Hari pernikahan.
Dilaksanakan di mesjid tak jauh dari rumah dihadiri oleh seluruh anggota keluarga dan juga kerabat terdekatnya.
Sah...Sah... Sah. Suara Sah itu Tania resmi menjadi istri dari anggota keluarga Tomi Wiratama.
Aku berusaha menahan air mataku agar tidak jatuh tapi air mataku mengalir begitu saja, dada terasa sesak di tambah dengan kehadiran Gandi bersama istrinya. Rasanya aku tidak sanggup menatap wajah.
Tania sungkem kepada Erni.
"Kamu sekarang resmi menjadi istri Rendra, Bunda harap apa pun masalah keluarga kalian nanti bunda ingin kalian bisa mengatasi semua masalah rumah tangga kalian, manis pahitnya Susah mau pun senang Tania harus terima, bunda sudah lepas kamu Nak." Ucap Erni berbisik sebagai orang tua.
"Tania akan selalu ingat semua pesan Bunda" balas Tania
Setalah akad nikah semua undangan menuju gedung resepsi pernikahan yang sudah di sediakan oleh pihak wedding organizer ternama.
Acara pun berlangsung meriah sampai dengan selesai pukul 12 malam, Tania sendiri merasa tubuhnya rentak semua, sementara Rendra tak sepatah katapun dia menanyakan apakah Tania capek atau lapar kah, Rendra langsung merebahkan tubuhnya di atas tempat tidur.
Dengan susah payah Tania berusaha untuk membuka resleting gaun pengantin yang ada di balik punggungnya.
Brek! yah..! robek
Rendra membuka matanya melihat Tania.
"Berisik sekali sih!." Sungut Rendra.
"Maaf mas..," Ucap Tania Pelan.
Setelah berhasil membuka pakaiannya Tania pun masuk ke dalam kamar mandi membersihkan tubuhnya.
Ah...! seger nya. Gumam Tania di bawah kucuran air shower, selesai mandi Tania keluar dari kamar melihat Rendra masih di posisi yang sama. Pelan-pelan Tania mengambil bantal lalu dia berbaring di atas sofa kamar Hotel.
Rendra menggerakkan tubuhnya membuka mata melihat Tania tertidur di atas sofa.
Kasihan juga dia tidur di sofa, aduh! mana perutku lapar lagi.
"Hai bangun..., Tania.." Rendra menggoyang-goyangkan tubuh Tania
"Iya Mas..., maaf ketiduran" Tania pun bangun
"Ada apa Mas?," tanya Tania yang masih ngantuk
"Aku lapar" kata Rendra
"Lapar ya makan Mas...," Ujar Tania kemudian Ia melangkah pergi
"Kamu mau kemana?," tanya lagi Rendra
"Telpon makanan katanya lapar, ngadu saja tidak cukup untuk mengenyangkan perut." Jawab Tania kesel.
"Hahaha lucu."
Rendra mencibir mengangkat kedua bahunya.
Setelah memesan makanan Tania kini menguasai tempat tidur, Tania tidur tengkurap Sementara Rendra setelah kenyang dia bingung harus tidur dimana.
Satu Minggu kemudian.
Setelah satu minggu pernikahan dengan Rendra. Tania tak nampak lagi keluh manjanya, bangun tidur melangkah ke kamar mandi setelah mandi Tania solat subuh kemudian Tania ke dapur untuk membuat sarapan.
Aroma masakan tercium harum oleh suaminya yang masih tidur dalam kamar masing-masing.
"Aduh Non Tania, biar mbok saja yang buat sarapan Non tunggu saja di kamar," Suara Mbok mengagetkan Tania yang sedang mengaduk nasi goreng.
"Tidak apa-apa Mbok, Tania bingung harus ngapain, jadi Tania masak deh, hehe Oh ya Mbok kebiasaan Mas Rendra apa Mbok kalau pagi?," Tanya Tania.
"Biasanya Den Rendra kalau pagi di buatkan Susu dan Roti, Den Rendra tidak pernah sarapan di meja Aden lebih suka di kamar, tapi kalau makan malam saja baru sama-sama" Ujar Mbok.
"Aneh ya Mbok." Kata Tania
"Ya begitulah Aden dia sudah terbiasa seperti itu sama Nyonya besar, Aden sewaktu masih ada Nyonya besar selalu di manja" Ungkap mbok.
"Mbok tolong lanjutkan masak nya ya mbok saya ke kamar dulu lihat Mas Rendra."
"Ya Non."
Tania diam-diam membuat susu dan dua helai roti bakar, hanya ingin terlihat baik di mata Rendra walaupun setiap hari Rendra tak pernah memperlakukan Tania dengan baik, pergi pagi pulang dengan keadaan mabok, tapi bukan berarti Tania harus menyerah dengan keadaan rumah tangga nya.
Tania meletakkan susu dan roti di atas meja rias kamar tamu. Melihat Rendra tidur dengan menekuk tubuhnya, Tania pun berniat untuk menyelimuti tubuh Rendra. Tapi tiba-tiba Rendra membalik badannya tangan Tania di tarik oleh Rendra Tania pun jatuh di atas tubuh Rendra.
Deg...Deg...Deg...Deg.
Jantung Tania tiba-tiba berdebar kencang serasa jantung itu akan loncat keluar.
Dengan sigap Tania menarik tubuhnya dari dekapan Rendra, dan segera keluar dari kamar. Tapi jantung itu masih terus berdebar.
Ya Allah jantungku ada apa dengan jantungku, ya tuhanku dekat kan hati suamiku dengan hatiku, engkau yang maha membolak-balikkan hati, sadarkan suamiku agar dia berubah menjadi suami yang bisa menjadi imam ku yang baik,, Gumam Tania berdasar di balik pintu kamar tamu.
Rendra membuka matanya melihat secangkir susu dan roti di atas meja, Rendra langsung menyeruput susu buatan Tania. Setalah mandi Rendra keluar kamar, di lihat nya oleh Mbok.
"Aden kok keluar dari kamar tamu?" tanya Mbok
"Iya mbok tadi malam ketiduran di kamar tamu, Tania mana Mbok?." Ujar Rendra
"Non Tania tadi bilang sama Mbok mau bangun kan Aden." katanya
"Mbok terimakasih susu nya, tumben pas seperti buatan Mami, jadi teringat Mami" Timpal Rendra.
"Oalah mungkin Non Tania, Wong Mbok dari tadi di dapur Den tidak kemana-mana" Kata Mbok
"Ya sudah Mbok aku kemar dulu, Dady belum bangun Mbok?"
"Belum Den"
Rendra masuk ke dalam kamar tak nampak Tania di dalam kamar.
"Tania...Tania," Panggil Rendra.
Kemana dia?. batin Rendra celingukan mencari Tania
"Iya Mas..., ada apa?" Tania muncul dari kamar mandi
"Kenapa kalau di panggil susah sekali?" Sungut Rendra.
"Siapkan pakaian kerja." Pinta Rendra.
Tania pun menyiapkan pakaian kerja dan mengalungkan dasi di lehernya.
"Mas kamu mau makan siang dimana?," tanya Tania.
Tania tidak pernah menyerah dengan sikap Rendra yang selalu dingin, tapi tidak dengan kawan-kawannya Rendra selalu ramah dan baik.
"Tidak usah sok baik, emang kamu bisa masak apa? mie rebus?." jawab Rendra jutek
"Ya sudah terserah." belum sampai selesai memasang dasi Ia tinggalkan begitu saja.
"Pasang dulu dasi ku cepat!"
"Pasang sendiri, jangan salahkan aku ya Mas kalau aku akan berubah menjadi istri yang suka melawan kamu, Aku mau ke rumah ayah, terserah kamu mau pulang apa tidak terserah, silahkan kamu senang-senang bersama teman-teman kamu" Tania berlalu pergi meninggalkan Rendra di kamar.
Apa benar dia marah? Ah! terserah,, Gerutu Rendra.
Tania pergi dari rumah ke rumah orang tuanya, Ia benar-benar capek menghadapi sikap suaminya yang setiap hari pulang malam dengan keadaan mabuk, sampai detik ini Tania tidak pernah di jamah oleh suaminya, bahkan Rendra masih berhubungan dengan Jesika kekasihnya. Tiba di rumah orang tuanya Tania memeluk tubuh bundanya.
Astaga!.
"Tania Nak kamu Kenapa?, kenapa kamu kesini pagi-pagi, apa suamimu tahu kamu ke rumah bunda?." tanya Erni
Tania menganggukkan kepalanya." Tania capek Bun, Tania sudah tidak tahan dengan sikap Mas Rendra bunda" Tania menangis di dekapan tubuh Bundanya.
"Itu lah rumah tangga sayang kamu harus bisa mengambil hati suamimu, Bunda sudah katakan sama kamu apa pun masalah kamu dengan suamimu kamu harus bisa menelannya," Ujar Erni
Datang Sapto dari kamar melihat Tania menangis.
"Apa yang sudah Nak Rendra lakukan sama kamu apa dia main tangan?." Saut Sapto
"Tidak ayah, hanya saja Mas Rendra sering pulang malam dengan keadaan mabok Yah, Tania capek." Ungkap Tania
"Kalau suamimu tidak pulang kamu cari, kalau kamu tahu Rendra dimana kamu ikut bersamanya, jangan biarkan wanita lain masuk di kehidupan kalian." Ujar Sapto
"ijin kan Tania disini ya yah untuk beberapa hari saja," Kata Tania
"Iya sayang, kamu boleh disini sampai kapan pun, ini juga rumah kamu." Kata Erni
"Ya sudah Ayah ke kantor dulu, Tania jangan lama-lama disini kamu harus bisa menyelesaikan masalah mu."
RENDRA KEBINGUNGAN.
Setalah dua hari tanpa Tania Rendra berniat untuk menjemput Tania, setelah Tomi marah besar mendengar Tania pergi dari rumah.
"Dady tidak mau tahu kamu harus kembalikan Tania ke rumah ini." Ujar Tomi
"Oke Dad nanti malam aku jemput menantu kesayangannya." Jawab Rendra singkat
Romi sebagai sahabat Rendra mengirim pesan pada Tania di 10 malam.
Rendra mabuk di temani wanita di sampingnya Romi juga Share Lokasi.
Setelah membaca pesan Tania meraih tas nya.
"Tania kamu mau kemana Nak?, ini sudah malam." Kata Erni
"Tania harus pergi Bunda Mas Rendra Rendra melakukan kebiasaannya" Ujar Tania
"Kamu hati-hati jangan ngebut" Pesan Erni
Tania pun pergi menuju lokasi yang sudah di kirim oleh Romi sekitar 30 menit Tania tiba di area lokasi yang di tuju, Tania memarkirkan mobilnya, lalu masuk melalui pintu utama diskotik Jakarta.
Suasana diskotik begitu ramai pengunjung. Tania nekad masuk rasa takut tak menjadi halangan untuk Tania menerobos masuk mencari suaminya.
Hai Neng cantik sini temani Om..," Om Om itu terlihat sudah mabuk.
"Lepaskan tangan saya" Tania menepis tangan-tangan nakal yang berusaha mengganggu nya.
Tiba-tiba ada seseorang menarik tangan Tania tepat samping bar tender.
Romi?.
Romi menunjuk sofa dimana tempat Rendra duduk bersama teman-teman nya. Tania pun menghampiri sofa tersebut, Ia duduk di tengah-tengah.
"Ih! ini siapa sih?." Sewot Wanita yang menemani Rendra
Tania membuat bingung yang berada di meja, dan wanita yang di samping Rendra pun berusaha mendorong Tania wajah Tania yang di tutupi topi teman-teman Rendra pun tak ada yang mengenalinya.
"Minggir atau gue tarik lu keluar dari tempat ini!." wanita yang menemani Rendra marah besar.
Kerusuhan mulai memanas Tania mencoba menahan amarahnya.
Rendra yang sudah setengah sadar hanya diam tak banyak bicara pasalnya Rendra tidak tahu kalau wanita yang di sampingnya itu Tania istrinya.
Byur!. Tania menyiram wanita cantik yang memaki nya.
"Eh! kurang ajar lu ya!" Sungut wanita seksi itu sangat murka dan hampir menampar Tania.
Namun Romi segera menepisnya." Jangan pernah sentuh wanita yang memaki kamu, dia istri dari Rendra." Ujar Romi
"Lu minggir atau diskotik ini saya tutup?" Bentak Tania
"Tania mau apa kamu disini?" Kata Rendra dia pun tersadar dari mabuk nya.
"Pulang Mas...!, atau kita tidak akan pernah bertemu Lagi?." Ujar Tania
Tania berusaha untuk berani mengambil sikap kalau tidak ingin kehilangan suaminya, Tania pergi meninggalkan Rendra. Hatinya hancur melihat suaminya bermesraan bersama wanita lain.
"Tania.., Tunggu." Panggil Rendra mengejar Tania
Aku capek Mas, kapan sih kamu sadar kamu itu bukan lagi remaja yang tidak memiliki istri.
Rendra menarik tangan Tania." Tolong jangan seperti ini, maafkan aku. Aku seperti ini karena aku bingung," Ucap Rendra
"Lepas tangan saya biarkan aku pergi dan kamu bisa sepuas kamu dengan wanita mana pun."
"Ayo pulang, kita selesaikan masalah di rumah" Kata Rendra
Tania pun masuk ke dalam mobil Rendra dan mobil tania ia serahkan kuncinya sama Romi.
"Rom bawa mobil istri gue, besok saja lu balikin" Ujar Rendra
"Oke sip tenang aja Ren lu balik aja ajak istri lu nggak baik ada tempat ini." Kata Romi
"Ini ATM gue lu bayar semua nya ya," ucap lagi Rendra
Rendra pun menginjak gas mobilnya melaju membelah kota Jakarta, suasana jalan sunyi pengendara Rendra menurunkan kecepatannya.
"Ngapain sih kamu datang, tahu dari mana kamu aku di sana?, bukanya kamu tidak perduli apa yang aku lakukan?"
Tania diam tak menjawab ucapan Rendra, Tania hanya mendengar tanpa menjawab.
Ciiit. Rendra menepikan mobilnya
"Kita punya pacar sebelum kita menikah, bahkan kamu rela mati demi mantanmu itu, aku pun punya pacar, aku bingung aku pikir dengan minum aku bisa menghilangkan semua Maslaah ku." Ungkap Rendra
"Mas! setelah aku menikah sama kamu, aku sudah mengubur perasaanku untuk Gandi, satu bulan aku menikah, bahkan aku terima semua sikap kamu yang selalu dingin, setiap pagi dan malam selalu ponsel mu ada pesan dari pacar kamu, apa aku pernah protes sama kamu nggak Mas!," Teriak Tania.
Seketika mendengar semua di ketahui oleh Tania Rendra memeluk Tania.
...----------------...
Like komen ya terimakasih yang sudah mampir.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 82 Episodes
Comments
Kᵝ⃟ᴸ🦎4n Tu bao
Menyimak dink 🙆
2022-07-08
0
🎤K_Fris🎧
ayo tania, bakar suamimu
2022-07-07
0
A
minum minum di bar itu gak akan ngilangin masalah yang ada malah bikin masalah baru😌🚶🚶
2022-07-07
4