hari semakin sore, Nadira dan ayu masih membereskan butik sebelum mereka pulang. Nadira sudah menganggap ayu seperti adik nya sendiri karena semangat dari ayu membuat Nadira merasa kagum dengan nya. wajar saja ayu yang masih berusia 18 tahun sudah harus menjadi tulang punggung keluarga karena ayah nya sudah meninggal beberapa tahun yang lalu.
"ay."panggil Nadira
"iya mbak, ada apa?"tanya ayu
"kamu nggak mau lanjut kuliah ay?"tanya Nadira
"nggak mbak."jawab ayu singkat
"kenapa?"tanya Nadira lagi
"hmm, ayu rasa lebih baik ayu kerja aja mbak."jawab ayu
"iya kan maksud mbak umur ayu masih muda, sayang kan kalau nggak kuliah."ucap Nadira
"iya sih mbak, tapi ayu mau kerja aja biar bisa bantu ibu mbak."ucap ayu sopan
"hmm ya udah nggak apa-apa, semoga ayu jadi anak yang lebih sukses lagi nanti ya."ucap Nadira
"Aamiin, terima kasih banyak ya mbak."ucap ayu
"terima kasih untuk apa?"tanya Nadira bingung
"atas kebaikan mbak sama ayu, sama keluarga ayu."jawab ayu
"hmm, nggak usah berterima kasih sama mbak ay, mbak ini cuma perantara aja, kan Allah yang mengatur segala nya."ucap Nadira
"iya mbak."jawab ayu tersenyum
setelah selesai, mereka pun menutup butik tersebut. kedua nya kemudian pergi menuju ke tempat parkiran
"mau bareng sama mbak ay?"tanya Nadira
"nggak usah mbak, ayu pulang naik taxi aja. kasihan kalau mbak harus bolak balik."tolak ayu
"nggak apa-apa kok."ucap Nadira lagi
"nggak usah mbak, mbak pulang duluan aja."ucap ayu
"Yo wes kalau gitu mbak duluan ya, kamu hati-hati."ucap Nadira
"iya mbak, mbak juga hati-hati ya."ucap ayu sembari tersenyum
mereka pun berpisah, dan ayu masih duduk di depan butik sembari menunggu taxi datang.
***
di tempat lain, seorang laki-laki sedang duduk di sebuah taman belakang rumah sembari menikmati secangkir teh.
dia adalah Muhammad Eza Pratama seorang laki-laki tampan dan merupakan seorang dokter muda di salah satu rumah sakit yang ada di kota tersebut.
"za."panggil Bu Irma
"iya ma, ada apa?"tanya Eza
"nggak apa-apa, gimana hari ini?"tanya Bu Irma
"Alhamdulillah lancar ma."jawab eza sembari tersenyum
Eza begitu sangat menyayangi mama nya apalagi semenjak kepergian papa nya beberapa tahun yang lalu membuat eza semakin sayang dengan wanita yang telah melahirkan nya itu.
"oh ya eza belum ada rencana buat nikah?".tanya Bu Irma
uhuk...uhuk
"eh pelan-pelan dong za."ucap Bu Irma panik
"maaf ma, mama sih buat Eza kaget aja."ucap Eza sembari membersihkan celana nya yang terkena semburan teh
"hahaha, lagian mama cuma nanya aja kok."ucap Bu Irma
"sabar ya ma, Eza udah mau nikah kok tapi mungkin belum sekarang."jawab eza
"terus kapan dong?"tanya Bu Irma
"iya nanti kalau kata Allah sudah waktu nya ya eza pasti nikah ma."jawab eza sembari tertawa kecil
"iya sih za, mama sebenarnya nggak terlalu memaksa sih kan memang Allah yang mengatur segala nya tapi kamu juga harus usaha."ucap Bu Irma
"iya ma."jawab eza singkat
"atau mau mama jodohkan?"
Eza langsung menatap mama nya.
"hahahaha just kidding honey."ucap Bu Irma sembari tertawa karena melihat kecemasan dari wajah putra semata wayang nya itu
mereka pun tertawa bersama, kemudian Eza memeluk wanita yang sangat ia sayangi itu.
***
matahari sudah kembali ke peraduannya, rona merah sudah menyebar di langit. suara adzan Maghrib sudah berkumandang. Nadira yang sedang duduk di ruang tamu bergegas menuju kamar mandi untuk mengambil wudhu, kemudian Nadira menuju musholah yang ada di rumah nya.
"papa sama Mama mana Vin?"tanya Nadira
"ngambil wudhu mbak."jawab vino
setelah beberapa menit pak Ahmad dan Bu Alya datang. mereka pun sholat berjamaah. selepas sholat Nadira langsung pergi ke dapur untuk menyiapkan makan malam untuk kedua orang tua nya serta adik nya.
"ma, pa, vin.ayo makan."panggil Nadira
tak lama kemudian pak ahmad dan Bu Alya serta vino datang dan duduk di kursi meja makan.
"kamu nggak makan ra?"tanya Bu Alya
"nggak ma, tadi Nadira sudah makan sama ayu di butik."jawab Nadira
"oh gitu."jawab Bu Alya singkat
"iya ma, papa mau kopi?"tanya Nadira
"boleh Ra ."jawab pak Ahmad
Nadira pun membuat secangkir kopi untuk papa nya. setelah selesai Nadira pamit untuk pergi ke kamar nya.
di dalam kamar Nadira membaringkan tubuh nya di atas kasur empuk milik nya. karena tubuh nya terasa lelah seharian di butik. namun tiba-tiba ada pesan masuk dari ponsel nya
ternyata itu pesan dari Mira sahabat nya.
"Assalamu'alaikum nad, apa kabar? sebentar lagi aku akan pulang ke Indonesia."isi pesan itu
tanpa pikir panjang Nadira langsung menelpon Mira
"hallo assalamu'alaikum mir."ucap Nadira senang
"wa'alaikumussalam nad, kamu apa kabar? aku kangen tau."jawab Mira
"aku Alhamdulillah baik mir, kamu apa kabar?"tanya Nadira
"Alhamdulillah baik juga nad."jawab Mira
"Alhamdulillah, serius sebentar lagi kamu akan pulang ke Indonesia."tanya Nadira lagi
"iya nad kalau nggak ada halangan bulan depan aku pulang ke Indonesia."ucap Mira
"syukurlah, kamu pulang nya lama atau bentar?"tanya Nadira lagi
"ins syaa Allah lama nad, karena rencana nya aku mau...?ucap Mira terhenti
"mau apa?"tanya Nadira bingung
"aku mau married."jawab Mira sembari tertawa
"hah, serius mir?"tanya Nadira terkejut
"iya nad."jawab Mira
"sama siapa?"tanya Nadira kepo
"sama someone.hahahah."jawab Mira
"ih kamu mah kebiasaan bikin aku penasaran."ucap Nadira kesal
"hahaha nanti kamu juga bakalan tau nad."ucap Mira
"ya udah dech, kamu cepat pulang ya aku juga kangen sama kamu."ucap Nadira
"iya nad."jawab Mira
tak lama kemudian panggilan pun terputus, karena suara adzan isya sudah berkumandang. Nadira langsung bergegas mengambil wudhu dan melaksanakan sholat isya.
selepas sholat Nadira memanjatkan doa kepada sang khalik.
"ya Allah Terima kasih atas segala apa yang sudah Allah berikan untuk Nadira, Nadira tak bisa berkata apa-apa lagi selain bersyukur kepada mu. ya Allah Nadira tidak tau apakah seseorang yang sedang Nadira tunggu dan Nadira harapkan ini adalah yang terbaik atau bukan. tapi Nadira percaya bahwa engkau lebih tau bahkan sangat tau apa yang terbaik untuk Nadira. berikan lah yang terbaik menurut pilihan mu ya Robb."ucap Nadira
kemudian Nadira terdiam sejenak ada rasa ragu di hati nya ketika ia harus mengingat seseorang yang sudah memberikan harapan kepada nya.
_Bersambung_
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments
Siti Nur Wahida
lanjut
2022-03-18
0