Mencari alamat didalam dompet

Minggu pagi setelah selesai memberi makan ibu dan bapaknya Arum berpamitan kepada keduany " Bu pak Arum pamit mau antar barang ya cuma sebentar kok"

"barang apa nak" ucap ibu lemas

"kemarin pulang sekolah Arum Nemu dompet Bu isinya uang dan di dalam dompet ada kartu nama mau Arum antar "

"ya Tuhan, hati hati d jalan ya nak"

"iya Bu, kalo mau minum udah Arum buat di botol minum ya Bu dekat ibu, Arum cuma sebentar kok"

"ia nak"

"mau kemana de "

"mau keluar sebentar kak"

"kemana ?"

"nanti deh Arum cerita ya kak Arum buru assalamualaikum"

"eeh nih anak mau kemana sih"

Jarak rumah dan pemilik dompet sangat jauh sedikit lagi dekat kota ia hanya berjalan kaki ia tidak berani memakai uang yang di dalam dompet bayar angkot akhirnya ia memutuskan untuk berjalan kaki saja , yatuhan Arum 😅

dia memang gadis kecil yang pintar dan cerdas

sesampainya di alamat yang tertera di dalam kartu nama Arum mengetuk pintu pagar besi yang sangat tinggi itu, seseorang datang dari belakang rumah lalu berkata " mau cari siapa dek?"

"maaf kak saya mau ketemu saya bapak agung"

"sudah buat janji belum ?"

"janji apa ya pak"

"janji mau bertemu "

"gak pak"

"aduh gimana ya dek pak agung majikan saya orang sibuk kalo blm buat janji blm bisa jumpa sama beliau"

"saya minta tolong pak, saya cuma mau balikin ini aja"ucapnya menunjukkan sebuah dompet di tangannya

"wah.. kamu Nemu dompet majikan saya"

"ia pak boleh ya pak saya niat nya cuma mau balikin ini aja kok "

"ya udah ya udah mari masuk"

"trimakasih pak"

Sibapak pun mengantar Arum masuk ke dalam rumah untuk bertemu orang yang Arum cari.

"tunggu sebentar disini ya neng bapak panggil jurangan dulu"

"ia pak "

si bapakpun masuk ke dalam rumah, beberapa menit kemudian ia keluar lagi di ikuti seorang pria berbadan kekar dan berwibawa mengenakan jas hitam dan sepatu kantor

"siapa anak ini pak Dadang"

"oh ia tuan Dadang lupa ,perkenalkan dirimu dek"

"selamat pagi pak, nama saya Arum saya ke sini mau antar dompet ini pak, kemaren saya gak sengaja Nemu di jalan isi nya masih lengkap coba bapak hitung dulu"

"ya Tuhan.. trimakasih nak Arum padahal udah saya buat laporan di kantor polisi soal dompet ini tapi Allah kembalikan melalui kamu nak"

ucapnya mengelus ngelus kepala Arum

"sebentar ya saya cek dulu" ucapnya mengecek lembar demi lembar an uang di dalam dompet

"isiny masih ada semua nak Arum, trimakasih sebenarnya bapak tidak perlu uangnya bapak perlunya kartu dan data data di dalam dompet ini"

ucap pria itu sambil mengeluarkan beberapa lembar uang " dan ini uangnya buat kamu aja"

kata nya menyodorkan setumpuk uang ke arah Arum

"aduh pak mohon maaf pak niat saya baik cuma mau ngembaliin dompet nya kok gak minta balasan, maaf pak saya gak bisa trima pak " ucap Arum menolak lembut pemberian pria itu dan berpamitan pulang

"ya Tuhan , baik sekali kamu nak Arum kesini naik apa tadi "

"jalan kaki pak, saya udah biasa jalan kok pak"

"ya Tuhan dimana rumah mu nak"

"desa Puti pak"

"astaga, desa putih itu jauh loh nak kamu jalan ?"

"ia pak saya udah biasa jalan kalo mau beli obat buat ibu sama bapak"

"orangtua kamu lagi sakit ?

"ia pak"

"kalo boleh bapak tau sakit apa nak"

"bapak udah lama sakit pak sejak arum masih bayi ,bapak lumpuh kalo bapak, ibu kena kanker pak"

"astaghfirullah"

tiba tiba seorang wanita cantik keluar dari dalam rumah

"ada apa sih pa kok blm berangkat ke kantor "

"ini ma, papa lagi ketemu sama malaikat kecil ma"

"malaikat kecil gimana sih pa"

"iya ma malaikat kecil ini yang udah nemuin dompet papa ini ma,"

"ya Tuhan,, baik sekali"

"yang paling buat papa terharu ma, dia antar dompet ini jalan kaki ma dari desa Puti mama tau kan"

"apa!! ya Tuhan jauh loh itu pak desanya"

"nah itu dia ma dia jalan kaki lagi ma"

"ya Allah baik sekali kamu nak, siapa namamu nak?"

"Arum Bu"

"anak baik, perkenalkan nama saya ibu Bella dan nama suami saya namanya agung"

"salam kenal Bu Bella dan pak agung, kalo begitu Arum pamit pulang dulu ya Arum masih mau kerja"

"kerja , emang nya Arum gak sekolah sayang"

"sekolah Bu Bella cuma hari ini Arum libur Bu"

"libur kenapa sayang "

"Arum mau kerja Bu Bella"

"Arum mau kerja apa sih nak"

"Arum ngumpulin botol bekas Bu bela buat di jual"

"ya Allah, mulai hari ini gak usah ngumpulin botol bekas lagi ya "

"kenapa Bu Bella"

"ibu Bella yang akan penuhi kebutuhan nak Arum"

"gak usah repot-repot Bu Bella Arum mau kerja aja, Arum sehat kok Bu Bella"

"ma..." ucap papa menepuk pundak mama

"jangan maksa ma"

"pa.. cuma berniat baik pa"

"ia papa tau tapi nak arumnya udah nolak ma"

"maafin ibu ya nak , niat ibu baik tapi kalo nak Arum nolak ya udah ibu gak bisa bilang apa apa

gimana kalo nak Arum ibu antar pulang boleh kan pa kita anter sekalian papa ke kantor mama juga mau ke salon"

"boleh ma"

"makasih pa, yok nak Arum "

"makasih pak makasih Bu"

selama perjalanan Bu Bella diam diam memasukkan uang ke dalam tas Arum tanpa sepengetahuan dia.

ia bahkan mempunyai niat untuk mengangkat Arum menjadi anak nya.

karena beberapa tahun yang lalu ia kehilangan putrinya yang berusia sama seperti Arum .

sesampainya di rumah Arum, mama terdiam melihat kondisi rumahnya yang hampir roboh hanya berdinding triplek dan papan tua, beralas tanah membuat hatinya teriris.

"makasih pak agung Bu Bella udah antar Arum "

"sama sama sayang, ini rumah kamu nak"

"ia Bu"

tiba tiba "gemplakkkkk...." suara piring terjatuh seketika Arum berlari masuk ke dalam rumah ibu Bella yang tidak mengetahui apa yang terjadi pun ikut panik berlari ke dalam rumah .

ternyata ayahnya terjatuh dari tempat tidur dan gak sengaja menyenggol piring di sebelahnya

"ayah, ya Allah ayah "

ucapnya dengan gemetar ia perlahan menggangkat tubuh ayahnya dengan kekuatan nya yang tidak seberapa lalu di bantu oleh mang Danang.

"sini mamang saja non gelis"

"trimakasih mang"

"maaf Bu sepatu ibu jadi kotor kena tanah lantai rumah Arum"

"ah, gak papa nak nanti ibu bisa bersihkan lagi, kalo boleh ibu tau ayah sakit apa ?

"ayah lumpuh Bu, gak bisa berbuat apa apa lagi"

"ya Allah gadis masih punya saudara nak"

"ada Bu , udah pada nikah tinggal gadis sama bang Doni "

"bang Doni dimana sekarang ini"

"bang Doni kerja Bu"

"oh... ibu sama bapak pamit pulang ya, pak ini saya berikan sedikit uang buat brobat beli susu dan makanan buat bapak sama ibu"

ucap Bu Bella mengeluarkan beberapa lembar uang lagi dan menyelipkan di bawah bantal tidur aayah.

merekapun pamit pulang, sejak pertemuan itu Arum sering di datangi si ibu Bella yang baik hati bahkan ia sudah daftar kan Arum ke sekolah ternama karena dia tau Arum layak mendapatkannya tapi lagi lagi Arum menolaknya ia hanya ingin bekerja untuk membantu kakak nya mencari uang semua ia kerjakan dari mengumpulkan barang bekas, kerja di laundry , di perternakan ikan dan di pasar.

Terpopuler

Comments

Yani

Yani

Sungguh mulia hatimu na

2023-01-20

0

lihat semua
Episodes
1 Latar belakang keluarga
2 Mencari alamat didalam dompet
3 Kepergian Ibu menghadap sang ilahi
4 Ujian dalam hidup arum
5 Arum sudah dewasa
6 Komplik saudara mulai membaik
7 Hari pertama masuk kuliah
8 Pertemuan pertama Arum dan Boy
9 Toko bunga
10 Hari pertama berjualan kue
11 pelanggan menyukai kue buatan Arum
12 Di ejek teman karena berjualan kue
13 Elina menangis melihat kondisi rumah Arum
14 Elina membujuk papi untuk bantu renovasi rumah arum tapi di tolak oleh doni
15 Larangan berjualan di kampus
16 kepergian bang Doni untuk selamanya
17 kerumah siapa Arum akan di bawa pindah kira kira
18 Arum memilih tetap tinggal di rumah peninggalan kedua orangtuanya
19 kak jelita berhasil renovasi rumah kedua orangtuanya
20 Pertama kali di rumah baru
21 pertemuan dengan pak agung
22 Kabar Arum menjadi anak angkat pak agung
23 pak agung berkunjung kerumah arum
24 pak agung mengumumkan kepada semua orang media tentang Arum resmi menjadi anakny
25 Bibi tidak menerima kedatangan Arum di dalam keluarga besar
26 Kembali ke kota
27 Acara syukuran
28 Pulang lah nak mama rindu
29 Kehidupan Arum 1
30 kehidupan Arum 2
31 Kehidupan Arum 3
32 PDKT langkah pertama
33 Cinta di tolak
34 Kasih sayang orangtua angkat
35 Bertemu dengan camer
36 Aku kalah untuk di suruh melupakan mereka (ibu bapak bang Doni)
37 Panggil aku mama nak !
38 perjuangan ku terasa sia sia
39 Kondisi di ruang ICU
40 Doa yang terkabul
41 Terbakar cemburu
42 Beraninya kamu peluk aku !!!
43 ternyata adik ku sudah dewasa
44 Jangan sakiti putriku
45 Jangan di balas ma
46 Lata belakang mama
47 belangnya kelihatan kan
48 Titik terang
49 mencari jodoh untuk nur
50 Bertemu teman lama
51 Bertemu mantan pacar
52 Kalung warisan
53 Nafas buatan untuk arum
54 Nasihat untuk nur
55 Selamat jalan Arum
56 Jangan katakan cinta
57 Jangan sedih nak
58 Bunga untuk arum
59 izin dari ibu
60 Di ancam
61 Selama di perjalanan
62 Sampai di kampung
63 suara detak jantung
64 Hahahah.... ada yang cemburu ni yeee
65 Kecemburuan dari diri rachel
66 Teringat keluarga
67 Kado ulangtahun untuk arum
68 Takut kalah saing
69 Cerita masa lalu
70 Perjalanan hidup
71 Pengakuan cinta
72 Mencari kost di kota
73 urusan anak
74 Demi cita cita
75 Mak lampir
76 Digudang
Episodes

Updated 76 Episodes

1
Latar belakang keluarga
2
Mencari alamat didalam dompet
3
Kepergian Ibu menghadap sang ilahi
4
Ujian dalam hidup arum
5
Arum sudah dewasa
6
Komplik saudara mulai membaik
7
Hari pertama masuk kuliah
8
Pertemuan pertama Arum dan Boy
9
Toko bunga
10
Hari pertama berjualan kue
11
pelanggan menyukai kue buatan Arum
12
Di ejek teman karena berjualan kue
13
Elina menangis melihat kondisi rumah Arum
14
Elina membujuk papi untuk bantu renovasi rumah arum tapi di tolak oleh doni
15
Larangan berjualan di kampus
16
kepergian bang Doni untuk selamanya
17
kerumah siapa Arum akan di bawa pindah kira kira
18
Arum memilih tetap tinggal di rumah peninggalan kedua orangtuanya
19
kak jelita berhasil renovasi rumah kedua orangtuanya
20
Pertama kali di rumah baru
21
pertemuan dengan pak agung
22
Kabar Arum menjadi anak angkat pak agung
23
pak agung berkunjung kerumah arum
24
pak agung mengumumkan kepada semua orang media tentang Arum resmi menjadi anakny
25
Bibi tidak menerima kedatangan Arum di dalam keluarga besar
26
Kembali ke kota
27
Acara syukuran
28
Pulang lah nak mama rindu
29
Kehidupan Arum 1
30
kehidupan Arum 2
31
Kehidupan Arum 3
32
PDKT langkah pertama
33
Cinta di tolak
34
Kasih sayang orangtua angkat
35
Bertemu dengan camer
36
Aku kalah untuk di suruh melupakan mereka (ibu bapak bang Doni)
37
Panggil aku mama nak !
38
perjuangan ku terasa sia sia
39
Kondisi di ruang ICU
40
Doa yang terkabul
41
Terbakar cemburu
42
Beraninya kamu peluk aku !!!
43
ternyata adik ku sudah dewasa
44
Jangan sakiti putriku
45
Jangan di balas ma
46
Lata belakang mama
47
belangnya kelihatan kan
48
Titik terang
49
mencari jodoh untuk nur
50
Bertemu teman lama
51
Bertemu mantan pacar
52
Kalung warisan
53
Nafas buatan untuk arum
54
Nasihat untuk nur
55
Selamat jalan Arum
56
Jangan katakan cinta
57
Jangan sedih nak
58
Bunga untuk arum
59
izin dari ibu
60
Di ancam
61
Selama di perjalanan
62
Sampai di kampung
63
suara detak jantung
64
Hahahah.... ada yang cemburu ni yeee
65
Kecemburuan dari diri rachel
66
Teringat keluarga
67
Kado ulangtahun untuk arum
68
Takut kalah saing
69
Cerita masa lalu
70
Perjalanan hidup
71
Pengakuan cinta
72
Mencari kost di kota
73
urusan anak
74
Demi cita cita
75
Mak lampir
76
Digudang

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!