SCK ~2

Amira yang merasa bosan dikamar dan gak bisa keluar, memilih menghubungi pamannya, ingin tahu gimana kabarnya, karena Amira tidak bisa menjenguknya lagi.

"Halo...ada apa Amira?" tanya pamannya di sebrang sana

"Gimana kabar paman, kenapa jadi begini paman? Aku sekarang jadi tahanan, Aku gak bisa kemana- mana paman, aku bosan, aku gak mau perjodohan seperti ini, hiks..." Amira mengadu pada pamannya sambil menangis.

"Sabar Amira dua hari lagi Amira sudah bebas." jawab Broto

"Maksud paman aku gak jadi menikah gitu, terimakasih, paman sudah menyelamatkan Amira." Amira merasa bahagia walaupun salah paham.

"Bukan begitu Amira, bentar lagi kamu akan jadi seorang istri, jadi kamu gak mungkin dikurung lagi. Sudahlah cepat istirahat, paman juga mau istirahat biar cepat sembuh dan bisa melihat ponakan paman menikah."

"Baiklah paman, cepat sembuh ya biar paman bisa datang di pernikahan Amira." Amira pun menutup panggil telpon nya.

Sedangkan paman Broto sebenarnya ada di rumah Kaydra, sedang membahas tentang kesepakatan.

"Maaf tuan, tadi Amira menelpon. Tuan setelah nanti tuan Kaydra menikahi Amira, saya mohon tolong jaga kan Amira, dia sudah saya anggap putri saya sendiri, walaupun dia sedikit nakal tapi dia penurut." ucap paman Broto

"ha....ha...." tawa Kaydra. "Apa kau bilang, menganggap Amira sebagai putri, paman macam apa kau ini yang tega menjual keponakannya sendiri demi uang. Tapi jangan kuatir Amira sebentar lagi akan jadi milikku dan kamu tidak boleh menemuinya lagi, masalah kehidupan nya saya yang akan menjamin. Cepat tandatangani ini dan segera pergi." perintah Kaydra

Dengan segera Broto menandatangani surat penjualan atau penyerahan Amira pada Kaydra dan menerima uang satu koper dan segera pergi.

Amira tak menyadari bahwa dirinya telah dijual pamannya sendiri, yang Amira tahu dia berkorban untuk pamannya demi melunasi hutang pamannya.

keesokan harinya Amira yang masih tertidur dibangunkan seseorang.

"Non Amira, bangun sudah siang non kan segera pergi ke rumah sakit." seorang pelayan yang mencoba membangunkan Amira.

"Aku gak mau kemana-mana, masih ngantuk ngapain juga ke rumah sakit, aku sehat-sehat saja." ucap Amira, sedangkan matanya masih terpejam.

"Non, ayo bangun, nanti Saya dapat omelan tuan."ucap pelayan yang didatangkan Kaydra untuk mengurus Amira.

Berlahan Amira mulai bangun dan menggosok matanya. Namun betapa kagetnya setelah iya menyadari dihadapannya ada lima orang pelayan yang sudah membawa pakaian dan perlengkapan lainnya.

"Non, airnya sudah saya siapkan, non tinggal mandi, yang lainnya sudah menyiapkan pakaian yang harus anda pakai."

"Siapa kalian, kenapa ramai-ramai datang kesini?" Amira yang masih kaget dengan keberadaan para pelayan tadi.

"Saya diperintahkan tuan, untuk mengurus nona, ayo sekarang mandi dulu." salah satu pelayan yang dengan ramah melayani Amira. Amira sudah seperti seorang putri yang segala sesuatu nya disiapkan pelayan.

Setelan selesai bersiap dan sarapan. Amira segera dibawa Robi untuk pergi ke rumah sakit, walaupun Amira menolak namun Robi tak kehabisan cara untuk membujuk Amira.

Selama diperjalanan Amira tak hentinya bertanya pada Robi.

"Sebenarnya, ngapain kita ke rumah sakit?" tanya Amira.

"Nona akan diperiksa dokter apakah memiliki riwayat penyakit terutama maaf, organ intim anda nona, karena tuan Kaydra tidak mau menikah dengan wanita yang memiliki masalah tersebut." ucap Robi membuat Amira marah.

"Emang tuan kalian takut aku kena HIV atau aku sudah gak perawan. Cepat turunkan aku. aku gak mau ke rumah sakit, ini pelecehan namanya" Amir mencoba memberontak dan ingin keluar mobil.

"Nona apa anda ingin mati konyol, jika turun dari mobil, jangan membuat ulah nona, sebentar lagi kita sampai." ucap Robi yang mencoba menenangkan Amira.

Tak lama kemudian, sampailah ke rumah sakit yang sudah di siapkan untuk pemeriksaan Amira. Namun Amira gak mau turun dari mobil.

"Non, ayolah jangan seperti anak kecil, nona hanya diperiksa saja gak diapa-apain kok." Bujuk Robi

"Gak mau dan gak akan" tolak Amira. karena Amira yang terus menolak membuat Robi sedikit keras padanya .

"Kalau nona gak mau turun juga, nona akan mendapatkan hukuman lebih berat itu perintah bos." bentak Robi membuat Amira menciut dan menuruti perintah Robi.

Sedangkan pengawal lainnya menunggu di luar Robi menemani Amira menemui dokter.

"Bisakah aku ke toilet sebentar,udah gak tahan nie." Amira mencoba mencari alasan.

"Baiklah non, tapi jangan macam-macam atau ada niatan kabur." ancam Robi

"iya tunggu saja di sini saya tak kabur. " jawab Amira

Amira yang pura-pura pergi ke toilet, mencari akal agar bisa kabur dan kesempatan itu pun datang, saat ada seorang wanita berbadan gemuk yang baru keluar dari toilet, Amira langsung ikut berjalan di sampingnya sambil menutupi wajahnya agar tak terlihat Robi , namun di saat Amira melewati Robi ternyata Robi melihat Amira yang berada di samping wanita gemuk itu, dengan sekuat tenaga Amira langsung berlari tanpa memperdulikan pengawal mulai mengejarnya...Amira berlari sampai ke pinggir jalan raya berusaha agar Robi dan yang lain tidak menangkapnya.

"Non, Amira jangan kabur non, berhenti non." teriak Robi dan yang lain, Amira tak menghiraukan dan terus berlari.

Saat cukup jauh Amira berlari, akhirnya

Amira berhenti sejenak untuk menyetabilkan nafasnya yang ngos-ngosan karena terus berlari.

"Tuhan....tolong aku, bebaskan aku dari mereka....aku mau menikah tapi gak harus seperti ini...." gumam Amira sambil mengatur nafas.

Tiba-tiba sebuah mobil berhenti di depan Amira dan dengan secepat kilat menarik tangan Amira untuk masuk kedalam mobil, sedangkan Robi dan yang lain mulai mendekat mencari Amira

Amira yang berada di dalam mobil sembunyi dengan merunduk di samping Pria yang menarik tangannya. Amira tak tahu bahwa di sampingnya itu adalah calon suaminya yaitu Kaydra.

"Tuan, tolong jangan beritahu mereka aku sembunyi disini, nanti aku bisa ditangkap mereka."ucap Amira sambil berbisik tanpa melihat ekspresi pria disampingnya.

Amira menarik tubuh Elsa dalam dekapannya, sedangkan Amira tak dapat memberontak sampai Robi pergi dari tempat itu.

Saat dirasa sudah aman, Kaydra melepas pelukannya.

"Terimakasih tuan, sudah menyelamatkan aku Kalau begitu aku permisi.

"Mau kemana?" tanya Kaydra sambil menahan tangan Amira "Jalan pak." perintahnya pada sopir untuk pergi.

"Mau dibawa kemana aku ? lepaskan, aku gak mau ikut tuan." Amira memberontak.

"Diam.... jangan bicara lagi." bentaknya.

Ternyata Amira dibawa kembali ke rumah sakit.

"Kenapa kembali kesini. Sia-sia dong aku kabur."gerutu Amira di hati

"Sebenarnya siapa anda, kenapa aku dibawa kesini lagi, sudah capek-capek lari, ujung-ujungnya balik lagi. Anda juga suruhan calon suami saya yang gila itu ya." tuduh Amira.

"Apa kau bilang. Calon suami gila, Baik Akan aku buktikan siapa yang gila."ucap Kaydra sambil mengendus kesal, "Ayo keluar" ajak Kaydra.

"Gak mau dan tidak akan."

"Baik, jangan salahkan aku." dengan erat Kaydra mencengkeram tangan Amira dan menariknya keluar.

Amira tetap dibawa masuk dengan paksa.

Robi dan yang lain hanya bisa menunduk.

"Mengurus satu wanita aja susah." ucap Kaydra pada Robi.

"Calon istri tuan yang susah diatur." dalam hati Robi namun tak berani menjawab dan hanya bisa menunduk.

_TBC

✔️JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAK

Terpopuler

Comments

ℳℯ𝓁𝒶𝓃

ℳℯ𝓁𝒶𝓃

wkwk salah tempat buat ngumpet si 🤣, sia2 kaborrr

2022-05-03

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!