RADAR DITEMUKAN

"Sid,,,," Lea berdiri dan hendak berlari mengejar Sid. Namun langkahnya terhenti oleh suara paman Han.

"Berhenti, Lea. Atau jika kau melangkahkan kaki keluar dari rumah ini untuk mengejar baj-jingan itu, maka kau bisa membawa serta semua barang dan pakaianmu," ancam Han pada keponakannya yang sudah ia anggap sebagai putrinya sendiri itu.

"Paman?" Lea tak berani bergerak. Hanya gumaman lirih yang mampu ia katakan. Sedangkan Lora hanya menangis lalu duduk di kursi ruang tamu. Keluarganya hancur tiba-tiba, mereka mendapat masalah bertubi-tubi tiada henti. Mulai dari bangkrutnya usaha Han sang suami, hutang menumpuk, sampai Sid putra tunggal mereka yang salah jalan.

"Bukan hanya senjata, Lea. Tapi Siddarth juga menyimpan begitu banyak barang haram, entah dia menggunakannya, atau dia menjadi pengedarnya," Paman Han bicara kembali setelah ia duduk di salah satu kursi.

"Apa?" tentu Lea semakin tidak percaya mendengarnya, Sid hanyalah laki-laki remaja berusia 18 tahun, dan dia anak yang baik selama ini, tapi bagaimana bisa dia memiliki senjata dan barang haram?.

"Lantas, dimana barang-barang itu sekarang, Paman?" Lea sangat bingung, kejadian buruk tidak hanya ia alami, tapi juga dialami oleh adik sepupunya.

"Tentu paman membuangnya ke dalam closet, Lea. Paman tidak mau jika polisi sampai menemukannya, atau dia bisa membusuk di penjara, bahkan juga menerima hukuman mati,"

Lea terdiam, ia masih tak dapat mempercayai semua ini begitu saja.

Lea keluar dari rumah cepat, ia tak mempedulikan teriakan Han yang memanggil namanya, Lea harus segera bertemu dengan Sid dan berbicara langsung padanya. Meminta penjelasannya. Kenapa Sid melakukan ini semua.

Lea terus mencoba menghubungi kontak Sid, namun pria muda itu tak mengangkatnya, dan kini nomornya sudah tak lagi bisa dihubungi, Sid menonaktifkannya.

Lea memilih pergi ke Restoran, hari juga sudah mulai siang, saatnya ia bekerja, kalau pergi ke rumah pun yang ada malah pasti kembali bertengkar dengan Paman Han. Jangan sampai itu terjadi. Sudah cukup rasanya keributan yang terjadi hari ini.

Hujan kembali mengguyur kota Berlin, dan Restoran nampak sepi, sehingga Lea dan Alice memiliki waktu lebih untuk bersantai.

"Hei, kau banyak diam. Apa ada yang kau pikirkan?" Alice menyenggol bahu Lea, menyadarkan sahabatnya itu dari lamunan.

"Hufftt,,,," Lea memutar badan, duduk pada salah satu kursi yang ada di dekat pantry dapur.

"Aku ingin bercerita sesuatu padamu, Alice. Tapi ini sungguh sebuah rahasia yang besar,"

"Ada apa Lea? Cerita saja, siapa tahu aku bisa membantumu jika kau sedang dalam masalah, dan kau juga tahu kan jika aku ini bisa jaga rahasia?"

Alice pun ikut duduk di kursi dekat Lea. mereka menghadap meja pantry.

"Aku melihat pembunuhan!"

\****DEG***\*

Alice membulatkan mata pada kalimat pertama yang Lea katakan, Lea menceritakan semuanya pada Alice, mereka kini berada di kamar Alice di lantai atas, selain kisah berlian dan chip, Lea juga menceritakan tentang Sid. Alice mendengarkan dengan penuh perhatian. Seakan ia merasakan langsung adrenalin yang Lea rasakan sejak semalam sampai pulang ke rumah.

"Lantas, dimana barang itu sekarang?" tanya Alice tak sabar, sebagian otaknya berpikir tentang berlian, sebagian tentang chips. Sedangkan pria yang mati? Alice tak begitu peduli, setiap pekerjaan memang sudah siap akan resiko dan konsekuensinya.

Lea merogoh tas selempangnya, mengeluarkan sebuah kotak hitam. Ia lantas membukanya di depan Alice, dan muncullah 10 butir berlian super cantik membuat mata Alice membulat dan berbinar. Ia bahkan tak sadar membuka mulut terperangah.

![](contribute/fiction/4300262/markdown/23363190/1646055598300.jpg)

"Wow!" satu kata yang Alice ucapkan cukup menggambarkan bagaiman perasaannya.

"Kau kaya raya, Lea. Kau jadi orang kaya!" seru Alice antusias. Ia menyentuh berlian-berlian itu dengan tangan gemetar. Tapi Lea tiba-tiba menutupnya.

"Ini bukan milikku, Alice. Seseorang akan datang mengambilnya, Tuan RG. Pria asing yang meninggal itu mengatakan Tuan RG akan datang, dia juga mengatakan jika di dalam kotak ini terdapat Chip. Namun aku tidak melihatnya, hanya ada berlian," Lea memasukkan kembali kotak hitam itu ke dalam tas selempangnya.

Mata Lea dan Alice saling pandang begitu dalam penuh makna. Mereka menyadari jika masalah ini bukanlah masalah biasa, salah langkah, nyawa taruhannya.

Empat anak buah Agosto tengah menginterogasi seorang anggotanya yang telah menghilangkan barang yang seharusnya anak buah itu kirimkan pada klien.

"Sungguh, aku minta maaf, tolong maafkan aku, aku tidak sengaja menghilangkannya!" Sid menangis dan memohon di depan empat orang pria yang nampak sangar itu.

"BUGH." satu pukulan sempurna dilayangkan tepat di hidung Sid hingga hidungnya mengeluarkan darah segar.

"Waktumu sampai pukul 12 nanti malam. Terserah, kau mengembalikan barang itu, atau menggantinya dengan uang. Jika tidak dengan keduanya, maka nyawamu sebagai gantinya, karena organ tubuhmu yang akan menggantikan kerugian atas barang yang kau hilangkan," ucap salah seorang pria berkepala pelontos yang memainkan sebuah pisau di tangannya.

"Jam 12? Itu terlalu cepat, bagaimana aku bisa mendapatkan uang sebanyak itu?" Sid tahu konsekuensinya gabung dan bekerja sama dengan kelompok mafia Agosto, namun saat kini ia dihadapkan dengan kenyataan tentang nyawanya yang hampir melayang, tentu Sid merasa panik dan takut.

"Itu terserah padamu, Bocah. Ingat. Jam 12 malam. 500 juta!"

Setelah menyatakan ancamannya, ke empat pria itu pergi meninggalkan Sid yang nampak frustasi seorang diri.

"Aaaaahhhh!"

"*Ahh, aah,, aahh*.... Kau luar biasa, Mr. Bern!" Seorang wanita tanpa busana bergerak naik turun di atas tubuh Bern yang duduk di atas sofa salah satu ruang VVIP\+ club miliknya, *DS Club*'.

![](contribute/fiction/4300262/markdown/23363190/1646055598305.jpg)

"Fast,,,, more!" perintah Bernando pada wanita bayarannya yang bekerja sangat keras untuk bisa melayani dan menyenangkan Bos mafia dari klan *Dark Sky* itu.

Wanita itu bergerak semakin liar naik turun, membuat Bern mendongak, menggigit bibir bawahnya sendiri, menge.rang dan akhirnya ia tidak tahan.

Bern membalik badan wanita yang ada di pangkuannya hingga wanita itu kini berada di bawah kekuasaannya di atas sofa.

"Aku yang membayarmu, tapi aku juga yang harus melayanimu." tukas Bern tidak senang.

Bern menghujamkan tubuhnya berkali-kali dengan kasar pada wanita itu hingga wanita itu memekik kesakitan, namun Bern tidak peduli, ia butuh kepuasan yang harus segera ia dapatkan.

Cukup lama Bern melakukannya. Wanita itu harus menahan sakit atas permainan kasar Bern. Bern bahkan mencekik wanita itu saat ia mendesak tubuh seksinya yang membuat Bern akan segera mendapatkan penuntasan.

"*Aaahh,,, aahhhh*!" Game over.

Bern lekas bangkit, membersihkan diri dengan tisu lalu memakai kembali celananya.

Terdengar suara ketukan pintu, dan itu adalah Jho. Karena hanya dia yang berani mengetuk pintu Bern.

Bern meraih remote, menekan tombol, dan pintu terbuka. Jho nampak biasa saja saat ia melihat seorang wanita tergeletak tanpa busana di atas sofa. Baginya selama bekerja bersama Bern, itu adalah pemandangan hari-hari yang biasa.

"Tuan? Ada radar hijau di layar laptop anda," lapor Jho sambil menyerahkan laptop Bern yang ia otak-atik seharian hingga malam, dan setelah lelah, Bern meminta wanita untuk melepas hasrat dan lelahnya.

Bern berpikir jika ia tidak berhasil melacaknya, namun ia harus lebih berbangga diri atas kecerdasannya ini, dia telah berhasil menemukan letak radar Chip berada.

"Buang dia, Jho!" perintah Bern tanpa melihat wanita itu, Bern langsung fokus pada layar laptop, dan memainkan jemarinya. Sedangkan wanita itu tak dapat melawan ketika dua anak buah yang Jho perintahkan datang menyeret tubuh polosnya keluar dari sana.

"Siapkan mobil, Jho. Kita pergi sekarang!"

...\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*...

...**LEA**...

![](contribute/fiction/4300262/markdown/23363190/1646055598298.jpg)

...**Alice**...

![](contribute/fiction/4300262/markdown/23363190/1646055598295.jpg)

...**BERN**...

![](contribute/fiction/4300262/markdown/23363190/1646055598287.jpg)

...**SID**...

![](contribute/fiction/4300262/markdown/23363190/1646055598307.jpg)

Terpopuler

Comments

Andi Arif official

Andi Arif official

sid salah langkah☹️

2022-03-15

0

Andi Arif official

Andi Arif official

sid salah langkah☹️

2022-03-15

0

Vita Zhao

Vita Zhao

bern mengerikan
suka bermain wanita lagi

2022-03-06

0

lihat semua
Episodes
1 PROLOG
2 CHIP DI TANGAN LEA
3 BERN KETUA KLAN DS
4 RADAR DITEMUKAN
5 SNIPER TERSEMBUNYI
6 PEMEGANG CHIP
7 LEA DITANGKAP JHO
8 BUKAN WANITA BAYARAN
9 PENYERANGAN KLAN HELL DEVIL'S
10 MASUK CLUB LAIN
11 LEA KECEPLOSAN
12 AGOSTO DATANG KE RESTORAN
13 LEA IKUT JHO
14 NAIK KAPAL YACTH
15 SIAPA YANG MEMATIKAN RADAR CHIP?
16 JAM TANGAN UNTUK LEA
17 LEA DICULIK
18 SID SEBAGAI BIDAK ANCAMAN
19 MISI PENYELAMATAN LEA
20 DINNER
21 MASA LALU BERN & ALICE
22 BUKET MAWAR MERAH
23 FIRST KISS
24 DRICK KELUAR
25 LEA, BERN, ALICE
26 BERMALAM DI MANSION BERN
27 LEA MENYESAL
28 BERN MENARIK TANGAN ALICE
29 MERAIH MIMPI
30 BERN BERTINGKAH
31 BERN BERTINGKAH 2
32 SATU KAMAR
33 FASHION SHOW AND PARTY
34 THANKYOU MORGAN.
35 PAGI YANG KACAU
36 PRIA BERNAMA ALEX
37 SANDI CHIP TERPECAHKAN
38 PEMBAHASAN BERN DAN JHO
39 MULAI LULUH
40 MENGANTAR PEMOTRETAN
41 MAKAN RAMEN
42 SATU HARI YANG BIASA
43 BRP DATANG
44 PULANG
45 BERTEMU ALICE
46 ALEX MENYELAMATKAN LEA
47 PROBLEM LEA DAN BERN
48 PART MEMUSINGKAN
49 BIRTHDAY
50 PENYERANGAN MARKAS DRAGON WORLD
51 MISI TERKAHIR MELUMPUHKAN DRAGON WORLD
52 PENOLAKAN KELUARGA LEA
53 KEPUTUSAN LEA
54 BAB BARU
55 Nora vs Sean
56 HARI PERTAMA LIBURAN
57 BERN & NORA
58 BERN & NORA 2
59 BERTEMU
60 KEINGINAN BERN
61 PULANG KE BALI
62 BERN BERAKSI
63 NORA SAKIT
64 NORA TIDAK MAU
65 HARUS DIRAWAT
66 MENEMUI BERN
67 SYARAT
68 Sambil nunggu kelanjutannya, mampir dulu ke novel baru.
Episodes

Updated 68 Episodes

1
PROLOG
2
CHIP DI TANGAN LEA
3
BERN KETUA KLAN DS
4
RADAR DITEMUKAN
5
SNIPER TERSEMBUNYI
6
PEMEGANG CHIP
7
LEA DITANGKAP JHO
8
BUKAN WANITA BAYARAN
9
PENYERANGAN KLAN HELL DEVIL'S
10
MASUK CLUB LAIN
11
LEA KECEPLOSAN
12
AGOSTO DATANG KE RESTORAN
13
LEA IKUT JHO
14
NAIK KAPAL YACTH
15
SIAPA YANG MEMATIKAN RADAR CHIP?
16
JAM TANGAN UNTUK LEA
17
LEA DICULIK
18
SID SEBAGAI BIDAK ANCAMAN
19
MISI PENYELAMATAN LEA
20
DINNER
21
MASA LALU BERN & ALICE
22
BUKET MAWAR MERAH
23
FIRST KISS
24
DRICK KELUAR
25
LEA, BERN, ALICE
26
BERMALAM DI MANSION BERN
27
LEA MENYESAL
28
BERN MENARIK TANGAN ALICE
29
MERAIH MIMPI
30
BERN BERTINGKAH
31
BERN BERTINGKAH 2
32
SATU KAMAR
33
FASHION SHOW AND PARTY
34
THANKYOU MORGAN.
35
PAGI YANG KACAU
36
PRIA BERNAMA ALEX
37
SANDI CHIP TERPECAHKAN
38
PEMBAHASAN BERN DAN JHO
39
MULAI LULUH
40
MENGANTAR PEMOTRETAN
41
MAKAN RAMEN
42
SATU HARI YANG BIASA
43
BRP DATANG
44
PULANG
45
BERTEMU ALICE
46
ALEX MENYELAMATKAN LEA
47
PROBLEM LEA DAN BERN
48
PART MEMUSINGKAN
49
BIRTHDAY
50
PENYERANGAN MARKAS DRAGON WORLD
51
MISI TERKAHIR MELUMPUHKAN DRAGON WORLD
52
PENOLAKAN KELUARGA LEA
53
KEPUTUSAN LEA
54
BAB BARU
55
Nora vs Sean
56
HARI PERTAMA LIBURAN
57
BERN & NORA
58
BERN & NORA 2
59
BERTEMU
60
KEINGINAN BERN
61
PULANG KE BALI
62
BERN BERAKSI
63
NORA SAKIT
64
NORA TIDAK MAU
65
HARUS DIRAWAT
66
MENEMUI BERN
67
SYARAT
68
Sambil nunggu kelanjutannya, mampir dulu ke novel baru.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!