Nampak, Satria tersenyum tipis di kala Yumi menatapnya dengan pandangan tidak menyangka.
"Buk boleh nanya gak?" Seorang siswa membuyarkan lamunan Yumi.
"Iya, silahkan!" Kata Yumi menyetujui.
"Ibu kok cantik banget. Ibuk sudah punya suami?" Tanya Haikal.
"Suami?" Tanya Yumi balik. Matanya sejenak beralih kepada Satria. Sementara Satria juga menatap Yumi dengan tajam.
"Belum. Saya belum menikah" Jawab Yumi kemudian.
"Kalau gitu boleh dong buk kita PDKT an" Ucap Haikal dengan di iringi tawanya.
Satria nampak menggeram, matanya menatap Haikal dengan sorot mata tajam.
"Maaf, sebaiknya kita mulai pembelajaran kita. Namun sebelum itu saya ingin memperkenalkan diri terlebih dahulu" Ucap Yumi yang langsung mengabaikan ucapan Haikal.
"Nama saya Ayumi Az-zahra. Kalian bisa panggil saya dengan buk Yumi saja. Saya di sini mengajar mata pelajaran matematika, dan selama berada di kelas saya, jangan ada yang berbicara jika tidak di suruh bicara. Mengerti" Lanjut Yumi dengan penuh penekanan.
"Baik buk" Jawab mereka serempak, terkecuali Satria dan Haikal yang nampak masih diam saja dengan tatapan lurus kedepan.
"Baik. Sekarang, kita mulai pelajarannya"
Yumi pun segera memberikan pelajaran kepada siswa.
Setelah jam pelajaran selesai, Yumi pun segera mengemasi barang-barangnya dan hendak keluar.
"Buk, biar saya bantu" Haikal berdiri di samping meja Yumi seraya menawarkan bantuan.
"Tidak apa-apa, saya bisa sendiri kok" Tolak Yumi halus.
"Tidak apa-apa buk, saya bisa membantu apapun yang ibu butuhkan" Kembali Haikal berbicara, lalu ia langsung mengambil barang-barang dari tangan Yumi.
Sementara, Satria yang masih duduk di bangkunya hanya menatap Yumi dan Haikal dengan tajam. Entah mengapa, ia merasa tidak menyukai bila Yumi di bantu oleh Haikal.
"Baiklah, kalau begitu kamu bawa ke kantor guru ya dan letakan di meja saya"
"Lalu ibuk mau kemana?" Tanya Haikal, kala menyadari bahwa Yumi tidak mengikutinya ke kantor guru.
"Saya ada urusan sebentar, jadi tolong antarkan ya"
"Baik buk" Jawab Haikal pasrah.
******
"Di sekolah. Satria di kenal sebagai siswa yang nakal. Sering berkelahi, dan juga tidak mau belajar. Dan lebih parahnya lagi, Satria pernah berkelahi dengan seorang guru laki-laki yang ada di sini. Bahkan tidak naik kelas selama dua tahun, di waktu ia ingin naik ke kelas tiga. Dan sekarang adalah tahun ke limanya Satria bersekolah di sini"
Nampak seorang guru paruh baya yang merupakan kepala sekolah SMA Cendrawasih menjelaskan dengan detail riwayat sekolah Satria selama bersekolah di SMA di sana.
"Apa alasan Satria tidak ingin belajar pak?" Tanya Yumi yang memang penasaran akan apa yang terjadi kepada Satria.
"Tidak tau. Dia tidak pernah mau bicara kalau pun di panggil ke sini mengenai alasannya" Jawab Kepala sekolah frustasi.
"Sebagai wali kelas baru, saya berharap ibuk bisa membimbing Satria. Saya khawatir dia tidak akan lulus ujian jika terus seperti ini. Bukan hanya itu, namanya juga akan mencoreng nama baik sekolahan kita" Lanjut kepala sekolah itu lagi.
"Baik pak. Saya akan berusaha semampu saya" Jawab Yumi ragu.
Sementara, di balik pintu. Satria nampak meloncat kegirangan.
"Yes, akhirnya aku bisa menghabiskan waktu bersama Yumi" Ucapnya senang. Lalu ia berjalan menjauh dari sana seraya bersiul dengan wajah yang senang.
Yumi nampak terdiam, sebuah siulan itu mengingatkannya kepada seseorang.
"Pria itu?" Lirih Yumi. Segera Yumi menuju pintu, matanya menatap ke kiri dan ke kanan mencari seseorang. Namun sosok itu sudah tidak terlihat.
"Ada apa buk?" Tanya kepala sekolah.
"Ti-tidak pak. Saya kira di sini tadi ada orang, ternyata tidak ada orang samasekali" Jawabnya tergagap.
"Kalau begitu saya permisi dulu pak. Sepertinya saya harus pergi mengajar lagi, karena masih ada jam saya hari ini" Kata Yumi berpamitan. Kepala sekolah itu hanya mengangguk pelan menanggapi ucapan Yumi.
Yumi pun berlalu dari sana, lalu menyusuri koridor sekolah dan mencari sosok itu.
"Dimana dia? Aku mendengar dengan jelas suara siulan pria itu. Pria yang menolongku dari kebakaran beberapa tahun yang lalu" Lirih Yumi yang masih celingak-celinguk mencari keberadaan orang yang dia cari.
Yumi seketika terperanjat, di kala tangannya di tarik oleh seseorang. Tubuhnya memutar, dan seketika mendekap di sebuah dada bidang seorang pria.
Keduanya saling berpandangan cukup lama, senyum indah terlukis di wajah Satria. Namun, Yumi malah tertegun menatap wajah Satria dengan jarak yang begitu dekat. Wajah tampan, dengan rambut terurai lurus dengan sisiran membelah seperti opa opa korea.
"Apa kamu mencari seseorang?" Tanya Satria.
Yumi seketika tersadar, dengan cepat ia menjauh dari Satria lalu mengedarkan pandangannya ke seluruh arah.
"Apa-apaan sih kamu. Nanti kalau di lihat orang bagaimana? Kamu mau tanggung jawab. Nanti mereka mengira yang tidak-tidak" Gerutu Yumi.
"Ya memang kita ada apa-apa nya kan?" Kata Satria yang nampak memasang wajah polosnya.
"Diam kamu" Bentak Yumi.
"Jika mereka tau yang sebenarnya, kamu akan membuat saya kehilangan pekerjaan. Kamu mau itu terjadi" Lanjut Yumi.
Satria hanya tersenyum tipis, "Baiklah. Aku menurut" Jawab Satria dengan wajah yang menggemaskan.
Lagi-lagi Yumi terpesona, akan wajah tampan Satria. Baru hari ini ia menyadari, betapa tampannya pria yang sudah menjadi suaminya itu.
Namun dengan cepat Yumi membuang pemikiran itu, karena ia juga harus menjaga perasaan nya untuk seseorang yang sudah lama ia suka dan ia tunggu kehadirannya.
"Hallo" Satria nampak mengayunkan tangan nya di depan wajah Yumi, sekedar menyadarkan Yumi yang nampak melamun.
.
.
.
.
.
.
.
Bersambung.
Jangan lupa untuk like dan komennya ya! Mohon dukungannya 😊
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 73 Episodes
Comments
L A
org yg ditunggu tu adallah suaminya sendiri
2024-04-20
0
Maya Ratnasari
bang sat
2023-12-09
0
Elizabeth Zulfa
keknya orang zg disukai Yuni tuh satria dech... kode siulan 😁😁
2022-11-18
1