SCK ~ 3

Kurang lebih tiga puluh menit Amira diperiksa, membuat kepala Amira menjadi pusing ditambah lagi Amira yang takut dengan jarum suntik membuatnya menangis seperti anak kecil.

Setelah selesai Amira segera keluar dari ruang pemeriksaan dengan mata yang sembab sehabis menangis.

"Robi..." teriak Amira," kamu sungguh keterlaluan membawaku kemari, aku sangat tersiksa." Amira memarahi Robi, namun Robi hanya diam mendengar omelan Amira.

"Non, dari pada non marah-marah disini dan dilihat banyak orang, lebih baik kita pulang, tuan Kaydra sudah menunggu di mobil." ajak Robi.

"Apa, dia ada disini, cepat antar aku padanya, ada banyak hal yang ingin aku tanya kan." dengan segera Robi, Amira, dan beberapa pengawal pergi meninggalkan rumah sakit.

Sedangkan Kaydra menunggu di mobil, bersama sopirnya. Tak lama Robi pun mengetuk kaca pintu mobil Kaydra.

"Tuan, non Amira sudah menunggu." Ucap Robi.

"Suruh dia masuk." perintah Kaydra dan Amira segera masuk kedalam mobil Kaydra dan mobil pun segera pergi dari rumah sakit dan diiringi beberapa mobil pengawalnya.

Saat Amira menyadari bahwa calon suaminya adalah pria yang membawanya kembali ke rumah sakit, reflek Amira menutup mulutnya karena Amira sempat mengatakan bahwa calon suaminya gila.

"Kenapa melihatku seperti itu?" tanya Kaydra.

"Tidak, aku hanya kaget saja, kalau kamu adalah calon suamiku." jawab Amira.

"Apakah aku boleh tanya sesuatu?" tanya Amira balik.

"Katakan, aku akan menjawab semua pertanyaan kamu itu"

"Kenapa kau mengurungku di hotel, kenapa kamu memerintahkan Robi untuk membawaku  ke rumah sakit, kenapa aku tidak boleh mengundang teman- temanku?" Tanya Amira langsung pada intinya.

Bukannya menjawab Kaydra malah menarik tubuh Amira hingga tubuhnya berada di pelukan Kaydra.

"Apakah kau butuh jawabannya sekarang Baby." tanya Kaydra dan dengan lembut Kaydra mengangkat dagu Amira hingga wajah mereka berdua cukup dekat.

"Aku butuh jawabannya sekarang, karena aku akan terus bertanya jika tidak dijawab."

"Baiklah akan aku jawab, dengarkan baik-baik, kamu akan jadi istriku dan calon ibu dari anak-anakku. Calon istri ku harus sehat dan tidak ada satu masalah pun, kau akan selalu melayaniku dan akan melahirkan banyak anak untukku, jadi jangan mengeluh dengan semua pemeriksaan yang kamu lakukan. Untuk teman-temanmu itu tidak ada alasan memang aku yang melarang karena aku tidak suka dan yang terakhir kenapa aku mengurungmu agar kamu bisa istirahat lebih banyak dan mengumpulkan banyak tenaga untuk melayaniku sebagai suamimu." ucap Kaydra dengan lembut di iringi senyum menggoda, membuat Amira ingin mual mendengar setiap ucapan Kaydra begitu juga dengan tatapannya yang terus saja berkeliaran.

" Kenapa, harus membahas anak, aku belum siap punya anak setelah menikah apalagi melahirkan banyak anak" Amira hanya bisa bergumam dalam hati tak berani mengungkapkannya.

"Kenapa sayang, wajahmu terlihat pucat, kau sakit atau takut padaku."

"Tidak, aku..aku..." belum selesai elsa melanjutkan ucapannya, Kaydra lebih dulu mengeluarkan ancaman untuk Amira, membuat Amira semakin terlihat pucat.

"Dengarkan aku baik-baik, setelah kamu menikah tidak boleh ada kegiatan di luar rumah, dan jangan melakukan pekerjaan rumah tangga. Jika aku melihat atau mendapat laporan tentang aktivitasmu yang aku larang siap-siap saja hukuman akan kamu dapatkan." ancam Kaydra.

"Jika aku tidak boleh melakukan apapun, terus apa yang bisa aku lakukan dan apa gunanya kamu menikahi ku?" tanya Amira yang begitu berani menjawab setiap perkataan Kaydra.

"Kamu hanya akan fokus untuk melayaniku mengerti." jawab singkat Kaydra

" Dasar laki-laki mesum, laki-laki cap Kadal" gerutu Amira

Selama diperjalanan Amira yang masih berada dalam pelukan Kaydra dan tak bisa berkutik. Tak lama kemudian mereka pun kembali ke hotel dan Kaydra pun ikut bersama Amira kembali ke kamar hotel.

"Calon suamiku, kita kan belum sah sebagai suami istri jadi dilarang masuk ke kamar calon istrinya." ucap Amira melarang Kaydra agar cepat pergi.

"Gak ada yang bisa melarang ku termasuk kamu." ucap Kaydra dan langsung masuk kedalam dan merebahkan diri di ranjang.

"Robi ..." panggil Kaydra dan Robi pun langsung menghampiri Kaydra.

"Ada apa tuan?" tanya Robi.

"Kalian kembali saja ke rumah, aku akan tidur disini dan jangan lupa cek semua persiapan pernikahan besok, aku gak mau ada kekurangan satupun." perintah Kaydra pada Robi.

"Baik tuan akan saya laksanakan, kalau begitu saya permisi dulu."

Semua pengawal dan termasuk Robi pun meninggalkan Kaydra dan Amira berdua di kamar hotel.

Sedangkan Amira hanya mematung melihat calon suaminya yang sekarang berada dikamar nya di saat belum sah menjadi suaminya.

Kaydra melihat Amira yang masih terus berdiri, " kenapa  berdiri disitu baby, mendekatlah kemari dan rebahkan tubuhmu sampingku." panggil Kaydra sambil menepuk kasur.

"Gak, sebelum aku sah jadi istrimu, aku gak mau tidur denganmu, apalagi jika kamu meminta keperwananku sekarang tidak akan ku serahkan sebelum ada ikatan perkawinan."

"Ha... ha... ." tawa Kaydra mendengar ucapan Amira yang terdengar menggelitik di telinga Kaydra.

"Apa yang kau tertawakan, aku beneran serius gak bercanda." protes Amira yang ucapannya di tertawakan.

" Aku tak kan mengganggumu, dan aku takkan menikmatinya malam ini. Aku tak ingin menghabiskan tenaga mu bukan untuk malam ini, tapi aku akan menunggu sampai malam pertama dan aku akan menghajar mu, jadi sekarang kemarilah."

Dengan terpaksa Amira mendatangi Kaydra di tempat tidur dan merebahkan diri di samping Amira . Membuat  Erwin merasa puas karena Amira mau menurut padanya.

"Kamu harus jadi istri penurut, dan jangan memancing kemarahanku, aku tidak suka dibantah apalagi berani melawan, akan aku hukum siapa saja yang berani termasuk kamu baby" ucap Kaydra sambil membelai rambut Amira dari belakang.

Amira hanya bisa mendengarkan Kaydra, tak berani membantahnya untuk malam ini. Amira takut jika membuat Kaydra marah, dia akan melakukan hal yang tidak inginkan, selama Kaydra bersikap baik Amira akan berusaha bersikap baik juga.

"Tuan Kaydra, kau baru kenal aku tadi, kenapa mau menikah denganku?" tanya Amira.

"Kamu sendiri kenapa menyetujui pernikahan ini?" tanya balik Kaydra.

"Karena hutang paman, aku terpaksa menikah dengan mu. Apa kau tidak takut jika aku selingkuh atau melakukan hal lain yang membuat aku terbebas darimu." ucap Amira.

"Jika kamu berani seluruh keluargamu dan orang terdekatmu akan mendapatkan akibatnya karena ulah kamu, bahkan bisa saja nyawamu yang akan melayang ditangan ku." ucap Kaydra menggertak dengan santainya membuat Amira membayangkan apa yang akan terjadi pada dirinya dan keluarganya jika Amira melakukan kesalahan.

"Sudah jangan tanya yang aneh lagi. Besok adalah hari pernikahan kita, jangan sampai kau mengacaukannya dan ingat jika sampai kau melakukan kesalahan keluarga mu yang akan mendapatkan imbasnya." ancam Kaydra lagi.

Kini Amira berada diperlukan Kaydra, sedang berbaring di atas kasur berdua dalam satu selimut, walaupun sebenarnya Amira tidak ingin tidur berdua.

Jika ada pilihan Amira lebih baik tidur di lantai atau di sofa dari pada tidur dengan Kaydra, namun sayangnya Kaydra tidak memberikan pilihan padanya dan Kaydra akan tidur bersama Amira sampai pagi.

_TBC

✔️ JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAK

Terpopuler

Comments

ℳℯ𝓁𝒶𝓃

ℳℯ𝓁𝒶𝓃

namanya ganti2 apa typo kak itu hehe 😁

2022-05-03

1

Ahmad Arifin

Ahmad Arifin

elsya,erwin yang bener mana ni thor nama nya..jadi bingung baca nya🥵🥵🥵🥵

2022-04-09

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!