Malam berlalu begitu cepat, tak terasa hari pernikahan Amira dan Kaydra pun akan segera dilaksanakan.
Amira mengenakan gaun putih tanpa lengan, gaun yang sangat indah ditambah kecantikan Amira yang di rias oleh MUA terbaik, membuat mata yang melihat tak ingin berkedip sedetikpun.
Keluarga Kaydra dan Amira pun datang untuk menyaksikan putra putri mereka mengikat janji dalam sebuah ikatan pernikahan yang akan di saksikan seluruh tamu undangan.
Ayah dan ibu Amira menghampiri Amira sebelum melepaskan putrinya kepada seorang pria yang akan menjadi suaminya.
"Amira, Mama gak menyangka putri mama akan menikah, mama sungguh bahagia, apalagi mantu mama adalah seorang konglomerat, mama yakin putri mama akan bahagia." ucap mama Ariana, mama kandung Amira dengan berlinang air mata kebahagian.
"Amira, Papa juga bahagia melihat Amira sudah tumbuh dewasa dan akan menjadi seorang istri, ingat pesan papa ya nak, jadi istri penurut, selalu berbakti, dan selalu buat suamimu bahagia, karena setelah kamu menjadi seorang istri seluruh tubuhmu dan kehidupanmu adalah milik suamimu." pesan papa Bara pada Amira, ayah kandung Amira.
" Ma, Pa, terima kasih sudah datang di hari pernikahan Amira, ini adalah kado terindah, Amira akan berusaha menjadi isti yang berbakti sesuai amanah kalian berdua."
Acara pernikahan di adakan di Ballroom hotel, dengan dihadiri tamu undangan dan acara pun akan segera dimulai, Amira dan keluarganya sudah menunggu serta tamu undangan yang sudah memenuhi ruangan tempat akan diselenggarakannya akad nikah. Dengan menggandeng papanya, Amira masuk ke dalam ruangan dan berjalan menghampiri Kaydra yang sudah dahulu berada di altar, sesampainya didepan Kaydra mengulurkan tangan menyambut Amira dan dengan tersenyum Amira meraih tangan Kaydra
Semua mata tertuju pada kedua insan yang sedang mengucapkan janji suci pernikahan dan semua orang mendoakan kebahagian kedua mempelai.
Akhirnya acara sakral pernikahan Amira dan Kaydra pun selesai, Amira tak berani bertingkah apalagi Kaydra sebelumnya sudah mengancam Amira. Setelah selesai akad Amira dan Kaydra menemui kedua belah keluarga untuk meminta doa restu.
Menunggu resepsi yang di adakan malam harinya, mereka memilih untuk beristirahat di kamar hotel yang sudah dihias untuk pengantin baru dengan aroma bunga mawar yang tersebar di seluruh ruangan, mereka menggunakan waktu sejenak untuk mengumpulkan tenaga kembali.
"Baby." bisik Kaydra ditelinga Amira. " Kau begitu cantik hari ini, aku tak salah memilih untuk menjadikanmu istriku dan sekarang kamu sudah resmi menjadi istri sah ku, dan seharusnya kamu sudah siap melayaniku malam ini." goda Kaydra membuat Amira melebarkan bola matanya.
"Dengarkan aku wahai suamiku, Kita baru saja selesai menikah, jangan bicarakan sekarang, aku malu" ucap Amira
"Kenapa harus malu, aku dan kamu sudah halal." tanpa aba-aba Amira mendaratkan ciu*man di bibir mungil Amira yang belum pernah ternodai, membuat Amira tak dapat menghindar serangan Kaydra walaupun hanya permainan bibir, Amira nampaknya masih kaku.
"Kenapa baby kamu terlihat kaku, apa kamu tak menyukainya." Kaydra yang merasakan Amira kurang merespon dengan permainan bi*birnya.
"Maaf, tadi terlalu mendadak dan aku masih belum siap, lagian ini adalah hal yang pertama kali aku lalukan." saut Amira sambil memalingkan wajahnya.
" Gak papa sayang, nanti aku akan mengajarimu cara melayani suami yang baik." mereka memilih tidur bersama sebelum resepsi.
Sekarang Amira mengenakan gaun berwarna biru laut, dan riasan yang membuat Amira terlihat sangat cantik dan serasi dengan Kaydra yang memakai kemeja senada dengan Amira membuatnya terlihat tampan, Kaydra yang berpostur tinggi serta memiliki hidung yang mancung membuat penampilannya terlihat begitu tampan.
Tamu undangan Kaydra adalah orang orang terpandang mulai dari sahabat hingga rekan bisnisnya pun datang, dari begitu banyak tamu namun tak satupun sahabat Amira yang diundang. Membuat Amira sangat sedih.
Amira memilih duduk di pelaminan daripada mengikuti Kaydra yang menyambut tamunya.
"Amira kenapa kamu sedih, ini adalah hari pernikahanmu, seharusnya kamu bahagia dan menikmati resepsi mu ini gak mungkin bisa terulang lagi." Amira mencoba menghibur dirinya sendiri dan akhirnya dia menyadari tak ingin menyia-nyiakan hari pernikahannya ini.
Dengan langkah yang mulai ringan Amira menghampiri Kaydra yang sedang ngobrol dengan tamunya.
Kaydra yang menyadari kehadiran Amira pun tersenyum, padahal tadi Amira sendiri yang menolak untuk menyapa tamu undangan dan sekarang Amira sendiri yang datang.
"Ada apa baby, apa kamu bosan sendirian?" Tanya Kaydra sambil melingkarkan tangannya ke pinggang Amira lalu menci*um keningnya.
"Aku bosan jadi pajangan di sana. Lebih baik aku mengikutimu dan menikmati malam ini." Ucap Amira membuat Kaydra senang.
Rekan bisnis memuji-muji Kaydra, kerena bisa menikahi Amira yang cantik dan masih muda, Membuat kedua insan ini tersenyum, memikirkan sebenarnya siapa yang beruntung dari pernikahan tanpa cinta.
Melihat makanan yang banyak tersaji di meja, Amira langsung pergi meninggalkan Kaydra dan menuju tempat yang menyajikan makanan.
"Amira lihatlah, banyak makanan kesukaan mu. ayo serang selagi ada, jangan biarkan dia menari-nari di depanmu." Amira dengan segera mengambil kue yang terlihat lezat dan ingin segera menyantapnya.
Saat kue sudah didepan mulut, kue itu langsung di sambar Kaydra dari tangan Amira.
"Baby, jangan sembarangan makan, ini terlalu manis, kamu hanya boleh makan makanan sehat mengerti." larang Kaydra.
"Ini kan hanya kue, kenapa gak boleh dimakan, aku mau." protes Amira,
"Jangan membantah, mengerti." ucap Kaydra dan menarik Amira menjauh dari kue kesukaannya.
"Selamat tinggal kue kesukaan ku. aku akan merindukan rasamu." ucap Amira dalam hati. sambil terus melihatnya.
Acara resepsi pun dimulai dengan berbagai acara, dan penuh kebahagiaan walaupun hanya pura-pura. Namun mereka mencoba menikmati. seperti saat pesta dansa di mulai.
Kaydra dan Amira terlihat seperti pasangan serasi dan begitu mesra, semua mata merasa iri dengan sepasang pengantin yang benar-benar serasi.
"Akankah pernikahan ini bisa bertahan, seperti doa semua undangan, atau hanya akan menjadi sandiwara belakang." gumam Amira di atas kebahagiaan palsunya.
_TBC
✔️ jangan lupa tinggalkan jejak
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 34 Episodes
Comments
ℳℯ𝓁𝒶𝓃
wah udah sah aja , paman nya Dateng gak tuhh
2022-05-03
1
Ahmad Arifin
suka sih sama Ceritanya cuma bingung sama nama pemeran suka ganti"
2022-04-09
1