AWAL PERTEMUAN
Sapto pukul 7, malam sudah siap untuk pergi makan malam bersama keluarga Tomi, suara ketukan pintu pun terdengar di telinga Tania Putri Sapto saat Tania sedang mengenakan pakaian seketika menengok ke arah pintu lalu melangkah membuka pintu kamar.
Cklek!
"Mbok, Ada apa?." tanya Tania begitu melihat Mbok berdiri di depan pintu
"Non sudah di tunggu tuan di bawah," kata Mbok
"Sebentar lagi Mbok bilang sama ayah." pinta Tania menyampaikan pada ayahnya
Sebenarnya sih aku nggak malas, tapi kalau tidak ikut ayah pasti marah.
Dret....Dret..., ponsel memilik Tania berdering berulang kali.
"Gandi?, halo" jawab Tania
"Halo sayang bisa kita ketemu malam ini? penting ada yang ingin aku bicarakan sama kamu." Ujar Gandi dari saluran telponnya.
Bagiamana ya?, kalau aku menemui Gandi ayah pasti marah besar" Gumam Tania
"Halo sayang...," panggil Gandi
"I-ya halo, maaf sayang sepertinya malam ini tidak bisa, aku harus pergi sama ayah, bagaimana kalau besok siang?" kata Tania
Ia berharap Tania akan menemuinya kemungkinan besar malam ini adalah malam terakhir bertemu dengan sang kekasih, sebab Gandi sendiri harus menikah dengan gadis yang di pilihkan orang tuanya, Hutang orang tua Gandi yang sangat besar dan mengharuskan Gandi menikah dengan anak dari yang bersangkutan dengan orang tuanya.
Tut....Tut....Tut....,, sambungan telpon terputus
Aku tidak mungkin menemui kamu Gandi, aku sudah menyetujui ajakan ayah di sisi lain aku ingin menemui mu. Batin Tania.
"Tania...., cepat Nak nanti terlambat" panggil Sapto
"Iya yah" Saut Tania sambil melangkah merapihkan rambutnya.
Semua sudah siap Sapto, Erni dan Tania masuk ke dalam mobil. Tania duduk di depan berdampingan dengan pak supir, mobil pun melesat jauh dari kediaman menuju restoran yang sudah di boking oleh Tomi.
*****
Di rumah mewah keluarga Tomi mereka bersiap-siap untuk pergi makan malam dengan keluarga Sapto ya itu orang tua Tania.
"Dad aku tidak usah ikut ya?, aku ada pertemuan dengan teman-teman." ujar Rendra
"Apa teman kamu lebih penting dari ini?, malam sepenting ini untuk masa depan kamu, Dady hanya ingin yang terbaik untuk kamu, kalau kamu menolak sama saja kamu mencoreng nama baik Dady," Ucap Tomi menatap tajam putranya.
"Oke...!, aku akan ikut tapi sekali ini saja, selebihnya Dady urus semua." Jawab Rendra.
Dengan malas-malas'an Rendra pun mengikuti langkah Dady nya menuju garasi mobil, setelah Tomi sang Dady sudah duduk di jok depan berdampingan dengan putranya Rendra pun menginjak gas mobilnya melaju dengan cepat membelah kota Jakarta, jalanan pun padat merayap.
Nyatanya keluarga Sapto tiba lebih dulu dari keluarga Tomi Wiratama.
"Selamat datang di restoran Dre Wiratama" si pelayan menyambut kedatangan keluarga Sapto.
"Selamat malam kami undangan bapak Tomi Wiratama." jawab Sapto
Restorannya sepi padahal ini malam Minggu. batin Tania.
"Mari pak ikuti kami." kata si pelayan.
"Terimakasih" Jawab keluarga Sapto serempak
Lalu mengikuti langkah pelayan menuju meja yang sudah di siap oleh seluruh pegawai Restoran, nampak meja yang sudah tertata rapi dengan berbagai macam menu makanan terfavorit di restoran itu.
Sapto dan keluarga udah menunggu sekitar 30 menit, beberapa menit kemudian yang di tunggu pun datang Tomi dan Rendra berjalan beriringan.
"Assalamu'alaikum pak Sapto maaf sudah lama menunggu, biasa lah Jakarta selalu macat" Ujar Tomi.
"Waalaikumsalam, tidak apa-apa pak, kita juga belum lama tiba, iya kan Bun, Tania?," Kata Sapto.
"Iya betul pak Tomi, kami baru saja tiba." Saut Erni.
Acara makan malam berlangsung di ujung lamaran atara putra putrinya. Dan Sapto menyetujui putrinya di lamar oleh keluarga Tomi Wiratama. Tania sontak dibuatnya apalagi tentang mendadak di acara makan malam di barengi lamaran.
Uhuk.
"Tania pelan-pelan minumnya" kata Erni walaupun Erni tahu kalau Tania kaget dengan semua ini.
Acara makan malam pun selesai dan keluarga Sapto pamit undur diri, dan saling bersalaman.
"Tania pulang dulu ya Om, terimakasih atas undangan makan malamnya." Tania menyalami tangan Tomi.
"Mulai sekarang tania jangan panggil Om lagi panggil Dady, sebentar lagi kan kamu akan menjadi menantu Dady otomatis kamu juga anak Dady." Ujar Tomi
"Iya Om..Eh Dady Tania pamit, Mas Rendra" Tania mengulurkan tangannya
"Hemm." hanya itu yang di lontarkan dari bibir Rendra.
Tania menarik kembali tangannya. Dan berlalu pergi, sementara Rendra Sibuk dengan ponselnya
"Dady tidak suka ya cara kamu memperlakukan Tania tadi, kamu itu bukan lagi remaja yang suka hura-hura dengan gadis-gadis di luaran sana!." Marah Tomi.
"Yang suka dengan Tania kan Dady bukan aku, dimana cantiknya gadis seperti dia, wajahnya seperti gadis bodoh yang tidak bisa cara menyesuaikan pakaian," Protes Rendra
Disini Tania pun sudah mencoba menolak perjodohan itu, namun di tolak dan tidak boleh protes olah ayahnya.
Dalam perjalanan Tania mengungkap kan permintaan pada ayahnya.
"Tapi ijinkan Tania untuk bertemu dengan Gandi untuk yang terakhir." pinta Tania pada ayahnya
"Ingat ini terakhir kamu menemui pria itu." kata Sapto
"Iya yah Tania janji." ujar Tania
Di ujung kompleks Tania turun dari mobil menemui Gandi sang pria pujaannya, tapi semua itu sia-sia Gandi sudah pergi dan hanya menitipkan secarik kertas untuk Tania yang di titipkan oleh tetangga sebelah rumah nya.
"Non Tania cari mas gandi ya?," kata ibu tetangga sebelah.
"Iya Bu, tapi kontrak nya sepertinya kosong tidak ada orang." jawab Tania sambil menghampiri ibu yang titipkan surat untuk Tania
"Ini Non, ada titipan dari Gandi untuk Non Tania, maaf ya Non ibu tinggal dulu anak ibu lagi rewel," kata si ibu.
"Iya Bu, terimakasih"
Tania pun menangis sepanjang jalan membaca pesan itu dan yang paling menyakitkan saat terakhir Gandi mengundang Tania di acara pernikahan nya.
Aaaaaaaaahk!!!!!. Tania menarik hingga nafas nya terasa sesak dan tergeletak di jalan.
Tolong...!, Pak Bu, ada yang pingsan, Tania pun di kerumunan oleh orang-orang ia terkapar dengan wajah penuh air mata.
Dan seseorang memapah nya menghantar kan Tania ke rumahnya.
"Tania...!, bangun Nak.., Hiks....Hiks" Erni pun menangis sejadi-jadinya memeluk tubuh putrinya yang belum sadar.
"Bun, Tania kita bawa ke rumah sakit saja" Ujar Sapto panik
"Iya ayo yah, cepat siapkan mobil yah." Panik Erni.
Seisi rumah pun panik melihat kondisi Tania pingsan tak berdaya, cintanya begitu kuat pada Gandi selama tiga tahun terakhir ini Tania sudah merencanakan untuk pergi dari rumah dan menikah bersama Gandi. Tapi Gandi lebih memilih untuk menurut dengan orang tuanya. Dan menikah dengan gadis lain yang tak lain adalah mantan pacar pertamanya.
Tania pun di rawat di rumah sakit. Setelah tiga hari di rumah sakit Rendra datang menjenguk Tania, atas permintaan Dady nya.
"Assalamu'alaikum," Saut Rendra
"Waalaikumsalam." jawab Sapto dan Erni
"Silahkan masuk Nak Rendra." Kata Sapto
Rendra masuk ke dalam wajah nya penuh dengan keterpaksaan kalau saja Dady nya tidak meminta untuk menengok Tania di rumah sakit mungkin dia enggan untuk datang mengunjungi tempat yang tidak pernah Rendra sukai sejak sang maminya meninggal di rumah sakit di tempat yang sama.Tania di rawat ya itu rumah sakit milik keluarga Wiratama.
Sapto dan Erni meninggalkan mereka berdua memberikan luang untuk mereka bicara.
"Hanya orang bodoh yang menangisi kepergian pacarnya." Ucap Rendra ketus
"Kalau kamu datang hanya untuk mencari masalah lebih baik kamu keluar dari ruangan ini." Sungut Tania kesel.
"Aku pun tidak sudi datang kesini kalau tidak karena Dedy," Ucap nya lagi Rendra
Membuat Tania semakin kesel dengan sikap Rendra yang arogan membayangkan saja menjadi istrinya rasanya tidak.
Rendra pun keluar dari ruangan dan pamit dengan Sapto dan Erni
"Om aku pamit dulu ya, aku tidak bisa lama-lama disini." Kata Rendra
"Iya Nak, terimakasih sudah datang menengok Tania." Ujar Sapto
Setelah Rendra pergi Sapto dan Erin pun kembali ke ruangan melihat Tania menetes air mata.
"Ada apa Nak?, kenapa menangis?" tanya Erni
"Yah, apa Tania boleh minta sesuatu sama ayah?." kata Tania
"Apa itu?," Tanya Sapto
"Tania tidak mau menikah dengan Rendra yah Tania tidak mencintai dia," pinta Tania memohon pada ayahnya.
"Kalau itu mau kamu baik lah, ayah akan batalkan perjodohan ini, dan kamu harus terima kalau semua aset yang kita miliki di ambil oleh pihak bank, dan kita hidup di sederhana" Ujar Sapto
"Tania tidak masalah yah hidup pas-pasan asal Tania tidak menikah dengan pria yang tidak punya hati seperti dia," Kata Tania
"Sebenarnya Nak Rendra itu anak yang baik, hanya saja kamu belum mengenalnya" Ungkap Sapto pada Tania.
Satu Minggu kemudian Sapto berdiam diri di kamar di tempat yang dia anggap sunyi, Tania sebagai anak prihatin terhadap ayahnya yang terus murung. Tania mendekati Ayahnya di tepi kolam belakang rumahnya.
"Yah.., Tania mau menikah dengan Mas Rendra" Saut tania dari balik punggung Ayahnya.
Sapto menengok kebelakang nampak Tania berdiri mematung.
"Tidak usah Nak, ayah tidak ingin membebankan kamu, ayah juga tidak ingin membuat aku tertekan dengan rumah tangga kamu nantinya.
"Tidak yah, Tania tidak merasa di bebankan Tania juga sadar pria yang di jodohkan ayah pasti yang terbaik untuk Tania, jadi ayah tidak perlu khawatir karena Tania ikhlas dari hati tania yah"
Erni menitikkan air matanya melihat pemandangan indah bagi Erni putri semata wayangnya itu mengerti akan kondisi ayahnya, Perusahaan yang di bangun dari Nol itu yang selama ini sudah membesarkan dan menyekolahkan putrinya setinggi langit, jika harus kehilangan tentu akan berpengaruh dengan kesehatan ayahnya.
"Jadi kamu mau menikah dengan Nak Rendra?" tanya lagi Sapto.
Tania tersenyum menganggukkan kepalanya.
"Alhamdulillah terimakasih Sayang, ayah sangat bangga punya anak seperti kamu."
Sapto pun memeluk erat tubuh putrinya Sapto sendiri langsung mengabari Tomi dan mengatur tanggal pernikahan anak-anaknya.
...----------------...
Yuk mampir like komen Rate ya guys terimakasih
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 82 Episodes
Comments
Kᵝ⃟ᴸ🦎4n Tu bao
Why Gadis bodoh 😏😏
2022-07-08
2
🎤K_Fris🎧
semoga pilihan tania memang benar
2022-07-07
1
A
pacaran 3 thun eh ternyata cuman jagain jodoh orang doang🐥🚶🏃
2022-07-07
5