Bab 3 Malam Pertama Yang Membagongkan

"Suami? Ah, kenapa juga aku punya suami pecicilan seperti itu" Gerutu Yumi.

Yumi mengemasi kertas yang sempat ia bawa itu, lalu masuk ke dalam kamar.

"Aku juga harus bicara kepada papa" Batin Yumi.

Yumi pun keluar dari kamarnya, lalu pergi menuju kamar ayahnya.

Tok.

Tok.

Tok.

Yumi mengetuk pintu setelah berada di depan pintu ayahnya.

"Pa! Boleh aku masuk?" Tanya Yumi dari luar.

"Masuk saja, pintunya tidak di kunci"

Setelah mendengar suara ayahnya, Yumi pun segera membuka pintu dan masuk ke dalam.

Nampak Pak Hasan masih duduk di kursi rodanya sembari menatap keluar jendela.

"Pa!" Seru Yumi pelan. Dengan ragu ia melangkah maju, mendekati ayahnya yang masih membelakangi dirinya.

"Ada apa?" Tanya Pak Hasan kemudian.

Yumi duduk dengan berjongkok seraya menghadap kepada ayahnya. Tangannya yang lembut, meraih tangan ayahnya dan menciumnya dengan lembut.

"Maafkan Yumi karena telah mengecewakan papa" Ucap Yumi yang sudah bersimpuh di hadapan ayahnya.

"Seharusnya Yumi lebih hati-hati sebelumnya. Yumi minta maaf pa!" Ucap Yumi lagi dengan tulus. Air matanya pun juga ikut meluruh.

"Papa sudah memaafkan mu Nak. Mungkin inilah takdir mu. Dimana suami mu?" Tanya Pak Hasan.

Yumi sedikit menyeka air matanya, "Dia pergi pa" Jawab Yumi.

"Satu hal yang harus kamu ingat sayang" Pak Hasan nampak menatap anaknya dengan dalam seraya mengelus lembut rambut yumi.

"Pernikahan adalah sesuatu yang sakral. Tidak bisa kita permainkan begitu saja. Walaupun jauh dari apa yang ayah inginkan, namun takdir tuhan lebih baik dari apa yang ayah rencanakan untuk mu. Ayah hanya berharap dan berdoa, semoga pria yang kini sudah menjadi suami mu adalah laki-laki yang baik dan bertanggung jawab" ucap Pak Hasan lembut kepada anaknya Yumi.

"Cobalah untuk membuka hati untuknya. Bukankah dia yang sudah menolong mu dari preman-preman itu? Kita harus berterimakasih kepadanya, setidaknya kalau bukan karena dia, mungkin preman-preman itu sudah membuat hidup mu jauh lebih hancur dari sekarang nak" Lanjut Pak Hasan lagi.

Yumi menatap nanar sang ayah, "Terimakasih Pa. Yumi sayang banget sama papa" Yumi pun memeluk tubuh ayahnya dengan erat. Begitupun dengan ayahnya yang juga membalas pelukan Yumi.

"Maafkan Yumi pa. Yumi belum bisa membuka hati untuk Satria. Karena Yumi sudah mencintai pria lain" Ucap Yumi di dalam hatinya.

*****

Malam harinya.

Tok

Tok

Tok

"Permisi"

Yumi yang mendengar suara ketukan pintu, segera ia berjalan ke kedepan untuk membuka pintu.

Krekkkkkk.

Suara pintu di buka.

"Selamat Malam Yumi" Sapa Satria.

Yumi menatap pria yang ada di depannya ini dengan heran, "Ngapain kamu ke sini?" Tanya Yumi ketus.

"Apa kamu lupa? Aku suami mu, tentu saja aku ingin tinggal di sini bersama mu" Balas Satria.

Yumi terdiam sejenak, mendengar kata suami dari mulut Satria membuatnya tersadar, bahwa dirinya telah menikah bersama pria yang ada di depannya.

Satria sekilas menatap Yumi yang nampak terdiam, ia pun segera menerobos masuk membawa koper besar miliknya.

"Hei kamu mau ngapain?" Teriak Yumi kesal, lalu menyusul Satria yang sudah masuk ke dalam kamar Yumi.

Satria langsung mendaratkan tubuhnya di kasur empuk milik Yumi, hal itu membuat Yumi melebarkan matanya dengan sempurna.

"Hei apa yang kau lakukan?" Teriak Yumi. Yumi menarik tangan Satria dengan kuat, memaksa Satria untuk bangun dari kasur.

"Ada apa? Aku ingin beristirahat sebentar" Keluh Satria.

"Ini kamar ku, seharunya kamu tidak tidur di sini" Bentak Yumi.

"Lalu aku tidur di mana?"

"Ya terserah kamu. Yang jelas jangan tidur di kamar ku" Tegas Yumi lagi.

"Ada apa ini?"

Sebuah suara dari ambang pintu mengalihkan perhatian Yumi dan Satria yang sedang bertengkar.

Melihat keberadaan papanya, Yumi segera menghampirinya.

"Tidak kok pa. Kita hanya sedang bercerita sedikit tentang kehidupan masing-masing. Untuk saling mengenal pa" Ucap Yumi berbohong.

"Iya kan Satria?" Lanjut Yumi lagi meyakinkan, seraya menatap Satria dengan sedikit mengedipkan matanya, mencoba memberikan kode kepada Satria.

Satria sedikit termanggu tidak mengerti seraya menggaruk kepalanya yang tidak gatal, "Satria! Kamu gak budek kan?" Tanya Yumi lagi yang sudah menggeram kesal.

"Ah iya iya. Kita hanya mengobrol saja. Tidak ada yang perlu di khawatirkan" Jawab Satria kemudian.

"Oh begitu. Baiklah, kalau begitu papa pergi ke kamar dulu" Ucap Pak Hasan mempercayai. Lalu ia pun pergi dari sana.

Yumi menutup pintu kamarnya setelah papanya pergi.

"Kenapa kau berbohong?" Tanya Satria.

"Bukan urusan mu" Ketus Yumi.

"Ya, baiklah"

"Eits, tunggu" Yumi segera menghentikan Satria yang kembali ingin merebahkan tubuhnya di kasur itu.

"Kamu tidur di kursi, jangan tidur bersama ku. Dan ini bantal untuk mu, dan ingat jangan mencoba untuk melakukan hal apapun" Tegas Yumi, lalu memberikan bantal ke tangan Satria seraya mendorong tubuh Satria menuju kursi panjang yang ada di kamarnya.

"Hei apa ini? Kenapa aku tidur di sini?" Tanya Satria tidak terima.

"Apa malam pertama pengantin baru seperti ini?" Lanjut Satria. Bertanya dengan nada memelas.

"Tidur di sini atau tidur di luar?" Ancam Yumi. Yang sudah menuju kasurnya dan merebahkan tubuhnya di sana.

"Baiklah" Ucap Satria menurut, lalu mendaratkan bokongnya di kasur itu seraya memeluk bantal yang sempat ia bawa tadi.

Seketika suasana menjadi hening, Satria yang jenuh mencoba membuka suara, "Malam pertama tidurnya cuma sama bantal" Sindir Satria.

"Hrokkkkk Hrokkkkk"

Satria berdiri kala tidak mendapat jawaban dari Yumi, berjalan mendekati Yumi dengan ragu.

"Ah, ternyata dia sudah tidur. Ngorok lagi tidurnya" Gerutunya.

.

.

.

.

.

.

.

Bersambung.

Jangan lupa untuk like dan komennya ya! Mohon dukungannya 😊 Berikan hadiah kalian sebanyak-banyaknya.

Terpopuler

Comments

Sulaiman Efendy

Sulaiman Efendy

INI YG GAK ENAK NYA, APA GK DENGAR APA KATA PPA LO, KLO GK SATRIA HBIS SDH MASA DEPAN LOO, KLO MASA DPN LO HANCUR, MMG MAU LAKI2 YG LO SUKA DGN DIRI LO..

2023-02-10

0

Raifa

Raifa

aduhhh bocah ni lucu yahhh...tp gk bocah juga kali yah 19th mah dah dewasa d kampungku tuh umur segituh udah pada punya anak🤭

2023-01-25

0

Windy Lyana

Windy Lyana

harus nya biarin aja Yumi hancur.udah di tolong gak blg trimakasih malah berbuat semaunya.

2022-10-15

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Salah Paham
2 Bab 2 Perjanjian
3 Bab 3 Malam Pertama Yang Membagongkan
4 Bab 4 Hari pertama mengajar
5 Bab 5 Riwayat sekolah
6 Bab 6 Pandangan Yang tidak biasa
7 Bab 7 Irama Jantung
8 Bab 8 Bangun lebih awal
9 Bab 9 Curiga
10 Bab 10 Pembekuan ATM
11 Promosi novel
12 Bab 11 Buku Panduan
13 Bab 12 Jurus menaklukkan wanita
14 Bab 13 Rasa Yang Tidak Biasa
15 Tuan Pemalas dan Nona Pemberani
16 Bab 14 Bertemu
17 Bab 15 Rencana licik Winda
18 Bab 16 Leader Geng
19 Bab 17 Pemilik sekolahan
20 Bab 18 Khawatir
21 Bab 19 Cerita Masalalu
22 Pengumuman
23 Bab 20 Dikeluarkan
24 Bab 21 Kedatangan Pak Herman
25 Bab 22 Gemetar Ketakutan
26 Bab 23 Hempasan para penghina
27 Bab 24 Pergi Kerumah Mertua
28 Bab 25 Malam Pertama di Rumah Mertua
29 Bab 26 Masakan Yang Sama
30 Bab 27 Dikagumi para wanita
31 Bab 28 Kehilangan
32 Bab 29 Pengungkapan
33 Bab 30 Di penjarakan
34 Bab 31 Terpesona
35 Bab 32 Malam Yang Panjang
36 Bab 33 Siswa Baru Yang Meresahkan
37 Bab 34
38 Bab 35
39 Bab 36
40 Bab 37
41 Bab 38
42 Bab 39
43 Bab 40 Keselamatannya
44 Bab 41
45 Bab 42
46 Bab 43
47 Bab 44
48 Bab 45
49 Bab 46
50 Bab 47
51 Bab 48
52 Bab 49
53 Bab 50
54 Bab 51
55 Bab 52
56 Bab 53
57 Bab 54
58 Bab 55
59 Bab 56
60 Promosi
61 Bab 57
62 Bab 58
63 Bab 59 Tamat
64 Ekstra chapter 1
65 Ekstra chapter 2
66 Ekstra chapter 3
67 Ekstra Chapter 4
68 Karya Baru
69 Pengumuman
70 Rekomendasi
71 Rekomendasi
72 Rekomendasi Karya Baru
73 Rekomendasi Karya Baru
Episodes

Updated 73 Episodes

1
Bab 1 Salah Paham
2
Bab 2 Perjanjian
3
Bab 3 Malam Pertama Yang Membagongkan
4
Bab 4 Hari pertama mengajar
5
Bab 5 Riwayat sekolah
6
Bab 6 Pandangan Yang tidak biasa
7
Bab 7 Irama Jantung
8
Bab 8 Bangun lebih awal
9
Bab 9 Curiga
10
Bab 10 Pembekuan ATM
11
Promosi novel
12
Bab 11 Buku Panduan
13
Bab 12 Jurus menaklukkan wanita
14
Bab 13 Rasa Yang Tidak Biasa
15
Tuan Pemalas dan Nona Pemberani
16
Bab 14 Bertemu
17
Bab 15 Rencana licik Winda
18
Bab 16 Leader Geng
19
Bab 17 Pemilik sekolahan
20
Bab 18 Khawatir
21
Bab 19 Cerita Masalalu
22
Pengumuman
23
Bab 20 Dikeluarkan
24
Bab 21 Kedatangan Pak Herman
25
Bab 22 Gemetar Ketakutan
26
Bab 23 Hempasan para penghina
27
Bab 24 Pergi Kerumah Mertua
28
Bab 25 Malam Pertama di Rumah Mertua
29
Bab 26 Masakan Yang Sama
30
Bab 27 Dikagumi para wanita
31
Bab 28 Kehilangan
32
Bab 29 Pengungkapan
33
Bab 30 Di penjarakan
34
Bab 31 Terpesona
35
Bab 32 Malam Yang Panjang
36
Bab 33 Siswa Baru Yang Meresahkan
37
Bab 34
38
Bab 35
39
Bab 36
40
Bab 37
41
Bab 38
42
Bab 39
43
Bab 40 Keselamatannya
44
Bab 41
45
Bab 42
46
Bab 43
47
Bab 44
48
Bab 45
49
Bab 46
50
Bab 47
51
Bab 48
52
Bab 49
53
Bab 50
54
Bab 51
55
Bab 52
56
Bab 53
57
Bab 54
58
Bab 55
59
Bab 56
60
Promosi
61
Bab 57
62
Bab 58
63
Bab 59 Tamat
64
Ekstra chapter 1
65
Ekstra chapter 2
66
Ekstra chapter 3
67
Ekstra Chapter 4
68
Karya Baru
69
Pengumuman
70
Rekomendasi
71
Rekomendasi
72
Rekomendasi Karya Baru
73
Rekomendasi Karya Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!