Sesuai janjinya pada sang ibu, Rahma hanya mengambil upah seterika pakaian saja sisa waktunya dia pergunakan untuk belajar sebaik-baiknya.
Hari ini, hari terakhir ujian. Anak-anak kelas XII telah selesai mengikuti Ujian Nasional. Mereka tampak bahagia karena tugas belajar sebagai siswa SMA telah berakhir. Tiara dan Rahma pun tak kalah bahagianya. Tiara mengajak Rahma ke kantin sekolah untuk merayakan hari kebebasan belajar.
"Tumben ke kantin tuh anak cupu!" celetuk Raya, musuh Rahma karena dia selalu kalah dalam nilai pelajaran.
"Sudah banyak uangnya kali, buat beli jajan!" jawab Maya.
"Halah! Paling dia dapat traktiran dari Tiara!" sahut Raya.
"Orang kek dia mana ada duitnya buat beli jajan!" imbuhnya.
"Hahaha!" Mereka berdua tertawa karena puas mengejek Rahma.
Frans dan Rio yang kebetulan duduk tidak jauh dari mereka pun merasa kesal. Walaupun Frans dan Rio sering membully Rahma tapi mereka masih memiliki rasa belas kasihan.
Mulut Frans memang pedas dan tajam tapi hatinya baik. Dia sering membantu Rahma tanpa sepengetahuan siapapun. Dia mencintai Rahma dalam diam, cukup dirinya sendiri dan Tuhan yang tahu. Bahkan Rio sang sahabat pun tidak tahu jika Frans melabuhkan hatinya pada Rahma gadis cantik berpenampilan cupu karena tidak mampu.
"Ma, kamu mau lanjut kuliah di mana?" tanya Tiara begitu mereka duduk.
"Aku nggak kuliah, mau kerja aja! Mau kuliah juga nggak ada biaya." jawab Rahma.
"Sayang tahu! Punya otak tajam tapi nggak diasah." ucap Tiara memanasi Rahma agar mau kuliah.
"Udah tajam ngapain juga diasah lagi? Mending langsung dipakai sat set 'dah beres." jawab Rahma mematahkan argumen Tiara.
Frans yang mendengar percakapan antara dua sahabat itu tersenyum. Frans mengakui kecerdasan gadis pujaan hatinya.
"Kalah dah Gue adu otak ma Lo!" kata Tiara terkekeh geli menyadari keterbatasannya dalam adu argumen.
"Buahahaha... makanya kalau mau ngomong dipikir dulu biar nggak kalah telak!" serobot Frans sambil berdiri hendak meninggalkan kantin sekolah.
Tiara merasa malu mendengar kata-kata Frans. Malu karena laki-laki yang disukainya ternyata malah menghinanya. Tiara menyukai Frans sejak pertama kali kenal, saat masih sama-sama menggunakan seragam putih biru.
Tiara dan Frans berasal dari SMP yang sama sebelum akhirnya satu SMA. Keduanya sama-sama merupakan anak orang terkaya di kota ini. Keluarga mereka juga saling mengenal, hanya saja Tiara tidak mudah bergaul. Dia selalu menyendiri, apalagi keluarganya selalu membatasi teman Tiara. Sehingga Tiara tidak memiliki teman, kecuali Rahma.
Tiara menunduk malu, dia tidak menyangka ocehannya akan membuat dirinya malu. Rahma yang melihat Tiara menunduk sedari tadi langsung mendekati, mengusap lengan Tiara.
"Sudah! Nggak usah dipikirin, mulut dia memang tajam. Wajar jika langsung perih tanpa kita sadari kalau hati kita sudah tergores." hibur Rahma sambil menyindir Frans.
Frans yang mendengar sindiran dari Rahma hanya tersenyum tipis.
"Kalau otak bebal mana bisa merasakan jika tergores bahkan sudah terpotong pun tidak sadar!" balas Frans sebelum benar-benar meninggalkan kantin, karena tadi langkahnya terhenti ketika mendengar sindiran dari Rahma.
"Sudah! Yuk, kita makan. Sudah dingin baksonya." ucap Rahma lagi.
"Emang reseh tuh orang!" imbuhnya.
Akhirnya mereka berdua menikmati bakso dan es jeruk yang tadi dipesan oleh Tiara. Awalnya Tiara sudah tidak ingin memakan baksonya, tapi karena dibujuk Rahma terus, akhirnya mau juga.
*
*
*
Frans gelisah memikirkan kemana dia akan melanjutkan pendidikannya. Dia menjadi lesu mendengar kabar Rahma tidak bisa kuliah karena terbentur biaya. Sebenarnya Frans ingin membantu Rahma, tapi dia tidak tahu caranya.
Selama ini, Rahma selalu menolak beasiswa yang ditawarkan kepadanya oleh pihak sekolah. Dengan alasan tidak memiliki biaya serta enggan meninggalkan ibunya di rumah sendiri.
Padahal Frans sudah menemui guru BP agar mau menawarkan beasiswa pada Rahma. Bahkan dia rela mengeluarkan uang untuk membujuk guru BP untuk meloloskan rencananya. Semua itu sia-sia karena Rahma menolak semua bentuk beasiswa yang ditawarkan.
"Aku akan tanya ke Tiara saja, Rahma berniat kerja di mana. Baru aku ambil keputusan!" monolog Frans.
Frans langsung menghubungi Tiara, menanyakan rencana Rahma setelah lulus SMA.
"Rahma akan ke ibukota mencari ayahnya! Tapi aku tidak tahu pastinya. Lo tanya aja sendiri ke anaknya!" jawab Tiara ketus.
Tiara merasa cemburu karena Frans lebih perhatian pada Rahma.
"Hah! Bisa gatal-gatal badanku deketan dengannya!" Frans kembali menghina Rahma di depan Tiara.
Frans sengaja membully dan menghina Rahma agar tidak ketahuan jika Dia telah jatuh cinta pada gadis miskin tapi cerdas itu.
"Ok! Besok aku tanyain kalau sempat dan ingat!" jawab Tiara makin kesal.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 119 Episodes
Comments
☠⏤͟͟͞Revina
Tiara menyukai Frans
Frans menyukai Rahma
Rahma suka ama siapa ya....
keevooo yaaaa....
paaastiiii pada keeevooo kaaan...
yuuuk lanjut baca aja kisah mereka
2022-04-22
0
☠⏤͟͟͞Revina
cari cara donk supaya pujaan hatimu juga bs melanjutkan kuliahnya , syukur2 bs satu univ ama kamu gt...
maaasooook toooh ideku ini
🏃🏃🏃🏃🏃
2022-04-22
0
☠⏤͟͟͞Revina
kumat jahilnya dah tuh Frans
haaadeeeeh
2022-04-22
0