Keesokan harinya jadwal sekolah kembali dimulai pagi pagi buta, sebenarnya jadwal pembelajaran kelasku hari ini tidak terlalu banyak, hanya pelajaran politik, taktik berperang, dan latihan pedang.
Untuk pelajaran politik dan taktik berperang tidak terlalu sulit bagiku karena itu adalah pelajaran lisan, karena aku sering berkunjung ke perpustakaan akademi jadi aku bisa melalui kedua pelajaran itu dengan mudah.
Sikap orang orang kepadaku masih sama buruknya dengan hari hari sebelumnya, tapi karena sudah terbiasa dengan itu aku tidak terlalu menghiraukan ejekan mereka.
Hanya saja aku sedikit kesal ketika mereka mulai menggunakan kekerasan fisik kepadaku, tapi memangnya apa yang bisa kulakukan?
Aku hanyalah anak petani dengan kail pancing di tanganku...
Lupakan tentang itu.
Pelajaran pertama dan kedua telah usai, dan sekarang adalah pelajaran ketiga yaitu latihan berpedang.
Sebenarnya aku sedikit tidak senang dengan latihan ini, bukannya aku lemah dalam ilmu berpedang justru aku lumayan mahir dalam pelajaran ini karena tidak memerlukan mana.
Alasan kenapa aku tidak suka dengan pelajaran ini adalah karena guru yang mengajar pelajaran berpedang tampaknya sangat membenciku....
"Sekarang berbarislah kalian semua!"
Guru itu menyuruh kami berbaris dengan rapi, saat ini kami sedang berada di salah satu ruangan khusus pelajaran berpedang.
Itu adalah sebuah ruangan besar layaknya sebuah arena pertarungan dengan banyak pedang terpanjang di sisinya.
Guru itu menatap kami semua dengan wajah yang menjengkelkan.
"Baiklah, hari ini aku akan mengadakan latih tanding untuk kalian semua!"
Perkataannya membuat kami semua sedikit terkejut.
"Tapi guru, bukanlah ini terlalu tiba tiba?"
Salah satu siswa laki-laki memprotesnya, tapi hanya ditanggapi dengan kesal oleh guru itu.
"Seharusnya kalian semua selalu siap dengan pelajaran yang kalian ikuti, jadi tidak ada alasan jika ada kegiatan tiba tiba!"
Sudah kuduga ini akan terjadi.
Cedric Brooks, itulah nama guru pelatih ilmu berpedang kami. Dia terkenal karena sikapnya yang menjengkelkan dan semena-mena kepada siswanya.
Bisa dibilang bukan hanya aku yang membenci guru itu tapi banyak siswa yang membencinya juga.
"Asher Dean majulah."
Asher dipilih menjadi peserta pertama dalam latih tanding ini, dia maju dan memasuki tempat yang telah disediakan dengan percaya diri seolah-olah dialah akan menjadi pemenangnya.
"Dan lawanmu adalah....."
Tatapan mata guru Cedric menelusuri barisan kami dan berhenti tepat kepadaku lalu menyeringai dengan penuh arti.
Aku tahu apa yang ingin dia lakukan...
"River Addeson, kau akan menjadi lawan Asher!"
Sudah kuduga.
Tidak salah lagi jika latih tanding ini hanyalah alasan agar bisa mempermalukanku. Aku tidak tahu kenapa, tapi yang pasti orang itu tampaknya membenciku padahal aku tidak pernah berbuat salah padanya.
"Apa yang kau tunggu River? majulah!" perintahnya dengan licik.
Aku tidak bisa mengelak dari ini, jadi aku memutuskan untuk maju dan memasuki arena.
"Sepertinya kau tidak beruntung hari ini ya ... baiklah akan kuselesaikan ini dengan cepat!"
Asher menatapku dengan wajah sombongnya, aku bisa paham jika dia merasa bisa mengalahkanku dengan mudah.
Aku tidak terlalu yakin bisa menang dalam pertarungan ini, intinya selama dia bertarung dengan ilmu berpedang murni tanpa mengandalkan sihir maka aku pasti bisa mengimbanginya.
Jika dilihat dari senjata yang kami gunakan maka sudah jelas jika dia lebih unggul jika soal kekuatan, dia menggunakan sebuah pedang besar atau Greet Sword sementara aku menggunakan pedang panjang atau Long Sword.
Tapi walaupun kekuatan pedangnya lebih kuat dariku, tapi dia pasti akan kesulitan mengayunkan pedang sebesar itu, sedangkan aku bisa mengayunkan pedangku dengan lincah.
"Hei, kenapa kau hanya diam? apa kau ingin bertarung atau hanya diam saja?"
Dia terlihat mulai kesal. Kurasa tidak ada gunanya menanggapinya jadi aku diam.
"Cukup sudah bicaranya, sekarang pertarungan dimulai!"
Aba aba telah diberikan oleh guru Cedric. Asher langsung melesat kearahku dengan cepat, ia melompat sembari mengangkat pedang besarnya di atas kepalanya dan menghantamkannya tepat kepadaku.
Menangkisnya hanya akan membuat pedangku patah, jadi aku melompat mundur untuk menghindarinya.
* BOOOM! *
* CRACK! *
Lantai retak membentuk jaring laba-laba dengan Asher sebagai pusatnya, ide yang bagus untuk menghindari serangan mematikan seperti itu.
Sekarang adalah giliranku.
* SWOOOSH! *
Aku berlari dan melesat kearah Asher yang pedangnya yang masih tenggelam sebagai di permukaan lantai.
Asher masih tampak tenang, dia mengangkat gagang pedangnya dan untuk menangkis tebasan pedangku, setelah seranganku ditangkis Asher mengangkat pedangnya dan kembali menyerangku secara beruntun.
Aku menangkis semua serangannya dengan susah payah sehingga tubuhku terlempar dan tergeletak di tanah.
"Uhuk, Uhuk!"
Aku terbatuk beberapa kali.
Ini sangat aneh, bagaimana dia bisa mengangkat pedang sebesar itu dan mengayunkannya dengan cepat? Dan juga aku merasa cepat sekali lelah.
Seharusnya itu tidak mungkin dilakukan oleh anak seusianya.
"!!!"
Sekarang aku tiba tiba menyadarinya.
'Tidak salah lagi, dia menggunakan sihir Buffed!' batinku.
Buffed dan Nerffed, itu adalah dua jenis sihir yang berguna untuk meningkatkan atau mengurangi kekuatan bertarung selama beberapa menit.
Buffed memiliki beberapa jenis penggunaan seperti Buff Magic yang berguna untuk memperkuat sihir, Buff Power yang berguna untuk memperkuat kekuatan fisik, Buff Energy yang berguna untuk meningkatkan stamina, dan lain sebagainya.
Sangat berkebalikan dengan Buffed, Nerffed adalah sihir untuk mengurangi kekuatan musuhnya.
Dalam kasus Asher tampaknya dia menggunakan Buff Power kepada dirinya sendiri dan Nerf Energy kepadaku, itulah alasan kenapa aku sangat cepat lelah.
Yang jelas aku sangat dirugikan dalam pertarungan ini.
"Apa yang kau lakukan di bawah sana? Berdirilah dan hadapi aku!" teriak Asher.
Napasku masih terengah-engah, aku tidak pernah menyangka jika Nerf Energy bisa berdampak sebesar ini pada tubuhku.
Tapi aku yakin jika efek buruk ini akan segera menghilang dalam beberapa menit, aku hanya perlu bertahan sampai efeknya menghilang.
Aku berdiri dengan susah payah, mengelap mulutku lalu kembali memegang pedangku dengan erat.
Asher tersenyum sombong seolah olah dia sudah yakin akan memenangkan pertarungan.
"Bagus ... jangan sampai kau kalah dengan cepat!" teriaknya lalu kembali berlari kearahku.
Tebasan demi tebasan dilancarkan kepadaku, aku menangkis semua serangannya itu dengan cukup baik walaupun sedikit kesulitan karena staminaku yang cepat terkuras.
Tapi walaupun begitu dia berhasil melukaiku beberapa kali sementara aku sama sekali belum melukainya.
Guru Cedric dan para murid yang menonton pertarungan kami mengeluarkan ekspresi tak percaya. Mereka semua tak menyangka aku bisa bertahan cukup baik ketika melawan Asher yang sudah menggunakan Buffed.
Beberapa menit telah berlalu dan efek Nerffed Energy yang ada padaku telah menghilang, staminaku telah kembali normal sehingga aku bisa melakukan serangan balik kepada Asher.
Ekspresi tak terima tampak dengan jelas di wajah sombong Asher, dia pasti merasa sangat kesal karena hampir dipojokkan olehku.
"Dasar peringkat terbawah!" teriaknya penuh emosi.
Dia kemudian melompat mundur beberapa meter dariku, menancapkan pedangnya dan berkata dengan penuh kekesalan.
"Akan kuperlihatkan siapa yang terkuat diantara kita!"
Sorot matanya tajam, dia kemudian mengarahkan tangan kanannya kepadaku.
Aku tahu betul apa yang ingin ia lakukan, dia ingin menggunakan sihirnya kepadaku!
ใEarth Magic : Sandstrom Vortexใ
"Rasakan ini!"
Tangan kanannya bersinar terang, butiran pasir kecil mulai terbentuk di sekitarnya, itu melesat dan menenggelamkan tubuhku dalam pusaran badai pasir.
Aku tidak bisa bernapas, butiran pasir masuk ke paru-paruku melalui hidung, beberapa juga menggores tubuhku hingga terluka dan mengeluarkan darah.
Aku menjatuhkan pedangku lalu memegangi leherku karena susah bernapas, aku tidak bisa melihat orang orang karena pekatnya badai pasir yang memutariku.
Tubuhku terjatuh di lantai yang sudah dipenuhi dengan pasir itu sementara kesadaranku mulai memudar.
Sebelum aku kehilangan kesadaran sepenuhnya, aku sempat mendengar teriakkan guru Fanela yang terdengar nyaring di luar pusaran badai pasir.
"Apa yang kau lakukan pada muridku!!!"
...โฆฮฉโฆโฆฮฉโฆโฆฮฉโฆโฆฮฉโฆโฆฮฉโฆโฆ...
...๐ฟ๐๐๐, ๐๐๐ก๐, ๐ด๐๐ ๐ถ๐๐๐๐๐๐ก ๐๐๐ก๐ข๐ ๐๐๐๐๐ข๐๐ข๐๐ ๐ด๐ข๐ก๐๐๐ ๐ท๐๐๐๐ ๐ต๐๐๐๐๐๐ฆ๐...
...~Chp 5 : 1238 kata~...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 119 Episodes
Comments
Harman LokeST
kuuaaaaaaaaaaaaaaaaaaattkkaaaannnnnnn teeeeeeeeerrrrrrrrrrruuuuuuuusssssssss teekaaaaaaaaaaaaaaaayaaaaaddmuuuuu
2023-10-29
0
kyosuke.
PD bgt
2022-04-27
1
Jimmy Avolution
Ayo....
2022-04-11
0