi baik-baik saja nak."jawab Bu Hafsah
"ya udah ayo kita masuk, ayo Nadira."ucap pak Adam
"terima kasih om, tapi maaf Nadira harus pamit dulu om, karena Nadira ada kerjaan."ucap Nadira
"oh gitu ya udah nggak apa-apa, kamu hati-hati ya."ucap Bu Hafsah
"terima kasih Tante, ya udah Tante, om, mir aku pamit dulu. Assalamu'alaikum."ucap Nadira
"wa'alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh."jawab ketiga nya
Nadira pun meninggalkan rumah Mira. setelah kepergian Nadira, Mira dan kedua orang tua nya masuk ke dalam rumah. mereka duduk di ruang tamu.
"mir, kamu nggak keberatan kalau ummi sama Abi akan menjodohkan mu?".tanya Bu Hafsah tiba-tiba
"ins syaa Allah Mira ridho umi, siapa laki-laki yang akan menjadi calon suami Mira ummi?".tanya Mira
"Minggu depan kalian akan bertemu, sabar ya nak."ucap Bu Hafsah
"baik umi, ya udah Mira ke kamar dulu ya."ucap Mira
"iya sayang."ucap Bu Hafsah
Mira memang tidak terkejut lagi, karena sebelumnya Bu Hafsah sudah menceritakan semua nya pada mira.
hal ini bukan tanpa alasan karena Mira merasa berhutang Budi dengan Bu Hafsah dan juga pak Adam. Mira memang bukan lah anak kandung dari Bu Hafsah dan pak Adam. karena beberapa tahun yang lalu Bu Hafsah terkena kanker rahim stadium akhir hingga rahim nya terpaksa harus di angkat. kemudian mereka bertemu dengan Mira di panti asuhan dimana Mira juga sudah kehilangan kedua orang tua nya. kedua nya begitu sangat menyayangi Mira walaupun Mira bukan lah darah daging mereka. itulah membuat Mira merasa sangat bersyukur dan berterima kasih pada Bu Hafsah dan pak Adam.
"ya Allah kalau ini memang yang terbaik, mudahkan lah."ucap Mira
****
di tempat lain Rangga sedang berada di pesantren, ia lagi mengajar para santri.
tok...tok....tok
"assalamu'alaikum permisi ustadz."ucap seseorang dari depan pintu
"wa'alaikumussalam, iya ada apa?"tanya Rangga
"pak kyai memanggil ustadz untuk rapat di ruang aula."ucap seseorang itu
"baik, sebentar lagi saya akan kesana."ucap Rangga
tak lama kemudian Rangga pergi menuju ruang aula pesantren.
setelah beberapa lama akhirnya rapat sudah selesai karena tidak ada jadwal mengajar lagi Rangga memutuskan untuk pulang. di perjalanan ia tak sengaja melihat Nadira sedang berada di depan butik. namun karena mereka berseberangan jalan, Rangga pun mengurungkan niat nya untuk menemui Nadira.
Rangga kembali melajukan mobil nya, ada rasa bersalah di hati nya.
"maafkan saya Nadira, saya berharap kamu bisa menerima semua ini nanti."ucap Rangga
****
jam sudah menunjukkan pukul setengah empat sore, Nadira sedang dalam perjalanan menuju rumah. setelah beberapa menit di perjalanan Nadira sudah tiba di rumah memang jarak rumah dan butik nya tidak begitu jauh.
"assalamu'alaikum ma, pa?"ucap Nadira
"wa'alaikumussalam, mama sama papa di taman nak."jawab Bu Alya
Nadira pun menuju taman dimana orang tua nya sedang santai disana.
"Ra, Minggu ini kita jenguk adik mu dulu ya ,mama udah kangen sama dia. kamu sibuk nggak."tanya Bu Alya tiba-tiba
"ins syaa Allah nggak kok ma, oke aku juga rindu dengan Viko."ucap Nadira senang
"Yo wes kalau gitu Jumat sore kita berangkat sekalian liburan kan."ucap Bu Alya sembari tertawa
"nah betul sekali itu ma."ucap vino
"Ih kalau kamu mah memang senang liburan."goda Nadira
"Hehe. Mbak tau aja dech."ucap vino
"Dasar bocah."
"Ih, enak aja, aku udah gede loh mbak."
"Hmm, iya-iya."
"ya udah aku ke kamar dulu ya ma, pa."ucap Nadira
Nadira pun meninggalkan orang tua nya dan adik nya. namun saat Nadira ingin membuka pintu Nadira terkejut dengan bunyi ponsel nya.
di layar terdapat nama Mira cantik.
"astaghfirullahaladzim, aku kira apa."ucap Nadira
"hallo assalamu'alaikum mir, why?"tanya Nadira
"wa'alaikumussalam maaf ya nad, kalau aku ganggu, aku cuma mau bilang kalau Minggu ini aku akan lamaran."ucap Mira
"hah Minggu ini mir?"tanya Nadira kaget
"iya Ra, kamu Dateng ya. Ins syaa Allah hari Jum'at."ucap Mira
"gimana ya mir, rencana nya Jum'at ini aku mau ke Semarang mau jenguk viko disana. maaf ya."ucap Nadira
"Hmm, gimana sih nad, kamu mah."ucap Mira kesel
"ya mau gimana mir, aku nggak tau kalau Minggu ini kamu lamaran, maaf ya ins syaa Allah pas kamu nikah aku Dateng."ucap Nadira
"ya udah dech nad, nggak apa-apa. kamu hati-hati ya."ucap Mira datar
"iya sekali lagi maaf ya mir."ucap Nadira merasa bersalah
"it's okay nad."ucap Mira
sambungan telepon pun terputus, Nadira meletakkan ponsel nya di atas meja kecil di samping tempat tidur nya. kemudian Nadira menuju kamar mandi untuk membersihkan tubuh nya. setelah selesai mandi Nadira memakai piyama panjang dengan jilbab bergo berwarna hitam. Nadira duduk di blakon kamar nya sembari menunggu adzan Maghrib. Nadira memang senang ketika melihat suasana sore dari balkon kamar nya. kendaraan terlihat begitu ramai dan padat.
****
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments
Aden Suhendar
sedih liat raisa apalgi calon nya itu nikah sama mira sahabat sendiri pula bukan maen
2022-03-23
0
Siti Nur Wahida
lanjut
2022-03-18
3
linda sagita
Ku mampir lagi untuk saling dukung
2022-03-15
2