Setelah menunggu beberapa hari, akhirnya Aryo memiliki waktu untuk pergi ke dokter kandungan bersama Sheira. Ia pun berangkat pada pagi hari menuju sebuah rumah sakit rekomendasi dari ibunya. Ibunya pun senang bukan main mendengar anaknya pergi ke rumah sakit tersebut. Ibunya sudah tak sabar untuk menimang cucu.
Setelah tiba dan mendaftar mereka pun mengantri sesuai urutan. Hingga 2 jam lamanya Sheira menunggu bersama sang suami.
"Akhirnya kita dipanggil ke dalam juga.." ucap Aryo.
"Iya Mas, ayo masuk.." ucap Sheira.
Mereka pun masuk dan diperiksa masing-masing secara bergantian. Lalu mereka kembali menunggu selama beberapa jam. Hasil tes pun keluar hari itu juga. Disana menunjukkan kalau mereka berdua sehat dan tak ada yg mengalami kemandulan. Baik Sheira dan suami pun lega mendengarnya. Mereka juga dapat banyak masukan dari dokter kandungan tersebut. Lalu pulang setelah menebus resep vitamin dan obat penyubur kandungan.
Baik Aryo dan Sheira nampak lelah hari ini. Mereka pun pulang ke rumah dan langsung disambut oleh ibu mertuanya.
Tanpa basa-basi saat mereka masuk ibu mertuanya langsung menanyakan hasilnya.
"Bagaimana??" tanya sang ibu.
"Ibu kami berdua sehat, dan tak ada yg namanya kemandulan. Kami hanya butuh waktu dan mengurangi stress.." ucap Aryo.
"Baguslah, kalian terus berusaha ya dan Sheira jangan terlalu sibuk akan toko rotimu yg tak seberapa itu.." ucap Ibu Aryo yg tak sadar merendahkan usaha Sheira.
Sheira pun hanya mengangguk dan masuk ke dalam. Ia menyiapkan minuman dan makanan untuk ibu mertuanya. Sementara Aryo mulai kesal.
"Ibu, biarkan saja Sheira mengurus tokonya.. jangan terlalu keras padanya.." ucap Aryo.
"Aryo dia itu yg akan mengandung jadi ibu khawatir jika ia terlalu lelah.." balas sang ibu.
"Ya tapi jangan membawa-bawa tokonya. Ia baik-baik saja dan ada pegawai yg mengurusnya sekarang.." ucap Aryo.
"Baiklah, tapi jika dalam 6 bulan Sheira tak mengandung juga kalian harus ikut program bayi tabung.." ucap sang Ibu.
"Baiklah.. baiklah.. sekarang ibu duduklah aku lelah.." ucap Aryo meninggalkan sang Ibu.
Sementara Sheira datang dengan membawa makanan dan meladeni ocehan sang ibu mertua. Banyak masukan yg Sheira terima dari Ibu mertuanya dan ia hanya mengangguk tanda mengerti.
Bulan demi bulan, toko Sheira pun semakin maju. Ia bahkan akan membuka cabang baru yg lebih besar. Ternyata tokonya sangat maju membuat Aryo bangga padanya. Hingga Sheira akhirnya membuka cabangnya di kota lain. Banyak peminat akan toko roti miliknya. Bahkan pada saat pembukaan sudah banyak orang mengantre untuk masuk dan membeli roti disana.
6 bulan pun berlalu sang ibu mertua kembali datang dengan wajah tak menyenangkan. Dan Sheira paham akan maksudnya. Langsung saja sang ibu mertua berkata pedas.
"Sheira bagaimana bisa kau belum mengandung juga?" tanya sang ibu.
"Maaf bu, mungkin belum saatnya.." ucap Sheira.
"Ckck.. dulu ibu setahun menikah sudah melahirkan.." ucap sang mertua.
"Maaf bu.. Sheira dan Mas Aryo sudah berusaha.." balas Sheira.
"Jadi karena sudah terlalu lama, kalian ikut program bayi tabung saja.." ucap sang ibu.
"Baik bu, nanti Sheira bicarakan dengan Mas Aryo." balas Sheira.
"Baguslah, kau tahu ibu malu jika bertemu teman-teman ibu, mereka semua pamer cucu yg cantik dan tampan.." balas sang ibu.
"Iya bu.." balas Sheira tak tahu lagi mau membalas apa.
☘☘☘
Pada malam harinya, Sheira pun menunggu suaminya pulang ke rumah. Ia sudah memasakkan makanan spesial kesukaan suaminya. Setelah Aryo tiba, ia dapat melihat usaha keras Sheira saat mereka bisa makan bersama.
"Ada apa ini? kau masak banyak sekali.." ucap Aryo melihat meja yg penuh dengan makanan.
"Kan jarang-jarang kita bisa makan bersama.." ucap Sheira.
"Baiklah, Mas mandi dulu ya sayang, nanti kita makan bersama.." ucap Aryo.
"Iya Mas.." balas Sheira.
Sheira pun menunggu sembari menonton televisi hingga suaminya tiba.
"Ayo sayang kita makan.." ucap Sheira lembut.
Dengan telaten Sheira melayani suaminya dan menyiapkan segala kebutuhannya. Dan Aryo pun nampak puas jika makan bersama Sheira, karena selain dilayani, makanan buatan Sheira sangat lezat bahkan mengalahkan masakan buatan ibunya.
"Sayang, kita harus sering makan bersama begini.." ucap Aryo.
"Ya.. kabari aku jika kau pulang lebih awal agar aku bisa menyiapkannya.." ucap Sheira.
"Oke.." ucap Aryo.
Selesai makan, Sheira membereskan semuanya dan Aryo duduk di ruangan TV sambil bermain ponsel. Sheira pun bekerja dengan cepat agar bisa membahas masalah bayi tabung yg selalu dianjurkan oleh ibu mertuanya.
"Mas, tadi ibu ke toko ku.." ucap Sheira duduk disamping suaminya.
"Ibu membahas anak lagi?" tanya Aryo.
"Benar, dia menyuruh kita untuk ikut program bayi tabung.." ucap Sheira.
"Hh.. ibu itu benar-benar, padahal banyak lho yg hamil secara alami setelah sekian lama tanpa harus ikut bayi tabung.." ucap Aryo.
"Mau bagaimana lagi? aku tak bisa melawan ibumu.." ucap Sheira.
"Ibu itu suka memaksa padahal kita berdua sehat.." ucap Aryo.
"Maafkan ibu Mas ya sayang.." ucap Aryo memeluk istrinya.
"Tak apa Mas,. Jadi menurut Mas bagaimana baiknya?" tanya Sheira.
"Kita ikuti saja sayang.. aku tak mau ibu menekanmu terus.." ucap Aryo.
"Baiklah Mas. " ucap Sheira.
Sheira pun bersemangat setelah suaminya mendukung program bayi tabung tersebut. Hingga tiba saat mereka melakukan prosedur tersebut. Sheira pun dianjurkan untuk banyak istirahat dan menjaga pola hidup sehat. Tapi sayang percobaan pertama mereka gagal.
Dan tentunya ibu mertua Sheira kesal bukan main saat tahu Sheira gagal mengandung.
"Kau pasti berbuat aneh-aneh makanya gagal.. coba kau itu diam saja dirumah.. jangan sok-sok bekerja.." ucap ibu mertuanya.
"Maaf ibu.." ucap Sheira.
"Ibu sudah, kami akan mencoba lagi. Ini bukan salah Sheira.." balas Aryo.
"Ck.. kau ini selalu membela dia.." ucap wanita paruh baya bernama Siti lalu meninggalkan rumah anaknya.
Siti sangat terobsesi akan hadirnya seorang cucu. Ia iri melihat teman-teman sosialitanya memamerkan cucu mereka. Dan juga liburan bersama cucu mereka ke luar negeri. Ia sangat mendambakan lahirnya seorang cucu.
Dan kini Siti pun tengah berada di kumpulan para wanita sosialita tersebut.
"Ada apa jeng? kok cemberut?"
"Menantuku tidak bisa memberiku cucu.. padahal anakku sudah berupaya sampai ikut program bayi tabung.." ucap Siti.
"Jeng, jangan buat menantumu tertekan nanti dia makin strees dan tak bisa hamil.." ucap nyonya Viola.
"Habis sudah kesabaranku jeng.." ucap Siti.
"Kau masih mending anakmu sudah menikah, lihat anakku sudah cantik, sukses tapi belum menikah.." ucap Mia.
"Seandainya anakku belum menikah, sepertinya lebih baik dia menikah dengan putrimu, Pinkan.." ucap Siti.
"Sudahlah jeng, daripada sedih mending kita melihat siapa nama yg keluar untuk arisan bulan depan.." ucap Viola.
Dan setelah melakukan pengundian, nama Siti pun keluar sebagai nama yg akan mengadakan arisan bulan depan. Dan dengan bangga ia akan memerkan rumah mewahnya dan makanan enak yg akan dimasakkan langsung oleh Sheira.
"Akhirnya menantuku akan berguna juga.." gumam Siti dalam hati.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 188 Episodes
Comments
Yesi Triyanto
bu, anak. ama. mantu mya kan dah usaha tinggal serahin semua ama sang pencipta klu memng blum rezki nya moga lah bayi tabung ke LN tetp aja gak bs jd sabar mantu nya jgan ditekan trus ntar nyesel lho
2022-08-25
1