Calon istri Arrogant

Keesokannya harinya.

Raya yang masih meredam emosi karena harus bersaing dengan saudara kembarnya kini keluar dari apartemen untuk menghindari Freya, tidak bisa dipungkiri bahwa ia sangat kecewa dengan keputusan David yang lebih memilih Freya dibandingkan dirinya yang sudah jelas menyukai pria itu.

Raya mengendarai mobil tanpa tujuan, ia hanya berkeliling untuk menghilangkan rasa kecewanya.

"Kenapa harus Freya sih!" ucap Raya dengan nada emosi. Setelah beberapa menit berkeliling akhirnya Raya menghentikan mobilnya di dekat lapangan basket, gadis itu menatap segerombolan pria yang ada di sana.

"Itu 'kan Devan," gumam Raya. Gadis itu turun dari mobil, lalu melangkah mendekati lapangan.

"Devan...!" teriak Raya. Namun, saat ia melangkah untuk menghampiri pria itu, tiba-tiba sebuah bola mengarah padanya dan membuat gadis itu menjerit karena takut terkena lemparan bola tersebut.

"Akhhh...!" teriak Raya saat sebuah bola mengarah padanya. Raya memejamkan mata, gadis itu pun sudah pasrah dengan sakit yang akan di rasakan jika bola itu mengenai kepalanya . Namun, ternyata ia tidak merasakan sesuatu yang sudah ia bayangan sebelumnya.

"Kenapa bolanya nggak nyampe-nyampe?" gumam Raya. Karena penasaran, Raya perlahan membuka matanya dan melihat apa yang terjadi. "Kamu!" ucap Raya. Gadis itu terkejut setelah melihat siapa yang berdiri di hadapannya dan menangkap bola yang mengarah pada gadis itu.

"Hay," ucap Adrian sambil mengedipkan sebelah matanya.

"Kenapa sih kamu selalu muncul disaat aku lagi kesel? Bikin tambah emosi aja!" ucap Raya judes. Gadis itu melangkah menjauh meninggalkan Adrian yang masih berdiri di tempat tersebut. Raya duduk di bangku pinggir lapangan basket itu, seraya menunggu Devan selesai bermain.

Raya tambah emosi saat Adrian tiba-tiba duduk di sebelahnya dan tersenyum aneh menatap lurus ke depan. "Kamu ngapain juga ikut di sini?" Raya menoleh dengan melototkan matanya. "Menyebalkan!" ucap Raya.

Adrian menoleh, menatap Raya yang menurutnya sangat imut ketika emosi. "Aku suka melihat wajahmu yang sedang marah."

"Sinting!" Raya berdiri hendak melangkah. Namun, Adrian menarik pergelangan tangan Raya hingga gadis itu jatuh ke pangkuan pria tersebut. Mata mereka bertemu, dan jantung keduanya pun berdetak tidak normal.

"Ehem..."

Seketika keduanya menoleh, dan Raya pun berdiri dari pangkuan Adrian. "Dasar modus!" umpat Raya.

"Tapi yang aku lihat sepertinya kau sangat menikmati," ucap Devan ber sedekap dada, pria itu berdiri tidak jauh dari mereka berdua.

"Apaan sih, Dev? Aku kesini karena ingin curhat sama kamu," ucap Raya cemberut.

"Males!" ucap David. "Palingan juga kamu curhat tentang Kak David. Curhat aja tuh sama sahabatku yang ngefans berat sama kamu!" ucap Devan.

"Mau nggak Bro dengerin curhatan Raya?" tanya Devan menatap Adrian dengan senyum menggoda.

"Kau juga sangat menyebalkan Devan, kau keterlaluan!" ucap Raya. Gadis itu berbalik dan melangkah menjauh dari kedua pria itu. Ia marah karena Devan selalu menggodanya saat bersama dengan Adrian.

"Dasar sahabat laknat! Aku kesini untuk curhat, eh malah ketemu dengan pria sok tampan itu. Menyebalkan!" umpat Raya.

Tanpa sepengetahuan Raya, ternyata Adrian mengikutinya dan merampas kunci mobil gadis tersebut. Lalu Adrian duduk di kursi kemudi tanpa permisi.

"Hey, ngapain kau di mobilku? Turun nggak, Turun!" Raya melototkan matanya.

"Cepat masuk! Atau aku akan pergi meninggalkanmu menggunakan mobil ini!" ancam Adrian.

"Ya udah, bawa aja sana! Aku tidak per-du-li!" ucap Raya tidak menghiraukan ancaman Adrian.

"Berarti dapet izin ya?" tanya Adrian.

Raya melengos, tidak menghiraukan ucapan Adrian. Namun, gadis itu langsung masuk ke dalam mobilnya saat Adrian menyalakan mesin mobil tersebut.

Adrian tertawa terbahak-bahak karena melihat tingkah aneh Raya. "Ha ha ha... kenapa kau masuk? Bukankah kau tidak perduli?" tanya Adrian.

"Aku hanya tidak ingin mobilku lecet karenamu!" ucap Raya menatap lurus ke depan dengan wajah judes.

Adrian tidak menjawab Raya, pria itu melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang dan sesekali melirik Raya yang tampak cemberut.

...❤️❤️❤️❤️❤️...

"Dad, lihat Raya nggak?" tanya Freya pada Anton yang duduk di ruang keluarga sendirian.

"Tadi setelah sarapan dia keluar dari apartemen, katanya dia mau menemui teman kuliahnya," jawab Anton.

"Kalau mommy?" tanya Freya lagi.

"Mommy di kamar,"

"Aku mau pergi ke taman di sebrang apartemen ini, sepertinya taman di sana sangat indah, dan banyak yang berubah dari yang dulu aku kunjungi sewaktu liburan,"

"Ya sudah, sana! Tapi jangan lama-lama, David mau ke sini untuk mengenalmu lebih dekat." Anton tersenyum menatap putrinya yang berwajah datar.

"Baik Dad!" ucap Freya dengan wajah tanpa ekspresi.

Setelah mendapat izin dari Anton, gadis itu melangkahkan kakinya keluar dari apartemen. Namun, di depan pintu ia dikejutkan dengan seseorang yang tiba-tiba ada di balik pintu tersebut.

"Selamat pagi, calon istri!" ucap David tersenyum sambil bersedekap dada dan menyandarkan sebelah bahunya pada dinding apartemen.

"Astaga," ucap Freya. Gadis itu terkejut hingga ia melototkan matanya dan memegang dadanya.

"Apa aku terlalu keren hingga kau terkejut seperti itu?" tanya David.

"Jangan terlalu percaya diri, mungkin menurutmu keren, tapi belum tentu di pandangan orang lain." Freya berjalan meninggalkan David yang masih berdiri di sana.

"Hay, tunggu!" David mengejar Freya yang sudah melangkah menjauh dari pria tersebut. Namun, Freya tetap berjalan dan tak menghiraukan panggilan David.

David yang terburu-buru akhirnya tersandung dan jatuh terjengkang hingga menjadi bahan tertawaan orang lain.

"Dasar Arrogant!" umpat David.

Freya yang melihat orang di sekitarnya tertawa, ia langsung menoleh dan tampaklah David yang sedang berusaha berdiri. David yang melihat Freya menoleh ia langsung berpura-pura kesakitan hingga membuat Freya merasa kasihan dan kembali untuk membantu pria tersebut.

"Dasar ceroboh!" Freya meletakkan tangan David di bahunya, lalu membantu pria itu berjalan dan kembali ke apartemen.

"Awhh..." David pura-pura kesakitan dan berjalan seolah-olah ia sedang keseleo. Ia berjalan pincang hanya untuk membuat Freya merasa kasihan.

Saat di depan apartemen, Freya tidak sengaja melihat senyuman David hingga Freya sadar bahwa pria itu hanya bersandiwara saja, dan seketika Freya mendorong tubuh David hingga kepala pria itu ke pentok dinding karena tidak sadar bahwa Freya akan mendorongnya.

"Sial...!" umpat David.

Pria itu langsung berbalik, ia lupa kalau dirinya sedang pura-pura pincang karena kekesalannya pada Freya. David menghampiri Freya lalu mengukung tubuh gadis itu hingga keduanya saling menatap tajam.

"Kenapa kau mendorongku?" tanya David.

"Kenapa kau membohongiku?" tanya Freya balik.

"Bohong?" David mengerutkan alisnya, lalu ia tiba-tiba teringat bahwa dirinya sedang pura-pura kesakitan.

Freya mendorong tubuh David hingga pria itu melangkah mundur, lalu masuk ke dalam pintu apartemen dan menutup pintu itu dengan kencang hingga membuat David terkejut dan memegang dadanya.

"Aku tidak akan menyerah hanya karena satu kali penolakan, kau sangat menarik! Walaupun aku tidak mencintaimu tapi akan ku buktikan bahwa kau juga akan jatuh ke dalam lautan cintaku meskipun hatimu sekeras salju," gumam David sambil tersenyum sinis.

...💋💋💋💋💋...

...TBC...

Assalamualaikum Readersku sayang 🥰

Othor mungkin adalah Othor ter cerewet yang pernah kalian kenal, tapi Othor selalu kayak gini karena ingin mengungkapkan kebahagiaan Othor karena memiliki Readers baik hati seperti kalian 🥰

Othor cuma mau bilang terima kasih yang sebanyak-banyaknya ❤️

Jangan lupa jejaknya ya Sayang 😘

Terpopuler

Comments

Uthie

Uthie

maaf ya Thor.. sy baru coba nyimak lagi ceritanya 👍🙏

2024-08-29

1

jinnie

jinnie

dari adrian harusnya km belajar raya, bahwa cinta itu ga bisa dipaksakan

2023-04-15

1

Yulia Bunyamin

Yulia Bunyamin

semangat David kejar terus jodohmu

2022-10-23

1

lihat semua
Episodes
1 Pengenalan dan Visual
2 Kedatangan Freya
3 Kenapa harus saudaraku?
4 Calon istri Arrogant
5 Pria aneh
6 Takdir
7 Masa lalu
8 Pujaan hati
9 Tekad
10 Aku mencintaimu
11 Ditakdirkan untuk orang lain
12 Menerima dengan lapang dada
13 Cewek nggak jelas
14 Aku ingin kau mendengarkanku!
15 Dilema
16 Hanya bisa membisu
17 Membuatnya terluka
18 Cantik
19 Tukar posisi
20 Goyang dumang
21 Menahan kekesalan
22 Tulalit
23 Perasaan aneh
24 Mantan kekasih
25 Tangisan pilu
26 Tolong Aku!
27 Salah faham
28 Ucapan tidak sesuai kenyataan
29 Bayangkan menjadi dia
30 Perjanjian
31 Terima kasih
32 Keluarga somplak
33 Siti Nurbaya
34 Terjebak dalam situasi
35 Menjadikan pelarian
36 Pelaminan
37 Hadiah pernikahan
38 Getaran aneh
39 Drama di pagi hari
40 Istri tak berperasaan
41 Dua kali dihianati
42 Apa yang ingin kau jelaskan?
43 Freya Reyes Cassilas
44 Aku tidak ingin menghianatinya
45 Menunggu
46 Aku terbiasa
47 Kewajiban
48 Maafkan aku
49 Aku sadar dengan posisiku
50 Ayo pulang!
51 Tidak perlu menunggu satu tahun
52 Ungkapan dari kebohongan
53 Jatuh terlalu dalam
54 Sakit
55 Hatiku milik Freya
56 Peri cantik
57 Cukup melihat senyummu
58 Aku tidak pernah merasa sebahagia ini
59 Seperti orang gila
60 Mengemis suami orang
61 Terkejut
62 Bukti cinta
63 Sabar menunggu cinta
64 Aku harap kau kembali
65 Dibohongi
66 I love you my lovely
67 Terima kasih, Sayang!
68 Tawaran bahagia
69 Cassanova plinplan
70 Kaulah yang paling sempurna
71 Minta Izin
72 Bermesraan tidak kenal tempat
73 Calon istri sempurna
74 Calon suami idaman
75 Raka dan Anggi
76 Resepsi pernikahan Adrian dan Raya
77 Kebahagiaan
78 Pengumuman Karya Baru dan Give Away
79 Cinta Dan Perbedaan
80 Jangan Tinggalkan Aku, Istriku! (Sekuel Karya Ini)
Episodes

Updated 80 Episodes

1
Pengenalan dan Visual
2
Kedatangan Freya
3
Kenapa harus saudaraku?
4
Calon istri Arrogant
5
Pria aneh
6
Takdir
7
Masa lalu
8
Pujaan hati
9
Tekad
10
Aku mencintaimu
11
Ditakdirkan untuk orang lain
12
Menerima dengan lapang dada
13
Cewek nggak jelas
14
Aku ingin kau mendengarkanku!
15
Dilema
16
Hanya bisa membisu
17
Membuatnya terluka
18
Cantik
19
Tukar posisi
20
Goyang dumang
21
Menahan kekesalan
22
Tulalit
23
Perasaan aneh
24
Mantan kekasih
25
Tangisan pilu
26
Tolong Aku!
27
Salah faham
28
Ucapan tidak sesuai kenyataan
29
Bayangkan menjadi dia
30
Perjanjian
31
Terima kasih
32
Keluarga somplak
33
Siti Nurbaya
34
Terjebak dalam situasi
35
Menjadikan pelarian
36
Pelaminan
37
Hadiah pernikahan
38
Getaran aneh
39
Drama di pagi hari
40
Istri tak berperasaan
41
Dua kali dihianati
42
Apa yang ingin kau jelaskan?
43
Freya Reyes Cassilas
44
Aku tidak ingin menghianatinya
45
Menunggu
46
Aku terbiasa
47
Kewajiban
48
Maafkan aku
49
Aku sadar dengan posisiku
50
Ayo pulang!
51
Tidak perlu menunggu satu tahun
52
Ungkapan dari kebohongan
53
Jatuh terlalu dalam
54
Sakit
55
Hatiku milik Freya
56
Peri cantik
57
Cukup melihat senyummu
58
Aku tidak pernah merasa sebahagia ini
59
Seperti orang gila
60
Mengemis suami orang
61
Terkejut
62
Bukti cinta
63
Sabar menunggu cinta
64
Aku harap kau kembali
65
Dibohongi
66
I love you my lovely
67
Terima kasih, Sayang!
68
Tawaran bahagia
69
Cassanova plinplan
70
Kaulah yang paling sempurna
71
Minta Izin
72
Bermesraan tidak kenal tempat
73
Calon istri sempurna
74
Calon suami idaman
75
Raka dan Anggi
76
Resepsi pernikahan Adrian dan Raya
77
Kebahagiaan
78
Pengumuman Karya Baru dan Give Away
79
Cinta Dan Perbedaan
80
Jangan Tinggalkan Aku, Istriku! (Sekuel Karya Ini)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!